Anda di halaman 1dari 14

Modul 5

Metoda Perancangan

Semiotika dalam Perancangan


Semiotika, yang berasal dari kata Yunani ^Semeion' atau tanda, kerap diartikan sebagai ilmu tanda. Istilah semiotika secara populer telah digunakan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Lambert, pada abad ke-1 sebagai padanan kata dari logika. !alam konteks lain, kita "uga mengenal kata semiotika dipadankan dengan semiotik, semantik, semasiology, semiology, sememics dan semics.

#Semiotics is essentially a theoretical approach to communication in that its aim is to establish $idely applicable principles...#
John Fiske, 1982. %erdapat kecenderungan yang penting dalam ka"ian-ka"ian desain dan ilrmu-ilmu seni di akhir abad ke-&' di Indonesia, yaitu berpalingnya se"umlah ahli teori kepada semiotika sebagai teori dasar untuk mengupas dunia kesenirupaan. Seni rupa dan desain yang sementara ini dikelompokkan dalam format budaya, kemudian mengalami pergeseran, yaitu seni rupa dipandang sebagai suatu bahasa yang secara lebih spesifikdikenal sebagai bahasa rupa. (arya seni dapat dipandang sebagai sebuah #prosa) atau #puisi) yang sarat akan pesan dan tanda konotatif maupun denotatif. *ara memandang karya rupa sebagai bahasa ini, kemudian membuka

berkembangnya teori-teori semiotika sebagai alat #pembedah) karya-karya tersebut. Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

.eskipun kehadirannya belum semantap dalam $ilayah ka"ian linguistik ataupun sastra, namun ka"ian-ka"ian semiotika telah men"adi kecenderungan di berbagai perguruan tinggi seni di Indonesia sebagai sebuah metodologi baru dalam memaparkan nilai-nilai estetik. /agasan pemikir semiotika sendiri mengalami proses pengembangan seperti pada Pierce, Le0i Strauss, 1oland +arthes, -mberto 2co hingga 3ihma. Para desainer yang mempela"ari teori semiotika kerap mengaburkan peranannya antara sebagai pengamat dan pencipta tanda. +ahkan terdapat desainer yang mendesain tanda-tanda rupa berdasar teori semiotika, seperti para desainer Posmodern yang menciptakan tanda rupa yang #diplesetkan) atau #diplintir) 4pengamat dan penanda sama5.

5.1 TEO!I &EMIOTI'" Semiotika, yang berasal dari kata Yunani ^Semeion' atau tanda, kerap diartikan sebagai ilmu tanda. Istilah semiotika secara populer telah digunakan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Lambert, pada abad ke-1 "uga sebagai padanan kata dari logika. !alam konteks lain, kita mengenal kata semiotika dipadankan dengan semiotik, sememics dan semics. semasiology, semiology,

semantik, tersendiri.

Penggunaannya kerap rancu dan memiliki model-model pendekatan !ua orang tokoh utama perintis semiotika dalam linguistik adalah *harles Sanders Pierce 41 6717185 dan 9erdinand de Saussure 41 :;17165. (edua tokoh ini tidak saling kenal ataupun berhubungan. Pierce adalah seorang seorang ahli filsafat dan ahli logika yang berdomisili di Jerman, sedangkan Saussure adalah ahli linguistik umum dan tinggal di Perancis. .enurut Pierce, logika mempela"ari bagaimana orang bernalar, berpikir, berkomunikasi, dan memberi makna apa yang ditampilkan oleh alam kepada orang lain melalui tanda. Pemaknaan #tanda), bagi Pierce bisa berarri sangat luas, baik dalam linguistik maupun #tanda-tanda) lainnya yang bersifat umum. Sedang de Saussure lebih banyak menekankan #tanda-tanda) sebagai Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

dasar untuk mengembangkan teori linguistik urmum. Saussure beranggapan, bah$a #tanda-tanda) linguistik mempunyai kelebihan dari sistem semiotika yang lainnya. Pierce menghendaki teori semiotik dapat bersifat umum dan dapat diterapkan pada segala macam hal yang berhubungan dengan tanda. (emudian ia mengembangkan teori umum untuk aneka "enis tanda dalam kumpulan tulisan yang ber"udul< Oeuvre Completes 4(arya yang Lengkap5.

