Anda di halaman 1dari 16

Sejarah Musik INDIA

Sejarah Perkembangan Seni Musik Tradisional India


Musik India, perkembangan musik India dimulai kira-kira sejak abad ke-2 setelah masehi. Bangsa Arya
yang bermigrasi ke India membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan musik di India. Musik
bagi bangsa India memiliki arti tersendiri, yang pengaruhnya sangat besar terhadap magis, religius,
kesusastraan, ilmu, dan seni lainnya.           
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa
Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan
diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan
penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis
Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-
sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian
yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna
Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik
dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).          
Setelah periode vedic, memasuki periode klasik India, muncul adanya teori mengenai grama (scale),
murchanna (modes), dan jati (spesies). Musik secara bertahap menjadi lebih terarah dan kompleks.
sebelum era Kristen musik telah berkembang sebagai musik sekuler di India.     
Kehadiran agama islam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di India di mana terjadi
peleburan dua budaya yang berbeda yaitu India dengan budaya Persia, Arabia, sampai Mesir. Jenis musik
baru dan alat musik baru bermunculan. Di era inilah instrumen Vina berkembang menjadi Sitar. Salah
satu hal yang paling menarik dari perkembangan musik di periode islam adalah penggabungan seni musik
dengan seni lukis.
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa
Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan
diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan
penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis
Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-
sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian
yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna
Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik
dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).
Setelah periode vedic, memasuki periode klasik India muncul adanya teori mengenai grama (scale),
murchanna (modes), dan jati (spesies). Musik secara bertahap menjadi lebih terarah dan
kompleks.sebelum era Kristen musik telah berkembang sebagai musik sekuler di India.
Kehadiran agama islam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di India di mana terjadi
peleburan dua budaya yang berbeda yaitu India dengan budaya Persia, Arabia, sampai Mesir. Jenis musik
baru dan alat musik  baru bermunculan. Di era inilah instrumen Vina berkembang menjadi Sitar. Salah
satu hal yang paling menarik dari perkembangan musik di periode islam adalah penggabungan seni musik
dengan seni lukis.
 
B.    Ciri-ciri Seni Musik Tradisional India
a. Musik
•     Dinyanyikan dengan tidak berteriak
•     Dipengaruhi tradisi Hindu Kuno
•     Umumnya berdasar sejarah filsafat Veda
•     Memiliki variasi improvisasi
•     Penekanan pada vokal
 
CONTOH:
Musik Hindustan (India utara), Musik Carnatic, Bhangra (daerah Punjab), Dandiya (daerah Gujarat),
Haryana (daerah Haryana, UP barat dan sekitarnya dari Rajasthan dan Punjab), Lavani (daerah kering
Maharashtra dan Madhya Pradesh)
b. Alat musik
•     Biasanya berstruktur kayu, bambu, dan kulit hewan
•     Bersenar tebal / ramping, pada senar utama menimbulkan gema (cordphone)
•     Memiliki pelapis spesial (membranphone)
 C.      Fungsi Seni Musik Tradisional India
 Sebagai pengiring acara adat
Sebagai pengiring upacara adat, musik tradisional india biasa di gunakan dalam upacara-upacara
sakra seperti pernikahan, dll.
 Sebagai inspirasi masyarakat
 Sebagai sumber hiburan spiritual
Nilai-nilai spiritual dan religius yang terkandung dalam musik tradisional india, menjadi suatu hiburan
tersendiri pada masyarakat. Jadi, selain sebagai hiburan, juga dapat menjadi sumber nilai-nilai spiritual.
 D.      Musik yang Digunakan pada Seni Musik Tradisional India
•      Dholak, membranphone, daerah India Selatan.
•      Ektara, cordhophone, di daerah India Timur, memiliki 1 senar dan dipetik dengan 1 jari
•      Sarangi, cordhophone, memiliki 3 senar, dimainkan dengan cara digesek
•      Shehnai, aerophone, di daerah India Utara dan Selatan, memiliki 6 – 9 lubang
•      Tabla, membranphone, di daerah India Selatan, dimainkan dengan cara dipukul tangan
Sejarah musik china

A.    Sejarah Musik China

Musik China dimulai pada awal peradaban Cina dengan dokumen dan artefak
memberikan bukti budaya musik yang berkembang dengan baik sejak Dinasti Zhou (1122 SM –
256 SM). Saat ini, musik terus warisan tradisional yang kaya dalam satu aspek, sementara
muncul ke bentuk yang lebih kontemporer pada waktu yang sama.
LegendaPendiri legendaris musik dalam mitologi Cina adalah Ling Lun, yang membuat pipa
bambu disetel ke suara burung.

Dinasti Era (1122 SM – 1911)Menurut Mencius, seorang penguasa yang kuat sekali
bertanya kepadanya apakah itu moral jika ia lebih suka musik populer ke klasik. Jawabannya
adalah bahwa hanya penting bahwa penguasa cinta rakyatnya. Imperial Musik Biro, pertama
kali didirikan pada Dinasti Qin (221-07 SM), sangat diperluas di bawah Kaisar Han Wu Di (140-
87 SM) dan dibebankan dengan pengawasan pengadilan musik dan musik militer dan
menentukan musik apa yang rakyat akan resmi diakui. Pada dinasti selanjutnya, perkembangan
musik Cina sangat dipengaruhi oleh musik asing, terutama Asia Tengah.
Musik tertua yang tertulis diketahui adalah Youlan atau Anggrek Solitary, dihubungkan dengan
Konfusius (lihat artikel guqin untuk sampel tablature). The berbunga baik didokumentasikan
besar pertama musik Cina untuk qin selama Dinasti Tang, meskipun qin diketahui telah
dimainkan sejak sebelum Dinasti Han.

