Anda di halaman 1dari 17

Analisis Bentuk Lagu

“Sonatine, Op. 36 no.1 Andante” karya Muzio Clementi

I Gede Raditya Yudhistira

Mahasiswa Prodi Musik, FSP, ISI Denpasar

Di era globalisasi ini, teknologi terus berkembang, ditengah teknologi yang terus

berkembang, musik pun berkembang, baik diluar negeri maupun didalam negeri. Meski musik

telah berkembang sampai seperti sekarang, ada baiknya apabila kita tetap mengingat karya karya

musik terdahulu. Salah satu komposer terdahulu yang telah banyak menghasilkan karya adalah

Muzio Clementi yang biasa ditulis dalam partitur lagunya dengan sebutan M. Clementi. Muzio

Clementi adalah komposer dari zaman Klasik. Diantara banyaknya komposisi yang telah dibuat

oleh Muzio Clementi, penulis hanya akan menganalisa satu lagu dari Muzio Clementi yang

menurut penulis menarik yaitu “Sonatine, Op. 36 no.1 Andante”. Lagu ini menarik karena lagu ini

mengingatkan penulis dengan masa kecil penulis, menurut penulis lagu ini menenangkan, selain

itu penulis sangat tertarik dengan bentuk sonatine. Sonatine, Op. 36 no.1 Andante adalah

movement ke-2 dari keselurahan Sonatine, Op.36 no.1, jadi penulis tidak akan membahas

movement 1 atau 3.

Analisis bentuk lagu “Sonatine, Op.36 no.1 Andante” karya Muzio Clementi ini

menggunakan ilmu analisis bentuk musik dari Leon Stein dan Karl-Edmund Prier SJ. Pada paper

ini penulis hanya menganalisa bentuk lagu, dan juga hubungannya dengan filsafat seni khususnya

teori seninya Clive Bell.


II

Bentuk musik adalah suatu gagasan / ide yang Nampak dalam pengolahan / susunan semua

unsur musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni, dan dinamika) (Prier, 2004:2).

Bentuk musik yang digunakan disini adalah Sonatina hal ini bisa dilihat dari judul, namun penulis

akan membuktikannya dengan hasil analisa ini.Sonatine atau Sonatina adalah sebuah bentuk musik

yang lebih kecil dari Sonata, bisa dikatakan sebagai Sonata yang diperkecil (Stein,1962:100).

Pada pembahasan ini penulis akan membahas mengenai Exposition, Middle Section,

Recapitulation. didalam setiap bagian akan membahas mengenai Kalimat Tanya dan Kalimat

Jawab, didalam Kalimat Tanya dan Kalimat Jawab terdapat Panjang Kalimat dalam satuan birama,

semi frase, motif, nada dasar, tangga nada, dinamika, tempo, sukat, Akor(chord) yang akan

dijelaskan pengertiannya terlebih dahulu.

1.Exposition

Periode umumnya menggunakan huruf besar (A, B, C dsb), bila sebuah periode diulang

dengan disertai perubahan, maka huruf besar disertai tanda aksen misalnya A B A’(Prier,2004:2).

Exposition merupakan periode yang terdiri dari Introduction (sangat jarang), main theme,

Transition (kadang tidak dipakai), subordinate theme, dan codetta (Stein, 1962:100). Periode ini

menggunakan sukat 3/4 yang berarti ada 3 ketukan dalam satu birama, satu ketukannya bernilai

1/4. Exposition ini bernada dasar di F = do. Selanjutnya akan membahas mengenai dinamika,

“Dinamika adalah keras lembutnya dalam cara memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai

istilah seperti : p (piano) , f (forte), cresc (crescendo), mf(mezzoforte), dan sebagainya.” (Banoe,
2003:116). Dinamika yang digunakan di bagian ini adalah dolce yang berarti cara main dengan

gaya dan sentuhan yang manis dan menarik, f (Forte) atau keras, p (piano) atau lembut, Crescendo

(Semakin keras), Decrescendo (Semakin lembut).

Exposition terdiri dari 12 birama, yang dimulai dari birama 1 hingga birama 12.

Periode ini terdiri dari satu Main Theme (satu kalimat pertanyaan dan satu kalimat jawab),

satu Transition, satu Subordinate Theme (satu kalimat pertanyaan dan satu kalimat

jawaban), dan satu Codetta. Untuk lebih memperjelas bagian bagian masing masing frase,

maka dijelaskan satu persatu dimulai dari Main Theme, Transition, Subordinate Theme,

Codetta.

a. Main Theme

Main Theme adalah Tema Utama dalam sebuah bagian (Stein, 1962:100), dalam

hal ini Main Theme dalam bagian Exposition yang terdiri dari 7 2/3 birama yaitu dari

birama 1 hingga birama 7 ketukan ke-2. Selanjutnya akan membahas tentang motif lagu,

“motif lagu adalah unsur lagu yang terdiri dari sejumlah nada yang dipersatukan dengan

suatu gagasan/ide” (Prier,2004:2). Pada bagian ini hanya terdapat 8 motif yang di beri

simbol m1 (motif 1), m1’ (motif 1 aksen ), m2 (motif 2), m2’ (motif 2’), m3(motif 3),

m3’(motif 3 aksen), m4(motif 4), m5(motif 5). Pada Main Theme ini hanya menggunakan

sukat 3/4. Selanjutnya akan membahas mengenai Tangga Nada, “Tangga Nada adalah

urutan nada yang disusun secara berjenjang (tangga) “(Banoe, 2003:406).Tangga nada

yang digunakan pada Main Theme ini adalah F Major. Selain itu pada Bagian Main Theme

ini menggunakan akor F, F/C, Bb, C/Bb, F/A. Dinamika yang digunakan dalam Main

Theme ini adalah dolce yang berarti cara main dengan gaya dan sentuhan yang manis dan
menarik, f (Forte) atau keras, p (piano) atau lembut, Crescendo (Semakin keras),

Decrescendo (Semakin lembut).

1) Kalimat Tanya

Kalimat pertanyaan adalah awal kalimat atau sejumlah birama (biasanya

birama 1-4 atau 1-8) disebut ‘pertanyaan’ atau ‘kalimat depan’ karena biasanya ia

berhenti dengan nada yang mengambang, maka dapat dikatakan berhenti dengan

‘koma’ ; umumnya disini terdapat akor Dominan (Prier,2004:2).

Kalimat tanya dalam Main Theme terdiri dari 5 1/3 birama yaitu dari birama

1 hingga birama 6 ketukan 1. Pada bagian ini hanya terdapat 4 motif yang di beri

symbol m1 (motif 1), m1’ (motif 1 aksen), m2 (motif 2), m2’ (motif 2 aksen). Pada

Kalimat Tanya ini menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang digunakan pada

Kalimat Tanya ini adalah F Major. Kalimat Tanya ini menggunakan akor F, F/C,

Bb. Dinamika yang digunakan pada Kalimat Tanya ini adalah dolce yang berarti

cara main dengan gaya dan sentuhan yang manis dan menarik.

2) Kalimat Jawab

Kalimat jawab adalah bagian kedua dari kalimat (biasanya birama 5-8 atau

9-16) disebut ‘jawaban’ atau ‘kalimat belakang’ karena ia melanjutkan

‘pertanyaan’ dan berhenti dengan ‘titik’ atau akor tonika (Prier,2004:2).

Sedangkan kalimat jawabnya hanya terdiri dari 2 1/3 birama yaitu dari

birama 6 ketukan 2 hingga birama 8 ketukan 2. Pada bagian ini hanya terdapat 3

motif yang di beri symbol m3 (motif 3), m4 (motif 4), m5 (motif 5). Pada Kalimat

Jawab ini menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang digunakan pada Kalimat

Jawab ini adalah F Major. Kalimat Jawab ini menggunakan akor F, C7/Bb, F/A,
F/C. Dinamika yang digunakan pada Kalimat Tanya ini adalah f (Forte) atau keras,

p (piano) atau lembut, Crescendo (Semakin keras), Decrescendo (Semakin lembut).

Selanjutnya akan membahas mengenai simetri atau tidaknya Main Theme ini,

“Simetri adalah bagian bagian yang sama panjangnya, ini berlaku tentang kalimat

pertanyaan dan kalimat jawaban”(Prier, 2004:3).

Bagian Main Theme tidak simetri karena jika dilihat dari jumlah keseluruhan

Bagian Main Theme adalah 7 2/3 birama, pada kalimat tanya ada 5 1/3 birama, sedangkan

kalimat jawabnya ada 2 1/3 birama, bagian Main Theme dapat disebut tidak simetri karena

jumlah birama masing masing frase berbeda.

b. Transition

Transition adalah peralihan, yakni bagian komposisi music yang dirancang sebagai

jembatan peralihan antara satu bagian dengan bagian lainnya jenjang peralihan dari satu

kunci ke kunci lainnya (Banoe, 2003:418). Transition dalam bagian Exposition ini terdiri

dari 1 1/3 birama yaitu dari birama 8 ketukan ke-3 hingga birama 9. Pada bagian ini

terdapat satu motif yang diberi simbol m6 (motif 6), sukat yang digunakan pada Transition

ini adalah 3/4. Tangga nada yang digunakan adalah C Major hal ini dibuktikan dengan ada

nada Bb yang dinatural menjadi B sehingga dapat simpulkan bahwa ini adalah tangga nada

C Major. Selain itu pada bagian Transition ini menggunakan akor Gm7, C/G, Bdim/F.

Dinamika yang terdapat pada Transition ini adalah Crescendo (Semakin keras).

c. Subordinate Theme

Subordinate Theme adalah Tema dalam bentuk dominant (Stein, 1962:100).

Subordinate Theme pada Exposition ini terdiri dari 2 birama yaitu dari birama 10 hingga
birama 11. Pada bagian ini hanya terdapat dua motif yang di beri simbol m3’ (motif 3

aksen), m7 (motif 7). Subordinate Theme ini hanya menggunakan sukat 3/4. Tangga nada

yang digunakan pada Subordinate Theme ini adalah C Major. Subordinate Theme ini

menggunakan akor C/E, Dm/F, C/G, G. Dinamika yang terdapat pada Subordinate Theme

ini adalah f (forte) atau keras.

d. Codetta

Codetta adalah Coda yang terdapat dalam pasasi lagu sebelum lagu itu sendiri

berakhir sepenuhnya, jadi setelah codetta lagu tersebut masih berlanjut(Banoe, 2003:89).

Codetta dalam bagian Exposition ini terdiri dari 1 birama yaitu pada birama 12. Di Codetta

ini hanya menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang digunakan pada kalimat tanya 1 ini

adalah C Major. Codetta ini menggunakan akor F6/C, G7, C. Jika dilihat dari 2 akor

terakhir yaitu G7 ke C (V ke I) bisa disimpulkan bahwa ini adalah Autenthic Cadence.

Autenthic Cadence (Kadens Autentik), yakni kadens dengan urutan akord V ke I (Banoe,

2003:68). Tidak terdapat dinamika yang spesifik pada Codetta ini.

2.Middle Section

Middle Section adalah periode tengah dalam sebuah Sonatina.” Middle Section may

be a. abrief development, b. an independent episode, or c. a retransition “(Stein,1962:100).

Dalam hal ini, Middle Section dilagu ini sebagai independent episode karena memang tidak

terlalu berhubungan dengan bagian Exposition dan Recapitulation. Periode ini

menggunakan sukat 3/4 yang berarti ada 3 ketukan dalam satu birama, satu ketukannya

bernilai 1/4. Exposition ini bernada dasar di F =do dan Bb = do meski secara spesifik tidak
ditunjukkan menggunakan tangga nada di Bb = do namun setelah penulis menganalisa nada

nada yang digunakan ternyata menggunakan tangga nada G minor Harmonis, dan G minor

natural. G minor harmonis (G A Bb C D Eb F# G) karena terdapat nada F# pada ketukan

pertama ditangan kanan dan ketukan ketiga di tangan kiri. Setelah itu balik lagi ke F Major

pada birama 16.

Gambar 1

Dinamika yang dolce yang berarti cara main dengan gaya dan sentuhan yang manis

dan menarik, f (Forte) atau keras, p (piano) atau lembut, Crescendo (Semakin keras),

Decrescendo (Semakin lembut). Middle Section menggunakan akor D7/C, Gm/Bb, D7/F#,

G, C7/Bb, F/A, F, F/C, C.


Middle Section terdiri 6 birama yang dimulai dari birama 13 hingga birama 18.

Periode ini terdiri dari satu kalimat tanya dan satu kalimat jawab. Untuk lebih memperjelas

bagian bagian masing masing frase, maka dijelaskan satu persatu dimulai dari Kalimat

tanya setelah itu dijelaskan mengenai Kalimat jawab.

a. Kalimat Tanya

Kalimat tanya dalam bagian Middle Section terdiri dari 2 birama yaitu dari birama 13

hingga birama 14. Pada bagian ini hanya terdapat dua motif yang di beri simbol m1 (motif

1),dan m2 (motif 2 ). Di kalimat tanya ini hanya menggunakan sukat 3/4. Tangga nada

yang digunakan pada motif 1 adalah G minor natural dan pada motif 2 adalah G minor

harmonis. Catherine Schmidt Jones dalam bukunya yang berjudul “Understanding Basic

Music Theory” mengatakan perbedaan antara tangga nada minor natural dan harmonis

bahwa “The harmonic minor scale raises the seventh note of the scale by one half step,

whether you are going up or down the scale.”(Tangga nada minor harmonis , menaikkan

nada ketuju dari tangga nada minor natural, entah anda melihat dari tangga nada turun atau

naik) (Jones, 2007:133). Kalimat tanya ini menggunakan akor D7/C, Gm/Bb, D7/F#. Pada

Kalimat Tanya ini menggunakan dinamika f (Forte) atau keras, p (piano) atau lembut,

Crescendo (Semakin keras), Decrescendo (Semakin lembut).

b. Kalimat Jawab

Kalimat jawab dalam bagian Middle Section terdiri dari 4 birama yaitu dari birama 15

hingga birama 18. Pada bagian ini terdapat tiga motif yang diberi simbol m1’ (motif 1

aksen), m3 (motif 3 ), dan m4 (motif 4). Di kalimat jawab ini hanya menggunakan sukat

3/4. Tangga nada yang digunakan dalam keseluruhan kalimat jawab ini adalah F Major.
Kalimat Jawab ini menggunakan akor G, C7/Bb, F/A, F, F/C, C. Dinamika yang digunakan

pada Kalimat Jawab ini adalah f (Forte) atau keras, p (piano) atau lembut, Crescendo

(Semakin keras), Decrescendo (Semakin lembut).

Bagian Middle Section tidak simetri karena jika dilihat dari jumlah keseluruhan Bagian

Middle Section adalah 6 birama, pada kalimat tanya ada 2 birama, sedangkan kalimat jawabnya

ada 4 birama, bagian Middle Section dapat disebut tidak simetri karena jumlah birama masing

masing frase berbeda.

3. Recapitulation

Bagian Recapitulation merupakan periode yang terdiri dari 2 frase yaitu kalimat

pertanyaan dan kalimat jawab. Periode ini menggunakan sukat 3/4 yang berarti ada 3

ketukan dalam satu birama, yang satu ketukannya bernilai 1/4. Dinamika yang digunakan

di bagian ini adalah Dolce yang berarti cara main dengan gaya dan sentuhan yang manis

dan menarik, Crescendo (semakin keras), f (Forte) atau keras.

Bagian Recapitulation terdiri dari 8 birama, yang dimulai dari birama 19 hingga

birama 26. Periode ini terdiri dari Main Theme, Coda. Untuk lebih memperjelas bagian

bagian masing masing frase, maka dijelaskan satu persatu dimulai dari Main Theme,

Setelah itu Coda.

a. Main Theme

Main Theme dalam bagian Recapitulation ini terdiri dari 6 2/3 birama yaitu dari

birama 19 hingga birama 25 ketukan ke-2. Pada bagian ini hanya terdapat 7 motif yang di
beri simbol m1 (motif 1), m2 (motif 2), m3(motif 3), m4(motif 4), m5(motif 5), m6(motif

6), m7(motif 7). Pada Main Theme ini hanya menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang

digunakan pada Main Theme ini adalah F Major. Selain itu pada Bagian Main Theme ini

menggunakan akor F, Bb, C7, Edim/Bb, F/A, Gm. Dinamika yang digunakan dalam Main

Theme ini adalah dolce yang berarti cara main dengan gaya dan sentuhan yang manis dan

menarik., terdapat f (forte) atau keras, Crescendo (semakin mengeras).

1) Kalimat Tanya

Kalimat tanya dalam Main Theme terdiri dari 4 birama yaitu dari birama

19 hingga birama 22. Pada bagian ini hanya terdapat 6 motif yang di beri symbol

m1 (motif 1), m2 (motif 2), m3 (motif 3), m4 (motif 4), m5 (motif 5), m6 (motif 6).

Pada Kalimat Tanya ini menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang digunakan pada

Kalimat Tanya ini adalah F Major, dan F Mixolydian (F G A Bb C D Eb F) hal ini

dibuktikan dengan terdapat nada Eb pada birama 21 ketukan 1-2. Kalimat Tanya

ini menggunakan akor F, Bb, F7, meskipun pada part tangan kiri (iringan) tidak

terdapat akor F7 namun penulis bisa mengatakan ada F7 jika digabungkan dengan

part tangan kanan yang memainkan nada Eb sehingga menjadi F A C Eb (F7).

Dinamika yang digunakan pada Kalimat Tanya ini adalah dolce.

