NIM : 1806773
Visi di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan
dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya dan memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur.
Misi di perguruan tinggi membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar
secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan
cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab
serta memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
b. Aspek yuridis apa yang menjadi dasar diajarkannya PPKn di Perguruan
Tinggi?
Jawab :
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan
: Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.
Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10
ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Sebagai pelaksanaan dari SK tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat
KeputusanNo.38/DIKTI/Kep/2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK). Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok
mata kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK
Pancasila adalah terdiri atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan
bernegara serta etika politik. Pengembangan tersebut dengan harapan agar mahasiswa mampu
mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan
rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya
demi persatuan bangsa.
c. To be a good citizen itu meliputi aspek; 1) civic intelligence, 2) civic responsibility, dan
3) civic participation, jelaskan apa maksud dari masing-masing istilah tersebut?
Jawab :
2. Pancasila sebagai filsafat dan ideologi Bangsa Indonesia merupakan hasil perenungan
yang mendalam dari para the founding fathers Indonesia pada sidang BPUPKI pertama 29
Mei s.d 1 Juni 1945. Dari sidang inilah maka dirumuskan Lima Dasar Negara Indonesia,
yaitu Pancasila. Sehubungan dengan hal itu, jelaskanlah:
a. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai filsafat dan ideologi bangsa
Indonesia? Kemudian analisis dengan Ideologi Liberal dan Komunis, yang
dapat mengancam eksistensi filsafat dan ideologi Pancasila!
Jawab :
Pancasila sebagai filsafat berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal yang
mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai
(value system) yang didapat dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur
mendasar dari kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur
kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan
bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan
pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai landasan semua hukum yang berlaku di Indonesia, dan bersifat
memaksa dan harus ditaati oleh setiap warga negara. Karena ideologi bangsa Indonesia
adalah Pancasila, sebagai tujuan dan pandangan hidup seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia.
Secara Yuridis, konstitusi negara RI mengandung pokok-pokok pikiran dasar negara yang
diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal konstitusi negara RI.
Teori Kekuasaan
Teori ini menyatakan bahwa negara terjadi atas dasar kekuasaan. Kekuasaan berarti
perjuangan hidup yang terkuat memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Teori
terjadinya negara menurut teori ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekuasaan fisik dan
kekuasaan ekonomi. Penganut teori ini adalah Harold J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx,
Oppenheiner, dan Koelikles.
Teori Kedaulatan
Berdasarkan teori ini, terjadinya negara adalah sebagai berikut.
1) Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaan tertinggi untuk menciptakan
hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul Laband dan
Jellinek.
2) Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan kedudukannya
lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini adalah Krabbe.
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis, “Constitere” yang artinya menetapkan
atau membentuk. Dalam bahasa Inggris disebut “Constitution”. Sedangkan dalam
bahasa Belanda digunakan istilah “Constitutie” disamping kata “Grondwet”.
Dalam istilah sehari-hari konstitusi sering disamakan dengan Undang-Undang Dasar
yang merupakan terjemahan dari bahasa Belanda “Grondwet”, grond artinya dasar
dan wet artinya undang-undang. Namun dalam praktek, pengertian konstitusi lebih
luas dari UUD, karena konstitusi mencakup keseluruhan peraturan, baik yang tertulis
(UUD) maupun yang tidak tertulis (convention, konvensi). Jadi UUD hanya bagian
dari konstitusi, dan menurut beberapa ahli bahwa istilah konstitusi lebih tepat
diartikan sebagai hukum dasar
Sebagai sebuah konstitusi yang dibuat secara darurat dan terkesan buru-buru, UUD
1945 memiliki kelemahan yang cukup mendasar. Kita ketahui bahwa UUD 45 yang
hanya berisi 37 pasal itu terlalu sederhana untuk sebuah konstitusi bagi Negara
sebesar dan seberagam Indonesia. Hal ini bukannya tanpa disadari oleh para
pembuatnya. Mereka berpendapat bahwa pelaksanaan UUD 1945 bisa diatur lebih
lanjut dalam Undang-Undang(UU).
Apabila para pembuat Undang-Undang tidak memilki visi, semangat dan cita-cita
yang sama dengan para pembuat UUD 1945 akan membahayakan kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karena kondisi inilah yang membuka peluang
terjadinya pratik penyimpangan dan kesewenang-wenangan presiden selaku pembuat
undang-undang. Presiden pun bisa berkelit bahwa undang-undang yang ia buat
merupakan amanat UUD 1945.
Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, wakil ketua MPR dari F-
PP, adalah :
a. untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat
lebih mantap dalam mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan
dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kekuatan rakyat,
b. memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi,
c. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak agar
sesuai dengan perkembangan HAM dan peradaban umat manusia yang
menjadi syarat negara hukum,
d. menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan
modern melalui pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances
yang lebih ketat dan transparan dan pembentukan lembaga-lembaga negara
yang baru untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan
tantangan jaman,
e. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan
kewajiban negara memwujudkan kesejahteraan sosial mencerdaskan
kehidupan bangsa, menegakkan etika dan moral serta solidaritas dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara kesejahteraan,
f. melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan negara yang sangat penting
bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi,
g. menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa
sesuai dengan perkembangan aspirasi kebutuhan dan kepentingan bangsa dan
negara Indonesia ini sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk
kurun waktu yang akan datang.
.
4. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan
dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sehubungan dengan itu jelaskan oleh
Anda di bawah ini:
a. Mengapa Hak Warga Negara untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan
dan kehidupan yang layak belum secara optimal dipenuhi, upaya apa yang
harus dilakukan oleh pemimpin di negeri ini, agar dapat memenuhi hak
warga negara sesuai Konstitusi?
Jawab :
b. Kewajiban apa saja yang harus dilakukan oleh setiap warga negara sesuai
dengan amnat konstitusi (UUD NRI 1945)?
Jawab :
7. Melaporkan Pajak
Warga negara harus melaporkan masalah pajak dalam dunia bekerja atau juga dalam
usahanya supaya dapat membantu pembangunan negara menjadi lebih baik, selain
melaporkan warga negara harus juga membayar pajaknya.
Apatride
Apatride yaitu sebutan bagi orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Contohnya :
anda adalah keturunan dari bangsa A (Ius soli) tetapi anda dilahirkan dinegara B (Ius
sanguinis), maka bisa dipastikan anda tidak diakui sebagai warga negara A maupun negara B
Bipatride
Bipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap atau
ganda. Contohnya: Anda adalah keturunan dari bangsa A (Ius sanguinis) dan anda lahir
dinegara B (ius soli) tetapi karena kedua orangtua anda mempunyai garis keturunan A, maka
anda dengan sah dapat disebut sebagai warganegara A dan sebagai warga negara B.
Multipatride
Multipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki kewarganegaraan lebih dari 2
negara. Contohnya : Anda adalah seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda
(Bipatide), tetapi ketika anda dewasa ada sebuah negara lain memberikan status
kewarganegaraan yang baru karena alasan tertentu lalu anda menerimanya dan anda tidak
mau melepaskan 2 kewarganegaraan yang telah anda miliki sebelumnya, maka anda telah
memiliki 3 kewarganegaraan sekaligus.
Daftar Pustaka :
https://chairunnisafauzy.wordpress.com/2013/11/05/landasan-yuridis/
https://meylahazizah.wordpress.com/2013/12/27/kompetensi-dalam-pkn-paradigma-baru/
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Pancasila
https://www.academia.edu/17073615/Definisi_Ideologi_liberalisme_Ideologi_Komunis_dan_Ideolog
i_Agama
http://muhammadhamudi.blogspot.com/2017/03/dasar-ontologis-epistemologi-dan.html
http://luthfiya-09.blogspot.com/2013/11/hubungan-negara-dan-konstitusi.html
https://kliksma.com/2016/09/inilah-5-teori-terjadinya-negara.html
http://ilmuhukumuin-suka.blogspot.com/2013/05/latar-belakang-perubahan-uud-1945.html
https://guruppkn.com/pengertian-apatride-bipatride-dan-multipatride
https://www.kompasiana.com/projectra/57c628aed893738141dc4a65/mengenai-
kewarganegaraan-ganda