!i samping dua orang tokoh Semiotika di atas, berkembang pula semiologi komunikasi yang dikembangkan oleh ="elmsle0, seorang strukturalis kebangsaan !enmark. Lingkup ka"iannya adalah #tanda-tanda) dengan maksud tertentu> seperti sinyal (signal), dan #tanda-tanda) yang tanpa maksud, seperti simtom (symtnm). %okoh simtom yang cukup terkenal adalah 1oland +arthes, yang kemudian dikenal sebagai tokoh semiotika konotatif. (emudian konsep ini dikembangkan oleh Julia (riste0a yang mencoba menggabungkannya dengan ka"ian Psikoanalisis-9reud atau Sosiologis-.ar?is. (a"iannya dikenal sebagai semiotika ekspansionis. !alam proses perkembangan semiotika selan"utnya, teori Pierce mengalami banyak perubahan. Perubahan ini kemudian diantisipasi oleh .orris ke dalam konsep-konsep semiotika yang rumit, sehingga sulit untuk dipela"ari oleh orang a$am. (emudian dunia "uga mengenal .ar? +ense, seorang pemikir dari Jerman yang menerapkan analisis semiotik pada bidang estetika dan sesuatu hal yang bersifat #tekstual1. +aru pada tahun 17;&, pemikiran Pierce dikembangkan secara lebih "elas dan efektif oleh -mberto 2co di 2ropa. 2co mencoba membuka kemungkinan bah$a konsep Pierce dapat diterapkan pada ka"ian bidang arsitektur, kebudayaan, iklan, teater, musik, dan seterusnya.

+eberapa tahun kemudian, semiotika tidak hanya berfungsi sebagai ilmu tanda sa"a, tetapi "uga mengka"i bagaimana #tanda-tanda) itu berfungsi, "uga bagaimana hubungannya dengan #tanda-tanda) lain, di samping "uga proses pengiriman dan penerimaan oleh penggunanya. ,nalisis mengenai fungsi tanda dikenal sebagai sintaks-semiotik. (emudian analisis yang berhubungan dengan Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

interpretasi tanda dikenal sebagai semantik-semiotik, sedangkan analisis tanda yang berhubungan dengan pengirimnya dikenal sebagai semiotik-pragmatik. (a"ian semiotika dalam konteks apapun sebaiknya dimulai dengan sintaksis, semantik kemudian pragmatik. 6 +agi Pierce, tanda bermakna #mengemukakan sesuatu) (representatemen). %anda selalu mengacu pada suatu acuan dan terlaksana berkat bantuan suatu #kode 1 . Seperti tanda-tanda lalu lintas dapat dimengerti oleh mereka yang sebelumnya telah faham tentang rambu-rambu lalu lintas. !engan demikian tampak ada satu peraturan berupa #kode) yang bersifat #transindi0idual 1. .enurut Pierce secara prinsip ada tiga hubungan yang berkaitan dengan tanda yaitu< @ Ikon yaitu hubungan tanda dengan acuannya yang berupa hubungan kemiripan 4contoh< peta geografis, logo, lambang pemerintahan5 @ Indeks yaitu hubungan tanda karena ada kedekatan eksistensi 4contoh< rambu penun"uk"alan5. @ Simbol yaitu hubungan yang sudah terbentuk secara kon0ensional 4contoh< anggukan kepala tanda setu"u5 !alam berbagai disiplin, semiotika kerap dikategorikan sebagai gagasan utama kaum Strukturalis. Sedangkan sebagai suatu maAhab filsafat yang kemudian dikenal sebagai strukturalisme, semiotika dianggap sebagai gerakan yang muncul dari tradisi pemikiran sosiologis ,uguste *omte di Perancis, dan tradisi pemikiran !urkheim yang bera$al dari tradisi filsafat klasik 2manuel (ant.

