Anda di halaman 1dari 36

Istilah Song Form (Bentuk Lagu) di pakai

untukmengindetifikasi pola-pola terkecil yang


digunakan dalam musik instrumental maupun
musik vokal
Istilah ini berasal dari struktur yang ditemukan
dalam lagu-lagu kecil atau lagu-lagu yang agak
besar seperti Folk songs atau hymn.
Princip dari pembagian struktur dari bentuk-
bentuk tersebut disebut dengan Part (bagian)
1. One Part (satu bagian)
2. Simple Two-part (dua bagian sederhana)
3. Expanded two-part (dua bagian dengan
perluasan)
4. Incipient three-part (tiga bagian awal)
5. Three-part (tiga bagian)
6. Enlarge three-part (tiga bagian dengan
perluasan)
7. Five-part (lima bagian)
8. Free or group forms (bentuk bebas/group)
Bentuk secara Umum adalah terdiri dari
bentuk pokok dan bentuk tambahan dan
Pada komponen-komponen pokok pola
penulisan component dari bentuk-bentuk
kompisisi menggunakan huruf/tulisan : A, B,
C; Part I, Part II, Part III atau Main (pokok) dan
Subordinate Theme (bagian-bagian dari
tema)
Pada Bab ini kita akan membahas fokus pada
beberapa daftar dan definisi bagian-bagian prinsip
yang ditemukan dalam sebuah komposisi baik
komposisi yang besar maupun kecil
1. Introduction
introduction adalah sebuah seksi
/(section)/bagian yang mengawali sebuah
komposisi yang menjadi statement/pernyataan
pendahulu dari sebuah tema atau bagian pokok.
Introduction secara khusus berbentuk instrument
kadang-kadang juga berupa karya vokal
introduction memiliki dua type
a. Simple Introduction
seringkali simple introduction berisi
pembukaan dengan pola iringan atau satu atu
lebih dalam bentuk akord-akord persiapan
Gambar 1
b. Independent Introduction
tiga perbedanaa utama pada independent
introduction dari simple introduction
adalah : Panjangnya, karakter dan kadens.
dalam komposisi yang lebih pendek type
ini dapat berisi 8 birama. Dalam karya
yang lebih besar bisa menjadi sangat
panjang dan dikompisi menjadi beberapa
devisi. (bagian)
Contoh : Symphony No. 1 Brahms..
Transition (transisi) adalah penghubung bagian lagu
dari satu bentuk ke tema atau ke bagian yang lain.
Fungsi dari transition ada dua : pertama. Sebagai
modulasi. kedua. Hal. Sebagai penghubung. tersbut
dapat dicontohkan sebagai berikut misalnya,
pertama, transisi dapat menjadi passing dari satu
nada dasar ke nada dasar yang lain. kedua, sebagai
efek hubungan yang logis atau berarti suatu suara
antara dua bagian atau tema yang kontras dalam
sebuah garis atau ritme yang antara satu dan yang
lain tidak dapat digantikan.
Contoh :
1. Kabalevsky Sonatina, No. 1 birama 17-31 transisi
dari satu tema ke tema lainya
2. Domenico Scarlatti Sonata in Fm (Kk. 481) birama
17-27 transisi dari penutupan tema ke
section/Seksi
 bridge/jembatan (penghubung).
brief transition (transisi singkat) yang
terdiri dari satu sampai tiga birama.
Contoh : Kuhlau Sonatina, Op. 20, No. 1, I.
Birama 30-31bridge ke development
(pengembangan)
 Transition episode
transisi panjang yang terdapat pula di
bentuk lagu yang panjang
contoh : Beethoven Piano Sonata, Op. 31,
No. 3, I birama 24-25 transisi dari tema I
ke tema II
Retransition jalan yang menghubungkan
menuju ke awal lagu atau untuk mendengarkan
ulang awal dari tema. Seringkali di setup untuk
kembali ke tonika.
Contoh : pada birama 25-29 retransisi
kembali ke nada dasar C dan juga ke tema
utama
Bila retranstion menggunakan figur atau motif
dari bagian yang akan di ulang maka disebut
sebagai anticipatory retransition
 Contoh : Beethoven Piano Sonata, Op. 2,No. 3,
IV birama 63-68
Restransisi menggunakan motif yang diambil
dari tema awal )
Codetta atau disebut dengan istilah “little coda”
terdapat di Bagian (part), Tema, atau Seksi
(section). Fungsi dasar dari codetta adalah
harmoni untuk menegaskan ulang kadens.
Codetta memiliki dua fungsi.
