Anda di halaman 1dari 13

Alih Wahana dari Novel ke Film Surga yang tak Dirindukan karya

Asma Nadia
Ichdatus Saputri
Universitas Islam Majapahit
Email: Mail_delavega@yahoo.com

ABSTRAK

Kata kunci : Alih wahana, Novel, Film.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan


unsur-unsur cerita, efek apakah yang terjadi dalam perbedaan sudut
pandang, dan pengaruh yang terjadi pada novel ke film Surga yang
tak Dirindukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah novel Surga yang tak
Dirindukan karya Asma Nadia dan film Surga yang tak Dirindukan
karya hanung Bramantyo.
Penelitian difokuskan pada perubahan unsur-unsur cerita,
perbedaan sudut pandang yang terjadi, dan pengaruh dari novel
surga yang tak Dirindukan (verbal) ke film Surga yang tak Dirindukan
(audio visual). Data diperoleh dengan teknik membaca secara
menyeluruh dan berulang-ulang pada novel Surga yang tak
Dirindukan, menyimak film Surga yang tak Dirindukan, kemudian
mengidentifikasi dan membandingkan aspek unsur-unsur cerita
antara kedua karya tersebut, sehingga menemukan persamaan dan
perbedaan antar karya kemudian mencatat hasil perubahan yang
terjadi khususnya pada unsur-unsur cerita, perbedaan yang terjadi
pada sudut pandang, dan pengaruh yang terjadi pada keduanya.
Data dianalisis dengan teknik analisis komparatif induktif dan proses
alih wahana, melaui pemahaman dan penafsiran antara data yang
satu dengan data yang lain. Keabsahan data diperoleh melalui
validitas reliabilitas (intrarater). Hasil dan pembahasan penelitian,
perbedaan alur melalui lokasi penempatan adegan, pengurangan
cerita pada novel tetapi tidak ditampilkan di film seperti peristiwa Mei
Rose mempunyai dan tinggal di rumahnya tantenya, dan variasi-
variasi yang terdapat dalam film dibandingkan dengan novel aslinya.

PENDAHULUAN manusia dengan Tuhan-Nya. Bagi


Setiap nafas dan langkah manusia seorang pengarang yang peka terhadap
tentu tidak lepas dari masalah-masalah permasalahan-permasalahan tersebut, ia
kehidupan. Berbagai masalah kehidupan dapat menjadikan objek itu sebagai
tersebut mencakup tiga pokok. Yakni, inspirasi dalam penulisan sebuah karya
hubungan antara manusia dengan alam, sastra.
manusia dengan sesama manusia, Sebagai bahan perbandingan, kata
maupun manusia dengan Tuhan-Nya. sastra dalam bahasa Indonesia berasal
Diantara ketiga permasalahan tersebut, dari bahasa Sansekerta; akar kata hs-,
permasalahan yang paling dominan dalam kata kerja turunan berarti
dalam kehidupan manusia saat ini adalah mengarahkan, mengajar, memberi
permasalahan yang berhubungan antara petunjuk atau intruksi. Akhiran –tra

1
biasanya menunjukkan alat, sarana. KAJIAN PUSTAKA
Maka dari itu sastra dapat berarti alat Menurut Kamus Besar Bahasa
untuk mengajar, buku petunjuk, buku Indonesia (KBBI, 2008: 316), film adalah
intruksi,atau pengajaran (Teeuw. A, 2013: lakon (cerita) gambar hidup. Di dalam
20) Undang-Undang Perfilman tahun 1992
Sastra adalah pengungkapan realitas Bab I Pasal 1 disebutkan; film adalah
kehidupan masyarakat secara imajiner karya cipta seni dan budaya yang
atau secara fiksi. Novel dan film adalah merupakan media komunikasi massa
sebuah karya sastra yang imajinatif, pandang-dengar yang dibuat berdasarkan
menawarkan sebuah dunia yang berisi asas sinematografi dengan direkam pada
model kehidupan yang diidealkan, yang pita seluloid, pita video, piringan video,
dibangun melalui berbagai unsur-unsur dan bahan hasil penemuan teknologi
intrinsiknya ada tujuh: tema, amanat, lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
tokoh, alur (plot), latar (setting), sudut ukuran melalui proses kimiawi, proses
pandang, dan gaya bahasa. elektronik, atau proses lainnya, dengan
Film adalah karya cipta seni dan atau tanpa suara, yang dapat
budaya yang merupakan media dipertunjukkan dan ditayangkan dengan
komunikasi massa pandang-dengar yang sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan
dibuat berdasarkan asas sinematografi lainnya. Film adalah jenis kesenian yang
dengan direkam pada pita seluloid, pita paling mudah, sebelum adanya televisi.
video, piringan video, dan dapat Televisi itu sendiri pada dasarnya adalah
dipertunjukkan atau ditayangkan dengan film, yakni gambar bergerak yang kita
sistem proyeksi. tonton di layar. (Damono, 2014: 121).
Alih wahana adalah perubahan dari 1. Film Sebagai Cerita
satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Penulis skrip menuntut haknya
Karya sastra tidak hanya bisa sebagai „pencipta‟ film; ini tentu saja
diterjemahkan, yakni dialihkan dari satu didasarkanpada kenyataan bahwa
bahasa kebahasa lain, tetapi jiga sebenarnya sutradara „hanya‟
dialihwahanakan, yakni diubah menjadi mengikuti apa yang sudah ditulis
kesenian lain. (Damono, 2010: 96). dalam skrip, sedangkan dalam diskusi
Novel Surga yang tak Dirindukan karya lebih lanjut muncul gagasan bahwa
Asma Nadia merupakan salah satu novel sutradara adalah auteur sebuah film
yang sangat menarik dan sudah kalau ia memang benar-benar
difilmkan. Novel dan film ini sebagai salah menentukangaya lewat mise-en-scene
satu objek kajian peralihan atau dan skrip film yang dihasilkannya
perbandingan, karena memiliki cerita (Damono, 2014: 107).
tentang permasalahan antar perempuan Karya film dimasa-masa awal
yang tidak menerima adanya poligami adalah hitam-putih dan bisu. Akhir
dalam hidupnya selain menarik dan tahun 1920an, mulai dikenal film suara
mendramatis, novel ini sudah masuk dan menyusul film berwarna pada
national best seller dan novel terbaik tahun 1930an. Jika semula karya film
islamic book fair award tahun 2015 serta belum dianggap sebagai karya seni,
penghargaan film terlaris dan terbaik pada perkembangannya, kini karya
tahun 2016 di ajang penghargaan film sudah bisa disejajarkan dengan
Indonesia Box Office Movie Award atau karya seni lainnya (Zoebazary. Ilham,
IBOMA 2016. 2010: 105).

2
2. Hakikat Novel b. Ekstrinsik
Novel adalah hasil karya kreatif, Di pihak lain unsur ekstrinsik
yakni yang menyajikan bukan adalah unsur-unsur yang berada
kenyataan yang ada dalam dunia ini, diluar karya sastra itu, tapi secara
tetapi perlambangan dari kenyataan itu. tidak langsung mempengaruhi
Oleh karena hal yang disajikan dalam bangunan atau sistem organisme
sebuah novel itu bukan kenyataan, karya sastra. Atau secara lebih
maka biasanya novel disebut juga khusus ia dapat dikatakan sebagai
karya fiksi atau karya rekaan, yaitu unsur-unsur yang mempengaruhi
yang isinya pada dasarnya berupa bangunan cerita sebuah karya sastra,
ciptaan.Novel termasuk salah satu jenis namun sendiri tidak ikut menjadi
karya fiksi berupa prosa atau kisahan bagian didalamnya. walau demikian,
dalam cerita yang diembankan oleh unsur ekstrinsik cukup berpengaruh
pelaku. Pelaku tertentu pemeranan terhadap totalitas bangun cerita yang
latar serta tahapan dan rangkaian dihasilkan. Oleh karena itu, unsur
cerita tertentu yang bertolak dari hasil intrinsik sebuah novel haruslah tetap
imajinasi pengarang sehingga terjalin dipandang sebagai sesuatu yang
suatu cerita (Nurgiyantoro, 2010: 3). penting.
3. Unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Fiksi merupakan sebuah cerita, 4. Peralihan dari Novel dan Film
karenanya terkandung juga di Novel dan film mempunyai,
dalamnya tujuan memberikan hiburan hukum, ukuran, dan nilai tersendiri.
kepada pembaca disamping tujuan Oleh karena itu. tidaklah relevan
estetik. Novel sebagai sebuah karya mengatakan; sebuah novel lebih
fiksi menawarkan sebuah dunia yang bagus atau lebih buruk daripada
berisi model kehidupan yang filmnya, apabila suatu waktu novel
diidealkan, dunia imajinatif yang tersebut difilmkan. Adapun unsur
dibangun lewat berbagai unsur novel dan film meliputi; Ceita, Alur,
intrinsiknya, seperti peristiwa, plot, Penokohan, latar, Suasana, Gaya,
tokoh, latar, sudut pandang yang dan Tema.
bersifat imajinatif. (Nurgiyantoro, 2010: 5. Hakikat Alih Wahana (Ekranisasi)
4) Alih wahana (Ekranisasi)
a. Intrinsik adalah perubahan dari satu jenis
Unsur-unsur intrinsik dalam kesenian ke jenis kesenian lain.
sebuah karya sastra adalah unsur- Karya sastra tidak hanya bisa
unsur pembangun karya sastra yang diterjemahkan yakni dialihkan dari
dapat ditemukan di dalam teks karya satu bahasa ke bahasa lain, tetapi
sastra itu sendiri. Untuk karya sastra juga dialihwahanakan, yakni diubah
dalam bentuk prosa, seperti roman, menjadi jenis kesenian lain. Kegiatan
novel, dan cerpen, unsur-unsur di bidang ini akan menyadarkan kita
intrinsiknya ada tujuh: 1) tema, 2) bahwa sastra dapat bergerak kesana
amanat, 3) tokoh, 4) alur (plot), 5) kemari, berubah-ubah unsurnya agar
latar (setting), 6) sudut pandang, dan bisa sesuai dengan wahananya yang
7) gaya bahasa. baru (Damono, 2014: 14).
Oleh karena itu, di dalam
proses alih wahana akan terjadi

