Anda di halaman 1dari 19

2. Tegangan
a. Pengertian Tegangan
Hukum Newton pertama tentang aksi dan reaksi. Jika sebuah balok terletak
di atas lantai, balok akan memberikan aksi pada lantai, demikian pula sebaliknya
lantai akan memberikan reaksi yang sama, sehingga benda dalam keadaan
setimbang. Gaya aksi sepusat (F) dan gaya reaksi (F") dari bawah akan bekerja
pada setiap penampang balok tersebut. Jika kita ambil penampang A-A dari
balok, gaya sepusat (F) yang arahnya ke bawah, dan di bawah penampang
bekerja gaya reaksinya (F") yang arahnya ke atas.
Pada bidang penampang tersebut, molekul-molekul di atas dan di bawah
bidang penampang A-A saling tekan menekan, maka setiap satuan luas

penampang menerima beban sebesar:

Gambar 1.14 Tegangan yang timbul pada penampang A-A

Beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap satuan luas


penampang disebut tegangan. Tegangan biasanya dinyatakan dengan huruf
Yunani (baca: thau).

1) Macam-macam tegangan
Tegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan reaksi.
Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan
terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain.
a) Tegangan normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada
benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang

dalam m², maka satuan tegangan adalah atau

Tegangan normal bila luas penampang =A m² atau besarnya gaya Fn = kg.f

= =
Gambar 1.15 Tegangan normal

Sedangkan tegangan tangensialnya: = =


b) Tegangan Tarik
Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling,
= kg.f
dan lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan mengalami tegangan
tarik yang besarnya tergantung pada beratnya.

Gambar 1.16 Tegangan tarik pada batang penampang luas A

Persamaan tegangan tarik dapat dituliskan:

t = = Di mana: F = gaya tarik, A = luas penampang

c) Tegangan tekan
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling
berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada
tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan

batang torak. Tegangan tekan dapat ditulis: D = =

Gambar 1.17 Tegangan tekan


d) Tegangan geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya
yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, gaya tidak segaris
namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak
terjadi pada konstruksi seperti sambungan keling, gunting, dan
sambungan baut.

Pada gambar di atas, dua gaya F sama besar berlawanan arah.


Gaya F bekerja merata pada penampang A. Pada material akan timbul
tegangan gesernya, sebesar:

g = ( N/m²)

Untuk konstruksi pada paku keling, maka Fmaksimum = • D²

Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja


pada penampang normal dengan jarak yang relatif kecil, maka
pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi
adalah

Apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka


sesuai dengan persamaan di bawah ini tegangan gesernya adalah

, di mana D = diameter paku keling

e) Tegangan lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan
ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial.
Gambar 1.19 Tegangan lengkung pada batang rocker arm
dimana:
.
Gambar 1.19 Tegangan lengkung pada batang rocker arm

F = RA + RB dan =

Dimana Mb = momen lengkung


f) Tegangan puntir
Tegangan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang-
batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran. Jadi,
merupakan tegangan tangensial.
Benda yang mengalami beban puntir akan menimbulkan tegangan

puntir sebesar: =

di mana:M
Mt = momen puntir (torsi)
Wp = momen tahanan polar (pada puntir)

Gambar 1.20 Tegangan puntir

M e s i n K r a n e ' d i g u n a k a n untuk &e&indahkan


( e ( a n  (erat )ada k!nstruksi* T e g a n g a n t a r i k t e r # a d i ) a d a k a + a t u n t u k
& e n g a n g k a t  (e(an
Mesin u#i tarik ' untuk &engetahui kekuatan tarik dari (ahan "ang diu#i *Tegangantarik
ter#adi )ada (agian atas )enarik,
Lipft barang (arang ' untuk &e&indahkan (arng keatas/(a+ah dala& satu #alur*Tegangan

tarik ter#adi )ada ka+at )enarik li.t,

K e r e t a g a n t u n g ' u n t u k   trans)!rtasi atau hi(uran


d i t e & ) a t  t e & ) a t " a n g ti n g g i * T e g a n a n t a r i k t e r # a d i ) a d a ka+at )enahan
kereta

Ipad h!lder ' untuk &enggantung i)ad di kacade)an &!(il *Tegangan tarik ter#adi )ada
(agian )enghu(ung )egangan dan alas )enggantung,
Jembatan&(atan gantung 'u n t u k t r a n s ) ! r t a s i d i a t a s s u n g a i
a t a u daerahdaerahk h u s u s * T e g a n g a n t a r i k t e r # a d i )
a d a ka+at/tali )enggantungse)an#ang #e&(atan

Tegangan geser terjadi pd tengah engsel yg menghubungkan kedua bagian engsel


Rel kereta api, sebagai jalaur transportasi kereta api terjdi tegangan geser pd baut/paku
keling pengunci jalur rel dg landasasan
Rantai untuk penyalur gerakan ke roda dll (teg gesr terjdi pada bagian silinder penghubung

rantai

Baling2 kapal untuk menggreakkan kapal dan mengatur kecepatan kapal teg torsi terjadi pd
pusat baling2 yng berputar
Pemasangan baut pneumatic, utk memasang/melepas baut d tenaga angin (teg torsi terjdi
pd ujung pneumatc yg menghubungkan dg kunci baut yg berputar

Mesin penekuk,untuk membengkokan plat(teg bending terjdi pd ujung mesin yg


membending benda)
Mesin peneukuk plat panjang, untuk menekuk atua membending plat teg bending terjdi pd
plaat shg tertekuk

Sok motor menjaga beban pd motor agar aman dan nyaman ketika dikendarai (teg tekan
terjdi pd sok yg tertekan ketika motor diberi beban

Teg.tekan terjdi pada pab pengankat mobil


Mesin press untuk menekan bk
Batang dengan penampang segi
empat ditarik oleh gaya F,
Gaya tarik F = 15.000 N
Panjang batang L = 1000 mm
Tinggi penempang = 30 mm
Lebar penampang = 20 mm
Hitunglah tegangan tarik pada
penampang batang !
Batang dengan penamapang bujur
sangkar ditarik ole gaya F
Gaya tarik F = 10.000 N
Panjang batang L = 1000 mm
Lebar batang = 20 mm
Tinggi batang = 20 mm
Hitunglah tegangan tarik pada
penampang tsb!
Batang dengan penamapang bulat
ditarik oleh gaya
Gaya tarik F = 3140 N
Panjang batang L = 1000 mm
Diameter penamapang d = 20 mm
Hitunglah tegangan tarik yang
terjadi pada penampang tsb!
Kawat/logam ditarik dengan suatu
gaya tarik. Panjanga awal 1000 mm dan
setelag ditarik panjangnya menjadi 1014
mm. Berapa persen regangan dari logam
tersebut!
Suatu bahan uji tarik mempunyai
ukuran luas penampang 625 mm²,setelah
putus luas penampangnya menjadi 600
mm². Berapa persen kontraksinya!
Diameter awal benda kerja uji
mempunyai ukuran 25 mm dan setelah
ditarik mempunyai ukuran 24 mm.
Berapakah kontraksinya!

Anda mungkin juga menyukai