MEKANIKA BAHAN
BEBAN TORSI
DISUSUN OLEH :
TEKNIK SIPIL A
MIFTAH 221190026
AZWIN 221190024
M. ILHAM AJID BAHAR 221190014
MUHAMMAD AMIN HK 221190005
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
TAHUN 2021/2022
TORSI
Torsi adalah suatu pemuntiran sebuah batang yang diakibatkan oleh kopel-
kopel (couples) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya.
Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran sebuah batang disebut momen
putar (torque) atau momen puntir (twisting moment). Momen sebuah kopel sama
dengan hasil kali salah satu gaya dari pasangan gaya ini dengan jarak antara garis
kerja dari masing-masing gaya.
T Fd
Gambar 8.1. Diagram Momen Kopel pada Batang
8.2. Torsi pada Batang Elastis Berpenampang Bulat
J 4
32 D d
4
poros berlubang
a) Tegangan Geser
maks Tr
J
b) Regangan Geser
Setelah torsi yang ditansmisikan oleh suatu poros ditentukan dan tegangan
geser ijin maksimum dipilih, maka persamaan proporsional dari poros adalah
119 159 kW
T
hp atau T f
f
9540kW
Bila poros berputar dengan N rpm: T
N
TL
GJ
Gambar 8.2. Sudut Puntir pada Batang
Untuk batang-batang yang bukan melingkar, irisan yang tegak lurus terhadap
sumbu bagian struktur akan melengkung bila dikenakan momen puntir
Pada batang berbentuk siku empat, tegangan geser pada sudut-sudut adalah
nol. Sedang pada tengah-tengah sisi yang panjang tegangan tersebut menjadi
maksimum.
Gambar 8.4.
T T
2Amq atau q
2 Am
Keterangan:
q = aliran geser (shear flow)
Am = luas yang dibatasi oleh garis
tengahkeliling tabung tipis (luas
median)
Karena untuk tabung tertentu q adalah konstan, maka tegangan geser pada
q T
suatu titik dari suatu tabung dimana tebal dinding t
adalah: t 2Amt
Sudut puntir untuk sebuah pipa berdinding tipis dapat ditentukan dengan
menyamakan usaha yang dilakukan oleh momen puntir T yang dikenakan dengan
energi regangan batang.
T T 2 L
2 2GJ
TL
GJ
Untuk bahan yang elastis linier, sudut puntir dari suatu tabung berongga
dapat diperoleh dengan menggunakan dasar kekekalan energi.
T ds
4Am 2G
t
Contoh-Contoh Soal Dan Pembahasannya
Diketahui: L =3m T = 25 kN m
maks = 90 Mpa G = 85 GN/m2
Ditanyakan: Do dan Di
Jawab:
TL
G 1ra
J d
25 103 103 3103 106
2.5
57.3 85
4
Di 4
10 9
32
Do
Do
2.06 ................................(1)
Di
10 8
Do
T
maks Tr 2
J
32
Do 4 D 4
i
25 103 Do 2 109
90 106
D D4
4
o i
32
D 4 D 4 1.414 106
D ................................(2)
o ii o
1.414 106
D o 2.06 108 o
145 mm
D
substitusi ke persamaan (1)
diperoleh
Di 125 mm
2. Suatu poros pejal berdiameter 50 mm dan panjang 3 m. Pada titik tengahnya
menerima daya sebesar 50 kW yang ditransmisikan oleh sebuah belt melewati
puli. Daya ini digunakan untuk menggerakkan dua buah mesin, satu mesin
berada di ujung kiri poros yang memerlukan daya sebesar 20 kW, satu mesin
lagi berada di ujung sebelah kanan poros dan daya yang dibutuhkan sebesar 30
kW. Tentukan tegangan geser maksimum poros dan besarnya sudut puntir
relatif antara kedua ujung poros. Poros berputar 200 putaran per menit dan
bahan terbuat dari baja dengan modulus kekakuan sebesar 85 GN/m2.
Diketahui: P1 = 20 kW P2 = 30 kW
N = 200 rpm G = 85 GN/m2
Ditanyakan: a. maks b.
Jawab:
2 200
21rad / s
2N 60
60 20 103
P
T 1 952Nm
1 21
30 103
P
T 2 143Nm
2 21
Tr 143103 25
a.
maks 58.25MPa
J
504
32
T L 0.952 10 1.510 0.027rad
b. 3 12
1 32
1
GJ 85 10
9
504
TL 1.43103 1.51012
2 0.041rad
85 109 50
32
2
GJ 4
2 1 0.014rad
3. Tentukan reaksi torsi pada kedua ujung poros yang dibebani oleh tiga kopel
seperti ditunjukkan pada gambar.
Jawab:
TL T1 T2 T3 TR 0
TL 1 1 3 TR 0
TL TR 1 ..................(1)
Keseimbangan di TR
TL 1
0.286 kN/m.........................................(2)
3.5
Substitusi ke persamaan (1)
TL TR 1 TR 1.286 kN/m
4. Suatu poros mesin tersusun dari dua bahan, yaitu baja di bagian luar dan
alumunium di bagian dalam. Besarnya diameter luar adalah 65 mm sedangkan
diameter dalam 50 mm. Modulus kekakuan baja dan alumunium masing-masing
adalah 85 x 109 N/m2 dan 30 x 109 N/m2. Besarnya momen puntir 1.5 kNm.
