Anda di halaman 1dari 10

BAB I

Pelat Satu Arah

PELAT SATU ARAH

Apabila sebuah pelat persegi panjang ditumpu pada keempat sisinya dimana sisi terpanjang ( l y )
dari pelat tersebut dua kali atau lebih dari sisi pendeknya (l x ), seperti tertera pada persamaan 1. 1,
maka pelat tersebut dapat dikatakan berperilaku sebagai pelat satu arah dimana lentur utamanya
terjadi pada arah terpendek. Pelat seperti itu dapat dirancang senagai pelat satu arah

ly
Pelat satu arah : ≥2 [1. 1]
lx

Pelat satu arah dapat diasumsikan sebagai sebuah balok persegi panjang dengan rasio lebar ( l )
terhadap tinggi (t ) yang besar. Pada umumnya, pelat satu arah dirancang sebagai sebuah balok
persegi dengan lebar 1m (seperti terlihat pada Gambar 1. 1) pelat diasumsikan terdiri dari
serangkaian balok yang berjajar bersebelahan.

Gambar 1.1: Koefisien momen


BAB I
Pelat Satu Arah

Tebal pelat satu arah yang disyaratkan tergantung dari lentur, defleksi, serta geser yang
disyaratkan. SK SNI Tabel 7.3.1.1 menunjukkan nilai tebal minimum pelat satu arah apabila
defleksi tidak dihitung. SK SNI-2817-2019 mengijinkan untuk menentukan distribusi gaya
dengan menggunakan koefisien momen yang dapat dilakukan dengan mudah, seperti tertera pada
Gambar 1. 1.

Penggunaan koefisien tersebut dikaitkan dengan beberapa syarat berikut:

1. Jumlah bentang paling sedikit harus 2.


2. Panjang bentang bersebelahan yang paling besar di bagian sebelah kiri dan sebelah kanan
tumpuan, tidak boleh 1,2 kali lipat lebih besar dari panjang bentang bersebelahan yang
paling pendek .
3. Beban harus merupakan beban terbagi rata.
4. Beban hidup harus 3 kali lebih kecil dari beban mati.
5. Penggunaan koefisien momen, untuk bentang dapat berdasarkan
- Untuk momen lapangan : bentang bersih l n di antara tumpuan
- Untuk momen tumpuan : bentang bersih rata-rata l n pada sebelah kiri dan
kanan

Gambar 1.2: Pelat satu arah dengan lebar 1m pada tumpuan sederhana
BAB I
Pelat Satu Arah

Beban yang bekerja pada pelat satu arah, termasuk berat sendiri pelat, disalurkan kepada elemen-
elemen pendukung pada sisi-sisi pelat tersebut. Oleh karena itu, tulangan lentur diletakkan tegak
lurus terhadap tumpuan-tumpuan tersebut, yaitu paralel (searah) terhadap arah panjang balok-
balok dengan lebar 1m, seperti terlihat pada Gambar 1.2. Jarak tulangan lentur utama tersebut
(pusat ke pusat) tidak boleh lebih besar dari :

- 3 kali tebal pelat


- 500 mm

Sesuai SK SNI-2847-2019 bahwa pada arah tegak lurus tulangan lentur utama pelat satu arah
harus disediakan tulangan pembagi untuk menahna tegangan susut dan tegangan suhu. Tulangan
tersebut juga berfungsi untuk membantu mendistribusikan beban-beban terpusat secara
transversal kepada pelat. Minimum tulangan susut dan temperatur pada pelat adalah :

- ρ = 0,0025 , untuk baja f y = 240 MPa


- ρ = 0,0018 , untuk baja f y = 400 MPa
0,0018 x 400
- ρ= untuk baja f y > 400 MPa
fy