Di Cina kuno posisi musisi jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelukis, meskipun
musik dipandang sebagai pusat harmoni dan umur panjang negara. Hampir setiap kaisar
mengambil lagu-lagu rakyat serius, mengirim petugas untuk mengumpulkan lagu untuk
memeriksa akan populer. Salah satu Klasik Confucianist, Shi Jing (The Classic Puisi), berisi
banyak lagu-lagu rakyat yang berasal dari 800 SM hingga sekitar 400 SM.
Orang Eropa pertama yang mencapai Cina dengan alat musik adalah imam Jesuit Matteo Ricci
yang mempresentasikan harpsichord ke pengadilan Lee kekaisaran tahun 1601, dan dilatih
empat kasim untuk memainkannya.

Budaya Baru Gerakan 1910-an dan 1920-an menimbulkan banyak bunga abadi dalam
musik Barat. Sejumlah musisi Cina kembali dari belajar di luar negeri untuk melakukan musik
klasik Barat, menyusun hits bekerja pada sistem notasi musik Barat. Kuomintang mencoba
untuk mensponsori adopsi musik modern melalui Shanghai Konservatorium Musik meski krisis
politik yang sedang berlangsung. filsuf budaya Twentieth-abad seperti Xiao Youmei, Cai
Yuanpei, Feng Zikai dan Wang Guangqi ingin melihat musik Cina diadopsi dengan standar
terbaik. Ada banyak yang berbeda pendapat mengenai standar terbaik. 
orkestra Symphony terbentuk di kebanyakan kota besar dan dilakukan untuk khalayak luas di
gedung konser, dan di radio. Banyak penyanyi jazz ditambahkan pengaruh musik tradisional,
menambahkan xylophone, saksofon dan biola, di antara instrumen lainnya. Lu Wencheng, Li
Jinhui, Zhou Xuan, Qui Hechou, Yin Zizhong dan Dia Dasha termasuk di antara pemain paling
populer dan komposer selama periode ini.
Republik Rakyat Cina era (1949-1990)Zaman keemasan shidaiqu dan Tujuh bintang
bernyanyi besar akan berakhir ketika Partai Komunis Cina mengecam musik populer sebagai
musik kuning (pornografi).  Maois musik pop dianggap sebagai penurunan ke bentuk seni di
Cina daratan. Pada tahun 1949 Kuomintang dipindahkan ke Taiwan, dan Republik Rakyat Cina
didirikan. lagu Revolusioner akan menjadi sangat dipromosikan oleh negara. Para Maois,
selama Revolusi Kebudayaan, mendorong musik revolusioner sebagai genre hanya dapat
diterima, karena propaganda, genre ini sebagian besar dibayangi semua orang lain dan datang
hampir untuk mendefinisikan musik Cina daratan. Ini masih, dalam beberapa hal, proses yang
terus berjalan, tetapi beberapa sarjana dan musisi (Cina dan dinyatakan) mencoba untuk
menghidupkan kembali musik lama.

B.     Ragam musik China

1.      Musik Tradisional

Musik tradisional secara mayoritas mempergunakan bahasa China , meliputi nyanyian rakyat,
nyanyian bercerita dan opera. Terdapat lebih dari 400 opera lokal dan 30 nyanyian bercerita,
yang dipengaruhi oleh budaya lokal. Berbagai ragam musik tradisional kerakyatan seperti
nyanyian, kepahlawanan, cinta, kerja, anak-anak, dan religius menjadi bagian dari kehidupan
sehari hari yang befungsi musik tradisional untuk aktvitas sosial yang meliputi, perkawinan
pemakaman pemujaan , upacara religius, festival , hiburan , dan lain lain. 

2.      Musik Modern 

Pada permulaan abad 19 pengaruh eropa mulai masuk , dipelopori oleh western style
conversatories didirikan tahun 1920 fungsi nya untuk melestarikan musik china dan musik
eropa. Mereka menyediakan program musik China dan barat baik tradisional maupun modern ,
dengan memadukan instrumen musik , teknik menyanyi , gaya tradisional , dan estetika
kedalam harmoni dan orkestrasi. Musik China modern juga tetap menjaga karakterisitk bangsa
China dengan mempertahankan instrumen tradisional mereka kedalam permainan musik nya.

 Musik China termasuk Musik Oriental yaitu :


    Musik oriental adalah musik yang tumbuh dan berkembang di China, Korea, dan Jepang
    Keunikan musik China dan Jepang terketak pada Instrumennya. Khususnya alat musik
String baik yang dipetik maupun yang digesek

     Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada Pentatonis (1,2,3,4,5,6)

     Suara alat muskinya ketika dimainkan akan menimbulkan suasana ekspresif

      Alat Musik String pada Musik China

      Koto: Gitar klasik Jepang yang ke 13 senarnya dimainkan dengan dua tangan dan dapat
menghasilkan musik yang sangat ekspresif.

