Sc
Pertemuan X
II. Torsi
P adalah gaya (N), dan d adalah diameter lengan putar (m). Jadi :
T1 = P1 .d 1 .......... (2.1a)
T2 = P2 .d 2 ........... (2.1b)
II‐1
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
Untuk suatu batang bulat berlobang (pipa) dengan diameter luar d2 dan
diameter dalam d1, momen kutub inersia penampang melintang luasnya,
dinotasikan dengan I.
I p = ∫ p 2 dA .......... (2.2a)
A
II‐2
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
πd 4
.......... (2.2b)
Ip =
32
Dimana G adalah modulus geser elastis dan γ adalah regangan geser yang
dinyatakan dalam radian. Dengan menggabungkan persamaan Hukum Hooke
dengan persamaan untuk regangan geser, maka diperoleh τmak, dimana τmak
adalah tegangan geser dipermukaan luar batang (jari-jari r), τ adalah tegangan
II‐3
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
geser di titik interior, dan ϴ adalah laju puntiran. Dengan demikian dapat
ditunjukkan bahwa tegangan geser bervariasi secara linier terhadap jarak dari
pusat batang.
Torsi tegangan geser pada jarak p dari titik pusat poros, dinyatakan
dengan :
Tp .......... (2.3b)
τ=
Ip
16 T .......... (2.3c)
τ maks =
πd 3
II‐4
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
II‐5
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
garis akhir dengan garis awal didefinisikan sebagai regangan geser pada
permukaan poros, yang berlaku sama untuk setiap titik pada batang poros
τ
G= .......... (2.4)
γ
T .L
θ= .......... (2.5)
G.I p
G.I p
kT = .......... (2.6)
L
II‐6
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
Penyelesaian :
a. Tegangan geser maksimum ;
16.T 16.250
τ mak = = = 24,14 x106.N / m 2
π .d 3
π .(0,0375) 3
b. Sudut puntir :
π .d 4 π .(0,0375) 4
Ip = = = 1,94 x10 −7.m 4
32 32
II‐7
Bahan Ajar: Deassy Siska, S.Si, M.Sc
T .L 250.1,5
θ= = = 168,09.rad
G.I p (11,5 x106 ).(1,94 x10 −7 )
G.I p .θ izin
T2 =
L
(11,5 x10 6 ).(1,94 x10 −7 ).(2,5o )(πrad / 180 o )
T2 =
1,5
T2 = 0,094.Nm
Penyelsaian :
16.T π .d 3 .τ izin
τ mak = → T =
π .d 3 16
π .(30) 3 .(80)
= = 424.115.Nmm
16
II‐8