+esarnya paham strukturalisme tidak terlepas dari "asa tokoh-tokoh seperti 9erdinand de Saussure dalam linguistik, yang kemudian dikenal sebagai #1ussian 9ormalist) dalam kritik sastra> *laude Le0i Strauss dalam bidang antropologi 8 > Louis ,lthusser dalam teori sosial dan filsafat> .ichael 9oucault dalam se"arah pemikiran> JacBues Lacan dalam psikologi analisis> 1olland Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

+arthes dalam kritik sastra> *hristian .etA dalam kritik film dan JacBues !errida dalam filsafat. (onsepsi yang paling kontro0ersial dari kaum strukturalis adalah kematian sub"ek< #aku ada). .anusia dianggap sebagai #boneka) atas ide-idenya, dan setiap tindakan yang dilakukannya merupakan struktur dari ide utama dan logikanya belaka. .anusia bukan lagi titik pusat yang paling otonom, karena manusia takluk kepada sistem. Sebagaimana diucapkan oleh Lacan-sebagai perpan"angan dari 9reud, bah$a manusia telah tergeser dari #pusatnya 1. .anusia sebenarnya tidak #berbicara 1, tetapi mereka lebih #dibicarakan 1. !alam konteks yang lebih luas, kita tidak #menciptakan) masyarakat tetapi #diciptakan) oleh masyarakat. Pendapat kaum strukturalis yang berkaitan dengan semiotik adalah bah$a, #tanda) adalah unsur struktural dari logika. Inilah satu-satunya yang bisa dipertahankan dari keberadaan manusia. %anda garis putih horisontal pada bidang merah adalah tanda larangan masuk> a$an hitam adalah tanda akan ter"adi hu"an> asap adalah tanda adanya api, dst. (eindahan bagi kaum strukturalis bukan merupakan makna yang

substansial, tetapi lebih merupakan #profesi) dari sebuah asumsi yang berlaku umum. Strukturalisme kemudian dikenal sebagai sebuah aliran berpikir yang beraneka ragam coraknya. !alam aliran ini tidak terdapat a"aran yang homogen yang dapat dianut oleh para simpatisannya.

5.2 E&"I# () *"+"&" !,P" () &I&TEM T"# " Sudah se"ak lama kegiatan desain sering dikaitkan dengan karya yang mengekspresikan "i$a Aamannya, karena se"ak Aaman prase"arah hingga peradaban modern, manusia dapat melihatsatu mata rantai se"arah peradaban yang ditinggalkannya, baik berupa arsitektur, barang-barang pakai, karya seni, maupun teknologi yang dipergunakan. Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

-ntuk mengukur peradaban yang berlangsung pada suatu era, para ahli arkeologi mengka"i temuan alat-alat yang digunakan pada $aktu itu dan artifak yang ditinggalkan. =ingga sekarang cara itu tetap dipakai sebagai metode menganalisis peradaban masa lalu suatu bangsa. ,lat-alat atau peninggalan fisik dapat menyingkap tingkat teknologi, kebudayaan, kualitas hidup, hubungan sosial hingga unsur kepercayaan. +arang-barang atau artifak suatu kaum yang hidup di masa lalu, bagi peradaban berikutnya merupakan #tanda) yang secara tidak langsung mengkomunikasikan keadaan dan peradaban yang berlaku pada saat itu. Salah satu bentuk #tanda) yang kerap ditemukan dalam karya atau artifak manusia purba adalah ungkapan bahasa rupa 4Ckarya seni, gambar, alat-alat, arsitektur, tulisan, benda pakai5 yang sifatnya tahan terhadap $aktu karena dibuat dari material yang tidak mudah hancur atau rusak. =al itu terbukti ketika di akhir abad ke-17 ditemukan ungkapan rupa yang paling tua berupa gambar dan alat-alat dari manusia Aaman batu. %emuan ini terdapat di Perancis selatan dan Spanyol -tara. /ambar-gambar tersebut dibuat dengan teknik cukil dan gurat batu ta"arm serta digambar pada dinding gua yang gelap dan lembab. !engan demikian, manusia Aaman batu sebenarnya telah mengkomunikasikan suatu "e"ak tanda) dari peradabannya kepada manusia yang hidup beberapa puluh ribu tahun kemudian, sehingga kita tahu bah$a pada $aktu itu hidup sekelompok manusia yang mempunyai keterampilan menggambar dan dari gambar itu manusia modern menafsirkan bah$a karya itu dibuat dengan tu"uan untuk mengusir roh-roh "ahat. Se"arah dunia tidak akan berkesinambungan seperti sekarang, "ika manusia yang hidup pada masa lalu tidak membuat karya rupa yang dapat bertahan lama 4meskipun terkadang hasil temuan tersebut tidak lengkap atau hancur5. Secara tidak langsung, sebenarnya mereka telah membuat suatu #tanda rupa) yang mengekspresikan Aamannya kepada masyarakat masa kini. .engacu dari )sisterm tanda) yang dibuat oleh manusia primitif beberapa ribu tahun yang lampau, demikian pula karya desain modern yang berlangsung se"ak 1e0olusi Industri di 2ropa satu abad yang lampau. (arya desain tersebut merupakan #sisterm Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