3
perubahan proses, penciutan, unsur-unsur cerita yang terjadi antara
penambahan (perluasan) ataupun novel dengan film Surga yang tak
perubahan bervariasi. (Eneste, 1991: Dirindukan, perbedaan yang terjadi
60-65). dalam sudut pandang film pada novel
6. Penelitian yang Terdahulu Surga yang tak Dirindukan, dan
Penelitian yang telah dilakukan pengaruh yang terjadi pada novel ke
Arthadea dan Bangkit bisa dijadikan film Surga yang tak Dirindukan. Karya
referensi yang berharga dalam sastra Surga yang tak Dirindukan
penelitian kajian alih wahana dari (SYTD) berawal dari novel yang
novel ke film Surga yang Tak dialihwahanakan ke dalam film, melalui
Dirindukan. Referensi tersebut adalah unsur-unsur intrinsik novel dan transkip
untuk membantu mengungkap alasan film, sehingga mengetahui perbedaan
novel Surga yang tak Dirindukan dan bandingan melalui penciutan,
menjadi fenomenal, khususnya untuk penambahan, dan perubahan
mendeskripsikan perubahan unsur bervariasi pada novel ke film Surga
cerita, perubahan sudut pandang yang yang tak Dirindukan.
terjadi pada novel ke film, dan
pengaruh yang terjadi pada novel ke METODE PENELITIAN
film Surga yang tak Dirindukan. Jika Jenis Penelitian
penelitian ini lebih fokus pada alih Penelitian ini menggunakan
wahanaan antara novel dan filmnya, metode kualitatif, karena penelitian
maka hasil penelitian Arthadea bisa kualitatif adalah penelitian yang paling
dijadikan referensi untuk lebih cocok dengan fenomena sastra
mendalami pengetahuan tentang novel terutama dalam kajian alih wahana dari
Surga yang tak Dirindukan khususnya novel ke film. Hal ini perlu dipahami,
ditinjau dari sisi alih wahana sebab karya sastra adalah dunia kata
munculnya perubahan dari novel ke (frasa) dan simbol yang penuh makna
film Surga yang tak Dirindukan. sehingga perlu ditafsirkan maknanya
Walaupun sama-sama berakar agar mudah dimengerti dan dipahami.
dari penelitian alih wahana (ekranisasi) 1. Subjek Data
ada pembeda di bagian novel dan film Subjek penelitian ini adalah
yang terletak pada objek kajian novel Surga yang tak dirindukan dan
masing-masing, sedangkan penelitian film Surga yang tak dirindukan. Novel
ini menekankan pada pokok Surga yang tak dirindukan yang menjadi
perubahan unsur-unsur cerita, efek subjek material dalam penelitian ini
dalam perubahan sudut pandang, dan adalah novel cetakan kedua puluh
pengaruh yang terjadi pada novel ke pada bulan September 2014 sebanyak
film Surga yang tak Dirindukan. xii+308 halaman, diterbitkan oleh
7. Kerangka Berpikir penerbit Asma Nadia Publishing House,
Kerangka berpikir merupakan Depok. Sementara itu, film Surga yang
model konseptual tentang bagaimana tak dirindukan diproduksi oleh MD
teori berhubungan dengan berbagai pictures pada tahun 2015. Film tersebut
faktor yang telah diidentifikasi sebagai disutradarai oleh Kuntz Agus,
hal yang penting. (Sugiyono, 2011: skenarionya ditulis oleh Alim Sudio.
60). Film tersebut berdurasi 124 menit.
Mengetahui bagaimana perubahan

4
2. Instrumen Penelitian data dengan hasil penelitian. Selain itu,
Instrumen dalam penelitian ini ditempuh pula secara interrater, yaitu
adalah peneliti sendiri. Peneliti dengan mendiskusikan hasil penelitian
melakukan rencana, mengumpulkan kepada pembimbing tentang kajian alih
data, menafsir data, menganalisis wahana dari novel ke film melalui tiga
sampai melaporkan hasilnya. Artinya pokok pengkajian; Novel, Film, dan Alih
yang menjadi instrumen penelitian Wahana.
adalah peneliti sendiri sebagai 5. Prosedur Penelitian
pelaksana penelitian. Logika dan Prosedur penelitian ini sebagai
kemampuan interpretatif peneliti dasar penelitian, meliputi langkah-
digunakan sebagai dasar pembuatan langkah sebagai berikut:
analisis yang memungkinkan 1. Membaca novel Surga yang tak
penelitian ini menjadi sistematis Dirindukan dengan cara berulang-
(Sugiyono, 2014: 59). ulang.
3. Teknik Pengumpulan Data 2. Mencatat inti cerita dari novel Surga
Langkah-langkah pengumpulan yang tak Dirindukan
data penelitian meliputi hal-hal berikut. 3. Mentranskip film Surga yang tak
a. Pengumpulan data dilakukan Dirindukan secara berurutan dan
dengan cara pembacaan secara sistematis.
menyeluruh dan berulang-ulang pada 4. Mengumpulkan data yang
novel Surga yang Tak dirindukan dan dibutuhkan untuk referensi/ bukti
melakukan pengamatan terhadap film kuat dalam menyusun penelitian.
Surga yang Tak dirindukan untuk 5. Menyusun kerangka penelitian yang
dapat menganalisis perubahan unsur- sudah terkumpul sehingga bisa
unsur cerita dan perubahan sudut melakukan penelitian lebih lanjut.
pandang film yang terjadi pada novel. 6. Menganalisis hasil pengumpulan
b. Pengelompokkan data perubahan data penelitian yang dikaji.
unsur-unsur cerita, perubahan sudut 7. Mengklasifikasi data sesuai kaidah
pandang yang terjadi pada novel ke atau kajian yang sudah dipakai
film, dan pengaruh yang terjadi pada untuk rujukan dasar penelitian.
novel ke film. 8. Mengintepretasikan rujukan-rujukan
c. Pengolahan data dilakukan dengan penelitian kajian alih wahana dari
menaruh simpulan setelah didapatkan novel ke film yang sudah tersusun
perubahan yang terjadi. menjadi skripsi.
Dalam penelitian ini, data-data
yang diperoleh berupa data kualitatif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
deskriptif. Pada bab ini diuraikan kajian
4. Validitas Data dan analisis terhadap hasil penelitian.
Keabsahan data ditempuh secara Hasil penelitian alih wahana dari novel
intrarater, yaitu dengan membaca dan ke film Surga yang tak Dirindukan ini
mengkaji ulang untuk mendapatkan berupa deskriptif (1) perubahan unsur-
data yang konsisten. Setelah selesai unsur cerita yang terjadi pada novel ke
mencocokkan kembali seluruh film, (2) perbedaan yang terjadi sudut
kesimpulan dengan data yang telah pandang film ke novel Surga yang tak
tersedia. Hal tersebut dilakukan agar Dirindukan, (3) dan pengaruh yang
tidak terjadi ketidak konsistenan antara terjadi pada novel ke film Surga yang