Tabel rasio luas tulangan ulir susut dan suhu minimum terhadap luas penampang beton bruto
Jenis tulangan f y MPa Rasio tulangan minimum
Batang ulir < 420 0,0020
Batang ulir atau ≥ 420 Terbesar dari: 0,0018 x 420
fy
kawat las
0,0014

AS
Dimana ρ= [1.2]
bh

AS = luas penampang tulangan


b = lebar pelat
BAB I
Pelat Satu Arah

h = tinggi pelat

Langkah – langkah perencanaan pelat satu arah:

1. Diketahui pelat beton bertulang satu arah, bentang pelat, beban hidup L L, beban mati DL,
mutu beton dan mutu baja.
2. Rencanakan tebal pelat sesuai persyaratan tebal pelat minimum menurut SK SNI-2847-
2019 Tabel 7.3.1.1

Kondisi tumpuan [1 ]
h Minimum
Tumpuan sederhana l/20
Satu ujung menerus l/24
Kedua ujung menerus l/28
Kantilever l/10

3. Tentukan tebal efektif pelat d


D
d = h – sb - , asumsikan diameter tulangan dan selimut beton
2
4. Hitung pembebanan
- Berat sendiri pelat
- Beban hidup
- Beban mati
- Kombinasi pembebanan
- Momen ultimit
5. Rencanakan penulangan
Mu
Mn =

Mn ( a2 )
= A S x f y d− ( a2 )=0,9 d
dimana asumsi d−
BAB I
Pelat Satu Arah

Mn
Maka tulangan yang diperlukan AS =
f y x 0,9 d

AS . f y
Sehingga a=
0.85 x f c x b

Dengan memasukkan nilai a maka didapat luas tulangan dari persamaan berikut:

Mn ( a2 )
= A S x f y d−

Hitung luas 1 buah tulangan A1, sehingga dapat dihitung jumlah tulangan yang
dibutuhkan dalam 1 m lebar pelat.

AS
Σ tul =
A1

Kemudian hitung jarak antara tulangan as ke as

100 mm
S= dan tentukan jarak tulangan aktual serta luas tulangan aktual A S
jum . tul .
aktual

6. Cek Daktilitas
Bandingkan ρaktual terhadap ρminimum dan ρmaksimum
ρmm < ρ aktual ¿ ρmaksimum
A S aktual
ρaktual =
b xh
ρmaks = 0.75 x ρb
1,4
ρmin =
fy
7. Rencanakan penulangan susut dan temperatur
A S susut
ρ susut =
bxh
Sehingga tulangan susut dan temperatur yang diperlukan:
BAB I
Pelat Satu Arah

A S susut = ρ x b xh
Tentukan diameter tulangan susut yang digunakan dan hitung luas 1 buah tulangan susut
A1. Sehingga dapat dihitung jumlah tulngan yang diperlukan
A S susut
Σ Tulangan =
A1

1000 mm
Sehingga jarak tulangan = . Jarak penempatan tulangan tersebut dicek terhadap
Σ Tul
persyaratan, yaitu dibawah jarak maksimum yaitu 500 mm atau 3 kali tebal pelat.

Contoh soal 1 : Perancangan pelat satu arah

Diketahui pelat satu arah ditumpu sederhana dengan Bentang 3 m, seperti terlihat pada
gambar 1.3. Beban hidup yang bekerja LL = 6 kN/m2 dengan mutu rencana pelat beton
f’c= 24 dan mutu baja fy = 320 m. Rencanakan pelat satu arah tersebut.

3m

Gambar 1.3 : Pelat satu arah pada tumpuan sederhana

Solusi :
1. Rencanakan tabel pelat t
Pelat ditumpu pada tumpuan sederhana berdasarkan tabel 3.2.5 (a) maka tebal
minimum pelat satu arah adalah l/20.
l 3000
hmin = = = 150 mm
20 20
BAB I
Pelat Satu Arah

2. Tentukan tebal efektif pelat d

D
d = h – sb - , asumsi diameter tulangan 10mm dan selimut beton 20mm
2
10
= 150 – 20 -
2
= 125 mm

3. Hitung pembebanan
Beban sendiri pelat = 0,15m x 24 kN/m3 = 3,6 kN/m3
Beban hidup = 6 kN/m2

Qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (3,6) + 1,6 (6)
= 13,92 kN/m3

Mu = 1/8 x q x I2
= 1/8 x 13,92 kN/m2 x (3m)2
4. Rencanakan penulangan
Mu 15,66
Mn = =
Ø 0,8
= 19,58 kNm
BAB I
Pelat Satu Arah

Mn ( a2 ) dimana asumsi ( d− a2 ) = 0,9d = 0,9 x 125


= A S x f y d−

= 112,5 mm

Mn 19,58 x 10
6
Maka As = =
f y x 0,9 d 320 x 112,5
As . fy 543,89 x 320
Sehingga α= =
0,85 x fc x b f y x 0,9 0,85 x 20 x 1000
= 10,24 mm

Jadi Mn = As x fy d− ( a2 )
= A x 320 ( 125−
2 )
10,24
19,58 x 106 s

Didapat As = 510,41 mm2

Apabila digunakan tulangan diameter 10 mm, maka luas 1 buah tulangan Al =


78,54 mm2 sehingga jumlah tulangan dalam 1 m lebar pelat
As 510,41
Σ tul = = = 6,49 buah
A1 78,54

Jadi jarak antara tulangan as ke as adalah


1000 mm
S= = 154,08 mm, dipakai D10 – 150 mm
6,49
Sehingga :
1000 mm
Jumlah tulangan aktual = = 6,67 bh
150
Dan As aktual = 6,67 x Af = 523,86 mm2

5. Cek Daktilitas
1,4 1,4
Ρmin = = = 0,0044
fy 320
BAB I
Pelat Satu Arah

As aktual 523,86
ρ= = = 0,0035
bxh 1000 x 150

karena nilai ρ < ρmin maka digunakan ρmin = 0,0044


As As
0,0044 = =
b x h 1000 x 150

Sehingga didapat As = 660 mm2


660
Σ Tul = = 8,4 buah
78,54

1000 mm
Jadi S = = 119,05 mm, maka dipasang tulangan D10 – 100 mm
8,4

Jarak penempatan ruangan tersebut memenuhi persyaratan, yaitu di bawah jarak


maksimum yaitu 500 mm atau 3 kali tebal pelat ( 3 x 150 mm = 450 mm)

Sehingga :

- jumlah tulangan aktual = 1000 mm per 100 mm = 10 buah


- As aktual = 10 x 78,54 = 785,4 mm2

Cek ρaktual terhadap ρmaksimum

As aktual 785,4
ρaktual = = = 0,00583
bxh 1000 x 150
ρmaks = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,029
= 0,022
Sehingga nilai ρmin < ρaktual < ρmaks
0,0040 < 0,0058 < 0,0220 , OK!

6. Rencanakan penulangan susut dan temperatur


Karena mutu baja 320 MPa maka dilakukan interpolasi berikut :
BAB I
Pelat Satu Arah

0,0025 x 320
ρsusut =
240
= 0,0033

Sehingga tulangan dan temperatur yang diperlukan :

As susut = ρ x b x h

= 0,0033 x 1000 x 150

= 499,5 mm2

82
Apabila digunakan diamter tulangan 8 mm dengan Al = π = 50,27 mm2
4

Maka jumlah tulangan yang diperlukan

499,5
Σ Tul = = 9,94 buah
50,27

1000 mm
Sehingga jarak tulangan S = = 100,60 mm2, dipasang D8 – 100 mm.
9,94

Jarak penempatan tulangan tersebut memenuhi persyaratan, yaitu dibawah jarak maksimum yaitu
500mm atau 3 kali tebal pelat (3 x 150mm = 450mm).

Anda mungkin juga menyukai