      Qin: Siter Cina. Senarnya berjumlah 14 menghasilkan nada rendah dan  tinggi,
tergantung pada sisi-sisi kuda-kuda tempat senar ditabuh

      Shamisen: Kecapi berleher panjang yang sering dimainkan di Jepang. Ketiga senar
Shamisen distem dalam berbagai macam nada. Termasuk satu Steman untuk musik
gembira. Pemain musik Shamisen menggunakan pemetik dari tulang yang disebut bachi.
Perut alat musik dipelurut dengan kulit domba untuk menahan pukulan pemetik
     San Xian: kecapi China yang mirip dengan Shamsen Jepang. San Xian berarti juga senar

C.    Sistem Nada

Musik China menggunakan tangga nada pentatonik. Pentatonik berasal dari gabungan kata
penta ( lima ) dan tonik ( nada ), sehingga pentatonik dapat diartikan sebagai tangganada yang
terdiri dari lima nada. Dari tangga nada diatonik mayor ( c - d - e - f - g - a - b - c' ) yang
jumlahnya 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatonik dengan mengurangi 2 nada, dalam
hal ini terdapat dua macam tangga nada pentatonik : 1. c - d - e - g - a - c' ( tanpa f dan b ) 2. c -
e - f - g - b - c' ( tanpa d dan a ) Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik
tradisional ( China, Jepang ) termasuk di Indonesia pada musik gamelan ( Jawa ). Khusus pada
Gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan
titi laras pelog.

D.    Instrumen Musik
Instrumen musik tradisonal
         Organ mulut (sheng)

         Flute (dizi, ti tzu tche)

         Kecapi berleher lurus (che, p’ip’a, yuch ch’in, dan san hsien)

         Sitar panjang (ch’in, zheng, se)

         Perkusi seperti lonceng (qin), drum (gu) , gong (luo) dan bel (zhong)

Instrumen musik modern

         Yangqin

         Bili , suona

         Kecapi berleher bengkok (p’ip’a)

         Berbagai jenis biola (erhu, jinghu, gaohu, banhu)

E.     Komponis Terkenal
Komponis Tradisonal:
1.       NIE ER (1912-1935) ; pencipta lagu kebangsaan china

2. Chou Wen-chung - (born 1923) Noted protogé and longtime professor at Columbia University.
3. Ma Sicong - (1912–1987)
4. Su Cong - (born 1957)
5. Wang Xilin - (born 1937)
6. Xian Xinghai - (1905–1945)

Komponis modern

1. Lei Liang - (born 1972)


2. Man-Ching Donald Yu - (born 1980) composer-pianist
3. Ye Xiaogang - (born 1955)
4. Zhou Long - (born 1953)
5. Qu Xiaosong - (born 1952)
6. Bright Sheng - (born 1955) Professor di University of Michigan
7. Chen Yi - (born 1953) komposer perempuan china pertama yang menerima the Master of
Arts from the Central Conservatory of Music.
8. Tan Dun - (born 1957) peraih Grammy and Oscar-award dalam  composer, composer dari
film Crouching Tiger, Hidden Dragon and Hero
9. Guo Wenjing - (born 1956)
10. Liu Sola - (born 1955)

F.     Lagu populer

Cai Cien Wo Te Ai Zen, Cai Cien Wo Te Sing, Che Che Ti Ten, Ching Zen Te Yen Lei, Cuo Ye Sing Chen,
He Ze Cin Cai Lai,  Lan Se Te Mung, Mu Ching Ning Cai He Fan, Pu Zu Kue Chih., Si Yang Si Chen, Sing Sen
Lei Hen, U Yen Te Cie Ci, Wei Se Chi Luo Siang, Ye Liang Tai Piau Wo Te Sing , dan masih banyak yang
populer lainnya
LABEL: BUDAYA
Musik Jepang

Musik Jepang merupakan gaya musik khas Jepang dari beragam artis, baik tradisional


maupun modern. Kata musik dalam bahasa Jepang berarti ongaku (音楽?),
menggabungkan on (音?, sound, suara) dengan gaku (楽?, music, musik).
[1]
 Jepang merupakan pasar musik terbesar kedua di dunia, dengan nilai total area penjualan
mencapai 4,422.0 juta dollar[2] dan sebagian besar pasar didominasi oleh artis Jepang.[butuh rujukan]
Musik lokal sering muncul di berbagai tempat karaoke, dari label rekaman. Musik tradisional
Jepang sangat berbeda dari Musik Barat.[3][4]

Musik tradisional dan daerah[sunting | sunting sumber]


