Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui makalah ini, penulis mencoba membongkar dan memahami makna yang tampak
maupun yang tidak tampak dari tanda-tanda gaya hidup remaja yang direpresentasikan melalui
drama-drama Korea agar diperoleh pemahaman tentang makna dari tanda-tanda tersebut.
Gaya hidup remaja merupakan hal yang menarik untuk diteliti, agar dapat diperoleh makna
yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah ini, dalam hal ini penulis
berusaha mencari dan menafsirkan makna dari tanda-tanda gaya hidup masyarakat Korea yang
sehat di dunia Korea ditinjau dari beberapa kajian antara lain dari budaya massa, budaya pop,
serta kaitannya dengan industri, baik dari segi masyarakat industri maupun dari segi industri
media massa dan industri budaya. Hasil temuan dari penulisan makalah ini terdiri dari dua hal
yang dipahami oleh penulis yaitu, dari makanan korea, kecantikan, modernitas gaya hidup
dan ideologi. Dari segi makanan di negara Korea lebih cenderung dikenal dengan banyak
mengkonsumsi sayuran atau vegertarian sedangkan dari segi kecantikan pada decade ini
memang sudah dikenal oleh seluruh kalangan remaja di dunia yang begitu apik dengan
penampilan setiap drama korea yang dimunculkan di setiap statisiun televise. Bagi kaum
hawa, cantik merupakan sesuatu yang mereka idam-idamkan. Hampir semua perempuan di
dunia ini berkeinginan untuk tampil lebih cantik di muka umum. Berbagai cara dapat mereka
lakukan, mulai dari perawatan hingga mengubah bentuk tubuh yang mereka rasa kurang
sesuai. Kini, kecantikan menjadi sebuah tuntutan yang harus dimiliki setiap wanita. Pengaruh
globalisasi yang terjadi telah mengubah banyak hal mulai dari ekonomi,sosial dan budaya.
Hal ini juga berdampak terhadap pandangan atau perubahan yang terjadi termasuk di Korea
yang merupakan salah satu negara tua yang terletak di Asia Timur (Yang Seung Yoon:
2010).Menurut Abdullah (2006:138), pengaruh globalisasi telah menyentuh semua aspek
kehidupan manusia, termasuk tubuh. Tubuh juga mengalami perubahan melalui proses
konstruksi budaya. Masing-masing budaya memiliki kekhasan kecantikan yang ditunjukan
melalui ciri-ciri fisik dan nonfisik. Lebih lanjut mengenai ciri-ciri fisik, Setiawan (2004: 361)
menyebutkan bahwa Korea termasuk ke dalam ras Mongolid yang memiliki ciri-ciri kulit
kuning, rambut lurus, kepala bundar, muka lebar dengan tulang pipi menonjol ke depan dan
ke samping, bentuk mata bercelah sempit serta miring dengan sudut luar lebih tinggi, jarak
antara kedua mata lebar, hidung dan akar hidung rendah dengan batang hidung lurus dan
lubang hidung berbentuk bulat, serta badan tegap dan kokoh dengan tungkai yang relative
rendah. Konsep cantik yang saat ini dipahami oleh kebanyakan wanita Korea adalah cantic
dengan ciri-ciri fisik yang spesifik, yaitu menginginkan kulit putih, rambut hitam, badan kurus
dan pinggang ramping. Konsep cantik ini kemudian membentuk sebuah tipologi dalam
memandang makna cantik. Hal ini terlihat pada data statistik Internasional Society Aesthetic
Plastic Surgery tahun 2011 bahwa Korea menempati urutan pertama negara yang paling
banyak melakukan operasi plastik seluruh bagian tubuh yang kemudian disusul oleh Yunani
pada urutan kedua dan diurutan ketiga ditempati oleh Italia. Pernyataan tersebut juga diperkuat
oleh harian Ilbo Donga“Western Studies of Women’s Physical Beauty” pada 10 Agustus
Tahun 1939 yang memberitakan mengenai standar kecantikan fisik perempuan bahwa yang
pertama adalah dilihat dari ukuran lingkar dada, pinggul hingga paha dan yang kedua adalah
tinggi badannya yang dilihat dari ukuran lingkar leher, pinggang, pergelangan tangan dan
pergelangan kaki. Kedua kriteria itulah yang disebut sebagai bentuk ideal tubuh perempuan
Barat. Perubahan bentuk tubuh yang menjadi standar ideal secara fisik mulai terlihat lambat
laun di Korea. Yun (1999:24) menyatakan bahwa selama 40 tahun terakhir orang Korea
mencari perempuan bertubuh tinggi dan langsing seperti model Barat yang dijadikan
sebagaipatokan cantik ideal. Sebagai contoh, dalam ajang kontes kecantikan Miss Korea,
persyaratan ciri-ciri fisik yang harus dipenuhi kontestan mencerminkan standar kecantikan
Barat. Pada periode 1962-1972 peserta yang mengikuti diharuskan memiliki berat dan tinggi
badan melampaui 156 cm/47.6 kg. Kemudian pada tahun 1979-1981 standar tersebut
meningkat menjadi 166 cm/50 kg. Lalu pada tahun 1982-1996 standar tersebut meningkat lagi
menjadi 170 cm/52 kg.Persyaratan yang ditetapkan dalam ajang Miss Korea tersebut secara
tidak langsung telah mengubah tolak ukur kecantikan perempuan Korea. Berbagai cara
dilakukan untuk mengubah bentuk tubuh guna mendapatkan kecantikan ideal yang mereka
harapkan hingga akhirnya menjalani operasi plastik. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa Korea merupakan negara tertinggi yang melakukan operasi plastik seluruh
bagian tubuh. Fenomena seperti ini tentunya perlu diketahui lebih dalam seperti apa konsep
kecantikan orang Korea yang menyebabkan mereka rela mengubah bentuk penampilannya
hingga melakukan operasi plastik. Bagaimana wanita Korea mendefinisikan makna cantik
digambarkan dengan baik dalam sebuah film Korea yang berjudul Minyeoneun Georowo yang
dirilis pada tahun 2006.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

1. Bagaimana budaya sehat makan di Negara Korea?


2. Bagaimana budaya sehat kecantikan di Negara Korea ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui budaya sehat makan di Negara Korea.
2. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui budaya sehat kecantikan di Negara Korea.
1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan makalah ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir berupa manfaat bagi para
pembaca serta bagi penulis untuk mengetahui budaya sehat baik dari segi makanan maupun
kecantikan yang patut dicontoh dari Negara Korea.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Budaya Sehat Makanan di Negara Korea

Cara termudah dan paling menyenangkan memahami suatu kebudayaan adalah lewat
makanannya.Meskipun agak stereotip, jenis-jenis makanan itu merupakan hal yang
menunjukkan Jati Diri Suatu Bangsa lebih Dari aspek Kebudayaan lain.Makanan Korea
yang paling terkenal adalah kimchi, sejenis sayuran yang diacar. Di dalamnya biasa
terdapat kubis, lobak, ketimun, cabai dengan rasa relatif pedas. Dari beberapa makanan
Korea, Kimchi dan Pulgogi adalah makanan yang sangat terkenal di Korea ataupun di
dunia Internasional. Khimchi adalah asinan khas Korea. Gimchi selalu ada dalam
hidangan khusus ataupun hidangan sehari-hari, seperti sayuran, lalap dan sambal di
IndonesiaPhulgogi adalah masakan yang dibuat dari daging sapi diberi bumbu, kemudian
dimasak. Ada dua macam cara memasak pulgogi, jenis tumis dan bakar. Jenis bakar
sangat terkenal dan merupakan masakan istimewa. Rasa pulgogi tidak jauh berbeda
dengan rasa daging sapi bakar di Indonesia. Para peneliti telah mendokumentasikan lebih
dari 170 jenis makanan Korea. Akan tetapi yang paling umum dan disantap dengan nasi
adalah kimchi yang di Tanah Air mirip-mirip asinan Bogor atau rujak cuka Bandung.

Semua hidangan disajikan dalam satu meja, tapi etiket orang Korea tidak mengharuskan
makan dengan urutan tertentu. Selain itu yang paling utama adalah jumlah hidangan.
Berdasarkan tradisi, jumlah hidangan menandakan posisi keluarga itu dan tamunya Pada
zaman Busan masih berbentuk kerajaan, ada lima jenis makanan sehari-hari. Cuma raja
saja yang boleh menikmati 12 menu hidangan. Kelas yangban (aristokrat) berhak atas
tujuh sampai sembilan macam menu. Rakyat jelata dibatasi tiga hingga lima macam saja.
Dapat dibayangkan biaya sehari-hari anggota kerajaan untuk urusan dapur. Mereka
menikmati hidangan yang begitu lengkap. Kini, kebiasaan menyediakan makanan secara
lengkap mudah ditemui di Korea. Malah hidangan sederhana seperti mi pun memerlukan
sejumlah pelengkap untuk menambah rasa.

Makanan sehari-hari di pabrik-pabrik Korea biasanya terdiri dari satu mangkuk nasi, sup
(miyeok kuk), beberapa jenis kimchi, teri, cumi iris belado, terkadang ada variasi antara
ikan/daging/telur, tapi terkadang juga tidak. Belakangan kimchi telah beralih ke pizza dan
burger. Proses pembuatannya merupakan contoh baik untuk mengenal bagaimana wanita
Korea memasak. Hal itu sekaligus memperjelas laki-laki Korea tidak pernah masuk ke
dapur. Sebagian besar wanita Korea pun baru belajar memasak sesudah menikah di bawah
pengawasan ibu mertua.

Tak satu pun buku resep yang dapat menggantikan pentingnya latihan dan uji coba
memasak bertahun-tahun. Dulunya disebut-sebut semua wanita Korea yang menikah
selalu belajar bagaimana membuat kimchi di dapur yang sama dengan mertua. Selera
yang berbeda dari setiap keluarga diteruskan dari generasi ke generasi. Sekarang,
kabarnya hanya segelintir wanita Korea yang memiliki waktu dan tempat membuat
kimchi dengan cara tradisional.

Setiap orang yang pernah datang ke rumah makan Korea pasti menyimpulkan, makan
telah menjadi semacam prosesi upacara yang dilakukan secara bersama-sama. Alat
pemanas yang selalu ada di meja makan biasanya untuk memasak satu panci daging atau
ikan panggang yang dilengkapi sayuran. Hubungan persahabatan dapat dipererat dengan
minum bersama dari satu gelas yang sama. Tidak sehat? Belum tentu juga. Rupanya orang
Korea merasa minum satu gelas atau cangkir sama merupakan cara terbaik untuk
menyatakan perasaan bersaudara.

Masyarakat Korea menikmati minum minuman keras dari padi dan minuman keras yang
disuling dinamakan Soju terutama di Musim panas. Untuk peristiwa istimewa, biasanya
meminum hunju . Masyarakat biasanya meminum Makkoli, merupakan minuman keras
dari beras merah. Orang bangsawan meminum Soju dan Yakju. Orang Korea tradisional
minum Shikhye, Sujungkwa dan Hwache. Minuman Teh dinikmati banyak bangsawan,
pendeta dan keluarga kaya. Di musim dingin, orang yang sehat makan makanan ringan
seperti Kangjung, Yakwa, Yoo Kwa, permen terigu ketan, dsb. Dan buah-buahan selama
musim semi dan musim gugur.

Secara normal orang makan tiga kali sehari dengan pengecualian untuk pekerja berat
seperti petani. Pekerja keras makan tiga kali secara tetap dan tiga kali makan diantaranya.
Saecham dimasa lalu, adalah makanan tradisional terbesar seperti Shikhye, Sujungkwa
dan Hwache, kentang, kentang manis, bakmi dan Bibimbab, tapi dihari ini, orang Korea
minun minuman ringan, susu, roti, bakmi instant dan nasi gulung dsb. Pembentukan
Kebudayaan Korea Lebih dari 5000 tahun, kebudayaan Korea tak henti-hentinya
mengalami pembentukan, perubahan, penggantian, dan mengembalikan kemajuan
Semenanjung Korea dan keaslian yang baru.

2.2 Budaya Komunikasi Non Verbal di Negara Korea

Komunikasi nonverbal merupakan proses komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa
dan pengucapan kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik wajah,
sensitivitas kulit, dan lain-lain. Walaupun masih memiliki kekurangan-kekurangan tertentu,
komunikasi verbal, seperti bahasa, telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain.
Hanya saja, pesan-pesan yang sifatnya non-verbal tentunya juga tetap dibutuhkan untuk
meperjelas informasi-informasi yang akan disampaikan oleh sender agar receiver dapat lebih
memahaminya, dan tidak terjadi salah persepsi.

Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan
kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-
rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan-sentuhan. Atau
dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak
berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.

Tanda-tanda komunikasi nonverbal belum dapat diidentifikasi seluruhnya, tetapi hasil


penelitian menunjukkan bahwa cara kita duduk, berjalan, berpakaian, semuanya itu
menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap-tiap gerakan yang kita buat dapat menyatakan
asal kita, sikap kita, kesehatan, atau bahkan keadaan psikologis kita. Misalnya, gerakan-
gerakan seperti mengerutkan alis, menggigit bibir, menunjuk dengan jari, tangan di pinggang,
dan melipat tangan bersilang di dada.

Orang yang terampil memabaca pesan nonverbal dari orang lain disebut intuitif, sedangkan
yang terampil mengirimkannya disebut eksresif. Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal
sebagai bahasa diam (silent language)dan dimensi tersembunyi (hidden dimension). Disebut
diam dan tersembunyi, karena pesan-pesan noverbal tertanam dalam konteks komunikasi yang
memberikan isyarat-isyarat untuk dilakukan penafsiran dari seluruh makna pesan yang
disampaikan.

2.2.1 Klasifikasi Komunikasi Non Verbal

1. Komunikasi objek Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian.
Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap
termasuk salah satu bentuk stereotipe. Contoh dari penggunaan komunikasi objek adalah
seragam.
2. Sentuhan Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, mengelus-elus,pukulan,dan lain-lain. Masing-masing bentuk
komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik
positif ataupun negatif.

3. Ekspresi wajah Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

4. Kontak mata Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan


kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan.
5. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
6. Sound (suara) Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.

7. Gerak isyarat Gerak isyarat dapat mempertegas pembicaraan, seperti mengetuk-


ngetukkan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stres, bingung, atau sebagai upaya untuk menghilangkan stres.

Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Bahasa tanda (sign language)

2) Bahasa tindakan (action language)

3) Bahasa objek (object language)

Sedangkan menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter secara garis besar membagi
pesan-pesan nonverbal menjadi dua kategori besar, yakni:

1. Berdasarkan perilaku, yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur
tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau-bauan, dan parabahasa.

2. Berdasarkan lingkungan, yang terdiri dari ruang, waktu, dan diam


Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat beberapa jenis pesan nonverbal,
yaitu:
1. Pesan kinesik, Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang
berarti. Pesan ini terdiri dari tiga kompunen utama yaitu:

a. Pesan fasial (air muka)

b. Pesan gestural (gerakan)

c. Pesan postural (keseluruhan anggota badan)

2. Pesan proksemik Pesan ini disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Pada
umumnya, dengan mengatur jarak, kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
Pesan ini juga diungkapkan dengan mengatur ruangan objek dan rancangan interior.
3. Pesan artifaktual Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian,
maupun kosmetik. Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan identitas kita,
yang berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita dan bagaimana orang
lain sepatutnya memperlakukan kita.

4. Pesan paralinguistik Merupakan pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara


mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain:
nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.

5. Pesan sentuhan dan bau-bauan Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan melalui
sentuhan serta bau-bauan yang telah digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sadar
maupun tidak sadar. Saat ini orang-orang telah mencoba menggunakan bau-bauan buatan
seperti parfum untuk menyampaikan pesan.

2.2.2 Fungsi Pesan Non Verbal

Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah komunikasi penting. Periset nonverbal


mengidentifikasi enam fungsi utama (Ekman, 1965; Knapp, 1978) sebagai berikut:
1) Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau
menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja, anda mungkin tersenyum
untuk menekankan suatu hal tertentu.

2) Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk memperkuat


warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.

3) Untuk menunjukkan kontradiksi., pesan verbal dapat bertentangan dengan gerakan


nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan mata
untuk menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak benar.

4) Untuk mengatur, gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan


keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya, mengerutkan bibir, mencondongkan
badan ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin
mengatakan sesuatu.
5) Untuk mengulangi, misalnya, menyertai pernyataan verbal “Apa benar?” dengan
mengangkat alis mata.

6) Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-apa
yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya” atau
menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”

2.3 Budaya Sehat Kecantikan di Korea

2.3.1 Definisi Cantik

Cantik merupakan salah satu unsur dari sebuah keindahan. Keindahan terbagi menjadi dua
yaitu subyektif dan objektif, keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang
memandang dan keindahan objektif menempatkan keindahan pada benda yang dilihat
(Darsono 2007: 1-7). Dalam hal ini, Darsono melihat bahwa, kecantikan yang ada dalam
perempuan Korea termasuk ke dalam kategori keindahan subyektif, karena keindahan hanya
terlihat sejauh mata memandang. Cantik tentu saja merupakan impian bagi semua
perempuan di seluruh dunia. Akan tetapi makna cantik di tiap daerah berbeda-beda
bagaimana seseorang menilai makna cantik. Hal ini dipertegas Munandar (2000:35)
mengenai konsep nilai dalam sebuah susunan masyarakat yang mengungkapkan bahwa nilai
adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang
baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan. Oleh karena itu konsep cantik terhadap
seseorang dapat dinilai berbeda pada setiap daerah tergantung bagaimana sekelompok orang
yang ada dalam suatu sistem itu memandangnya dan menyepakati bersama. Menurut Synnot,
(1993:164) kecantikan selalu dikaitkan dengan kebahagiaan, kebenaran, kebaikan, sifat
positif dan utamanya ditekankan pada wajah. Sedangkan menurut Melliana (2006 :4)
kecantikan tidak bisa dilepaskan dengan keindahan fisik atau tubuh. Bentuk tubuh yang ideal
adalah langsing, tidak kelebihan lemak pada bagian-bagian tubuh atau proporsional, perut
datar dengan payudara kencang, pinggang berlekuk, dan pantat sintal. Hal ini juga dipertegas
oleh Abdullah (2006) bahwa kecantikan sesungguhnya merupakan bagian dari sistem
budaya yang direpresentasikan melalui simbol. Oleh karena itulah simbol-simbol yang ada
pada bagian tubuh memiliki nilai,sehingga nilai itu dianggap indah atau cantik. Pandangan
cantik tidak hanya difokuskan pada bagian wajah saja, melainkan juga terpusat pada seluruh
bagian - bagian tubuh perempuan. Menurut Park (2007) ada beberapa istilah-istilah
kecantikan yang beredar di masyarakat Korea. Hal ini disebabkan karena faktor simbol yang
dianggap sebagai nilai keindahan atau kecantikan yang ada pada bagian-bagian tubuh
seorang perempuan, yaitu kata eoljjang (wajah rupawan), momjjang (badan yang bagus),
saengeol (wajah yang cantik tanpa make-up), dongan (wajah yang terlihat awet muda atau
yang sering kita kenal dengan baby face, longdari (kaki jenjang),jjukjjuk ppangppang (tinggi
langsing dan gemulai), S-line (tubuh bentuk jam pasir), Vline (wajah tirus yang memiliki
dagu berbentuk V). Bagi masyarakat Korea, cantic tidak hanya untuk kebutuhan fisik saja
tetapi cantik juga memiliki fungsi yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan sosial. Lim
(2004: 179-180) menyatakan bahwa perempuan cantik memiliki kemungkinan besar untuk
mendapatkan suami dengan tingkat ekonomi yang mapan dan berkesempatan mendapatkan
pekerjaan yang baik.Perubahan bentuk pada penampilan perempuan akan menjadi investasi
untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Ukuran tubuh juga sangat diperhatikan
sebagai nilai ideal sebuah konsep cantik di Korea. Bagi masyarakat Korea perempuan gemuk
dianggap sebagai perempuan yang tidak sehat dan tidak cantik serta tidak menarik karena
mereka terlihat seperti perempuan malas yang jarang bergerak. Oleh karena itu banyak
perempuan Korea yang berusaha untuk bertransformasi menjadi lebih langsing entah melalui
program diet atau sedot lemak (Park: 2007).

2.2.3 Representasi Cantik Dalam Film Minyeoneun Georowo

a. Film Minyeoneun Georowo

Film Minyeoneun Georowo atau yang dikenal dengan 200 Pounds Beauty merupakan film
arahan sutradara Kim Young Hwa yang dirilis pada tanggal 14 Desember 2006 di Korea
Selatan. Film ini dibintangi oleh Kim Ah Jung yang memerankan tokoh Hanna dan Joo Jin
Moo yang memerankan tokoh Sang jun. Film ini menceritakan tentang seorang gadis
gendut bernama Hanna yang menjalani operasi plastik ekstrim dari ujung kepala hingga
ujung kaki untuk menjadi seorang penyanyi pop. Awalnya Hanna bekerja sebagai Phone
Sex1. Pekerjaan ini terpaksa ia lakukan karena ia harus mengumpulkan uang demi ayahnya
yang dirawat di rumah sakit karena gangguan kejiwaan. Dengan bakat menyanyinya Hanna
juga menjadi penyanyi Lip Sync yang menyanyi untuk seorang artis terkenal bernama
Ammy.Ammy merupakan seorang artis yang hanya bermodalkan paras cantik tetapi tidak
memiliki talenta untuk bernyanyi. Walaupun agak sedikit dipandang sebelah mata oleh
orang-orang di sekitar karena ukuran badannya yang terlalu besar, Hanna tetap melakukan
pekerjaannya sebagai penyanyi belakang panggung karena dorongan dan semangat besar
dari pria yang ia sukai secara diam-diam yaitu Sang Jun. Sang Jun merupakan seorang
produser musik yang membawahi agensi tempat Ammy bernyanyi. Sadar dijauhi karena
ukuran badannya yang terlalu gemuk, Hanna mencoba untuk minum obat pelangsing. Akan
tetapi obat pelangsing itu tidak menunjukan hasil, sebaliknya penggunaan obat yang ia
konsumsi secara berlebihan hanya mengantarkan ia ke rumah sakit. Suatu hari Hanna
diundang ke pesta ulang tahun Sang Jun. Hanna memakai baju yang salah berkat perbuatan
nakal Ammy yang selalu merasa cemburu dengan Hanna karena selalu diperhatikan oleh
Sang Jun. Baju tersebut membuat tubuh gemuknya sangat terlihat. Pada saat itu Ammy
menghina Hanna karena tubuhnya dan tamu undangan yang ada di sekitarnya hanya bisa
tertawa dalam hati serta merasa kasihan kepada Hanna. Hanna kemudian lari ke toilet. Di
sana ia mendengar obrolan Sang Jun dan Ammy tentang pandangan mereka terhadap
dirinya yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Hanna sadar kebaikan
mereka selama ini hanya untuk menjaga agar ia tidak berhenti sebagai penyanyi lip sync.
Hanna yang merasa putus asa dan patah hati kemudian mencoba bunuh diri. Akan tetapi
usahanya untuk mengakhiri hidupnya selalu tidak berhasil. Hanna lalu datang ke dokter
bedah plastik untuk melakukan operasi keseluruhan dari kepala hingga ujung kaki untuk
mengubah tubuhnya agar menjadi cantik. Awalnya dokter menolak operasi tersebut, akan
tetapi melalui bujukan Hanna yang mengatakan bahwa operasi plastiknya bukan semata
untuk cantik tetapi untuk kebahagiaan hidupnya, akhirnya sang dokterpun menyetujuinya.
Selama setahun menjalani operasi plastik, ia berhasil berubah dari perempuan gendut
menjadi perempuan cantik. Perubahan pada tubuhnya kemudian membawa Hanna kepada
nasib yang sangat mengubah kehidupannya. Hanna menjadi pusat perhatian dan penyanyi
sesungguhnya serta mendapatkan pria yang ia cintai yaitu Sang Jun.

2.2.4 Bedah Plastik

Konstruksi Kecantikan

Persepsi cantik dipengaruhi oleh berbagai faktor. kecantikan tidak dapat dikuantifikasi atau
diukur secara objektif; dan merupakan hasil penilaian terhadap orang lain. Secara tradisional
cantik bergantung pada ras 12 itu sendiri. Di Cina dan Jepang, wanita dengan wajah bulat
dan berisi adalah wanita yang cantik dan sehat. Di Indonesia yang terdiri dari berbagai
macam suku bangsa, kecantikan tidak dapat di generalisir dalam satu patron. Bagaimanapun
konstruksi tradisional ini berubah seiring dengan percampuran budaya. Hukum Kolonial
Belanda membedakan antara orang Belanda, kaum Oriental dan pribumi secara status social
ekonomi. Kolonialisasi telah mengubah konsep cantik dari kuning menjadi putih, kulit gelap
menjadi kulit terang, seperti yang tertera di sampul majalah di Indonesia sekarang yang
menjadi standar. Trend kecantikan Indonesia sekarang mulai bergeser kearah Asia seiring
dengan adanya Korean Wave yang menjamur dengan adanya K-Drama dan K-Pop.
Reformasi tahun 1998 yang membawa iklim perubahan dan kebebasan, apalagi setelah
Presiden ke 3 (tiga) Abdurrahman Wahid yang mulai membuka keran perbedaan dan
persamaan manusia juga menyebabkan konstruksi kecantikan berubah. Wajah-wajah Warga
Negara Indonesia keturunan Tionghoa yang mirip dengan Korea mulai bermunculan di
berbagai media.Standar kecantikan Asia Timur menjadi konstruksi kecantikan baru di
Indonesia dimana kelopak mata tanpa lipatan, kantus lateral yang menurun, ujung hidung
tumpul dan wajah bulat berubah menjadi kelopak mata dengan lipatan, ujung mata yang
naik, hidung tinggi dan runcing, wajah yang tirus dan lojong.

2.5 Teknik Perawatan Kecantikan di Negara Korea

1. Berendam di Air Teh untuk Cegah Keriput


Anda bisa mengumpulkan sisa kantung teh setiap harinya dan simpanlah di kulkas. Di
akhir pekan Anda bisa menaruh beberapa kantung teh tersebut di bathtub untuk Anda
berendam. Berendam dalam air teh dapat mencegah keriput, karena teh kaya akan anti-
oksidan yang dapat melawan radikal bebas, pemicu kerutan.
2. Solusi untuk Kuku Retak
Kuku yang telah retak atau patah memang tidak bisa disambung kembali, namun ada
solusi sementara untuk kuku yang patah setengah. Anda bisa merekatkannya dengan
kantung teh. Caranya:
- Gunting kantung teh sesuai dengan ukuran kuku
- Untuk merekatkan kantung teh pada kuku gunakan basecoat atau cat kuku bening,
- Agar hasil lebih kuat, Anda bisa membuat lapisan kedua. Pastikan lapisan pertama telah
kering, lalu tempelkan kembali kantung teh.
- Untuk menyamarkan lapisan teh, Anda bisa menggunakan cat kuku berwarna.
3. Meredakan Kulit Terbakar Akibat Matahari
Selepas dari pantai dan berjemur, kulit dapat terbakar sinar matahari. Kulit terbakar
ditandai dengan rasa panas, perih, kulit memerah dan terkelupas. Untuk mengatasi
masalah ini Anda dapat menempelkan teh celup yang telah didinginkan.
4. Menyamarkan Lingkar Hitam Mata
5. Teh memang dapat diandalkan sebagai penyamar lingkar hitam pada mata. Caranya
dengan mengompres mata dengan kantung teh dingin selama 15 menit. Lakukanlah setiap
pagi, agar mata terlihat lebih segar.

Teknik Perawatan Wajah Korea :

1. Pre-Cleanse

Ini merupakan langkah pertama dari metode “double-cleansing”.Pertama,menggunakan


pembersih riasan mata atau eye make up remover yang baik untuk membersihkan kulit Anda dari
eyeshadow,eye liner, maskara atau bahkan lipstick. Berikutnya, membersihkan make up wajah dan
penumpukan kotoran dengan pembersih berbasis minyak/baby oil.
2. Re-Cleanse

Langkah kedua yaitu membersihkan lagi kulit yang sudah dibersihkan melalui langkah
pertama tadi dengan cleansing milk dan cuci muka menggunakan facial foam cleanser yang
lembut dan cocok untuk kulit anda. Orang Korea dalam menggunakan Cleanser dilakukan sambil
memijit halus dengan gerakan memutar dan dillakukan sekitar satu menit lebih.

3. Eksfoliasi

Gunakan pembersih alami (seperti Scrub dari gula), masker alami buatan sendiri atau masker yang
dijual di supermarket mengandung ekstrak bahan alami untuk mengelupas sel-sel kulit mati di
wajah anda sehingga regenerasi kulit optimal.Fokuslah scrubbing pada daerah yang benar-benar
membutuhkan perhatian khusus seperti t-zone dan di sekitar hidung. Lakukan exfoliate cukup 2
kali seminggu. Wanita Korea percaya itu sudah cukup karena jika berlebihan dapat mengiritasi
kulit.
4. Gunakan Toner

Produk kosmetik umumnya mengandung zat kimia seperti Alkali, gunakanlah Toner/Refresher
yang berfungsi supaya pH kembali normal. Jangan menggunakan toner berbasis alkohol, tetapi
toner yang ringan untuk menyegarkan kulit Anda dan mengembalikan keseimbangan pH yang
sehat.

5. Essence

Sangat penting untuk menggunakan essence setelah pembersihan. Essence membantu


menyempurnakan penampilan kulit Anda: Dapat menyamarkan noda hitam, mengurangi keriput,
menghaluskan kulit, mengencangkan kulit wajah, dan membuat wajah lebih merona.Contoh
produk korea seperti Missha Time Revolution Essence. Sebagian orang mempercayai
bahwa Essence dapat melembabkan dan mencerahkan kulit. Namun ada juga yang percaya
bahwa Essence sama dengan Serum sehingga tidak perlu memakainya.
6. Ampoule

Ini pada dasarnya adalah versi lain dari serum. Namun dengan kosnsentrat essence yang lebih kuat.
Pastikan untuk menerapkan satu kali sehari pada kulit Anda agar lebih ternutrisi karena ini lebih
ampuh dari essence.Ampoule dapat mengatasi semua masalah kulit seperti penggelapan kulit,
warna kulit tidak merata, dan hilangnya elastisitas kulit. Gel pelembap ini berisi bahan-bahan yang
dapat melembapkan kulit seperti Hyaluronic Acid. Langkah ini membuat kulit kamu sangat halus
dan ternutrisi.

7. Masker Wajah

Bagi wanita Korea, masker menjadi hal yang sangat wajib untuk perawatan kulit supaya cantik ,
sama halnya dengan wanita Indonesia. Banyak juga yang melakukan perawat wajah dengan
masker terutama masker alami buatan sendiri. Dua kali seminggu atau sesuai kebutuhan
gunakanlah masker.Masker memiliki banyak varian berbeda untuk mengatasi berbagai macam
masalah kulit, dan bahkan ada masker untuk daerah sensitif seperti bibir dan mata. Anda juga bisa
menggunakan masker dengan ekstrak bahan alami yang bisa anda buat sendiri di rumah atau beli
di supermarket.
8. Eye cream

Krim mata harus diterapkan dua kali sehari. Oleskan dan tepuk menggunakan jari manis Anda,
jangan digosok. Lakukan ini secara rutin untuk menghilangkan tampilan mata panda. Anda juga
bisa menggunakan irisan mentimun atau kentang. Produk kecantikan mata sangat diperlukan untuk
mencegah kulit keriput di sekitar mata dan lingkaran hitam akibat lelah bekerja atau kurang tidur.

9. Moisturizer

Step ini sangat penting untuk melembutkan kulit menggunakan pelembab ringan. Gunakan
ujung jari Anda untuk memijat pelembab di wajah Anda untuk meningkatkan sirkulasi, dan
jangan lupa untuk melembabkan leher. Gunakan pelembab berbasis air untuk kulit berminyak
dan pelembab berbasis minyak untuk kulit kering.

10. Jangan lupa yang terakhir, Night Cream!

Pastikan krim malam yang anda gunakan memungkinkan kulit Anda bernapas. Krim malam
merupakan pelembab kulit yang digunakan pada malam hari. Krim malam dapat menutrisi
kulit dan membantu kelembaban terkunci dalam kulit sepanjang malam, sehingga ketika Anda
bangun tampak segar dan cantik.Krim malam dapat membuat kulit wajahmu lebih cerah atau
memutihkan kulit tapi nggak membahayakan. Krim malam sendiri mengandung bahan
pelembab yang membantu regenerasi sel-sel kulit, sehingga tidak hanya melembapkan tapi
juga mencegah dan menghilangkan kerutan.
Ingat, yang paling penting rahasia kecantikan Make Up ala wanita Korea adalah less Make
Up, More SkinCare. Anda tidak perlu melakukan exfoliate dan menggunakan masker setiap
hari. Tapi setiap kali Anda dapat memberikan kulit Anda perawatan ekstra, itu sangat berharga
untuk kecantikan kulitmu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, budaya korea dari segi makanan,
perawatan wajah dan kulit serta bahasa yang mengutamakan kesehatan memang patut untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya para wanita.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

Penulis menyarankan agar pembaca dan consume lebih teliti dan lebih memperhatikan kualitas
dan kuantitas produk dizaman banyaknya produk kosmetik yang ada di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Irwan.2010. Konstruksi dan Rekontruksii Kebudayaan. Penerbit : Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Barker, Chris. 2009. Cultural Studies,Teori dan Praktik, Jogjakarta: Kreasi Wacana.

Creigthon, Millie.2009. Japanese surfing the Korean wave: Drama tourism, nationalism, and

gender via ethnic eroticism. Southeast Review of Asian studies 31: 10-38. New Heaven, CT : Yale,

Univ. Press.

Jang, Gunjoo dan Paik, Won. K. (2012). Korean Wave as Tool for Korea’s New Cultural

Diplomacy. Journal of Advances in Applied Sociology. 35(3), pp 196-202.

Shim, Doo Bo.2006. “Hybridity and the Rise of Korean Popular Culture in Asia,” Media Culture

Society, Vol. 28, No 1 2008). The Growth of Korean Cultural Industries and the Korean Wave. In

Chua and Iwabuchi, East Asian pop culture, 15-31.

Lim, In-Sook. (2004). Social and Cultural Environtment of Dietinng : Focusing on College

Melliana S, Annastasia. (2006). Menjelajah Tubuh: Perempuan dan Mitos Kecantikan.

Yogyakarta: LKIS.

Munandar, M. Soelaeman.2000. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.


Pateda, Mansoer.2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiawan. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Bekasi: PT. Delta Pamungkas.

Anda mungkin juga menyukai