Anda di halaman 1dari 8

Bab 1.

Figur, motif, dan semi frase

Figur, motif, dan semi frase

Figur adalah satuan konstruksi terkecil dalam musik. Terdiri dari paling sedikit satu
karakteristik ritme dan satu karakteristik interval, bisa saja termasuk sedikitnya dua nada atau
sebanyak dua belas nada. Bagaimanapun juga, biasanya, ada kecenderungan membagi unit-
unit sekitar delapan nada dalam satu kelompok, secara alamiah. Bagian berikut (dari gerakan
pertama Beethoven's Sonata. Op 31. No.3) dapat diaggap sebagai unit tunggal, tapi dalam
kasus ini terutama karena faktor sukat dan tempo yang moderato, dan karena kelompok ketiga
dengan not seperenambelasan adalah gerakan berlawanan dari kelompok kedua, sehingga ada
kecenderungan untuk mendengar hal ini sebagai terbagi menjadi tiga figur:

Contoh 1:

Bagaimanapun kelompok seperti berikut ini akan dianggap sebagai figur tunggal:
Contoh 2:

Istilah motif kadang-kadang digunakan secara sinonim dengan figur; di samping itu
perbedaan terkadang terjadi antara figur sebagai iringan atau patern tertentu (sebagai etude
dalam komposisi barok untuk keyboard) dan sebagai motif partikel tematik. Pendekatan yang
obyektif untuk melihat kemiripan antara figur dan motif adalah sebagai berikut: (a) motif sebagai
tematik khusus bisa terdiri dari dua atau tiga figur, dan (b) istilah "motif" banyak digunakan untuk
mengidentifikasi subjek singkat dari sebuah invention. Ini sedikit membantu pemahaman dari
kebingungan bahwa dengan tegas dinyatakan bahwa

Catatan kaki: Bagian I dianggap sebagai prasyarat untuk pendekatan analisis dan gaya secara tepat. Dalam
pandangan saya, bagaimanapun satu hasrat untuk mendekati bentuk lagu, (Bagian II) diarahkan langsung presentasi
bahan unit struktur yang telah dibahas dalam bentuk rangkuman.
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

istilah "figur" merupakan unit tunggal terkecil dalam musik Istilah "motivic treatment" secara sah
digunakan untuk menggambarkan prosedur komposisi di mana karya lengkap (seperti invention
atau fuga) atau bagian (seperti ditemukan dalam pengembangan atau coda) didasarkan pada
motif tematik. Seperti nada yang berurutan akan membentuk figur, begitu juga sekumpulan figur
akan membentuk motif, sekumpulan motif akan membentuk semi-frase, sekumpulan semi-frase
akan membentuk frase.
Contoh berikut secara grafis menggambarkan cara-cara pengolahan figur pada
umumnya:
1. Repetisi
Contoh 3:

Contoh 4:

Pada figur pertama (a) terjadi pengulangan dengan pergeseran ketukan kuat, kedua (b)
pengulangan dengan modifikasi.
Copyright © 1941 by International Muic Co. Dengan seijin penerbit
Contoh 5:

Pengulangan pada patern pola ritme, tidak pada patern melodi.

2. Sekwen
Contoh 6:
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

Contoh 7:

Contoh 8:

3. Alternasi (selang-seling)
Contoh 9:

4. Gerak berlawanan
Contoh 10:

Contoh 11:
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

5. Retrograsi
Contoh 12:

Alur melodi pada semi frase kedua merupakan pengulangan semi frase pertama dengan
direksi/arah terbalik.
6. Pengelompokan metrik yang sama (Corresponding metric groupings)
Figur-figur yang mempunyai pola ritme sama dikelompokan, hingga menuju akhir dari frase ini.
Contoh 13:

7. Interlocking (or overlapping)


Contoh 14:

Contoh 15:

8. Kelompok figur
Ini merupakan unit yang dibangun oleh tiga figur berbeda untuk mrmbangun alur melodi
sebagai
satu frase tunggal.
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

Contoh 16:

Contoh 17:

9. Banyak figur
Penggunaan dua figur atau lebih secara simultan pada suara yang berbeda.
Contoh 18:

10. Penggunaan figur secara imitatif


Figur yang muncul secara berturut-turut pada suara yang berbeda.
Contoh 19:

Contoh 20:
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

11. Figur dalam musik vokal renaisans


Pada motet abad keenam belas, pembagian sektional sesuai dengan divisi dari garis
teks. Setiap bagian menggunakan ciri khas yang pada gilirannya muncul dalam berbagai
suara. Hal ini diilustrasikan dalam motet Palestrina Dies Sanctificatus (AMF No. 27).

