Batang Tarik
1. Pendahuluan
Struktur tarik adalah bagian dari struktur bangunan yang menerima beban normal tarik
secara aksial. Batang tarik terdapat pada bagian bangunan :
Struktur utama :
- Jembatan rangka
- Jembatan gantung
- Rangka kuda-kuda atap
- Rangka menara
Struktur sekunder :
- Ikatan angin atap/jembatan
- Ikatan rem pada jembatan
- Ikatan penggantung gording
2. Profil baja yang sering digunakan untuk batang tarik
Kapasitas tarik ditinjau dari kapasitas pada kondisi leleh dan pada kondisi
perlemahan akibat adanya sambungan. Berdasarkan SNI 03-1729-2002 dalam
perancangan komponen struktur kuat tarik rencana batang ϕNn harus lebih besar atau
sama dengan gaya tarik aksial terfaktor Nu:
Nu Nn Error! No text of
specified style in document..1
ϕNn nilai terendah di antara dua perhitungan menggunakan harga-harga ϕ dan ϕNn di
bawah ini:
= 0.9
N n Ag f y Error! No text of
dengan:
Ag adalah luas penampang bruto, mm2
Ae adalah luas penampang efektif, mm2
fy adalah tegangan leleh, MPa
fu adalah tegangan tarik putus, MPa
4. Penampang efektif
Berdasarkan SNI 03-1729-2002 akibat adanya sambungan, batang tarik
mengalami pengurangan luas. Akibat pengurangan luasan, luas batang yang bekerja
memikul gaya disebut sebagai luas penampang efektif yang besarnya ditentukan
berdasarkan jenis sambungannya. Luas penampang efektif komponen struktur yang
mengalami gaya tarik ditentukan sebagai berikut:
Ae = AU Error! No text of
specified style in document..4
dengan: A = luas penampang profil baja, mm2
U = faktor reduksi = 1 - (x / L) ≤ 0.9, x adalah eksentrisitas sambungan,
jarak tegak lurus arah gaya tarik, antara titik berat penampang komponen yang
disambung dengan bidang sambungan, mm
a. Kasus gaya tarik hanya disalurkan oleh baut
1) A = Ant
adalah luas penampang netto terkecil antara potongan 1-3 dan potongan 1-2-3
Potongan 1-3: Ant Ag - n d t
Error! No text of
specified style in document..5
2
Potongan 1-2-3: Ant Ag - n d t + s t
4u Error! No text of
specified style in document..6
Keterangan
Ag : luas penampang bruto, mm2
t : tebal penampang, mm
d : diameter lubang, mm
n : banyaknya lubang dalam garis potongan
s : jarak antara sumbu lubang pada arah sejajar sumbu komponen
struktur, mm
u : jarak antara sumbu lubang pada arah tegak lurus sumbu komponen
struktur
tebal = t
1
u
Nu 2 Nu
u
3
2) Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak boleh kurang 15% luas
penampang utuh.
Batas Kelangsingan
Batas kelangsingan yang dianjurkan dalam peraturan ditentukan berdasarkan
pengalaman, engineering judgement, dan kondisi-kondisi praktis untuk :
– Menghindari kesulitan handling dan meminimalkan kerusakan dalam fabrikasi,
transportasi dan tahap konstruksi
– Menghindari kendor (sag yang berlebih) akibat berat sendiri batang
– Menghindari getaran
MULAI
Nu
Baut: Profil :
d, n, l, x, s, g hg, fy, fu, t, rmin, L
Tidak
Tidak K c .L ≤ 300
Batang Primer
rmin
Ya
K c .L ≤ 240 Tidak
rmin
Ya
hn = hg - n.d + (s2/2.g)
An = hn . t
U = 1- (x/l) ≤ 0,9
Ae = An . U
φ.Nn = 0,9.Ag.fy
atau
φ.Nn = 0,75.Ae.fu
Tidak
Nu ≤ φ.Nn
Ya
Profil Dipakai
Contoh hitungan batang tarik:
Tebal profil(t) = 6 mm
rmin = 11,7 mm
fy = 245 Mpa
fu = 370 Mpa
E = 200000 Mpa
Langkah perhitungan :
1087,30167 x1
92,9 300 , Oke
11,7
b. Menghitung besarnya nilai Nu:
Nn = Ag . fy
Nn = 691 x 245
Nn = 169295 N
Nu = φ x Nn = 0,9 x 169295
Nu = 152365,5 N
Nn = Ae . fu
Nn = An . U . fu
An = 602,8 mm2
x
U = 1 , karena berada pada titik berat profil maka x diambil =0,9 (syarat
l
minimum)
U = 0,9
Nn = 223036 N
Nu = φ x Nn
Nu = 0,75 x 223036
Nu = 150549,3 N
c. Cek kekuatan
Nu ≤ φ Nn