1. Harmoni Codetta. Menggunakan hormoni
untuk akhir phrase yang seringkali terdiri
dari dua unit phrase.
2. Melodi Codetta. Terdiri dari empat atau lebih
birama yang memanfaatkan figur yang di
pinjam secara langsung dari phrase yang
terdulu atau juga dapat menggunakan materi
yang baru.
1. Beethoven Piano Sonata, Op. 2, No. 1, II
birama . 27-29 harmonic codetta
2. Mendelssohn “Spinning Song” Birama .
21-25 melodic codetta
Interlude adalah sebuah penghubung yang
independence antara sebuah tema dan
repetition atau atau dua bagian (Part). Bisa
terdiri dari satu sampai delapan birama.
Materi interludeyang digunakan sama seperti
independent introduction. Interlude juga
fungsinya hampir sama dengan transition dan
retransition.
 Contoh : Beethoven Piano Sonata, Op. 31, No.
3, I Birama . 9 & birama 53-56
Section adalah sebuah porsi dari komposisi
yang memiliki karakteristik yang pada
umumnya di gunakan untuk mengidentifikasi
melodi
Istilah section digunakan pada karya bentuk
homophonic maupun polyphonic.
Contoh :
 AMF No. 19 Beethoven Piano Sonata, Op. 31,
No. 3, I
- Birama 9 & birama 53-56
 • AMF No. 9a Mendelssohn “Spinning Song”
- Birama . 56-64 kedua adalah retransition
dan interlude
- birama. 56-64 sama dengan birama are. 25-
29
 Episode adalah sebuah section yang memiliki
panjang yang tidak terukur secara harmoni.
 Episode digunakan dalam bentuk
homophonic yang mengarah kepenggunaan
di dalam bentuk polyphonic
Contoh
 AMF No. 17b Kabalevsky Sonatina mm. 9-26
- Birama ini adalah episode dalam bentuk
homophonic
 Episode seringkali digunakan untuk
menggambarkan section yang tidak stabil
dalam bentuk ritoernello atau bentuk rondo
 Episode dalam bentuk polyphonic (seperti
Figure) episodes in polyphonic forms (like a
fugue)
menggambarkan sebuah bagian (part) yang
berada di sebuah Fragmen di tema utama
sering juga dalam sequence.
 Mengarah ke Modulasi
 Coda dalam secara harafiah artinya “ Ekor” (Italia)
 Coda adalah sebuah bagian/section akhir dari
komposisi sebuah dan coda ini memiliki panjang
yang tidak pasti bisa jadi bisa cukup panjang
atau sebaliknya.
 Contoh
Single section codas:
- AMF No. 10b Schumann “The Rider Song”
Birama . 46-54
- AMF No. 11 Schubert “Restless Love”
Birama . 83-93
Postlude adalah sebuah bagian/section yang
independent di bagian paling akhir dari sebuah
karya musik. Biasanya muncul di bagian akhir
dari Coda.
Contoh :
 AMF No. 5 Mendelssohn “Venetian Boat Song”
- birama. 40-46 adalah postlude
- birama 40-46 adalah bagian kedua dari dua
bagian/section coda
 • Find a work in a simple form (see pg. 57 for
 a list) that has at least one auxiliary part
 (i.e., introduction, retransition, coda,
 postlude, etc.).
 • Bring in one copy of the score and a link to
 a recording so we can listen in class.
 Saturday, September
Bentuk lagu 2 bagian adalah sebuah contoh
paling kecil dari struktur binary. Dapat di
analogikan dengan struktur dari unit-unit yang
dikombinasikan ke dalam pola struktur yang
lebih besar. Contoh
Figur + Figure = motive
Motive + Motive = semi phrase
semi-phrase + semi-phrase = Phrase
phrase + phrase = period
period + period = Double period
Bagian pertama (Part I) bisa dari sebuah phrase
yang yang pajangnya double period. Candence
di akhir Bagian Pertama dapat seperti di bawah
ini
1. Authentic. Tonik dari dominant
2. Authenctic. Tonik terhubung dengan Nada
dasar
3. A half candence, di dominan
4. Authtentic “ orginal tonik
Bagian kedua (Part II) terdiri dari phrase dalam
double Period sama seperti pada bagian I atau
dalam nada dasar yang sama, final candence
adalah outhentic dalam tonik origaal. Sehingga
sangat sering bagian I dan II panjangnya
identik/sama. Jika tidak. Bagian II biasanya
panjang
Salah satu bagian atau keduanya bisa di ulang