Ada dua jenis musik yang diakui sebagai jenis musik tradisional Jepang tertua,
yaitu shōmyō (声明 maupun 聲明?), atau nyanyian Budha, dan gagaku (雅楽?) musik istana, di
mana keduanya berada pada zaman Nara dan Heian.[butuh rujukan] Gagaku adalah jenis musik
klasik yang telah ada pada istana Kekaisaran sejak zaman Heian[butuh rujukan]. Kagura-uta (神楽歌),
Azuma-asobi(東遊) dan Yamato-uta (大和歌) merupakan repertoar adat. Tōgaku (唐楽)
dan komagaku diperkenalkan dari Dinasti Tang, Tiongkok melalui Semenanjung Korea[butuh rujukan].
Gagaku dibagi menjadi kangen (管弦) (musik instrumen) dan bugaku (舞楽) (tarian disertai
dengan gagaku).
Berasal pada awal abad ke-13 honkyoku (本曲), merupakan singel (solo) shakuhachi (尺
八) imam Zen[butuh rujukan]. Imam ini, disebut komusō ("biksu"), yang memainkan honkyoku
untuk sedekah dan pencerahan. Sekte Fuke tidak ada lagi pada abad ke-19, tetapi garis
keturunan verbal dan tertulis dari beberapa honkyoku tetap berlanjut, meskipun musik ini saat
ini sering dimainkan pada sebuah konser.[butuh rujukan] Samurai sering mendengarkan dan
memainkan dalam kegiatan musik, dalam praktik memperkaya hidup dan pemahaman[butuh rujukan].
Musik tradisional[sunting | sunting sumber]
Biwa hōshi, Heike biwa, mōsō, dan goze[sunting | sunting sumber]
Biwa (bahasa Tionghoa: 琵琶 - pipa), lute, dimainkan oleh sekelompok pemain keliling (biwa
hōshi) (琵琶法師) yang digunakan untuk mengiringi sebuah cerita.[butuh rujukan] Yang paling terkenal
dari cerita ini adalah sejarah The Tale of the Heike, abad ke-12 dari kemenangan
klan Minamoto atas Taira[butuh rujukan]. Serikat ini akhirnya menguasai sebagian besar budaya
musik Jepang.[butuh rujukan]
Selain itu, banyak kelompok musisi buta yang terbentuk khususnya di daerah Kyushu[butuh rujukan].
Musisi tersebut, yang dikenal sebagai mōsō (盲僧 biksu buta) berkeliling di daerah mereka dan
melakukan berbagai ritual agama untuk menyucikan rumah agar dapat membawa kesehatan
dan keberuntungan. Biwa yang mereka mainkan jauh lebih kecil dari Heike biwa (平家琵琶)
yang dimainkan oleh biwa hōshi.[butuh rujukan]
Terkait Lafcadio Hearn dalam bukunya yang berjudul Kwaidan: Stories and Studies of Strange
Things "Mimi-nashi Hoichi" (Hoichi the Earless), cerita hantu Jepang tentang seorang biwa
hōshi buta yang memainkan "The Tale of the Heike"
Seorang wanita buta, yang dikenal sebagai goze (瞽女), juga berkeliling di negeri tersebut sejak
zaman abad pertengahan. Dia menyanyikan lagu dan bermain musik dengan pukulan drum
yang dibawanya.[butuh rujukan] Sejak abad ketujuh belas mereka sering
memainkan koto atau shamisen. Organisasi Goze bermunculan di seluruh negeri, dan ada
hingga saat ini di prefektur Niigata.[butuh rujukan]
Taiko

Penampilan Taiko
Taiko merupakan drum Jepang dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk memainkan
berbagai genre musik.[butuh rujukan] Taiko ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun
terakhir sebagai instrumen utama perkusi yang didasarkan pada berbagai daerah dan musik
festival masa lalu. Musik taiko tersebut dimainkan dengan gendang besar yang disebut kumi-
daiko. Asal usulnya tidak pasti, tetapi dapat diperkirakan sejak abad ke-7.
Negara Tiongkok telah mengikuti budaya ini, tetapi instrumen dan musiknya tetap khas Jepang.
[5]
 Drum Taiko pada zaman ini digunakan saat pertempuran untuk menakuti musuh dan untuk
mengkomunikasikan perintah. Taiko selalu digunakan dalam musik religius Buddha dan Shinto.
Taiko ini hanya dimainkan pada saat acara-acara khusus dalam kelompok kecil. Tidak hanya
laki-laki, kaum wanita juga memainkan taiko dalam festival semi-agama seperti tarian bon.
Taiko modern konon ditemukan oleh Daihachi Oguchi pada tahun 1951[butuh rujukan]. Pemain
genderang jazz, Oguchi menggabungkan latar musik ini ke dalam ansembel. Gaya energik ini
membuat kelompoknya populer di seluruh Jepang, dan membuat Wilayah Hokurikusebagai
pusat musik taiko. Popularitas beberapa musisi muncul dari musik ini termasuk Sukeroku
Daiko dan rekan band nya Seido Kobayashi. Pada tahun 1969 ada sebuah kelompok yang
disebut Za Ondekoza yang didirikan oleh Tagayasu Den; Za Ondekoza dikumpulkan bersama-
sama pemain muda yang berinovasi membangun kembali versi baru dari taiko, yang dipakai
sebagai cara hidup dalam gaya hidup komunal. Selama tahun 1970-an, pemerintah Jepang
mengalokasikan dana untuk melestarikan budaya Jepang, dan banyak kelompok komunitas
taiko dibentuk. Pada abad ini, kelompok taiko sudah tersebar di seluruh dunia, terutama
di Amerika Serikat.Permainan video Taiko Drum Master juga didasarkan pada budaya ini. Salah
satu contoh Band Taiko modern adalah Gocoo.
Min'yō

Pemain shamisen, foto tahun 1904


Lagu daerah Jepang (min'yō) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak jenis,
tetapi sering kali dikelompokkan dari empat kategori utama seperti: nyanyian kerja, lagu religius
(seperti sato kagura, sejenis musik Shinto), lagu yang digunakan untuk acara pernikahan,
pemakaman, dan festival (matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe uta).
Pada musik min'yō, penyanyi biasanya disertai dengan alat musik
petik shamisen bersama taiko dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya
adalah seruling melintang yang dikenal sebagai shinobue, sebuah bel yang dikenal
sebagai kane, drum tangan yang disebut tsuzumi atau kecapi 13 senar yang dikenal
sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utamanya adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional
Jepang, tapi dengan instrumentasi yang modern, seperti gitar listrik dan penyintesis.[6]
Banyak sekali peristilahan ketika membicarakan musik min'yō seperti ondo, bushi, bon uta,
dan komori uta. Ondo pada umumnya menjelaskan beberapa lagu daerah dengan ayunan
khasnya. Lagu khas daerah ini pada umumnya dapat didengarkan pada festival tarian Obon.
Fushi adalah lagu dengan melodi yang khas. Komori uta adalah lagu pengantar tidur anak.
Nama-nama pada lagu min'yo biasanya meliputi peristilahan deskriptif dibagian akhir. Contoh:
Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.
Banyak di antara lagu-lagu ini biasanya memerlukan penekanan yang lebih pada beberapa
suku kata tertentu serta teriakan bernada (kakegoe). Kakegoe pada umumnya merupakan
teriakan kegembiraan dalam musik min'yō, Kakegoe sendiri sering dimasukkan sebagai bagian
paduan suara. Ada banyak sekali variasi kakegoe dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
DI Okinawa sendiri sebagai contoh, teriakan itu berupa "ha iya sasa!" Di daratan Jepang sendiri
teriakan itu berupa "a yoisho!," "sate!," atau "a sore!" serta "a donto koi!," dan "dokoisho!"
Baru-baru ini sistem berbasis serikat dikenal sebagai sistem iemoto telah diterapkan untuk
beberapa jenis min'yō. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk mentransmisikan genre klasik
seperti nagauta, shakuhachi, atau musik koto, tapi karena terbukti menguntungkan untuk para
guru dan didukung oleh siswa yang ingin memperoleh sertifikat kemahiran serta nama-nama
artis terus menyebar ke genre seperti min'yō, Tsugaru-jamisen dan jenis-jenis musik tradisional
lainnya ditularkan dengan cara yang lebih resmi. Saat ini, beberapa min'yō diwariskan dalam
organisasi keluarga pseudo.
Musik Arab

Permainan Gambus dalam Musik Arab


Musik Arab atau Musik Al Arabia (Bahasa Arab: ‫ الموسيقى العربية‬/al-mūsīqā al-‘Arabīyah)
adalah musik dari Arab Saudi, termasuk beberapa genre and gaya musik dari Arab klasik
hingga musik pop arab dan musik keagamaan.

Dasar Musik Arab


Harmoni Musik Arab
Sifat Musik Arab adalah monofonik, artinya tidak berdasarkan susunan kontrapun atau harmoni
seperti Musik Barat. Sedangkan tangga nada yang dipakai adalah yang disebut maqam (jamak:
maqamat), yaitu susunan nada-nada yang tidak ditala sempuna (well tempered) seperti halnya
musik barat. Sifat dari monofonik ini terlihat pada musik qasidahyang berupa nyanyian tunggal
iringan rabana, jadi melodi hanya dengan iringan pukulan irama.
Seperti diketahui juga, bahwa susunan maqam juga mengenal 1/4 nada yang tidak dipunyai
tangga nada barat (hanya 1/2 nada). Contoh adzan memiliki liku-liku melodi yang rumit.
Sehingga bisakah maqam ditulis dalam notasi barat? Jawabnya: tidak bisa.
Dengan demikian, Musik Arab tidak ada susunan harmoninya. Sususnan melodi arab adalah
unisono, yaitu melodi diimitasi dengan suara gambus secara unisono.
Harmoni Barat untuk Tangga Nada Minor
Biasanya Melodi Arab dipresentasikan sebagai Tangga Nada Minor dalam sistem Tangga Nada
Musik Barat, sehingga juga mengikuti kontrapun atau harmoni Musik Barat. Dan ini yang
dipakai dalam Musik Arab Modern.
Orkestrasi Musik Arab
Oleh sebab itu dalam susunan orkes simfoni, maka permainan cello biasanya secara unisono,
bukan kontrapuntis, sedangkan bass bermain secara nada dasar menurut teori musik barat.
Dan uniknya, permainan gambus memberi warna saja dan bukan kontrapuntis.