tanda) dari perkembangan estetik, teknologi, ekonomi, ilmu pengetahuan, aspekaspek kemanusiaan, ideologi, hingga kebudayaan, yang tengah berlangsung pada bangsa 2ropa pada kurun $aktu itu. Se"alan dengan perkembangan di atas, seorang strukturalis ,lgeria, Pierre +ourdieu 4 1 7 ; 1 5 merupakan orang yang pertama kali menganalisis desain secara semiotik atau berdasarkan )tanda-tanda). +ourdieu menganalisis tata letak interior rumah dengan pendekatan arti dan tanda yang berhubungan dengan aspek kepercayaan, "enis kelamin, panas dan dingin, api dan air, siang dan malam, luar dan dalam, dan sebagainya. (emudian pada tahun 17;:, 3arda Leymore melakukan ka"ian semiotik secara #homologis. 3arda mengka"i berdasarkan sesuatu yang sifatnya #eki0alen) atau sesuatu yang sangat )kontras), terutama dikaitkan dengan ma"alah dan .an tele0isi> seperti #sayang) dipadankan dengan #kikir 1 , #cinta) dengan #kebencian 1 , #perang) dengan #darmai1, dan seterusnya. Perkembangan berikutnya dari ka"ian semiotika adalah ketika 1oman Jakobson, seorang penganut Semiotik-Pragmatik membagi bahasa atas enam fungsi, yaitu< a5 Context; yaitu bahasa yang ditekankan pada fungsi referensinya b5 Addresser; yaitu bahasa yang ditekankan pada fungsi emosinya. c5 Addresse; yaitu bahasa yang ditekankan pada kepentingannya d5 Contact; yaitu bahasa yang ditekankan pada fungsi pesannya e5 Code; yaitu bahasa yang ditekankan pada fungsi estetiknya f5 Message; yaitu bahasa yang ditekankan pada fungsi kebahasaannya !alam ka"ian tentang desain sebagai bahasa rupa, Jakobson mengan"urkan agar desain dianggap sebagai #alat komunikasi) aneka macam gagas atau ide. !engan demikian, ka"ian semiotis pada karya Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

desain akan lebih ob"ektif. Selain Jakobson, ka"ian semiotik pada bidang desain secara luas "uga dilakukan oleh .etA pada film> Jencks pada arsitektur> +arthes pada fotografi, .an dan mode> +audrillard pada desain secara umum> 2co pada komik, arsitektur, dan tele0isi> PreAiosi pada lingkungan dan +igatyre0 pada kostum teater rakyat !engan demikian, bahasa desain sebagai sistem tanda yang dika"i secara semiotis telah banyakdilakukan oleh para peneliti ataupun akademisi. Dalaupun hingga sekarang ka"ian dan teori pendekatannya masih banyakdiperdebatkan, tetapi sebagai #bahasa rupa#yang mengandung makna tanda tertentu, desain merupakan ob"ek ka"ian spesifikyang perlu ditelaah lebih lan"ut.