2) Kalimat Jawab

Kalimat jawabnya hanya terdiri dari 2 2/3 birama yaitu dari birama 23

hingga birama 25 ketukan 2 Pada bagian ini hanya terdapat 3 motif yang di beri

symbol m4 (motif 4), m5 (motif 5), m6 (motif 6). Pada Kalimat Jawab ini

menggunakan sukat 3/4. Tangga nada yang digunakan pada Kalimat Tanya ini
adalah F Major. Kalimat Jawab ini menggunakan akor C7, F, Edim/Bb, F/A, Gm.

Dinamika yang digunakan pada Kalimat Jawab ini adalah Crescendo (Semakin

keras), f(Forte) atau keras.

Bagian Main Theme tidak simetri karena jika dilihat dari jumlah keseluruhan

Bagian Main Theme adalah 6 2/3 birama, pada kalimat tanya ada 4 birama, sedangkan

kalimat jawabnya ada 2 2/3 birama, bagian Main Theme dapat disebut tidak simetri karena

jumlah birama masing masing frase berbeda.

b. Coda

Coda adalah bagian akhir sebuah lagu yang merupakan tambahan guna menyatakan

berakhirnya lagu tesebut. Apabila sebuah lagu berakhir dengan kunci lain, maka coda

merupakan bagian yang mengembalikannya kepada kunci semula (Banoe,2003:89).

Coda adalah suatu tambahan ekstra menjlang akhir sebuah karya, umumnya coda

pada akhir rekapitulasi mendatangkan suatu peningkatan untuk memperkuat akhir dari

bagian (Prier,2004:92)

Coda dalam bagian Recapitulation ini terdiri dari 1 1/3 birama yaitu pada birama

25 ketukan ke-3 sampai dengan birama 26. Di Coda ini hanya menggunakan sukat 3/4.

Tangga nada yang digunakan pada Coda ini adalah F Major. Coda ini menggunakan akor

C, dan F. Jika dilihat dari 2 akor terakhir yaitu C ke F (V ke I) bisa disimpulkan bahwa ini

adalah Autenthic Cadence. Tidak terdapat dinamika yang spesifik pada Coda ini.
III

Kesimpulan

Setelah menganalisa bentuk lagu “Sonatine, Op. 36 no.1 Andante” karya Muzio Clementi

maka penulis mendapatkan bahwa lagu ini adalah lagu yang berbentuk A-B-A’ (Exposition –

Middle Section – Recapitulation) jadi dapat disimpulkan bahwa lagu ini benar benar berbentuk

Sonatina. Lagu ini merupakan movement ke-2 dari lagu instrumental untuk piano yang terdapat

didalam “Sonatine, Op. 36 no.1”, Sonatine, Op. 36 no.1 ini terdapat pada “Six Sonatine, Op. 36”

karya Muzio Clementi. Lagu ini berhubungan dengan filsafat seni terutama dengan Teori dari

Clive Bell Significant Form (Bentuk Bermakna), yang dibahas dalam buku ‘Filsafat Seni’ yang

ditulis oleh Jakob Sumardjo yang dikatakan disana adalah “bentuk bermakna itu terdapat pada

emosi spesifik yang ditimbulkan oleh sebuah artefak seni” (Sumardjo, 2016:59). Perasaan itu tidak

didapat dalam kehidupan sehari-hari karena memang “Seni musik ini adalah seni murni, karena

material seninya (bunyi) tidak menyarankan representasi kenyataan hidup, dan bentuk

keutuhannya juga tidak menyarankan segala hal yang bersifat duniawi” (Sumardjo, 2016:60).

Penulis berharap dengan adanya analisis dari lagu “Sonatine, Op. 36 no.1 Andante” karya

Muzio Clementi ini dapat menjadi inspirasi untuk membuat karya nantinya bagi para komposer

yang membaca, dan diharapkan juga dapat menjadi bahan diskusi bagi para akademisi. Penulis

memohon maaf apabila ada penulisan yang salah maupun kata kata yang tidak berkenan dihati

pembaca.
Daftar Kutipan

Prier, Karl Edmund. 2004. Ilmu Bentuk musik. Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Kansius, Yogyakarta

Jones, Catherine Schmidt. 2007. Understanding Basic Music Story. Connexions, Texas

Stein, Leon. 1962. Structure and Style : The Study and Analysis of Musical Forms. Summy-
birchard Co

Sumardjo, Jakob. 2016. Filsafat Seni. ITB Press, Bandung


Lampiran
1. Analisa Bentuk
2. Analisa Motif
3. Analisa Chord

Anda mungkin juga menyukai