Anda di halaman 1dari 4

Sambal Sebagai Identitas Masyarakat dan Kuliner Indonesia

ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS)

Identitas atau jati diri adalah ciri yang melekat pada suatu objek yang menjadikan objek
tersebut berbeda dengan objek lain, Termasuk objek dalam hal ini adalah sebuah negara.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi cetakan 1 (2016:32)
jati diri bangsa akan menunjukkan identitas kita selaku bangsa Indonesia yakni ada
unsur kesamaan yang memberi ciri khas kepada masyarakat Indonesia dalam
perkembangannya dari waktu ke waktu. Demikian juga dengan kepribadian tersebut
mampu memunculkan keunikan masyarakat Indonesia ketika berhubungan dengan
masyarakat bangsa lain
Jadi identitas suatu negara tidak selalu hal formal sebagaimana Lambang negara, Bahasa
nasional dan lain-lain. Sebuah identitas suatu negara ini dapat berupa pula keunikan yang ada
pada masyarakat di suatu negara tersebut. Identitas ini bisa berupa nilai-nilai luhur dan
kebiasan dalam bermasyarakat.
Salah-satu kebiasan masyarakat Indonesia yang kami rasa bisa dikatakan sebagai identitas
masyarakat Indonesia, sekaligus hal unik yang melekat pada mayoritas anggota masyarakat di
Indonesia adalah kegemarannya terhadap sambal. Beb Vuyk, sastrawan Indonesia yang
pernah menulis buku masak masyhur di Belanda, Groot Indonesisch Kookboek (1973),
menyebutkan bahwa: ’’Zonder sambal smaakt de Indonesiër de maaltijd niet’’ (Orang
Indonesia tidak dapat menikmati makanan tanpa sambal).
Sambal bisa hadir di berbagai hidangan masyarakat Indonesia, Ibarat kata, apapun
makanannya, sambal tak boleh dilupakan. Mulai dari nasi putih, ayam, daging, aneka
hidangan laut, hingga buah-buahan bakal terasa lebih nikmat jika ditambahkan sambal.
Polling CNN Travel: 40 Makanan Indonesia yang Selalu
Dirindu
Dilansir dari Travel.tempo.com 1, CNN Travel secara rutin menggelar jajak pendapat
terhadap para pembacanya. Hasilnya, tahun 2018 lalu, rendang menjadi makanan paling
enak di dunia. Rupanya, rendang jadi titik tolak untuk mengeksplorasi kuliner bangsa
Indonesia, yang ragamnya membentang dari Sabang sampai Merauke.
Pada tahun 2019 lalu CNN Travel melakukan polling dengan judul “40 Makanan Indonesia
yang Selalu Dirindu”, hasilnya sambel menduduki posisi satu. Untuk posisi dua diduduki
sate, diikuti oleh bakso, soto, nasi goreng dan seterusnya,

Alasan masyarakat Indonesia mayoritas menggemari sambal


Setelah sebelumnya dipaparkan tentang sejarah dan sejak kapan sambal hadir di Indonesia,
sekarang kita akan bedah secara garis besar mengenai alasan masyarakat Indonesia menyukai
sambel.

1. Makanan Pokok Orang Indonesia Yang Merupakan Nasi Putih.

Gambar dari https://matrunner.com.my/si/?product=ft-nasi-putih


Rasa nasi putih yang hambar membuat orang Indonesia mencari padanan yang cocok
untukmenambah cita rasa dan meningkatkan selera makan. Menurut Koki Billy Kalangi
Karena ada nasi putih. Dari penyajiannya supaya nasi putih tadi kaya rasa. Apalagi
kalau dengan ayam goreng tanpa sambal ibarat main di taman tanpa bunga. "Orang itu
ingin makan dengan sempurna dari lauk, sayuran, nasi dan sambal entah itu pedas
manis, kecap intinya tradisi mencocol. Mungkin kalau di luar negeri itu seperti keju
dan mayonaise. Di Indonesia yang paling nikmat itu sambal2

1
Polling CNN Travel: 40 Makanan Indonesia yang Selalu Dirindu - Travel Tempo.co
2
Alasan Orang Indonesia Tak Bisa Hidup Tanpa Sambal (cnnindonesia.com)
2. Perkara Kebiasaan
Seperti yang sudah kita tahu sambal dan cabai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
sebagian besar makanan khas Indonesia. Sambal menjadi semakin populer. Bahkan
kedudukannya bukan lagi sebagai pelengkap makanan, tapi menjadi makanan utama.Faktor
lain yang membuat masyarakat Indonesia gemar menyantap sambal yaitu faktor kebiasaan.
Soal ini, Lisa Virgiano, brand director Kaum Jakarta mengungkapkan
kepada CNNIndonesia.com bahwa kebiasaan makan sambal sejak kecil ini membuat
orang Indonesia terus-menerus mencari sambal di mana pun mereka berada. Sambal
adalah salah satu yang dirindukan ketika pergi.

"Orang Indonesia terbiasa dengan cita rasa yang kuat dan pedas, makanya lidah sudah
terbiasa. Kalau sambal enak itu pasti, tapi lebih karena kebiasaan jadinya susah kalau
makan tak pakai sambal."3
"Kita sudah terbiasa dari kecil melihat orangtua, kebiasaan mereka makan pedas. Nah itu
masuk ke otak kita. Orangtua makan dengan sambal lahap, ini mengundang selera. Jadi ini
bicara kebiasaan. Melihat orangtua makan sambal enak, kita ikut," kata pengamat kuliner
Roy Sparringa kepada merdeka.com

3. Sensasi Tersendiri
Seperti yang kita ketahui menyatap makanan pedas termasuk sambal punya sisi menarik
[ CITATION Rah21 \l 1033 ]tersendiri. Sambal membuat rutinitas makan setiap hari lebih
menantang dan memacu adrenalin sehingga lebih bergairah dan semangat. Menurut Resa
(2018) di Kompas.com
reaksi fisiologis terhadap makanan pedas juga terjadi dari hasil aktivasi sensor
temperatur dalam mulut. Tubuh akan bereaksi seolah-olah terbakar. Anda akan
berkeringat, memerah, bahkan mungkin muntah akibat makanan pedas. Sensasi ini
memicu pengalaman intens yang dianggap bagian dari daya tarik makanan pedas.4
Bahkan pernyataan lebih menarik dikemukakan oleh Dosen Departemen Sejarah dan Filologi
Universitas Padjadjaran,Yang dikutip ulang oleh Fadly Rahman (2020)
Ada senyawa kapsaisin dari setiap cabai dalam sambal yang dinikmati para tokoh
bangsa pada masa lalu. Tidak sekadar memunculkan efek pedas, kapsaisin juga
menghasilkan suatu zat yang dinamakan endorfin. Zat ini yang oleh para alkemis
diyakini dapat membuat seseorang merasa senang serta mampu meningkatkan
kekebalan tubuh. Kesukacitaan dan keberanian memperjuangkan kemerdekaan bangsa
yang tecermin dari kisah para tokoh bangsa pencinta sambal mungkin dapat
dialegorikan bahwa efek endorfin telah merasuk dalam jiwa mereka. Dengan sensasi
pedasnya, sambal telah turut serta dalam menggugah semangat kebangsaan.5

3
Alasan Orang Indonesia Tak Bisa Hidup Tanpa Sambal (cnnindonesia.com)
4
Kenapa Banyak Orang Suka Makanan Pedas? Halaman 3 - Kompas.com
5
Sambal dan Kebangsaan (jawapos.com)
Daftar Pustaka
CNNIndonesia.com. (2021, April 9). Sains.Kompas.com. Retrieved from Sains.Kompas.com:
https://sains.kompas.com/read/2018/03/09/212415423/kenapa-banyak-orang-suka-makanan-
pedas?page=3
Nurwardani, P., Yoga, H., Sarifudin, U., & dkk. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: RISTEKDIKTI.
Rahman, F. (2021, April 10). Jawapos. Diambil kembali dari Jawapos:
https://www.jawapos.com/opini/28/10/2020/sambal-dan-kebangsaan/
Resa. (2021, April 9). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:
https://sains.kompas.com/read/2018/03/09/212415423/kenapa-banyak-orang-suka-makanan-
pedas?page=3

Anda mungkin juga menyukai