12. Figur sebagai unit tematik mandiri


Pada musik homofonik, figur paling sering merupakan salah satu dari sejumlah unit
berturut-turut yang digabungkan sehingga membentuk semi-frasa dan frasa. Hal ini
diilustrasikan pada contoh musik no. 3, 4, 5, dan 6. Dalam musik polifonik imitatif figur
atau motif merupakan tematik yang penting bagi dirinya sendiri. Subyek dari komposisi
Bach invention dua suara No. 1, 3, 4, 7, 8, dan 13 adalah tipikal dari motif tematik
semacam itu.

13. Figur pada etude atau toccata


Penggunaan figur dalam bentuk berdasarkan penggunaan berulang dan berurutan dari
suatu pola diilustrasikan dalam karya berikut:
Chopin, Etudes: C mayor, Op. 10, No.1; G-moll mayor, Op. 10, No.5; G-moll mayor, Op.
25. No.9; A minor, Op. 25. No.4.
Kreutzer. Etude untuk biola dalam C mayor
Paganini, Perpetual Motion untuk biola

14. Kelompok motif dalam musik duabelas nada (serialisme)


Dalam sistem duabelas nada atau salah satu modifikasinya pola interval yang digunakan
hanya dari pola yang sudah disusun. Tidak boleh ada pengulangan sebelum keduabelas
nada tersebut muncul semua. Pada contoh berikut, pola sekonde-kecil dan ters kecil
disusun bergantian secara konsisten.
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

Contoh 21:

15. Permutasi
Rearansemen dari urutan interval atau melodi asli dalam sebuah figur disebut permutasi.
Jika seri 123456 mewakili urutan asli nada dari enam nada, maka bisa menjadi 132456,
234651, dll., mewakili kemungkinan teknik permutasi. Jika suksesi interval adalah 4-3rd-
2nd-5th-6th, kemungkinan permutasi interval adalah 3rd-2nd-5th-6th-4th. Termasuk
dalam kategori permutasi
perpindahan satu atau lebih nada dalam satu oktaf. Jadi, Bach dalam Three-Voice

Invention, No.9, figur aslinya, menjadi,

Pada komposisi abad ke-20 berdasarkan beberapa skema konstruktif di luar sistem tonal
tradisional, permutasi adalah salah satu sarana utama untuk pengembangan.

16. Berbagai patern iringan


Patern sebagai pola iringan, figur sangat penting untuk menjaga kontinuitas serta
pemandu suasana harmoni, atau menjembatani kesenjangan akibat pemisahan frase
yang panjang melalui istirahat atau nilai not yang panjang. Penggunaan figur sebagaii
iringan diilustrasikan dalam karya Schubert's Organ-Grinder atau The Trout. Dalam
multiple figur dari Cantata No. 28 Bach (contoh 18, halaman 7) figur ini muncul lebih dari
seratus kali di iringan aria, menunjukkan kegembiraan sudah mendekatiTahun Baru -
subjek dari teks aria.
Meskipun benar bahwa figur sering digabungkan untuk membentuk semi-
phrases, tidak boleh diasumsikan bahwa semua semi-frase dapat dibagi menjadi
beberapa figur yang digunakan dalam suksesi atau pergantian. Contoh berikut
Bab 1. Figur, motif, dan semi frase

menggambarkan semi-phrases yang masing-masing satu unit, daripada gabungan


beberapa figur.
Contoh 22:

Contoh 23:

Tugas
1. Cari dan kenali jenis pengolahan figur dalam melodi dari komposisi berikut:
a. Anthology of Musical Forms, No. 5, 7b, 8, 9a.
b. Schumann, Album for the Young. Op. 68, No. 6, 11, 16.
c. Mendelssohn, Songs Without Words, No. 20 dan 35.
d. Bartok, Mikrokosmos, Vol. II, No. 38, 43, 44, 45, 55.
e. Komposisi yang sedang anda pelajari.
2. Identifikasi dan analisis semi-frase dalam komposisi yang sama ini, tunjukan antara figur-
figur yang terpisah dan yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai