Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di
wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Musik ini
biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang tidak
jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat
misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan
tetamu kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan.
A. Sejarah Musik Melayu
Aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak
kegemilangan" di era '90-an. awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang
berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada
tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan
kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah
semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian
dipakai juga untuk mengiringi tarian.
Pada saat dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi
orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888,
mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini
juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat
musik tradisional lokal seperti gong, serunai. Kemudian sekitar tahun 1940
lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh
berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini
tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang
sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang
Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950,
maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektrki, bahkan
perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan
industri rekaman sejak tahun 1950.
Pada periode 50 dan 60-an, orkes-orkes Melayu di Jakarta ini memainkan
lagu-lagu Melayu Deli asal Sumatera Perlahan, seiring perkembangannya,
unsur India mulai juga masuk ke dalam musik Melayu.
B. Ciri-ciri Musik Melayu
Lagu Melayu selalu dinyanyikan dengan mendayu-dayu. Hal ini membuat para
pendengar merasa terhibur dan menikmati setiap lagu yang dinyanyikan.
Beberapa ciri lagu Melayu adalah:
a. Ada rentak irama yang meliuk (cengkok) dalam alunan musiknya. Tetapi
terkadang ada yang hanya nyaris datar.
b. Syair-syair lagu melayu baik yang bertemakan percintaan, persahabatan,
maupun yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial memiliki kalimat
sanjak yang memiliki nilai kesusastraan.
c. Syairnya tidak cengeng, mengandung syair yang disesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari dan membawa pesan moral yang baik.
d. Aransemen musik yang tersusun rapi.
C. Alat-alat Musik Melayu
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh
tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion,
tingkahan gong, dan tiupan serunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari
tanah Arab dan Eropa tradisional. Berdasarkan perkembangan jaman alat
music melayu terdiri dari: