Anda di halaman 1dari 5

MUKBANG SEXISM

(Pendekatan Perspektif “Makanan dan Seksualitas”)

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah Seksualitas, Kebudayaan, dan Masyarakat

Dosen Pengampu: Dr. Suzie Handajani, M.A

Oleh:
HELDA DEVRIYANTI
17/422403/PSA/08350

JURUSAN MAGISTER ILMU ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
PENGANTAR

Pengobat kesepian para lajang atau pasangan yang telah berpisah. Begitulah pernyataan
dari kritikus budaya Asia-Amerika dan Senior Vice President The Futures Company, sebuah
lembaga penelitian global, dari Korea Selatan, Jeff Yang, saat menjelaskan fenomena mukbang
yang tren pada tahun 2009-2010. Di luar itu, mukbang juga mewakili aspek sosial dari tradisi
makan di Korea Selatan, di mana orang selalu makan bersama sambil bercakap-cakap.
Secara etimologis, mukbang berasal dari bahasa Korea yang bisa dipenggal menjadi
‘meokneun’ yang berarti makan dan bangsong yang berarti menyiarkan. Tren mukbang adalah
rekaman video orang yang tengah makan dalam jumlah porsi superbesar sambil bercakap-
cakap dan berinteraksi dengan ‘audiensi’ yang disiarkan melalui media online. Aksi live
mereka ini bisa disaksikan melalui saluran streaming Afreeca (Any Free Broadcasting). Makin
terhibur audiensinya, makin banyak ‘balon’ donasi yang mereka terima dan bisa diuangkan.
Mukbang juga memiliki selebritasnya sendiri. Dari Korea Selatan, ada Park Seo Yeon
atau biasa dikenal dengan BJ (Broadcast Jockey) Diva, yang pada tahun 2014 bisa meraup
untung hingga 9.300 dolar AS per bulan dari donasi penggemarnya. Kemudian BJ Fitness Fairy
(31), wanita mantan atlet binaraga yang dalam seminggu bisa meraup pemasukkan hingga
4.000 dolar AS! Tren ini kemudian menjalar hingga ke Jepang, Eropa, Amerika, dan Indonesia.
Mukbang berbeda dengan vlog berisi aktivitas makan pada umumnya. Porsi yang
dimakan para BJ melampui porsi orang normal. Sekali duduk, para BJ bisa menghabiskan
empat piring penuh ayam goreng, misalnya. Mereka kerap memakan menu khas Korea, tapi
pada perkembangannya juga melibatkan menu-menu Eropa seperti pizza, hamburger, roti isi,
menu yang berasal dari daging-dagingan dan lain sebagainya.
Porsi yang amat besar dan reaksi nikmat saat makan tanpa ada jeda (durasi video
mukbang bisa mencapai lebih dari satu jam) adalah jualan utama mengapa mukbang menjadi
sangat populer. Ada yang mengkategorikan aktivitas itu sebagai “food porn”.
Para penonton mukbang juga terkesima dengan BJ yang tetap memiliki penampilan
rupawan. Kemudian, diketeahui bahwa sebagian dari mereka menghabiskan waktunya untuk
berolahraga di gym saat sedang off air atau punya metabolisme tubuh yang tidak normal alias
perutnya bisa menerima porsi makanan yang berlebihan tanpa tekena penyakit.

Mukbang Bagi Orang-Orang Kesepian

Para ilmuwan sosial telah berlomba-lomba memberikan penjelasan mengapa mukbang

1
jadi fenomena populer di kalangan milenial pecandu dunia maya. Jeff Yang, seorang kritikus
kebudayaan dan wakil presiden senior di firma riset global Kantar Futures, memberikan
pandangan uniknya pada Quartz1, bahwa para pelaku dan penggemar mukbang sesungguhnya
adalah orang-orang yang kesepian.

penyebabnya adalah kesepian orang-orang jomblo atau yang belum


menikah, disamping aspek sosial yang melekat pada budaya makan di
Korea”

Budaya makan di Korea yang dimaksud oleh Yang adalah tradisi makan bersama dalam
lingkup keluarga. Budaya ini lekat dengan masyarakat di Asia, termasuk Indonesia. Profesor
Sung-hee Park dari Divisi Studi Media di Universitas Ewha berkata pada CNN2 bahwa kata
“keluarga” dalam bahasa Korea artinya “mereka yang makan bersama”, sehingg tayangan
mukbang punya arti khusus di hati penggemarnya.
Champ Yang, seorang pemerhati tren mukbang, berkata pada Dateline SBS 3 tentang
krisis ekonomi dan naiknya angka pengangguran yang membuat banyak pemuda Korea Sealtan
hidup sendiri.
“Di rumah sendirian [menyebabkan] mereka harus memasak sendiri,
sehingga mau tak mau perasaan kesepian pun melanda. Saat mereka
melihat tayangan mukbang maupun cookbang [memasak makanan
untuk mukbang], mereka merasa nyaman. Bagi mereka, makanan
adalah sesuatu yang bisa dipakai untuk melarikan diri sejenak dari
kenyataan. Makanan adalah sesuatu yang menyembuhkan kesepian itu
sendiri.”

Sementara itu, koordinator humas AfreecaTV, Serim An, mengatakan kesuksesan acara
mukbang dilatarbelakangi tiga faktor. Pertama, meningkatnya jumlah orang yang tinggal
sendirian di Korea. Faktor yang kedua adalah akibat dari faktor pertama, yakni meningkatnya
rasa kesepian. Ketiga, tradisi diet (pola makanan) yang berlebihan pada masyarakat Korea
kekinian.
Virus individualisme telah lama menyebar di kalagan generasi muda Korea. Berbekan
koneksi internet tercepat di dunia, mereka pun mencari-cari teman makan online, lalu
‘bertemukah’ mereka dengan para BJ. Penting bagi para BJ untuk sneantiasa berusaha sedekat
mungkin dengan penggemar selama berjalannya acara. Kebanyakkan dari mereka memiliki
kesamaan sikap saat menyantap makanannya. Pertama, mengambil sesendok/ sesumpit/

1
https://qz.com/592710/why-some-koreans-make-10000-a-month-to-eat-on-camera/
2
https://edition.cnn.com/2014/01/29/world/asia/korea-eating-room
3
http://www.sbs.com.au/news/dateline/story/kimchi-crazy

2
setangkup makanan dan disodorkan ke arah kamera seakan sedang menyuapi penonton. Kedua,
kebiasaan makan dengan bunyi kunyahan yang lumayan kencang. Kimchi, ayam goreng keju,
iga babi, salmon saus tiram, mie Samyang goreng, kepiting rebus super besar atau daging sapi
asap semuanya dijamah sampai mengeluarkan bunyi yang “tak sopan”.
Untungnya kebiasaan tersebut diperbolehkan bahkan dianjurkan oleh masyarkat Asia
Timur karena dianggap sebagai tanda seorang menikmati makanannya. Di Jepang atau Cina
misalnya, restoran yang menjual mie dipenuhi oleh suara orang-orang yang berusaha
menyeruput mie seakan tak mau putus sebelum bisa penuh di mulut.

ANALISIS DAN KESIMPULAN

Dibalik fenomena menonton orang lain makan lewat media online erat sekali kaitannya
dengan cinta dan sex. Menurut Maryanne Fisher Ph. D, ia mengatakan bahwa cinta, sex dan
makanan memiliki hubungan yang cukup dekat. Menurutnya:

“There is a very close relationship between love, sex and food. It’s hard
to feel romantic if you’re starving. On the other hand, when you first
meet someone and are completely infatuated, often you lose your sense
of hunger. Our bodies produce a chemical stimulant, phenylethylamine
(PEA) as well as norepinephrine. They make our bodies feel alert, alive,
giddy, excited – and many of us lose our appetite. The human need for
food and sex are basic, part of the foundation of our nature, which
makes it sensible that they are so clocely knit together.”
Ia menjelaskan bahwa ketika kita makan, kita menggunakan beberapa indera. Tidak
hanya indera perasa, seseorang juga akan menggunakan indera penglihatan, penciuman dan
sentuhan ketika melihat makanan. Hal ini sama seperti sensasi kita berhubungan sex.4
Dalam trend mukbang ini, para penonton disajikan sebuah tayang para BJ kesukaan
mereka sedang makan. Penulis melihat acara mukbang ini sama seperti ‘blue film’. Dimana
para penonton tidak hanya melihat dan menikmati para BJ kesayangan mereka makan saja,
melainkan mereka juga menikmati tubuh dari para BJ yang sedang makan. Ada tiga hal yang
menjadi alasan penulis mengatakan menonton mukbang sama seperti menonton ‘blue film’
adalah;
1. Dari suara ‘kecapan’ si BJ saat makan. Suara kecapan ini hampir mirip dengan suara
desahan para artis ‘blue film’ sedang dalam keadaan orgasme.
2. Keringat yang keluar dari tubuh BJ yang disebabkan karena makanan tersebut pedas
menambah keseksian tersendiri menurut para penonton. Apalagi BJ-nya seoarang laki-

4
https://www.psychologytoday.com/us/blog/loves-evolver/201102/the-relationship-between-sex-and-food

3
laki. Kebanyakkan penontonnya dari kalangan wanita, dikarenakan sebagian wanita
suka dengan laki-laki ketika sedang berkeringat. Bukan ‘nafsu’ penonton yang penulis
maksud, namun hasrat melting ketika melihat laki-laki berkeringat ketika berolahraga
dan ketika laki-laki BJ berkeringat ketika sedang mukbang hampir sangat mirip yang
dirasakan.
3. Pakaian yang diguanakan para BJ. Agar menarik perhatian para penonton, tak jarang
para BJ menggunakan baju yang minim untuk menunjukkan bahwa mereka berhasil
makan banyak namun tidak mempengaruhi kenaikan berat badannya. Terkadang juga
mereka menggunakan baju ketat agar lekukan tubuh mereka terlihat. Seperti halnya
penulis pernah melihat DJ Butterfly melakukan kegiatan mukbang yang disiarkan
langsung di akun instagramnya. Dengan berbagai jenis makanan dan porsi yang begitu
besar, disaat itu DJ Butterfly menggunakan baju tanktop dan arah kamera lebih besar
menangkap tonjolan bagian dada ketimbang mempertunjukkan porsi makan dan
kegiatan makan yang ia lakukan.

Dari tiga alasan tersebut, penulis sangat yakin bahwa mukbang merupakan suatu media
alternatif ketika pilihan menonton blue film dianggap kurang beretika, sehingga para penonton
menggunakan pilihan lain agar hasrat biologisnya terpenuhi tanpa harus memiliki teman atau
pasangan, maka tak heran kebanyakkan yang menonton mukbang adalah orang-orang dalam
keadaan sendirian dan kesepian.

Anda mungkin juga menyukai