F F F
a a a a
a a
b b
Fr Fr
Fr
(a) (b) (c)
Apabila sebuah balok terletak di atas lantai,
pada bagian atasnya bekerja gaya sepusat (F)
seperti gambar atas, maka pada lantai terjadi gaya
reaksi yang arahnya ke atas sebesar (Fr) pula.
Gaya sepusat (F) dan gaya reaksi (Fr) dari bawah
akan bekerja pada setiap penampang balok
tersebut.
Jika kita ambil penampang a-a dari balok, maka
di atas penampang bekerja gaya sepusat (F)
yang arahnya ke bawah, dan di bawah
penampang bekerja gaya reaksinya (Fr) yang
arahnya ke atas.
Akibatnya, pada bidang penampang tersebut,
molekul-molekul di atas dan di bawah saling tekan
menekan. Karena beban F sepusat, maka F akan di
terima sama rata oleh setiap molekul pada bidang
penampang tersebut. Kalau luas penampang tersebut
adalah A, maka setiap satuan luas penampang
menerima beban sebesar F/A.
Beban yang diterima oleh molekul-molekul benda
setiap satuan luas penampang disebut tegangan.
Tegangan biasanya dinyatakan dengan huruf
Yunani σ (thau).
Jadi: σ = F/A
Keterangan :
o σ = Tegangan dalam satuan ……………………… [N/mm2]
o F = Gaya dalam satuan …………………………….. [ N]
o A = Luas penampang dalam satuan …………………… [mm2]
Pembebanan dan Jenis Tegangan.
Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg
bekerja Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam
batang tsb akan timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh
gaya antar molekul Itu sendiri.
Dari Gaya-gaya beban yg berlaku pada suatu batang,
maka tegangan yang timbul ada 2 macam, yaitu :
a. Tegangan Normal, disingkat σ (Gaya beban yg
berlaku adalah Gaya Normal, dengan arah tegak lurus
penampang batang.)
Tegangan normal bila luas
penampang = A (m²) dan
dg satuan
b. Tegangan Tangensial, disingkat Ʈ (Gaya beban
yg berlaku adalah Gaya Tangensial, dengan arah sejajar
penampang batang.)
Sedangkan Tegangan
Tangensial:
dg satuan
Fq
B. MACAM-MACAM TEGANGAN
Tegangan ada bermacam-macam sesuai
dengan adanya pembebanan yang bermacam-
macam pula. Pada pembebanan tarik terjadi
tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi
tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan
yang lain.
Tegangan ada 5 macam :
1. Tegangan Tarik
2. Tegangan Tekan
3. Tegangan Lengkung
4. Tegangan Puntir
5. Tegangan Geser
1. Tegangan Tarik
Jika suatu benda atau batang pada kedua ujungnya
ditarik oleh suatu gaya maka pada batang tersebut
akan terjadi tegangan tarik , untuk benda yang
mempunyai sifat kenyal seperti karet maka benda
tersebut akan memanjang dan jika benda tersebut
tidak kuat untuk menahan beban tarik maka akan
putus .
Tegangan Tarik terjadi pada rantai, tali dan
sudu-sudu turbin.
Contoh Soal:
Diketahui batang dengan penampang segi empat
ditarik oleh gaya F, lihat gambar berikut !
Diketahui :
- Gaya tarik F = 15000 N
- Panjang L = 1000 mm
- Lebar b = 20 mm
- Tinggi h = 30 mm
Page 15
Menghitung momen lengkung
Momen lengkung dihitung dengan persamaan :
Ml = F X L [ Nmm]
Besarnya momen lengkung sebanding dengan tegangan lengkung σl dan
momen tahanannya yaitu : Ml = σl . Wl
Page 16
Contoh Soal :
Suatu poros dengan panjang L=100 mm pada ujung
sebelah kiri dilas dan ujung lainnya dibebani dengan
gaya F= 1000 N , hitunglah tegangan lengkung pada
poros tersebut jika diameter poros adalah d = 20 mm .
lihat gambar berikut !
Page 17
Page 18
4. Tegangan Puntir
Tegangan puntir sering terjadi pada poros roda gigi
dan batang-batang torsi pada mobil, juga saat
melakukan pengeboran. Jadi, tegangan puntir
merupakan tegangan tangensial
Dimana:
Mp = momen puntir (torsi)
Wp = momen tahanan polar (pada puntir)
Momen puntir sebagai fungsi dari
gaya dan jarak tertentu. Jika
pada percobaan puntir momen
puntir berasal dari beban yang
dipasang pada pully , maka
momen puntirnya di hitung
dengan persamaan:
Mp= F . r …. [Nmm]
Page 20
Jika percobaan puntir dengan momen puntir berasal
dari kopel seperti terlihat pada gambar, maka
momen puntirnya dihitung dengan persamaan:
Mp = 2.K.r …. [Nmm]
Keterangan :
Mp = Momen puntir (Nmm)
K = Kopel (N)
r = jarak (mm)
Untuk penampang bulat pejal besarnya Momen
Tahanan Puntir adalah:
Page 21
5. Tegangan Geser
Dua buah gaya yang berlawanan bekerja pada
suatu benda dengan posisi memotong seperti
gunting, maka pada benda tersebut akan terjadi
tegangan geser .
Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi seperti
sambungan keling, gunting, dan sambungan
baut.
F F
F A A
F F
A A