Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah Sejarah Analisis Musik Barat


Dosen Pengampu :
Dr. Sandie Gunara, M.Pd

Disusun Oleh :
Aditya Nugraha
1806773

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
Soal UTS Sejarah dan Analisis Musik Barat 1
Uraikan jawaban Anda berdasarkan soal-soal yang ditulis di bawah ini.

1. Jelaskan karakteristik nyanyian Gregorian dan berikan contoh karyanya.


2. Jelaskan karakteristik musik-musik secular abad pertengahan dan berikan contoh
karyanya.
3. Jelaskan perkembangan poliponi dalam musik organum.
4. Jelaskan karakteristik musik Renaissance dan berikan contoh karyanya.
5. Jelaskan tentang karakteristik musik Barok.

Jawaban

1. Karakteristik dari musik gregorian yaitu bersifat monofoni (satu suara), non-metrikal
(tidak berirama), memak ai tangga nada Gerejawi (seperti Doris, Frigis, Lydis, dll.).
Nyanyian Gregorian biasanya Melismatis (banyak nada dalam satu kata) dan juga Silabis
(banyak kata dalam satu nada).
Contoh Karya : Aspergez me – PS 233
2. Karakteristik musik-musik secular yaitu notasinya tidak memberi petunjuk adanya ritme,
tetapi banyak diantaranya bersifat Regular (teratur) dengan tanda-tanda beat (ketukan)
secara jelas. Musik ini banyak bertemakan perjuangan, romantisme, ratapan kematian
dari bangsawan atau orang yang disegani atau dikasihi.
Contoh Karya : Pastourelle
3. Pada tahun 700 dan 900 para pendeta mulai menambahkan garis melodi kedua untuk
nyanyia Gregorian dalam paduan suara di biara-biara mereka sehingga menjadi bentuk
musik polyfonik, hal itu disebut musik Organum. Musik organum adalah terdiri dari
melodi plainchat yang ditambahkan rangkaian nada lain yang dibunyikan pada waktu
bersamaan. Jenis musik ini berkembang di katedral Notre Dame, Paris, Prancis yang
dibangun pada tahun 1163-1235. Pada mulanya melodi kedua ini bersifat improvisasi
dan tidak tertulis. Hanya duplikasi dari melodi semula dan dinyanyikan dalam pitch yang
berbeda.
4. Musik gereja pada zaman ini tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat
berkembang pada periode ini. Bahkan bisa dikatakan masa puncak perkembangan musik
polifonik (gaya kejar-kejaran) adalah masa renaissance. Ciri-ciri musik polifonik adalah
semua suara berdikari, sedapat-dapatnya dengan saling menirukan (kanon dan tehnik
imitasi). Yang menarik disimak adalah Lagu Gregorian dalam masa renaissance
mengalami suatu perkembangan. Bahkan timbul tangga nada gregorian yang baru, ionis
dan elois yang kemudian menjadi Mayor dan minor. Genre musik pada era ini sangatlah
bervariasi. Genre yang sangat terkenal adalah mass, motet (Motet, suatu pengolahan teks
secara polifonik, potongan demi potongan, dengan motif yang lain-lain, sesuai dengan
arti teks.
Contoh Karya : Orlandus Lassus – Penetensial Psalms
5. Para komposer terbaik dari dunia musik klasik Eropa sangat berjaya di era ini. Sebut saja
Claudio Monteverdi, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, Arcangelo Corelli, dan
sang maestro musik klasik, Johann Sebastian Bach. Para komposer tersebut bekerjasama
dengan pemain musik untuk memajukan musik. Mereka membuat perubahan di notasi
musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik
Barok juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera.
Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat
ini. Kebanyakan dari alat musik klasik seperti biola dimainkan dengan sangat baik di era
ini. Di maza Barok ini, Polifoni makin diganti dengan gaya homofoni, maka harmoni
Mayor dan Minor makin dipentingkan dalam susunan chord yang makin gaya. Birama
dan hitungan menjadi penting sebagai dasar untuk bermusik bersama. Berkembanglah
suatu gaya musik baru : Monodi dan Generalbas (akor-akor pengiring untuk satu suara).
Musik ini cocok sekali untuk diisi dengan suara-suara instrumental untuk memeriahkan
suasana. Dan inilah tujuan masa Barok! Tak dipungkiri. musik instrumental kini sangat
maju, mula-mula sebagai musik pengiring kemudian sebagai musik yang punya tujuan
dalam diri sendiri. Maka tumbuhlah bentuk musik baru: Toccata, fantasia, improvisasi
tentang sebuah nyanyian, variasi, suita, sonata, konser, passacaglia untuk orgel dan
Cembalo.

Anda mungkin juga menyukai