||: Part I :|| Part II ||

|| I ||: II :||

||: Part I :||: Part II :||

||: I II :||
Bentuk lagu dua bagian yang sederhana dapat
di temukan di kategori Folk Song atau Hymns
Salah satu kesulitan dalam menganalisis bentuk
lagu dua bagian adalah dari keadaan
kombinasi dua period yang mungkin
merupakan sebuah Contrasting double period .
Beberapa hal yang menunjukan bentuk struktur
lagu dua bagian yang merupakan bentuk lagu
dari double periode adalah :
1. Kaden yang kuat diakhir lagu pada period
pertama berupa autenthic cadence
2. Terjadi pengulangan (repetition) dalam
period period yang ada
3. Perbedaan yang besar antara Bagian I dan II
dapat di temukan dalam double period
Karakteristik yang menarik dari bentuk lagu dua
bagian sederhana adalah bahwa akhir bagian
kedua merupakan repetitisi atau transposisi
dari akhir bagian I.
Bentuk lagu dua bagian dengan perluasan berbeda
dengan bentuk lagu dua bagian sederhana.
1. Memungkinkan memasukan bagian-bagian lain
seperti introduction, codetta, coda atau
postlude
2. Bagian I tidak pernah lebih atau kurang dari 1
period
3. Bagian II seringkali panjang dari Bagian I dan
mungkin ditambah dengan perluasan dari
bermacam variasi
4. satu atau kedua bagianyanya mungkin di ulang.
Dalam Bentuk Lagu dua bagian dengan
perluasan hubungan cadence dan tonalitas
sama dengan bentuk lagu dua bagian
sederhana.
Pola penulisan bentuk lagu tiga bagian dengan pola
: A B A dimana disetiap huruf menunjukan bagian
tersediri. Dalam struktur bentuk tiga bagian
menggunakan istilah Part I, Part II dan Part III. Di
tiga bagian tidak menujukan perbedaan yang
sesungguhnya tetapi menujukan sebuah uraian
baru. Bentuk tersebut memilik karakteristik
Statement (pernyataan ), Departure (), Restatement
(uraian baru dari statement) hal ini biasanya
disebut dengan Ternary
Perbedaan utama dalam pola ternary adalah pada
restatement atau pengulangan
Pola yang umum terdiri dari 16 unit birama, ini
adalah bentuk lagu tiga bagian terkecil (untuk
sementara ternary pada period bentuk lagu tiga
bagian tidak terlihat)
PART I Komposisi yang terdiri dari 2 phrase. Salah satunya
membentuk pararel atau constrating period. Hal ini
terjadi lebih sering
PART II Terdiri phrase empat birama tunggal.

PART III Bagian III merupakan pengulangan, bisa sama persis


atau dengan modifikasi dari phrase di PART I
Jika Part I pararel Period, Part III boleh
menggunakan salah satu phrase antecedent
atau consequent.
Jika Part I contrasting period hanya phrase
antecedent yang digunakan.
Cadence di akhir dari Part I dan Part III
umumnya Authentic Cadence. Bagian akhir Part
II ditemukan bisa menggunakan Half Cadence
atau Authentic Cadence.
Sebagian besar karya yang lebih kecil dari karya
instrument maupun solo vocal menggunakan
bentuk ini. Tetapi pola ini juga digunakan
dalam karya yang lebih besar. Dalam bentuk
tiga bagian ini introductionya dapat memilih
yang independent atau yang simple. Dalam
bentuk lagu tiga bagian yang lebih kecil
independent introduction lebih sering
digunakan dalam karya solo piano daripada di
iringan solo atau karya ensamble. Agar supaya
lebih jelas sebuah dalam pola iringan. Iringan
vocal atau solo instrument seringkali di awali
dengan simple introduction
Sebuah tema dalam karya yang lebih besar.
Bagaimanapun juga bentuk lagu tiga bagian
jarang di dahului dengan introduction

Anda mungkin juga menyukai