Anda di halaman 1dari 3

PRELIMINARY DESIGN BALOK

Sumbu 1 = Sumbu 2 = Sumbu 3 = Sumbu 4 = Sumbu 5 = Sumbu 6

A B C D E F G

3000 3000 3000 3000 3000 3000

Balok AB dan Balok FG merupakan balok dengan perletakan satu ujung menerus.
Sehingga berdasarkan SNI 03-2847-2013 Tabel 9.5(a), tebal minimum balok non prategang
dengan berat jenis beton normal dan mutu tulangan BJ40, adalah :
𝑙
ℎ=
18,5
𝑙 AB = 𝑙 FG = 3000 mm
Maka :
𝑙 3000
ℎ= = = 162,16 𝑚𝑚
18,5 18,5

Balok BC, CD, DE, EF, dan FG merupakan balok dengan perletakan dua ujung menerus.
Sehingga berdasarkan SNI 03-2847-2013 Tabel 9.5(a), tebal minimum balok non prategang
dengan berat jenis beton normal dan mutu tulangan BJ40, adalah :
𝑙
ℎ=
21
𝑙 BC = 𝑙 CD = 𝑙 DE = 𝑙 EF = 𝑙 FG = 3000 mm
Maka :
𝑙 3000
ℎ= = = 142,86 𝑚𝑚
21 21

Catatan : Dimensi balok satu ujung menerus maupun dua ujung menerus akan disamakan,
sehingga diambil nilai h yang maksimum, yaitu 162,16 mm ≈ 200 mm.

Misalnya :
P = 40 mm
D = 16 mm
∅ = 8 mm
200 mm

1
𝑑 =ℎ−𝑝−∅− 𝐷
2
1
𝑑 = 200 − 40 − 8 − (16) = 144 𝑚𝑚
2

b = ...

Menurut Edward G. Nawi dalam bukunya yang berjudul Beton Bertulang, nilai b berada
diantara 0,25d dan 0,6d.
0,25𝑑 < 𝑏 < 0,6𝑑 , maka :
36 𝑚𝑚 < 𝑏 < 86,4 𝑚𝑚
• Berdasarkan SNI 03-2847-2013 :
- Jarak bersih tulangan pada arah vertikal diambil ≥ 25 atau ≥ D.
- Jarak bersih tulangan pada arah mendatar diambil ≥ 25 atau ≥ D.
• Misalkan akan dibuat balok mutu tinggi dengan besar butir maksimum agregat 19 mm.

h = 200 mm
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 200 − 2(40) − 2(8) − 2(16)
= 72 mm (OK)
Jika b = 90 mm
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 90 − 2(40) − 2(8) − 2(16)
= −38 mm
b = 90 mm tidak memenuhi syarat jarak bersih tulangan horizontal dan jarak maksimum
agregat, sehingga dimensi harus diperbesar.

Jika diambil h = 300 mm, maka :

Misalnya :
P = 40 mm
D = 16 mm
300 mm

∅ = 8 mm
1
𝑑 =ℎ−𝑝−∅− 𝐷
2
1
𝑑 = 300 − 40 − 8 − (16) = 244 𝑚𝑚
2

b = ...

Menurut Edward G. Nawy dalam buku yang berjudul Beton Bertulang, nilai b berada diantara
0,25d dan 0,6d.
0,25𝑑 < 𝑏 < 0,6𝑑 , maka :
61 𝑚𝑚 < 𝑏 < 146,4 𝑚𝑚
Jika b = 150 mm
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑏 − 2𝑝 − 2∅ − 2𝐷
= 150 − 2(40) − 2(8) − 2(16)
= 22 𝑚𝑚
b = 150 mm memenuhi syarat jarak tulangan horizontal (≥ D) dan butir agregat minimum
(>19mm).
Maka dimensi balok = (150 x 300) mm.

Anda mungkin juga menyukai