Sejarah
Masa Pra-Islam
Musik Al Arabia berakar dari pembacaan puisi pada Masa Pra Islam yang disebut
sebagai Masa Jahiliyah. Informasi mengenai hal ini sangat sedikit, namun dipercaya pada masa
Abad V hingga VII. Pembacaan puisi pada masa itu disebut shu`ara' al-Jahiliyah (‫)شعراء الجاهلية‬
atau "Puisi Jahiliah", yang merupakan pembacaan puisi dengan suara tinggi dan irama tertentu.
Musik pada waktu itu mempunyai peranan penting dalam Mistik, Sihir, dan Jin (mahluk halus).
Alat musik seperti Rebana, Gambus, dan Rebab. Ciptaan musik pada waktu itu adalah sangat
sederhana, yaitu membaca tangga nada Arab yang disebut Maqam.
Permulaan Sebelum Masa Islam
Maqam Al Arabia atau melodi pada tangga nada (moda) yang dipakai dalam Musik Al Arbia
Tradisional, ini adalah melodi yang dikembangkan pada sebagai frase, modulasi atau
improvisasi.
Al-Kindi (801–873) adalah salah seorang ahli Musik Al Arabia. Sedangkan Abu al-Faraj al-
Isfahani (897–967) menulis Kitab al-Aghani sebagai encyclopedia kumpulan puisi dan lagu yang
terdiri atas 20 jilid. Al-Farabi (872-950) menulis tentang Musik Islamiah dengan judul Kitab al-
Musiqi al-Kabir (Buku Besar Musik). Hingga kini sistem melodi Al Arabia ciptaannya masih
dipakai. Al-Ghazali (1059–1111) menulis tentang azas-azas Musik Persia.
Masa Awal Islam
Arabic maqam adalah moda(musik) yang dipakai dalam Musik Arab tradisional.
Kata maqam berarti jenis melodi yang disusun pada tangga nada Arab.
Al Andalusia
Bangsa Moor dari Arab pernah menjajah Spanyol dan Portugis pada tahun 711 – 1492.
Sehingga budaya Spanyol dan Portugis pada waktu itu dipengaruhi oleh budaya Arab. Budaya
ini disebut dengan Moresco, yaitu pengaruh budaya orang Arab dari Suku Moor. Peninggalan
ini lebih dikenal dengan nama Budaya Al Andalusia. Di Andalusia Spanyol pada Abad XI
merupakan pusat pembuatan alat musik Arab.
Pengaruh Musik Arab Terhadap Musik Dunia
Diperkirakan, bahwa berbagai alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari Arab.
Misalnya Lute berasal dari Gambus, Biola dari Rebab, Gitar dari Qitara, dsb.
Musik troubador di Perancis mempunyai kesamaan dengan yang ada di Arab.
Misal lain, do, re, mi, fa, sol, la, si juga ada kesamaan dengan sistim Arab: Durr-i-Mufassal - dal,
ra, mim, fa, sad, lam.
Abad XVI
Bartol Gyurgieuvits (1506 - 1566) telah menjalani 13 tahun sebagai budak pada Penguasa
Ottoman. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia menerbitkan buku De Turvarum ritu et caermoniis
di Amsterdam tahun 1544. Ini adalah sebuah buku di Eropa yang menjelaskan tentang musik
dalam kehidupan masyarakat Islam. Di India, Kerajaan Mughal menerapkan masyarakat Islam
dan Hindu.
Harem Wanita
Dahulu perbudakan meluas ke seluruh dunia. Pada masa Kerajaan Romawi perbudakan telah
berlangsung dari budak Afrika ke Pasar Wilayah Arab. Budak kulit hitam dari Zanzibar teramsuk
yang terbaik dalam hal kualitas bernyanyi dan tarian.
Dalam buku Epistle on Singing Girls yang ditulis oleh Mu'tazilite dalam Al-Jahiz pada Abad IX
mengatakan bahwa para budak penyanyi dapat menghasilkan uang berlimpah. Penulis
mengatakan bahwa Budak Wanita Abyssinian dalam lelang berharga 120,000 dinar lebih dari
pada budak biasa. Suatu Festival Abad VIII menyebutkan ada 50 budak-wanita bernyanyi
dengan Gambus sebagai latar dari Penyanyi Jamilia. Tahun 1893, kelompok Little
Egypt dari Suriah membuat sensasi pada Pasar Malam di Chicago (Amerika Serikat).
Pemain Musik Wanita

Musisi di Aleppo (kota kedua setelah Damaskus, Suriah), Abad XVIII, Musisi Pria memainkan
Rebana, Gambus, Suling, dan Penyanyi
Pemain musik wanita. Mereka umumnya memainkan alat musik Gambus, kanun (zither,
dan ney Pada tahun 1800, berbagai alat musik militer Turki telah masuk sebagai alat musik
orkes di Eropa piccolo, cymbal, dan tambur.
Pemain musik wanita hingga 9 SM tidak ada. Mereka umumnya sebagai pasangan
dalam Catur, pembacaan puisi cinta, dalam minum anggur. Setelah serangan di Mesir,
Napoleon melaporkan tentang Kebudayaan Penguasa Ottoman. Villoteau mengungkapkan
bahwa tabu kalau pria menyanyi di hadapan pendengar wanita, sehingga harus penyanyi
wanita juga.
Sejak dahulu biasanya musik Arab diajarkan secara turun temurun, namun setelah tahun 1800
baru ada notasi musik Arab.

Abad XX
Awal Formasi Sekuler

Musisi di Aleppo (kota kedua setelah Damaskus, Suriah), 1915.


Pada Abad XX, Mesir adalah negara pertama yang memiliki perkembangan kemerdekaan,
setelah lebih dari 2000 tahun di bawah penjajahan negara lain. Musik Turki, terkenal
selama Kerajaan Ottoman, kemudian diganti dengan musik nasional. Kairo menjadi pusat
perkembangan musik baru.
Salah seorang penyanyi wanita yang sekuler adalah Umm Kulthum, kemudian diikuti oleh
penyanyi Lebanon bernama Fairuz. Keduanya menjadi terkenal selama Abad XX dan
merupakan penyanyi legendaris dari Musik Arab.
Pengaruh Musik Barat
Sekitar tahun 1950 hingga 1970, Musik Arab mulai nuansa barat seperti halnya dengan Abdel
Halim Hafez. Setelah tahun 1970 beberapa penyanyi merupakan perintis Musik Pop Al Arabia,
umumnya dengan gaya barat namun dengan alat musik dan syair arab. Sehingga terjadi
campuran antara Barat dan Timur.
Setelah tahun 1990 muncul beberapa artis dengan gaya campuran Barat dan Timur seperti Amr
Diab, Najwa Karam, Samira Said, Hisham Abbas, Angham, Asalah Nasri, Kadhem Al Saher,
Mostafa Amar, Nawal Al Zoghbi, Ehab Tawfik, Mohamed Fouad, Diana Haddad, Mohamed
Mounir, Elissa, Latifa, Cheb Khaled, George Wassouf, Hakim. Mungkin nama-nama ini masih
asing bagi kita.
Tahun 1996, Amr Diab - dengan lagu Habibi ya Nour El Ain, merupakan sukses besar di Timur
Tengah bahkan di dunia bagi orang arab.

