UNTUK REMAJA
Metode Discovery dalam Pengajaran Musik Pada Remaja
Melalui Audio Visual
19102040132
Pendidikan Musik
BAB I
Pada dasarnya, tujuan pendidikan musik pada semua jenjang pendidikan sama.
Pembelajaran musik di sekolah mempunyai tujuan untuk:(1) memupuk rasa seni pada
tingkat tertentu dalam diri tiap anak melalui perkembangan kesadaran musik, tanggapan
terhadap musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, sehingga
memungkinkan anak mengembangkan kepekaan terhadap dunia sekelilingnya; (2)
mengembangkan kemampuan menilai musik melalui intelektual dan artistik sesuai
dengan budaya bangsanya; dan 3) dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan studi ke
pendidikan musik yang lebih tinggi (Jamalus, 1998 : 91)
Pentingnya pendidikan musik melalui seni budaya yang diberikan di sekolah salah
satunya untuk memperkenalkan generasi muda Indonesia terhadap musik dan budaya
bangsanya. Beberapa hal penting yang dapat diambil dari pengajaran musik pada sekolah
adalah musik membantu berpikir kritis dan penyelesaian masalah karena musik
membantu siswa untuk berkembang dalam berpikir logis, inovatif dan kreatif. Dengan
pengajaran musik sejak dini siswa terbiasa dengan berpikir kreatif. Musik membantu
untuk teliti. Siswa dituntut untuk mampu menyanyikan atau memainkan lagu tepat pada
nadanya. Musik membantuk siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lainnya; membantu
untuk tidak bersikap egois. Untuk itu, dalam proses belajar mengajar musik diharapkan
sekolah ikut berkontribusi dalam hal ini. Siswa memperoleh pengalaman bermusik, yaitu
melalui kegiatan mendengarkan, bermain musik, bernyanyi, membaca musik, dan
bergerak mengikuti musik melalui pembelajaran Seni Budaya, sehingga siswa dapat
memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang musik untuk membantu
perkembangan pengetahuan seninya secara utuh.
1.2 Tujuan
Remaja merupakan masa – masa pencarian jati diri dan ditandai dengan kurangnya
kemampuan untuk tetap fokus dalam satu hal dibanding manusia dewasa, mudah bosan
dan senang untuk mengeksplor hal – hal baru. Tujuan dibuatnya tulisan ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metode Musik untuk Remaja dan menemukan metode yang
cocok dan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran musik yang mampu memenuhi dan
memahami akan kebutuhan remaja pada masa kini.
BAB II
2.1 Pembahasan
Remaja merupakan masa transisi dari seorang anak menuju kedewasaan. Dan
tentunya pada masa ini banyak hal yang dilalui oleh seorang remaja. Salah satunya adalah
remaja bergelut dengan rasa kebosanan. Pada masa remaja, mereka lebih menyukai untuk
bereksplorasi dalam lingkup sosial sehingga banyak waktu yang termakan dalam kegiatan
sosial, seperti menghabiskan waktu bersama teman, aktif berorganisasi, dan lain
sebagainya. Remaja juga tidak mampu untuk berkonsentrasi dalam waktu yang panjang
seperti orang dewasa. Sehingga ini menjadi masalah utama sebagai pengajar untuk
mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal.
Musik bagi remaja di sekolah umum tentunya tidak jauh dari manfaat musik itu
sendiri, yaitu berkaitan dengan kecerdasan atau perkembangan intelegent. Melalui
pemahaman siswa terhadap unsur-unsur atau elemen-elemen musik seperti irama, melodi,
harmoni, bentuk dan gaya musik, serta ekspresi sebagai bagian dari pengalaman
bermusik, maka menanamkan pula kesadaran adanya kebutuhan musik dan bermusik bagi
kehidupan siswa. Dalam pembelajaran musik pada remaja, minat diharapkan menjadi
faktor pendorong baik berasal diri sendiri maupun dari luar. Minat yang tinggi pada diri
seorang siswa akan dapat menggerakkan orang tersebut untuk berbuat yang maksimal
dalam rangka mencapai tujuan mata pelajaran musik melalui seni budaya. Minat siswa
untuk lebih serius mengikuti pelajaran musik juga dapat dipengaruhi oleh faktor dari luar,
seperti metode pengajaran yang disampaikan oleh guru. Metode pembelajaran musik
yang menarik, mampu menciptakan minat yang besar bagi siswa untuk mengikuti mata
pelajaran tersebut. Minat yang besar untuk mengikuti mata pelajaran musik diharapkan
memunculkan penguasaan yang baik terhadap materi mata pelajaran musik.
Media audio-visual meliputi dua jenis media, yaitu media auditif (mendengar,
suara) dan juga visual (melihat). Media audio visual menyajikan gambar yang bergerak
yang disertai dengan penjelasan berupa tulisan maupun suara. Media audio visual yang
sangat umum digunakan adalah video. Video pendek maupun film yang sangat digemari
oleh semua kalangan mampu membantu pembelajaran bermusik di sekolah. Pembelajaran
musik berawal dari media audio yang hanya diperdengarkan melalu perangkat di telepon
genggam maupun CD, DVD dan berbagai macam penyimpanan file audio lainnya,
namun tidak mampu tergambar jelas bagaimana musik itu terbentuk. Remaja merupakan
masa – masa yang mudah terditraksi dalam menekuni suatu hal, dengan diselingi
pembelajaran melalui media audio visual dengan pemutaran pertunjukan musik baik film,
music video, maupun musik tradisional mampu membuat siswa lebih fokus. Selain
terhibur, melalui tayangan video siswa akan memiliki banyak referensi dan termotivasi
dalam berkarya.
Dengan pemberian materi pembelajaran musik melalui audio visual siswa akan
lebih terkondisikan dengan baik dalam mengikuti pelajaran. Siswa menjadi fokus dalam
mengamati tayangan video yang nanti pada akhirnya menjadi topik pembahasan dalam
pembelajaran musik yang akan didiskusikan secara kelompok.
BAB III
Pembelajaran Seni Musik pada Siswa Kelas VII A SMPN 9 Semarang Kajian Tentang
Strategi Penggunaan Metode dan Media Cerita Pendek. Nicodemus Danang Widi
Priyandaru. Universitas Negeri Semarang
Model Pembelajaran Ensembel Band pada SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan
Metode Experiental Learning. Paulus Ageng Budihartono. FSP ISI Yogyakarta.