5.- " OP&I TEO!I &EMIOTI'" PIE!$E "# ,M*E!TO E$O Sebagaimana diuraikan di atas, Pierce, seorang filsuf Jerman yang "uga seorang ahli logika, sampai pada suatu keyakinan bah$a manusia berpikir dengan tanda. +agi Pierce, semiotik adalah sinonim logika. ,rtinya bah$a manusia hanya berpikir dengan tanda. Sedangkan tanda merupakan elemen utama komunikasi. !alam sebuah surat kepada Lady Delby 41& Ektober 17'85, Pierce mengemukakan fungsi esensial dari tanda, yaitu< sebagai sesuatu untuk membuat hubungan yang tidak efisien men"adi efisien, meskipun bukan sebagai suatu tindakan tapi merupakan usaha untuk men"adikannya sebagai aturan yang umum dan operasional. Sebagai seorang filsuf, Pierce mengaitkan lahirnya tanda sebagai latar belakang ter"adinya keberadaan, yang dibaginya atas tiga klasifikasi, yaitu !irstness','secondness" dan ^t#irdness' (emudian ia mengelompokkan tanda-tanda itu, berdasarkan keberadaannya, men"adi tiga macam, yaitu< $ualisign% tanda yang ter"adi berdasarkan sifatnya 4seperti$arna merah yang dipakai sebagai tanda untuksosialisme, cinta, bahaya, Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

larangan, marah, dan sebagainya5. Sinsign% tanda yang ter"adi berdasarkan bentuk atau rupanya dalam kenyataan 4seperti "eritan orang yang dapat menandakan rasa senang, terke"ut, atau kesakitan5. &egisign% tanda yang ter"adi atas sesuatu yang berlaku umum, merupakan kon0ensi atau kode 4seperti tanda-tanda yang dipakai dalam bahasa atau kode-kode matematika5.

&edangkan ditin.au dari relasin/a, Pierce 0e01edakan tanda atas - .enis, /aitu2 a. '(on% suatu tanda yang ter"adi berdasarkan adanya

persamaan potensial dengan sesuatu yang ditandakannya 4seperti peta dan $ilayah geografisnya, foto dengan ob"eknya, lukisan dengan gagasannya5. b. 'nde(s% suatu tanda yang sifatnya tergantung dari adanya suatu denotasi, atau mempunyai kaitan kausal dengan apa yang di$akilinya 4seperti< ada asap pasti ada api5 c. Sim)ol% suatu tanda yang ditentukan oleh suatu aturan yang berlaku umum, kesepakatan bersama atau kon0ensi 4seperti< gerakan tubuh atau anggukan kepala sebagai tanda setu"u5. !ika"i dari segi penafsir, Pierce membagi tanda atas tiga macam penafsir, yaitu< @ 1hemmes< tanda dapat ditafsirkan sebagai bagian dari denotatum yang mungkin ada. @ !icisigns 4C!ecent F Signs5< tanda yang tafsirannya benar-benar ada di antara tanda dan denotatumnya. @ ,rgument< suatu tanda tentang sesuatu yang tafsirannya berlaku umum. Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

Sedangkan dari sudut tipologinya, tanda dapat dibagi atas 1' "enis, yaitu< @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ $ualisign (*+#ematisc# iconis# ,ualisign) seperti< sifat $arna merah. 'conisc# Sinsign, seperti< patung mirip seseorang. +#ematisc# 'ndexical Sinsign, seperti< "eritan pertolongan -icent Sinsign, seperti< penun"ukangin, penun"uk"alan. 'conisc# &egisign, seperti< diagram, tabel atau bagan. +#ematisc# 'ndexicaal &egisign, seperti ungkapan< di siniG, sekarangG -ice#t 'ndexicaal Legisign,seperti< memanggil seseorang. +#ematisc# Sym)ool, seperti< rumah, kursi, mobil. -icent Sym)ool, seperti< tengkoraksimbol bahaya. Argument, seperti< nuansa $arna, sesuatu yang puitis, silogisma. Selain itu "uga kita mengenal ka"ian tentang relasi antara satu tanda dengan tanda lainnya, ka"ian itu terdiri atas tiga kelompok utama, yaitu< @ Semiotik Sintaksis, akti0itasyang mempela"ari tanda dalam sistem tanda yang lain yang menun"ukkan kesamaan atau ker"asama. @ @ Semiotik Semantik, mempela"ari hubungan antara tanda, denotasi dan penafsirannya. Semiotik Pragmatis, mempela"ari hubungan tanda dengan pemakainya. Pierce, sebagaimana dikutip oleh 2co, memberikan ka"ian semiotika secara lebih luas dengan definisidefinisi yang cukup berhasil. !engan demikian dapat disimpulkan bah$a bagi Pierce, Semiotika meliputi tindakan 4action5, pengaruh (in!luence) dan ker"asama tiga sub"ek< tanda (sign), ob"ek 4ob"ectH dan intrepetan 4penafsir5. Sub"ek bukan berarti manusia, Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