5
tak Dirindukan. menikahi Meirose diam-diam dan tidak
1. Perubahan unsur – unsur cerita memberitahukan terlebih dahulu
yang yang terjadi antara novel kepada Arini. Apa yang akan dilakukan
dengan film Surga yang tak oleh Pras untuk mempertahankan
Dirindukan antara lain: rumah tangganya dengan Arini dan
Tema adalah inti atau ide keputusan apa yang akan diambil oleh
pokok dalam cerita. Tema merupakan Arini ketika mengetahui suaminya
awal tolak pengarang dalam melakukan poligami? Bagaimana
menyampaikan cerita. Tema suatu nasib Meirose yang jatuh cinta pada
novel menyangkut segala persoalan Pras dan tidak ingin kehilangan sosok
dalam kehidupan manusia, baik Pras sebagai suaminya. Seperti pada
masalah kemanusiaan, kekuasaan, kutipan novel dan transkip film berikut;
kasih sayang, dan sebagainya.
“Mas, mas sudah membuat aku kuat.
Adapun tema dalam novel Surga yang
Jika Allah tidak mengirimkan laki-laki itu
tak Dirindukan karya Asma Nadia.
padaku, aku tidak apa-apa. Ada Allah di
Ketika pertanyaan demi hati... Innashalaty wanuniki wamahyaya
pertanyaan terlontar di mulut Arini wamamati lillahirabbil alamin. (Sembari
untuk Prasetya dan berpoligami menghadap Arini, Meirose mengatakan
dengan orang lain sudah terjadi, kepada Arini) Mbak, mbak. Makasih ya
Prasetya hanya terdiam tak ada untuk semuanya ya Mbak, aku minta maaf
sepatah kata terucap dibibirnya. kalau aku salah, aku mohon sekali lagi titip
Seperti pada kutipan transkip film Akbar, Tolong jaga dan sayangi dia, aku
berikut; yakin pasti mbak jadi Ibu yang baik buat
dia mbak.” (SYTD F, 2015: 63)
“Kamu gak akan hianatin aku kan, Tokoh utama merupakan tokoh
Mas? Kita akan kayak gini terus kan? Mas yang diutamakan penceritaannya,
kita akan berdua terus kan? Gak ada sedangkan tokoh tambahan adalah
orang lain kan, Mas?” (SYTD F, 2056: 25) tokoh yang mendampingi tokoh
utama dalam cerita. Tokoh utama
Amanat dalam novel Surga
dalam novel Surga yang tak
yang tak Dirindukan karya Asma Nadia
Dirindukan karya Asma Nadia adalah
adalah bertutur soal poligami dari
Prasetya, Arini, dan Mei Rose. Cerita
sudut pandang dua wanita, Arini dan
dalam novel ini memang berfokus
Mei Rose, yang menikahi Pras dalam
pada tokoh Prasetya, Arini, dan Mei
waktu bersamaan. Kehidupan rumah
Rose. Jadi Tokoh Utama dalam novel
tangga mereka yang bahagia berubah
Surga yang tak Dirindukan karya Asma
dan mengalami konflik ketika Pras
Nadia adalah Prasetya, Arini, dan Mei
menyelamatkan seorang wanita yang
Rose yang memiliki sahabat dan
mengalami kecelakaan dan berakhir
kehidupan yang bervariasi. Seperti
dalam kondisi koma. Saat di rumah
dalam kutipan berikut;
sakit, Pras baru mengetahui bahwa
“Masa-masa yang indah, seru, dan
wanita yang diselamatkannya yaitu
mengharukan. Arini dan tiga sahabatnya,
Meirose sedang hamil seorang anak Sita, Lulu, dan Lia. Empat gadis dengan
laki-laki. Merasa kasihan dengan nasib pembawaan dan sifat-sifat yang unik.”
Meirose yang depresi dan nasib sang (SYTD N, 2014: 81-82)
jabang bayi yang akan terlahir tanpa “David.” Suaranya yang berat
Ayah, Pras memutuskan untuk terdengar begitu jantan di telingan. Aku