Franco Al Arabia
Bentuk Musik Barat bertemu Musik Timur, adalah sama dengan Musik Pop Al Arabia. Ini
merupakan campuran antara musik barat dengan musik timur yang dikenal dengan istilah Musik
Pop Al Arabia seperti yang dinyanyikan oleh Dalida dari Mesir, Sammy
Clarke dari Lebanon, Aldo dari Australia. Meskipun Pranco Al Arabia adalah istilah untuk musik
campuran Musik Barat dan Musik Timur Tengah, namun ini sebenarnya suatu genre Musik Al
Arabia dengan Italia, Musik Al Arabia dengan Perancis, tentu saja termasuk Musik Al Arabia
dengan gaya dan syair berbahasa Ingris/Amerika.
R&B, reggae, dan hip hop Al Arabia
Musik Al Arabia juga mengalami perkembangan R&B, Reggae and Hip Hop pada waktu akhir-
akhir ini. Pada umumnya dalam bentuk rapper dengan gaya musik tradisional Musik Pop Al
Arabia seperti penyanyi Ishtar dalam Habibi Sawah;. Juga penyanyi Maroko bernama Elam
Jay terhadap musik genre Gnawa yang bercampur dengan R&B dalam judul Gna witone Styla.
Variasi lain adalah Musik Gnawa dimainkan dengan gaya Musik Maroko yang diperkenalkan
oleh Darga. Juga Gaya Casablanca, mengolah campuran Musik Gnawa dengan Reggae.
Seperti diketahui bahwa artis Reggae seperti TootArd dinyanyikan pada
waktu Suriah menduduki Dataran Tinggi Golan dan Walaa Sbeit dari Israel. Pada Revolusi
Tunisia, lagu Revolusi Hijau yang dinyanyikan oleh artis Palestina adalah yang sangat terkenal
oleh Mahmoud Jrere )kelompok rap.
Shadia Mansour penyanyi Palestina keturunan Inggris, dikenal sebagai Penyanyi Rap Hip Hop
Al Arabia. Umumnya masalah tentang Palestina.
Sedangkan Darine dangan gaya R&B dan pukulan irama reggae. Hal ini membuat kritikan dan
reaksi kemersial.
Elektronika Al Arabia
Musik Dansa Elektronika adalah genre lain yang menjadi poluler, yang dipengaruhi oleh Musik
Amerika Serikat, Musik Eropa, Musik Australia, maupun Musik Barat lainnya. Terkadang lagu
genre Musik Elektronika Al Arabia mengabungkan alat musik elektronik dengan alat musik
tradisional Timur Tengah. Artis seperti Richii dalam lagu Ana Lubnaneyoun. Perkembangan
Musik Elektronika Al Arabia sangat dekat dengan kehidupan Klab Malam.
Jazz Al Arabia
Jazz yang melanda dunia, juga masuk di Timur Tengah, dan muncul istilah Jazz Al Arabia.
Awalnya alat musik Saxophon diperkenalkan oleh musisi Samir Suroor, tentunya dengan
gaya oriental. Permainan Saxophone ini terlihat pada lagu-lagu Abdel Halim Hafez, dan juga
pada Kadim Al Sahir dan Rida Al Abdallah. Hal ini terlihat jelas pada Rahbani Bersaudara. Juga
pada Fairuz yang diciptakan oleh anaknya bernama Ziad Rahbani, yang juga sebagai
perintis jazz oriental, terlhat dalam penampilan Rima Khcheich, Salma El Mosfi, Latifa. Banyak
karya musisi Mohamed Mounir yang keluar pada tahun 1977.
Jazz Al Arabia juga berpengaruh pada musik jazz pada Avad XX, yaitu:

 Gaya Moda dari Anouar Brahem dan Rabih Abou Khalil


 Gabungan suara elektronika dari Dhafer Youssef
 Gaya pop jazz dari Titi Robin dan Toufic Farroukh
 Gaya akustik muda dari Hamdi Makhlouf, Amine dan Hamza M'raihi, dan Jasser Haj
Youssef

Musik Rock Al Arabia


Tahun 1950 Musik Rock melanda dunia, termasuk pada Musik Al Arabia. Hal ini terlihat pada
kelomok Musik Rock Al Arabia yang mencamplurkan dengan Musik Heavy Metal, Musik
Alternatif Rock, berdasarkan nuansa Al Arabia.
Musik Rock Al Arabia menjadi perhatian kelompok musik di Timur Tengah
seperti JadaL dan Akher Zapheer dari Jordania, Mashrou'
Leila dan Meen dari Lebanon, Massar Egbari, Sahara rock band, Wyvern dan Cartoon
Killerz dari Mesir, Khalas dan Chaos band dari Palestine dan Acrassicauda dari Irak.
Band Hoba Hoba Spirit dari Maroko juga terkenal di wilayah Maghrebi. Sedangkan Rachid
Taha dari Aljazaiusr memainkan campuran Musik Rock dan Musik Rai.