tetapi

merupakan

entitas

semiotika

yang

sifatnya

abstrakyang

tidak

dipengaruhi oleh kebiasaan berkomunikasi secara konkret. Sedangkan tanda menutur Pierce adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang perantara penafsir. lain dalam beberapa hal dengan

Sedangkan esensinya adalah kemampuan me$akili dalam beberapa hal tertentu atau kepastian tertentu. Pendekatan-pendekatan Pierce ini kemudian oleh 2co dikembangkan dan disistematisasikan dalam lingkup ka"ian yang lebih luas. 2co kemudian dikenal sebagai tokoh semiotik yang membuka "alan ka"ian yang melingkupi hampir semua bidang dan disiplin. Sebagaimana tertuang dalam bukunya , .#eory p! Semiotics. 2co mencoba menggali kemungkinan teoretis dan fungsi sosial dengan pendekatan ge"ala signifikasi dan komunikasi. .enurut 2co, rancangan semiotika harus mempertimbangkan aspek teori kode dan teori produksi tanda. Dalaupun teori semiotik yang diutarakannya barn merupakan langkah a$al dari ge"ala signifikasi, tetapi hal itu telah membuka perspektif aplikasi semiotik lebih luas lagi. 2co mendefinisikan tanda sebagai #sesuatu) yang me$akili #sesuatu) yang lain atas dasar kon0ensi masyarakat. #Sesuatu) dapat men"adi tanda kalau ditafsirkan oleh beberapa orang penafsir. Jadi, semiotika bukan hanya studi yang menyangkut "enis-"enis ob"ek tertentu, tetapi melingkupi ob"ek pada merupakan bagian dari proses semiosis. 2co berpendapat bah$a menganalisis tanda harus dimulai dengan "alan membedakannya dengan sesuatu yang bukan tanda. (emudian langkah berikutnya adalah menter"emahkan ke dalam satu fungsi tanda yang dapat diterangkan dalam kerangka teori kode. !engan demikian, "elaslah bah$a akan ada pembedaan antara signifikasi dengan komunikasi. Pada signifikasi diperlukan teori kode sedangkan pada komunikasi diperlukan pendekatan teori produksi tanda. Pada signifikasi disusun teori kode yang berhubungan dengan teks, konteks dan situasi. Sedangkan pada proses komunikasi diperlukan bantuan teori produksi tanda. Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+ Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"# umumnya yang

%eori semiotika urmum dasarnya memiliki kemampuan merumuskan definisi formal yang fepaf unfuk sefiap "enis fungsi fanda, baik yang felah dikodekan maupun yang belum. 2co mengemukakan adanya figa bafas dalam penelifian semiofik, yaifu bafas polifik, bafas alam, dan bafas episfemolog. (efika muncul kekha$afiran akan konofasi yang menyesafkan, 2co kemudian menekankan penelifian semiofik pada segi domainnya 4Cranah5. !alam lingkup budaya -mberfo 2co, semiofik dapaf dipakai unfuk mengamafi berbagai fanda yang bersifaf empiris dan indra$i. 2co mencoba memperluas ka"ian semiofika melipufi seluruh $ahana infelekfual manusia, fanda alamiah, dan peradaban yang dikenal sebagai ranah budaya, anfara lain< @ Semiofika semiofika binafang yang (/oo.semiotics), berhubungan dengan memberikan perilaku gambaran komunikafif

