Anda di halaman 1dari 30

MEKANIKA

BAHAN
By Besty Afriandini, S.T., M.Eng.
TORSI

Torsi mengandung arti puntir yang terjadi pada batang lurus apabila
dibebani momen (torsi) yang cendrung menghasilkan rotasi terhadap
sumbu longitudinal batang,
TORSI
• Momen yang menghasilkan puntir pada suatu batang, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar disebut momen torsi atau momen puntir.
• Masalah puntir (torsi) pada batang elastik penampang bulat pertama
kali dipelajari oleh Coulomb sekitar tahun 1775
• Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom mengalami
perputaran terhadap sumbunya. Perputaran demikian dapat
diakibatkan oleh beban dengan titik kerja yang tidak terletak pada
sumbu simetri.
• Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada
penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang lain.
• Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran tersebut
sehingga timbullah tegangan geser puntir pada balok
TORSI
PUNTIR PADA KOMPONE
STRUKTUR
(BALOK TERJEPIT SEBELAH)

Pada dasarnya untuk keperluan


perencanaan setiap balok harus
diperiksa apakah balok tersebut
mengalami puntir atau tidak. Sebab
puntir akan mempengaruhi
perencanaan penampang balok yang
bersangkutan.
TORSI
Asumsi dasar pada analisis puntir
1. Bentuk penampang datar yang tegak lurus sumbu batang tetap
datar setelah mengalami puntir
2. Regangan puntir yang terjadi berbanding lurus dengan
jaraknya ke sumbu pusat
3. Tegangan geser yang terjadi berbanding lurus dengan
regangan geser puntir.
TORSI
Sebuah batang lurus yang dipikul di satu ujungnya dan dibebani
oleh dua pasang gaya sama besar dan berlawanan arah yang
bekerja pada bidang tegak lurus sumbu batang. Batang tersebut
dikatakan dalam kondisi kena torsi.
P adalah gaya (N), dan d adalah
diameter lengan putar (m). Jadi :
TORSI
Arah momen torsi dapat ditunjukan
dengan “aturan tangan kanan”
Poor design....!
Untuk suatu batang bulat berlobang (pipa) dengan diameter luar
d2 dan diameter dalam d1, momen kutub inersia penampang
melintang luasnya, dinotasikan dengan I.
Momen inersia polar untuk penampang lingkaran :

Lingkaran dengan jari-jari r dan diameter d, momen inersia polar


adalah :
2. Torsi Tegangan Geser
Besarnya tegangan geser dapat ditentukan dari hubungan
tegangan regangan untuk bahan pembentuk batang tersebut. Jika
bahannya elastis linier, maka dapat digunakan Hukum Hooke
untuk geser.

Dimana : G = modulus geser elastis


γ = regangan geser (radian)
Dengan menggabungkan persamaan Hukum Hooke dengan
persamaan untuk regangan geser, maka diperoleh τmak, dimana
τmak adalah tegangan geser dipermukaan luar batang (jari-jari r), τ
adalah tegangan geser di titik interior, dan ϴ adalah laju puntiran.
Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa tegangan geser
bervariasi secara linier terhadap jarak dari pusat batang.
Tegangan geser yang bekerja di bidang penampang disertai
dengan tegangan geser yang besarnya sama yang bekerja pada
bidang longitudinal.
Jika bahan batang lemah terhadap geser pada arah longitudinal
dibandingkan dengan pada bidang penampang seperti yang
terjadi pada kayu dengan serat yang berarah sumbu batang, maka
retak pertama akibat torsi akan muncul pada permukaan dalam
arah longitudinal.
Torsi tegangan geser pada jarak p dari titik pusat poros, dinyatakan
dengan :

untuk torsi tegangan maksimum adalah:


atau

Catatan :
r = d/2
Ip = (π r 4) / 2 = (π d 4)/32
3. Modulus Elastis Geser Puntir (G)
Rasio tegangan geser τ terhadap regangan geser γ disebut
modulus elastisitas geser, dinyatakan dengan persamaan :

Satuan G adalah ?
4. Sudut Puntir
Jika suatu poros dengan panjang L dikenai momen puntir T
secara konstan dikeseluruhan panjang poros, maka sudut puntir
yang terbentuk pada ujung poros dapat dinyatakan dengan
Persamaan :
5. Puntir Pada Penampang Non Circular
Puntir pada penampang non circular telah dikembangkan oleh
Saint Venant tahun 1853. Secara matematis analisis puntir pada
penampang non circular lebih rumit
Dua asumsi dasar pertama pada penampang lingkaran, tidak
berlaku pada penampang segi empat. Pada penampang lingkaran,
tegangan geser puntir akan maksimum pada jarak yang terjauh
dari pusat penampang. Sedangkan pada penampang segiempat
tegangan geser puntir justru nol pada jarak terjauh dari pusat
penampang. Pada penampang segi empat, tegangan pada sudut-
sudut penampang adalah nol dan tegangan maksimum berada
pada tengah-tengah sisi panjang dari penampang, seperti terlihat
pada Gambar
CONTOH SOAL
LATIHAN SOAL 1
LATIHAN SOAL 2
LATIHAN SOAL 3
JAWABAN NO 3
SOAL 4
JAWABAN NO 4
SOAL

Balok Horizontal AB berpenampang persegi dengan b=40 mm dan h = 2x mm,


balok horizontal BC juga berpenampang persegi dengan b = 30 mm dan h = 15 mm.
Batang BE dan CD juga horizontal tetapi tegak lurus dengan batang AC. Pada titik D
bekerja gaya vertikal 0,4 kN, dan pada titik E bekerja gaya vertikal 0,75 kN.
Hitunglah :
a. Tegangan geser puntir maksimum pada penampang pada batang AB, dan AC !
b. Sudut puntir pada ujung C
jika G = 77,5 GPa

Anda mungkin juga menyukai