Alat Musik Arab Tradisional


Gambus (Gitar Arab
Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai rangkap,
dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap dawai rangkap sehingga
ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi seperti biola, papan polos, nada ditentukan dengan
posisi jari seperti main biola), sedangkan plektrum disebuta dalam bahasa Arab
sebagai risha (artinya bulu). Sekarang dawai dibuat dari nylon yang
dibungkus kuninganatau tembaga) seperti dawai gitar.
Gambus memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada
di Turki, Armenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda dengan yang ada
di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari Arab, yaitu al oud.
Qanun (Kecapi Arab)
Qanum adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir, dan
dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti Qanunsebenarnya
adalah Hukum.
Bentuk Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di
mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas pangkuan
atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum dipasang pada ujung 4
jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu oleh penunjang (brigde) pada kulit domba atau
ikan yang menutupi sebagian qanun yang segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit
domba/ikan tersebut). Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk
untuk modulasi.
Pemain maestro qanun adalah: Muhammad El 'Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).
Nay (Serunai Arab)
Nay (bahasa Parsi berarti reed atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di Sumatera
disebut Serunai. Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada suling bambu)
dan 1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder). Berbagai panjang untuk setiap tala
nada. Cara meniup seperti suling, untuk nada tinggi dengan tiupan lebih. Meskipun kelihatan
sangat sederhana, namun cukup sulit, terutama kalau mau mendapat suara khusus harus
berpengalaman.
Maetro nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).
Rebana (Tamborin Arab)
Rebana yang dikenal di sini adalah berasal dari Arab, terutama dipakai untuk Qasidah, Musik
Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita kenal dengan bama tambourine (di Arab
disebut sagaat. Ukuran bervariasi, kalau dalam musik Dangdut disebut kendang dengan kulit
lembu, dan suling dari bambu, namun di Arab biasanya memakai kulit domba (banyak di sana)
atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20 cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan
tembaga sebanyak 5 pasang.
Karena kulit domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka sebelum main
mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu mereka sering membawa
cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat dari aluminium atau palstik,
kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga (tentunya hal ini untuk menjaga kestabilan
terhadap kelembaban udara). Malah ada rebana yang dapat ditala seperti halnya timpani.
Maestro rabana adalah: Mohamed El 'Arabi (Mesir), 'Adel Shams Eddine (Mesir), Hossam
Ramzi (Mesir).
Buzuq (Mandolin Arab
Kata buzuq berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala terbakar.
Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang dipotong dan digerus, namun
sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk membentukny, dan juga putaran dawai
sudah dengan mekanik seperti gitar.
Alat musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan dengan petikan
plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara yang nyaring, baiasnya
dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok pemusik Arab (band), dan biasa dijumpai
di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, terutma dalam hubungan dengan Musik Gypsy.
Musik Melayu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Musik Melayu adalah aliran musik
tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan,
dan Semenanjung Malaya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku
bangsa Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat
misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan tetamu
kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan. Yang menarik dari aliran musik ini terletak pada
susunannya yang terdiri dari lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari dan penuh dengan tunjuk ajar (pesan moral), diisi dengan suara atau
vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen musik yang tersusun rapi.
Seiring dengan perkembangan zaman musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik
misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik pop, musik rok, dan dangdut. Aliran
ini dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu,
seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh
tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan
tiupan serunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan Eropa tradisional. Seiring
dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik
berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional
masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak
kegemilangan" di era '90-an. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penyanyi &
grup band Melayu, dan pendatang baru yang bermunculan dengan lagu-lagu andalan masing-
masing.

Sejarah
Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal
sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari
Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu,
awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara
berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian.[1] Pada waktu sejak dibuka Terusan
Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga
setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini
juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat musik tradisional
lokal seperti gong, serunai, dlsb. Kemudian sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu
saja gaya permainan musik ini sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena
perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh
berkembang sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir
timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar
setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektri, bahkan
perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak
tahun 1950.

Klasifikasi
Berdasarkan perkembangan zaman
Menurut waktu lahirnya dan alat musik yang dipakai, maka ada 3 jenis Musik Melayu, yaitu:

 Musik Melayu Asli, hanya dengan pukulan kendang atau rebana seperti Qasidah,


diperkirakan tahun 635 - 1600
 Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai,
diperkirakan tahun 1800 - 1940
 Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional, seperti
biola, guitar, akordeon, dan terakhir dengan keyboard, diperkirakan setelah tahun 1950.

Berdasarkan Rentak
Ada beberapa pendapat mengenai rentak musik melayu.
Menurut Fadlin
Menurut Fadlin [2], ada tiga jenis rentak Musik Melayu, yaitu:

 Pertama, rentak senandung, yaitu dengan metrik 4/4, dalam satu siklus terdapat
delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu bersifat sedih. Contoh lagu
adalah Kuala Deli, Laila Manja.
 Kedua, rentak mak inang, yaitu dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanya lagu
bertemakan kasih sayang atau persahabatan. Contoh lagu adalah Mak Inang Pulau
Kampa, Mak Inang Stanggi, Pautan Hati.
 Ketiga, rentak lagu dua, yaitu dengan metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat
joget, tempo agak cepat, sangat digemari orang Melayu. Contoh lagu Tanjung
Katung, Hitam Manis, Selayang Pandang.

Menurut Daryudi
Menurut wawancara khusus dengan Daryudi (Seorang ahli musik lokal di
Medan) [3] menyebutkan rentak dibagi dalam:

 Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan kecepatan Andante, contoh lagu Makan


Sirih, Kuala Deli, Patah Hati
 Rentak Inang, metrik 4/4 dengan kecepatan Moderato, sejenis Rumba, contoh lagu Mak
Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang Selendang. Seperti diketahui
bahwa Inang dalam kerajaan berarti Dayang-dayang
 Rentak Joget, metrik 2/4, jadi cepat seperti Allegro. Contoh lagu Tanjung
Katung, Selayang Pandang
 Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan kecepatan Moderto, dan istilah Zapin diambil dari
bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus sangat menonjol. Contoh
lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak

Anda mungkin juga menyukai