Anda di halaman 1dari 15

TARIK, TEKAN DAN GESER

Mekanika Bahan

IKHWAN ARDI 2022201048


MAKNUN 2022201011
MELDA NOVIA 2022201012
YUSSY AFRILIA ILYAS 2022201065
M RABBANI ANUGRAHROSAH 2022201043
BRAMDIKA ADE FAUZI 2022201081

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2021
Tarik Tekan dan Geser
1.1 Tegangan dan Regangan Normal
• Tegangan Normal
• Regangan Normal
• Hubungan Tegangan-Regangan
• Hukum Hooke
1.2 Tegangan dan Regangan Geser
Tegangan Geser
Regangan Geser
Modulus Elastisitas Geser
I.1 Tegangan dan Regangan Normal
1. Tegangan Normal
Tegangan normal adalah tegangan yang bekerja tegak lurus terhadap bidang.
 Apabila gaya-gaya dikenakan pada ujung-ujung batang sedemikian sehingga batang
dalam kondisi tertarik, maka terjadi suatu tegangan tarik pada batang.
 Jika batang dalam kondisi tertekan maka terjadi tegangan tekan.
Intensitas gaya (gaya per satuan luas) disebut tegangan dan diberi notasi σ (sigma). Jadi
gaya aksial P yang bekerja pada penampang adalah resultan dari teganagan yang
terdistribusi kontinu.
Kondisi tarik atau tekan terjadi pada struktur, misalnya
pada elemen di rangka batang di jembatan, dan kondisi
tekan terjadi pada strukur, yaitu pada elemen kolom di
gedung.

Apabila sebuah balok terletak di atas lantai, pada bagian


atasnya bekerja gaya sepusat (F) seperti pada gambar,
maka pada lantai terjadi gaya reaksi yang arahnya ke atas Pembebanan Batang Secara Aksial
sebersar (Fr) pula.
Pada penampang tersebut, molekul-molekul diatas dan bawah saling tekan menekan.
Karena beban F sepusat, maka F akan di terima sama rata pada setiap penampang
tersebut. Jika luas penampaang tersebut adalah A, maka setiap satuan luas penampang
menerima beban sebesar F/A
Beban yang menerima molekul benda setiap satuan luas penampang disebut tegangan
yang dinyatakan dengan (thau)
Menjadi
Jadi dapat didefinisikan bahwa tegangan normal adalah intensitas gaya normal per unit
luasan, yang dinyatakan dalam satuan N/m2 disebut juga pascal (Pa)) atau N/mm2
disebut juga megapascal (MPa).
Apabila gaya-gaya dikenakan pada ujung-ujung batang dalam arah menjahui dari
batang, sehingga batang dalam kondisi tertarik, maka terjadi suatu tegangan tarik pada
batang, selanjutnya dapat dinyatakan dengan rumus:
σ tr =
Jika batang -gaya dikenakan pada ujung-ujung batang dalam arah menuju ke batang,
sehingga batang dalam kondisi tertekan, maka terjadi tegangan tekan, batang,
selanjutnya dapat dinyatakan dengan rumus:
σ tk =
Tegangan Tarik
• Gaya tarik adalah gaya yang cenderung merentangkan suatu material. Sebagai
contoh:
Tali atau kabel derek yang membawa beban.
• Karet gelang ketika diregangkan.
• Ketika mur dikencangkan, baut berada di bawah gaya tarik.
1.1 Tegangan dan Regangan Normal
2. Regangan Normal
Suatu batang lurus akan mengalami perubahan panjang apabila dibebani secara aksial,
yaitu menjadi panjang jika mengalami tarik dan menjadi pendek jika mengalami tekan.
Pertambahan panjang pada batang dinotasikan dengan ∆ (delta), s dimana satu satuan
panjang dari batang akan mempunyai perpanjangan yang sama dengan 1/L kali
perpanjangan total ∆. Perpanjangan pada batang dapat diukur untuk setiap kenaikan
tertentu dari beban aksial.
Dengan demikian konsep perpanjangan per
satuan panjang, atau disebut regangan, yang
diberi notasi ε (epsilon) dapat dihitung dengan
persamaan:
ε=

Jika batang mengalami tarik, maka regangannya disebut regangan tarik, yang
menunjukkan perpanjangan bahan. Demikian juga halnya jika batang mengalami
tekan, maka regangannya disebut regangan tekan, dan batang tersebut memendek.
Regangan tarik biasanya bertanda positif dan regangan tekan bertanda negatif.
3. Hubungan Tegangan-Regangan

Kurva Tegangan-Regangan Kurva Tegangan-Regangan Kurva Tegangan-Regangan


Baja Karbon Medium Baja Campuran Baja Karbon Tinggi

Kurva Tegangan-Regangan Besi Kasar Kurva Tegangan-Regangan Karet


4. Hukum Hooke
Hubungan tegangan-regangan untuk nilai regangan yang cukup kecil adalah linier.
Hubungan linier antara pertambahan panjang dan gaya aksial yang menyebabkannya,
hal ini dinyatakan oleh Robert Hooke, yang disebut Hukum Hooke
1.2 Tegangan dan Regangan Geser
1. Tegangan Geser
Tegangan geser bekerja di sepanjang atau sejajar bidang. Tegangan geser merupakan
tegangan yang bekerja dalam arah tangensial terhadap permukaan bahan. Tegangan
geser dinotasikan dengan τ (tou), yaitu gaya gesek dibagi luasan, dengan satuan N/m2
atau N/mm2 , dan dinyatakan dengan persamaan:
τ=

Tegangan Geser Pada Bidang


Tegangan geser adalah tegangan yang bekerja sejajar dengan
bidang pembebanan.
 Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan
dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu
batang, gaya tidak segaris namun pada penampangnya
tidak terjadi momen.
 Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi seperti
Foto peraga
sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.
2. Regangan Geser
perubahan sudut pada bagian pokok elemen empat persegi panjang awal disebut sebagai
regangan geser, dan merupakan sudut yang dinyatakan dalam derajat atau radian dan
dinotasikan dengan γ

Perubahan Sudut Elemen Persegi Panjang


3. Modulus Elastisitas Geser
Rasio antara tegangan geser (τ) dengan regangan geser (γ) disebut modulus elastisitas
geser, dan biasanya dinotasikan dengan G, diny
atakan dengan persamaan:
G=
Modulus elastisitas geser disebut juga modulus kekakuan (modulus of rigity). Satuan untuk
modulus elastisitas geser sama dengan satuan tegangan geser, yaitu N/m2 atau N/mm2 .

Anda mungkin juga menyukai