Tegangan Puntir
Tegangan puntir merupakan tegangan yang diakibatkan oleh gaya putar. Tegangan
puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang torsi pada mobil, juga saat
melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan tangensial.
Benda yang mengalami beban puntir akan menimbulkan tegangan puntir sebesar :
𝑀𝜏
𝜏=
𝑀𝑝
Dimana :
- Tegangan punte
𝐺. 𝜃. 𝑟 𝑇. 𝑟
𝜏= =
𝑙 𝐼
Dimana :
G = Modulus rigiditas
𝜃 = Sudut Puntir
r = Jari-jari
l = Panjang
I = Momen Inersia
𝑀×𝑐
𝜎=
𝐼
dengan
= Tegangan Normal
M = Momen lentur di penampang melintang yang ditinjau
c = Jarak dari sumbu netral ke elemen yang ditinjau
I = Momen inersia penampang
Untuk spesimen yang mempunyai penampang segi empat, maka tegangan normal
maksimumnya adalah :
𝑃𝐿 ℎ
( 4 )(2)
𝜎=
𝑏ℎ3
( 12 )
Persamaan ini didapatkan sesuai dengan perhitungan momen maksimum pada
spesimen berpenampang persegi. Dengan metode pemotongan (spesimen) akan
didapatkan distribusi momen dan tegangan geser disetiap titik spesimen uji. Spesimen
memiliki momen maksimum pada tengah batang ( L/2 ) dan menerima beban sebesar
( P/2). c merupakan jarak dari sumbu netral ke elemen yang akan ditinjau. Nilai c
adalah jarak dari sumbu netral (titik pusat spesimen) ke permukaan spesimen. Inersia
dilampirkan.
Sedangkan defleksi yang terjadi, dapat dihitung dengan persamaan :
𝑃𝐿3
𝛿=
48𝐸𝐼
Dengan
δ = defleksi
P = beban yang bekerja
L = panjang specimen
E = modulus elastisitas bahan specimen
I = modulus inersia penampang
𝑇𝐿
∅=
𝐺𝐽
Dimana:
= sudutpuntir (rad)
T = torsi (Nm)
L = panjangbatang (m)
G = modulus elastisitasgeser (N/m2 )
J = momeninersiakutub (m4 )