6
terkesiap, lalu terburu-buru menyodorkan anak yang lucu, cantik, dan tampan.
tangan.” (SYTD N, 2014: 099) Di awal pernikahan kehidupan rumah
“waktu kamu diuber-uber soang Haji tangga mereka penuh dengan cerita
Ridwan, ingat nggak siapa yang bahagia. Arini yang berprofesi
nyelamatin?” sela Mas Putra.
sebagai penulis dan Prasetya
Dilihat dari urutan peristiwa
berprofesi sebagai Dosen di salah
dalam cerita, alur novel Surga yang
satu perguruan tinggi membuat
tak Dirindukan karya Asma Nadia
mereka jarang untuk berkumpul
adalah mengikuti alur maju yaitu
bersama atau hanya sekedar untuk
peristiwa diceritakan dari awal-tengah-
makan berdua. Pada adegan film
akhir. Peristiwa diceritakan berurutan
Prasetya berprofesi sebagai
mulai dari permulaan, pertikaian atau
Arsitektur bangunan memiliki satu
konflik, perumitan, puncak, peleraian
anak yaitu Nadia serta bebrapa
dan akhir.
sahabatnya yang selalu ada
a. Permulaan
untuknya dan keluarga. Seperti pada
Kisah ini berawal dari seorang
kutipan novel dan transkip fil berikut;
gadis bernama Arini yang suka
“Arini : Ya! Pasti! Satu hal yang kamu
berkhayal bahwa kelak akan ada harus tahu. Kamu sudah berhasil
seorang pria tampan yang menghancurkan dongeng saya…
melamarnya dan hidup bahagia Hanya untuk menghidupkan dongeng
bersama selamanya. Akhirnya diapun kamu!
menikah dengan seorang lelaki yang Mei : Maafkan saya... Arini pergi
bernama Andika Prasetya yang dan menangis menggebu.” (SYTD F,
merupakan teman masa kecil Arini 2015: 34)
dan Kakaknya. Seperti pada kutipan c. Perumitan
berikut; Pada bagian ini terjadi
“Sudah ingat?” Arini merapikan toga pertikaian batin tokoh utama (Arini)
dan baju wisudanya. Ah... pangeran sehingga terjadi perumitan. Seperti
penyelamat sepatu! Akhirnya mereka Kehidupan Arini dan Andika Prasetya
ketemu lagi. pun berubah. Tiga bulan setelah
“Belum. Siapa?” menikah Arini hamil. Pernikahan
“Teman Mas Putra. Waktu di Solo dulu mereka telah di karuniai tiga orang
kamu cilik.”
anak yang lucu, cantik, dan tampan. Di
“Teman Mas Putra? Teman masnya,
awal pernikahan kehidupan rumah
hmm... yang mana?” (SYTD F, 2015:
tangga mereka penuh dengan cerita
022)
“Madaniah berjanji kepada sang bahagia. Arini yang berprofesi sebagai
bapak juga mendoakan ibu, supaya penulis dan Andika Prasetya
masuk Surga. Surga hanyalah tempat berprofesi sebagai Dosen di salah satu
bagi orang-orang yang selalu bersyukur perguruan tinggi membuat mereka
dan ikhlas, adik-adik...” (SYTD F, 2015: jarang untuk berkumpul bersama atau
03) hanya sekedar untuk makan berdua.
Apalagi Arini yang belakangan ini
b. Pertikaian atau Konflik
banyak disibukkan oleh tugas-tugas
Kehidupan Arini dan Prasetya
seminar ke daerah, mengikuti
pun berubah. Tiga bulan setelah
pelatihan, dan lainnya membuat
menikah Arini hamil. Pernikahan
komunikasinya dengan sang suami
mereka telah di karuniai tiga orang

7
berkurang. Seperti pada kutipan novel tetapi pada film meringkas semua inti
dan transkip film berikut; dari kisah yang diceritakan penulis dan
“Aku tak ingin berteman. Bahkan sutradara untuk pembaca serta
meski rumahku sangat dekat dengan penonton kisah ceritanya pun selesai.
sekolah. Aku tak mau teman-teman Seperti pada kutipan berikut;
sekelas mampir ke rumah untuk minta “Arini nmelangkah pelan. Ingatan
minum, atau menumpang ke kamar kecil bahwa dia memasuki surga Pras yang
karena toilet sekolah yang bau. Aku tak baru, membuiat langkahnya serasa
bisa. tidak boleh. “ (SYTD N, 2014: 018) menapaki jalan berduri. Mata Arini terbuka
lebar ketika melewati deretan gambar
d. Puncak atau Klimaks
berbingkai yang terpampang di dinding.
Kehidupan rumah tangga Arini Seluruhnya berisi anak kecil bersama si
dan Prasetya berubah, ketika Prasetya perempuan. “ (SYTD N, 2014: 277)
sedang terburu-buru berangkat kerja “Sedih dan bahagia hanya milik Allah
tiba-tiba di sudut jalan raya ada yang dititipkan Allah oleh kita mas Pras.
sebuah mobil yang mengalami Harus kita syukuri, aku tidak tahu
kecelakaan cukup parah. Seketika itu seberapa kuat menjalani didunia ini.Pada
pula Prasetya turun dari mobilnya dan akhirnya nanti, Jika semua sama-sama
berniat ingin menolong si korban. tersakiti.Aku yang paling dahulu memilih
untuk pergi.” (SYTD F, 2015: 61)
Degup jantungnya berdetak lebih
a. Latar Tempat
keras ketika dia melihat sosok
Secara keseluruhan, latar
perempuan terbujur di trotoar dan
tempat terjadi di Jakarta, khususnya
darahnya berceceran dimana-mana.
Jakarta Barat. Namun terdapat juga
Dari situlah cerita baru dalam
latar tempat di luar kota Jakarta,
kehidupan seorang Prasetya berubah.
seperti di Solo dan di Jogya, meliputi:
Setelah waktu yang cukup lama
Alun-alun Yogyakarta, Solo, Masjid,
Prasetya menyembunyikan suatu
Sanggar belajar, kantor Arsiktektur,
rahasia pada Arini yang pada akhirnya
Kulon Progo, Rumah Sakit, Rumah
Arini pun mengetahui bahwa suaminya
Meirose, Rumah Makan, Kamar,
telah berpoligami dengan wanita yang
Apotek dan klinik, Sekolahan, Kafe,
bernama Meirose. Seperti pada
Trotoar, Panggung. Seperti kutipan
kutipan berikut;
“Benarkah? Jika demikian tentu tidak
novel dan transkip film berikut;
masalah bagi Arini untuk memaafkan Pras “Arini mendongak, mencari sumber
dan menerima kehadiran “anggota baru” suara. Sejenak melupakan kekesalan
dalam keluarga. Istri kedua dan anaknya. karena belum juga menemukan sebelah
Mereka masih berpandangan, mengukur sepatunya yang tersembunyi diantara
kekuatan tapi aura peperangan semakin puluhan alas kaki yang tersebar di anak
terasa.” (SYTD N, 2014: 278) tangga masjid al-Ghifari.” (SYTD N, 2014:
“Luka tak pernah abadi dalam diriku. 04)
Ia selalu seperti taman bunga dengan bau
b. Latar Waktu
kesturi. Dan aku bermain-main di
Peristiwa dalam novel tersebut
dalamnya.” (SYTD N, 2014: 288)
e. Peleraian dan Akhir terjadi pada sekitar tahun 2014 sampai
Akhir dari kisah novel ini tahun 2015. bertutur soal poligami dari
kurang mengesankan karena setelah sudut pandang dua wanita, Arini dan
Andika Prasetya mengaku berpoligami Mei Rose, yang menikahi Pras dalam
dan Arini bertemu dengan Mei Rose,