Tentukan tegangan geser maksimum pada masing-masing bahan.
Jawab:
Persamaan kesetimbangan momen
T Tal Tbj 1.5 kN m.....................(1)
Tal Tbj L
L
al bj
Gal J Gbj J bj
al
Tal L Tbj L
30 109 106
32
85 109 106 3265 504 4
504
bj
9.7
1.81010T ...................(2)
1010T al
Tal 0.19Tbj
32654 504
5. Suatu poros pejal berdiameter 100 mm dan panjang 2 m digunakan untuk
mentransmisikan tenaga sebesar 50 kW pada kecepatan putaran 100 rpm. Jika
poros tersebut terbuat dari vahan besi dengan modulus kekakuan (G) sebesar
85 GN/m2, tentukan:
a) Tegangan geser maksimum pada poros
b) Sudut puntir sepanjang poros tersebut
2 100
2N 10.5rad 60
60
P
P T T 50 103
4761.9Nm
10.5
J
32
D 4
32
1004 9.8 10 6 mm 4
a) Tegangan geser maksimum pada poros
Tr 4761.9 103 50
24.3MPa
max
J 9.8
106
b) Sudut puntir sepanjang poros tersebut
TL 4761.92
1.14rad
GJ 85 109 9.8 106
Ditanyakan: a) max
b) /L
Jawab:
a) max
Tr 25 103 0.05
127.39MPa
6
max
J 9.8125 10
b) /L
T 25 103
L 0.03rad / m
85 10 9
9.8125 10 6
GJ
8. Pilihlah sebuah poros padat untuk sebuah motor berdaya 8 kW yang bekerja
pada frekuensi 30 Hz. Tegangan geser maksimum terbatas pada 55.000 kN/m2.
Diketahui: P = 8 kW max = 55.000 kN/m2
sf = 30 Hz
Ditanyakan: D
Jawab:
159kW 1598
T sf 30 42.4Nm
J T 42.4 6
55 106 0.77110 m
3
R
max
R 2 R
Jadi R = 0.00789 m atau D = 2R = 0.0158 = 15,8 mm
9. Taksirlah kapasitas yang dibawakan oleh momen puntir dari kopling baja yang
ditempa secara terpadu pada poros, yang terlihat dalam gambar, yang
dikendalikan oleh tegangan geser izin 40.000 kN/m2 pada delapan baut.
Lingkaran baut tersebut berdiameter 0.24 m
Diketahui: ijin = 40.000 kN/m2
D baut = 30 mm
Ditanyakan: Tijin
Jawab:
4
Gaya izin untuk sebuah baut:
Pijin
A iji 7.06 104 40 103 28.2kN
n
Karena kedelapan baut terdapat pada suatu jarak 0.12 m dari sumbu pusat,
maka
Tijin 28.20.128 27.1kNm
10. Poros padat berbentuk silinder dengan ukuran yang bervariasi yang terlihat
dalam gambar digerakkan oleh momen-momen puntir seperti ditunjukkan dalam
gambar tersebut. Berapakah tegangan puntir maksimum dalam poros tersebut,
dan diantara kedua katrol yang ada?
Diketahui: T1 = 55 Nm D1 = 25 mm
T2 = 825 Nm D2 = 100 mm
T3 = 550 Nm D3 = D4 = 75 mm
T4 = 110 Nm
Ditanyakan: max
Jawab:
TR
55 2 10
25 3
1 1
10 3 1.79 107 N / m2
25
1
J1 4
2 2
TR 82550 103 6 2
2 2
4.2 10 N / m
50 10
2
J2 3
2
4
T3 R3 550 103
75
3 6.64 106 N / m2
J
3
10
75 2 3 4
2 2
11. Pada suatu poros pejal berdiameter 50 mm dan panjang 1 m bekerja momen
puntir sebesar 1 kNm. Berapakah tegangan geser maksimum poros dan
besarnya sudut puntir sepanjang poros tersebut. Poros terbuat dari baja
dengan modulus kekakuan 85 GN/m2.
Diketahui: D = 50 mm L=1m
T = 1 kNm G = 85 GN/m2
Ditanyakan: maks dan
Jawab:
J D 4
504 0.6110 6 mm4
32 32
1. Momen puntir T diberikan ke poros pejal berdiameter 100 mm. Tegangan geser
tidak boleh melebihi 60 MPa. Hitunglah momen puntir izin maksimum T.
4. Suatu pulley dipasang pada suatu poros dengan diameter 100 mm mengalami
beban torsi sebesar 2 kNm. Sebuah kunci dipasang sebagai pengikat. Bila
kekuatan geser bahan kunci ( τ ) sebesar 50 MPa, berapa ukuran minimum
lebar kunci (b) bila panjangnya 80 mm.