Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

ANALISIS SKRIPSI KUALITATIF YANG BERJUDUL


”KAJIAN INTERTEKSTUAL UNSUR PERISTIWA DAN
PERWATAKAN CERITA SAIJAH DAN ADINDA DALAM
NOVEL MAX HAVELAAR DAN BALADA ORANG-ORANG
RANGKASBITUNG”
Sutrisna Wibawa, M. Pd

Disusun oleh :

Agus Dwi Nugroho


06205244002
Kelas G

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008
“KAJIAN INTERTEKSTUAL UNSUR PERISTIWA DAN PERWATAKAN
CERITA SAIJAH DAN ADINDA DALAM NOVEL MAX HAVELAAR DAN
BALADA ORANG-ORANG RANGKASBITUNG”

1. Permasalahan
Untuk memastikan ada tidaknya pengaruh novel Max Havelaar yang
diciptakan pada tahun1860 dalam bahasa Belanda, dan tahun 1972 terbit dalam
bahasa Indonesia terhadap balada Orang-orang Rangkasbitung karya Rendra yang
diterbitkan pada tahun 1993.

2. Acuan teori yang digunakan


a. Kajian intertekstual
Nurgiyantoro (1992:50) mengatakan bahwa kajian intertekstual
merupakan terhadap sejumlah teks sastra yang diduga mempunyai bentuk-bentuk
hubungan tertentu. Mengacu pendapat Nurgiyantoro tersebut, dapat dikatakan bahwa
kajian intertekstual mencakup sastra bandingan, yaitu studi hubungan antara dua
kesusastraan atau lebih (Wellek dan Warren, 1990 :49).
b. Hakikat novel dan Balada
b.1. Novel
Pengertian novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur,
latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia berdasar sudut pandang
pengarang, dan mengandung nilai hidup, yang diolah dengan teknik kisahan dan
ragaan (Zaidan, 1996 : 136).
b.2. Balada
Balada adalah sajak kisahan yang mula-mula dimaksudkan untuk
dinyanyikan.dimaksudkan untuk dinyanyikan. Sering memakai bahasa sederhana,
mengisahkan cerita malang melalui percakapan atau pemerian lakuan (Zaidan, 1996 :
41).
c. Unsur peristiwa dalam karya sastra
Menurut Depdikbud (1993 :673), yang dimaksud dengan peristiwa adalah
kejadian luar biasa atau yang menarik perhatian yang benar-benar terjadi.
d. Unsur perwatakan dalam karya sastra
Tasrif (1981 :18) mengatakan bahwa tokoh dalam sastra mempunyai
gambaran rupa atau pribadi atau watak pelakon. Sudjiman (1991 : 23) menyatakan
bahwa perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh dalam
cerita.

3. Metode Penelitian
a. Subjek penelitian dan unit subjek analisis
Subjek penelitian ini adalah teks cerita tentang Saijah dan Adinda yang
terdapat dalam novel Max Havelaar karya Murtatuli dan balada Orang-orang
Rangkasbitung karya Rendra.
Penetapan unit analisis dalam penelitian ini dengan mencatat konteks
kalimat dan konteks paragraf yang dapat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
rumusan masalah.
b. Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah teknik pembacaan dan pencatatan.
c. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan
pribadi peneliti berdasarkan aspek logika pada peneliti, dibantu kartu data. Dengan
kata lain, peneliti sebagai instrumen penelitian.
d. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deakriptif-komparatif-kualitatif.
e. Validitas dan Reliabilitas
Data yang disajikan dalam penelitian ini diuji dengan validitas semantis,
yakni seberapa jauh data tersebut dapat dimaknai sesuai dengan konteksnya. Dalam
praktiknya peneliti menafsirkan data-data tersebut dengan mempertimbangkan
konteks wacana di mana data tersebut berada.
Reliabilitas data diuji dengan stabilitas, yaitu data hasil penelitian tidak
akan berubah walaupun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Dalam praktiknya
peneliti melakukan dua kali penelitian pada waktu yang berbeda, yakni ; pertama,
peneliti mengadakan latihan penelitian dengan subjek yang sama; kedua, peneliti
mengadakan penelitian yang sesungguhnya. Apabila terjadi keajegan dalam
penafsiran data tersebut, maka data dinyatakan reliable.

PEMBAHASAN
Dari contoh skripsi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri
penelitian kualitatif, yaitu :
1. Penelitian kualitatif cenderung meneliti bahasa dan sastra, walaupun ada
juga yang bukan. Skripsi tersebut meneliti tentang sastra sehingga kemungkinan
besar skripsi tersebut masuk kategori kualitatif.
2. Pembahasan dalam skripsi tersebut menggunakan kata-kata bukan angka-
angka atau yang lainnya, sehingga skripsi tersebut masuk kategori kualitatif.
3. Skripsi tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan novel Max
Havelaar yang diciptakan pada tahun 1860 dalam bahasa Belanda, dan tahun
1972 terbit dalam bahasa Indonesia terhadap balada Orang-orang Rangkasbitung
karya Rendra yang diterbitkan pada tahun 1993, bukan mencari jawaban sehingga
skripsi tersebut masuk kategori kualitatif.
4. Dalam skripsi tersebut tidak ada campur tangan peneliti atau orang lain
(alamiah), hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri penelitian kualitatif.
5. Hasil penelitian tersebut bukan berisi prasangka dari peneliti tetapi
didasarkan atas hasil penelitian dari subjek penelitian tersebut yaitu Saijah dan
Adinda yang terdapat dalam novel Max Havelaar karya Murtatuli dan balada
Orang-orang Rangkasbitung karya Rendra. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri
penelitian kualitatif yaitu pemaknaan.

Anda mungkin juga menyukai