8
waktu bersamaan. Seperti kutipan sebuah film, dapat kita ketahui dengan
novel dan transkip film berikut; dua cara yaitu yang dikenal dengan
“Bulan-bulan berlalu, dan Arini masih sebutan diegetic dan non diegetic.
saja limbung. Hatinya terasa kosong, Diegetik merupakan suara yang
sementara air mata masih kerap melelh di sumbernya terlihat pada layar atau
pipi. Bingung dan kalut. Tidak mengerti yang sumber tersirat untuk hadir oleh
apa yang harus dilakukan.” (SYTD N,
aksi film. Non-diegetik merupakan
2014: 107)
suara yang sumber yang tidak terlihat
“Nih coba kamu lihat! Menurut kamu
sebagai seorang Istri gimana perasaan pada layar atau telah tersirat untuk
kamu, baca Sms seperti itu? Hemm, setiap hadir dalam aksi.
kali aku SMS selalu saja alasan, katanya. Novel dan Film Surga yang tak
Henfonya di pinjam sama tantenya, Dirindukan memiliki sudut pandang
masuk akal gak? Buat SMS seperti ini. Dia yang sama yaitu orang ketiga maha
pikir aku begok apa?” (SYTD F, 2015: 11) tahu Dimana pengarang memiliki
c. Latar Suasana peran penting dalam penceritaan.
Peristiwa dalam cerita novel Novel Surga yang tak Dirindukan pada
dan film surga yang tak Dirindukan awal cerita pembaca dapat pengetahui
mengalami beberapa kejadian dan sudut pandang apa yang digunakan
suasana yang mencengangkan serta pada cerita tersebut, dapat dilihat
keheningan. Seperti dalam kutipan pada kutipan berikut,
berikut; “Meski sejak pertemuan dengan
“Keheningan ini sudah waktunya Pangeran bermata cokelat, arini merasa
dibuyarkan. Hening yang berlarut telah ungkapan Cleopatra tidak sepenuhnya
membuat suaminya melangkah lebih benar. Sebab baru sekali bertemu dan dia
jauh dari yang bisa dibayangkan sudak berpikir soal ta‟aruf?” (SYTD N,
perempuan itu. ya Allah, harusnya sejak 2014:08)
dulu dia bicara.” (SYTD N, 2014: 058) Film Surga yang tak Dirindukan
d. Latar Sosial pada awal cerita penonton akan
Peristiwa dalam novel dan film mengetahui sudut pandang yang ada
Surga yang tak Dirindukan terjadi di dalam adegan cerita tersebut, dapat
kalangan masyarakat kelas dilihat pada kutipan berikut,
menengah ke atas. Hal ini terbukti “Madaniah berjanji kepada sang bapak
karena dalam kutipan mengatakan juga mendoakan Ibu, supaya masuk
keluarga Prasetya dan Arini termasuk surga. Surga hanyalah tempat bagi orang-
keluarga yang mampu. Seperti kutipan orang yang selalu bersyukur dan
novel dan transkip film berikut; ikhlas...Adik-adik. (SYTD F, 2015: 03)
“Nadia, Ayo, Ayah kan bawa mobil, Gaya bahasa dalam novel Surga
Nadia harus pulang sama bunda ya. Kita yang tak Dirindukan menggunakan
harus beli buku buat nglengkapin dongeng gaya bahasa yang lugas dan jelas
kamu. Terus kamu sudah janji sama Ibu terkadang ada bahasa yang sulit untuk
guru, kalau kamu bakal bawain dongeng dipahami, adapun menggunakan
diatas panggung.” (SYTD F, 2015: 37) bahasa Jawa da bahasa asing seperti
Sudut Pandang adalah tempat bahasa Inggris dan Cina, sehingga
pengarang memandang ceritanya. Di pembaca tidak bisa memahami
sinilah pengarang bercerita tentang langsung makna dari bahasa dalam
tokoh, peristiwa, tempat, waktu dengan cerita novel tersebut, seperti dalam
gayanya sendiri. Sudut pandang pada kutipan;

9
“Lelaki bermata hershay’s itu masih Pras : Eh… Jangan Rin, Kasih aku
diam. Wajahnya menunduk kian dalam kesempatan sekali aja, sekali
saat matanya berserobok dengan tatapan aja
sendu perempuan yang dinikahinya lima Arini : Oke… .oke biarkan aku yang
belas tahun lalu.” (SYTD N, 2014: 145) pergi. Aku yang pergi. (SYTD
“Wis, saiki rasane aku ora demen F, 2015: 035)
maneh sama si Pras,” bisik Ibu yang disela Sedangkan pada novel pokok
cepat oleh Mas Putra. masalah atau cerita menekankan pada
“Bahkan A-ie tua dengan mata tokoh orang ketiga utama yaitu Mei
rabunnya bisa melihat perbedaan tubuhku. Rose dengan segala permasalahan
Berkali-kali dia menyindir, “Lu tongkim ane
dan konflik-konflik yang dialami oleh
pui! Padahal lu nggak banyak makan.”
Mei Rose. Seperti pada kutipan
(SYTD N, 2014: 159)
Sudut pandang film ke novel berikut;
“Aku Mei Rose. Dan hidupku bukan
terlihat jelas jika sudah membaca dan
dongeng. Sebab dongeng selalu bermuara
menonton dengan seksama secara
pada dongeng tentang kebahagiaan:
teliti. Pada film Surga yang tak kehadiran pangeran gagah yang selalu
Dirindukan pokok masalahnya menjuru tahu kapan dan di mana harus muncul
kepada tokoh utama yaitu Arini dan demi menyelamatkan putri cantik.” (SYTD
Prasetya. Seperti pada kutipan N, 2014: 017)
transkip film berikut; 2. Pengaruh yang terjadi pada novel
Pras : Rin? ke film Surga yang tak Dirindukan
Arini : Tega kamu Mas. antara lain:
Pras : Rin aku bisa jelasin a. Penciutan
Arini : Kamu udah janji sama aku Ada beberapa penciutan pada
Mas!
novel dan film Surga yang tak
Pras : Dengerin aku dulu Rin
Dirindukan, mulai dari pengurangan
Arini : Kamu udah janji padaku
Pras : Rin dengerin aku dulu cerita, tempat, dan tokoh dalam cerita.
Arini : Jangan pegang aku, Pergi! Diantaranya pengurangan atau
Pras : Rin. Dengerin dulu penciutan dalam novel Surga yang tak
penjelasanku Rin. Dirinduka, meliputi; latar tempat cerita
Arini : Semuanya gak bias novel kebanyakan mengutip cerita di
dipercaya! gak bisa dipercaya! jakarta dan Solo, sedangkian di film
Astagfirullahaladzi,Apa salahku? beradegan ceritanya di Yogyakarta dan
Pras : Arini dengerin aku dulu, Arini sekitarnya. film Surga yang Tak
dengerin penjelasanku, Mei
Dirindukan juga memutuskan untuk
dulu mau bunuh diri dan dia
memindahkan latar cerita ke wilayah
anak yatim piatu seperti aku.
Arini : Bagus! kamu lebih cocok Yogyakarta. Dalam novelnya, latar
sama dia, bukan sama aku. tempat memang tidak disebutkan
Pras : Arini dengerin aku dulu. secara gamblang, tetapi digambarkan
Arini : Aku mau pergi! bahwa keluarga tokoh Pras berasal dari
cukup!...cukup! Semakin kamu Solo, sementara Arini sang istri
ngejelasin ke aku, hati aku pertama adalah lulusan Institut
semakin sakit, Mas! Surga Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.
yang kita bangun sama-sama Seperti kutipan berikut;
sudah kamu hancurkan dan
“Acara seserahan sekaligus lamaran
aku, gak merindukan surga itu
sore itu tak kan pernah dilupakannya. Pras
lagi! Aku Mau Pergi…

10
datang dengan rombongan keluarga besar ini secara bergiliran tiap babnya.
dari Solo.” (SYTD N, 2014: 026) Namun, ketika diadaptasi ke bentuk
layar lebar, penuturannya jadi
“Owh ya Lia ini rumahnya dekat sama
rumah aku lho mas, daerah Mutilan 35
berbeda, terutama karena
menit dari Jogja jadi kalau kita mau menambahkan sudut pandang dari
kekampus kita berangkat bareng.” (SYTD Pras.
N, 2014: 04) Selain dari penyusunan cerita,
film Surga yang Tak Dirindukan juga
Adapun penciutan cerita novel memutuskan untuk memindahkan latar
berkepanjangan dan bersambung cerita ke wilayah Yogyakarta. Dalam
sedangkan di film diringkas sesuai novelnya, latar tempat memang tidak
durasi normal pembuatan film serta disebutkan secara gamblang, tetapi
agar penonton memahami pokok cerita digambarkan bahwa keluarga tokoh
dari film tersebut. Seperti pada kutipan Pras berasal dari Solo, sementara
berikut; Arini sang istri pertama adalah lulusan
“Hari ini aku tutup bumiku dengan
Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa
kesedihan, agar dongeng perempuan lain
Barat. Dan penambahan tokoh si kecil
mendapatkan kebahagiaan, karena buatku
kebahagiaan adalah ketika kita bisa
Akbar buah hati dari Mei Rose. Seperti
membuat orang lain bahagia.” (SYTD N, pada kutipan berikut;
2014: 63) “Suster : Maaf pak, bayi ini
Tokoh-tokoh yang ada di dalam akan di beri nama siapa?
Melihat Orang shalat.
cerita novel memiliki banyak tokoh dari
Prasetya : Akbar
tokoh A-ie tante Mei Rose, Ray pacar
Suster : Akbar siapa Pak? Melihat
Mei Rose, bahkan ketiga anak Prasetya
kaligrafi yang berlafadzkan ‫محمد‬
dan Arini. Sedangkan pada film hanya Prasetya : Muhammad
beberapa tokoh yang muncul seperti Suster : Akbar Muhammad, Pak?
anak Arini dan Prasetya di cerita novel Prasetya : Kamu harus kuat “ sambil
memiliki tiga anak yaitu, Adam, Putri Menatap Akbar “
dan Nadia, tetapi yang muncul hanya si Kamu harus jadi orang besar. Allahu Akbar
kecil Nadia. Seperti pada kutipan Prasetya mengingat masa kecilnya yang
berikut; kelam di tinggal Ibunya Madrasah Nurul
“Bunda sedih ya?” Adam Islam.” (SYTD F, 2015: 18)
mengusapkan tangan Kecilnya, ke pipi c. Perubahan Bervariasi
Arini. Menelusuri butiran air mata yang Perubahan bervariasi tokoh Arman
jatuh di Wajah sang bunda. (SYTD N, 2014:pada novel sedangkan di film berubah
010) menjadi Amran, perubahan penulisan
b. Penambahan menjadi variasi penulisan cerita novel ke
Penambahan latar tempat, film. Seperti pada kutipan berikut;
tokoh, dan amanat pada film Surga “Amran: Ehhh.. udah pernikahannya
yang tak Dirindukan, memiliki udah kejadian, ini sekarang urusan pras,
perbedaan yang signifikan. Novel ini ente kagak usah ikut campur, banyak
bertutur soal poligami dari sudut omong ya ente... ahhh,
Hartono : Mie goreng atuk... “ (SYTD F,
pandang dua wanita, Arini dan Mei
2015: 20)
Rose, yang menikahi Pras dalam
“Arman mencibir, “Masa kamu tidak
waktu bersamaan. Versi novel ini
melihat perubahan istrimu? Di mana-mana
dibuat seperti memoar dari dua wanita kecuali selebriti, setiap istri selalu

11
bertambah gemuk setelah melahirkan!” judulnya saja heran dengan judul
(SYTD N, 2014: 035) karya novel Surga yang tak
Tokoh Prasetya memiliki perubahan Dirindukan tersebut, karena novel
profesi dalam novel ke film, pada cerita menceritakan seluruh pikiran dan
novel Prasetya berprofesi sebagai perasaan tokoh utama. Kemudian
Dosen atau pengajar Mahasiswa disalah jika menonton filmnya saja,
satu kampus. Sedangkan di film penonton tidak tahu sorot balik
Prasetya berprofesi sebagai Arsitektur yang dialami Arini ketika ia masih
banguanan jembatan yang terkenal di hidup tenang dan bahagia bersama
kota Yogyakarta yaitu jembatan Kulon keluarga kecilnya.
Progo dan memiliki perusahaan sendiri 3. pengaruh yang terjadi pada novel
di kantornya. Seperti pada kutipan ke film Surga yang tak Dirindukan.
berikut; Peneliti membedah kedua karya
“Hartono : Proyek kita ada 8 pilar dari secara terperinci mulai dari
jembatan ini dan… penciutan, penambahan, dan
“Tiba-tiba ponsel Pras bergetar” Telepon perubahan bervariasi yang ada
dari Meir Rose.
pada novel ke film Surga yang tak
Pras : Assalammualaikum Mei, maaf aku
Dirindukan. Dari perubahan-
masih meeting
perubahan yang terjadi
Hartono: Dan Aspal ini, bisa bertahan kira-
kira...”(SYTD F, 2015: 35)
menghasilkan beberapa variasi
menarik yang timbul untuk
pembaca dan penonton.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
DAFTAR PUSTAKA
pada bab iv dapat disimpulkan.
Anggitapraja, Arthadea, 2010. Alih
1. mengenai perubahan unsur-unsur
Wahana Lirik Lagu, Cerpen, Video
cerita yang terjadi pada novel ke
Klip Malaikat juga tahu Karya Dewi
film Surga yang tak Dirindukan.
Lestari. Surakarta: Universitas
Dalam membahas unsur-unsur
Sebelas Maret.
cerita novel dan film, peneliti
Bramantyo, Hanung. 2015. Film Surga
mengacu pada teori Robert
Yang Tak Dirindukan. Jakarta
Stanton yang mengemukakan
Damono, Sapardji Djoko. 2014. Alih
tentang unsur-unsur intrinsik yang
Wahana. Jakarta: Editum.
meliputi; Tema. Alur, Latar, Sudut
Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film.
Pandang, dan Gaya.
Flores-NTT: Nusa Indah
2. perbedaan sudut pandang yang
Giyatmi. 2015. http://www. riaupos.com
terjadi pada novel ke film Surga
“The Scarlet Letter dalam Sebuah
yang tak Dirindukan. Pembaca
Proses Ekranisasi”. spesial-
tidak akan tahu yang terjadi
ekranisasi.html diakses 22 Februari
dengan Surga yang tak Dirindukan,
2016 pukul 07:28 pm.
pasti akan bertanya-tanya dan
Hariantox. 2011. Modul Apresiasi
merasa heran Surga tidak
Prosa Fiksi. Mojokerto: Universitas
Dirindukan padahal Surga pasti
Islam Majapahit.
didambagakan semua manusia,
Intan. 2013. http://www. “Catatan intan
bahkan sebelum membaca dengan
Alih Wahana”. axg.html diakses 20
mengetahui atau mendengar
Februari 2016 pukul 05:35 pm.

12
Karkono. 2009. Ayat-Ayat Cinta: Kajian
Ekranisasi. Tesis S2. Yogyakarta:
Program Pascasarjana, FIB UGM
Yogyakarta.
Mahanani, Bangkit Setia, 2013. Kajian
Transformasi dari Novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata ke Film
Laskar Pelangi Karya Riri Riza.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Nadia, Asma. 2015. Surga Yang Tak
Dirindukan. Depok: Asma Nadia
Publishing House.
Nurgiyantoro, B. 2010. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University press..
Shyviana, Devi Arry Yanti. 2016.
Ekranisasi dalam bentuk film 99
cahaya di langit Eropa karya Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga
Almahendra.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitaif, Kualitatif dan R&D.
Jakarta: Alfabeta.
________2014. Memahami Penelitian
kualitatif. Bandung: Alfabeta
Susanto, Dwi. 2012. Pengantar Teori Sa
stra. Yogyakarta: CAPS
Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Teeuw, A. 2013. Sastra dan Ilmu
Sastra (Pengantar Teori Sastra).
Jakarta: Pustaka Jaya.
Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah
Televisi dan Film. Jakarta: Kompas
Gramedia.

13

Anda mungkin juga menyukai