kelompok binafang. @ %anda +ebauan (Ol!actory Signs), berkaifan dengan bau-

bauan yang memiliki nilai acuan yang pasti. @ (omunikasi komunikasi ciuman, sebagainya. merupakan 1abaan anfara pelukan, d. hal-hal orang (.actile bufa famparan, (ode-kode yang Communication), dan perilaku di (Code dengan fepukan Pengecapan berhubungan merupakan seperfi dan .aste), bahu, o!

prosemik,

pengecapan,

confoh prakfisnya adalah merasakan rasa masakan. @ Paralinguisfik fanda-fanda disisfemasikan. @ Semiofika .edis (Medical Semiotics), mengka"i ungkapan (0aralinguistics), suprasegmenfal berkaifan dan 0arian dengan bebas ka"ian yang

simpfomisfik para pasien, psikoanalisis dan neurosis. @ (inesik dan Prosemik dengan gerak (1ine.sics tangan dan yang 0roxemics), mengandung Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

berhubungan

Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+

makna budaya. @ (ode tanda .usikal musikal, (Musical baik yang Codes), memiliki berhubungan nilai dengan yang sistem "elas

denotatif

maupun yang memiliki nilai konotatif prabudaya. @ +ahasa yang diformalkan (2ormali3ed &anguages), meliputi

bahasa matematik, kimia, bahasa elektronikdan komputer. @ (ode 1ahasia (secret codes), yang berhubungan dengan

kode-kode rahasia, alfabet kuno dan teka-teki. @ +ahasa ,lami (4atural &anguages), meliputi ka"ian bahasa

secara struktural, logika, dan filsafat bahasa. @ (omunikasi meliputi fenomena kartu sebagainya. @ Sistem Eb"ek (Systems o! O)6ects), meliputi arsitektur dan 3isual gratis, dalam 0isual (5isual sistem Communications), $arna, tanda-tanda iklan, peta massa, ka"ian ikon, komik, film, yang simbol, uang, dan

sistem permainan,

komunikasi arsitektur,

pakaian,

geografi,

ob"ek-ob"ek secara umum. @ Struktur lelucon, ,lur (0lot Structure) cerita meliputi cerita cerita rakyat, mitologi, dan

permainan,

detektif,

roman

populer,

sebagainya. @ %eori %eks (.ext .#eory) meliputi ka"ian tentang alur cerita dan

bahasa puitis. @ (ode-kode pada model +udaya nilai, kebudayaan, (Cultural model Codes), meliputi ka"ian sosial, semiotik sistem

sistem

kebiasaan,

adat, organisasi

tipologi

kebudayaan,

Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+

Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

kekeluargaan

hingga

"aringan

komunikasi

dari

suatu

kelompok

masyarakat tertentu. @ %eks 2stetik (Aest#etic estetik .exts), meliputi psikologi kreasi seni artistik, dengan

hubungan

dengan

alam,

hubungan

masyarakat dan sebagainya. (omunikasi komunikasi tertentu dan .assa masyarakat kelompok (Mass industri, yang Communication), komunikasi pada situasi pesan mengirimkan meliputi sosial melalui

sarana industri. s.

1etorika (+#etoric), berkaitan dengan komunikasi massa

yang bersifat persuasi.I Sedang ranah alami di antaranya meliputi<

a. %anda alamiah (e"adian fisik yang berasal dari sumber alam 4seperti kepulan asap karena ada api, tanah yang basah karena air hu"an5 Perilaku manusia yang secara tidaksenga"a dipancarkan oleh pengirimnya 4seperti< rona merah pada muka orang sakit5 b. %anda Jonintensional %anda yang diisyaratkan oleh perilaku manusia meskipun tindakannya tidak disadari 4seperti< gerak isyarat tertentu.

Pusat Pengembangan +ahan ,"ar - -.+

Ir. Edi Muladi METO E PE!"#$"#%"#

Anda mungkin juga menyukai