1. Untuk menyambung 2 batang / plat dengan paku-paku
kita bedakan 3 cara :
A)
s
P P
d
B) sambungan iris tunggal
P s P
d
P = gaya
s = tebal plat
d = diameter paku / baut
C) Cara ketiga ialah sambungan ganda, cara
ketiga ini yang sering dipakai untuk
penyambungan, karena tidak ada lenturan,
dari pelat, maupun dari strip2.
P P
d
Sambungan / Hubungan Tunggal :
A) Putusnya paku, akibat geseran :
P = Kekuatan 1 buah paku geser
1
P . .d . d = diameter paku / baut
2
4 s = tebal plat
teganganijin
0,8. t 3,14
1
P . .d 2 .0,8. t
4
P P
diameter paku yang putus
s
P P
plat yang pecah
d
P P
Pada sambungan agar sama kuat antara tegangan
gesernya dengan tegangan tumpunya, maka kekuatan
geser harus sama dengan kekuatan tumpunya. ( P
geser = P tumpu ).
t 1400kg / cm 2
0,8. t = 0,8.1400 kg/cm2( gsr)
= 1120 kg/cm2
st 2. = 2.1120 kg/cm2( tmp)
= 2240 kg/cm2
d paku = 2.s = 2.10 mm = 20 mm
P = 25000 kg
Jadi banyaknya paku yang diperlukan ( n pk)
untuk penyambungan sistem ganda, tumpu
yang menentukan.
P
nst
d .s. st
25.000kg
2.1.2240kg / cm 2 = 5,58 buah dibulatkan 6 buah.
½ .3,14.22.0,8.1400 = 2.1.2.1120
7037,17 kg = 4480 kg
( artinya 1 buah paku mampu menahan sekian kg )
Dengan demikian terbukti bahwa yang menentukan
pada sambungan ganda yaitu kekuatan tumpu.