h=35 cm
b=25 cm
KOLOM
Diketahui :
L balok = 500 cm
L kolom = 400 cm
Untuk kolom b = h
Ik Ib
≥
Lk Lb
1 1
bh ³ bh ³
12 12
≥
400 500
1 1
bh ⁴ ×25 ×35²
12 2
≥
400 500
4
41 , 7 h =35729 1666 , 7
h=54 cm ( asumsi kolom 55 cm )
jadi dimensi kolom yang digunakan adalah 55 x 55 cm
A B C D E F
5 5 5 5 2
fy=400
5000
AB= =208 , 3 m
24
5000
BC= =250 m
20
5000
C D= =178 , 6 m
28
5000
D E= =178 , 6 m
28
2
E F= =0.08
24
AB+ BC +CD + DE+ EF
rata−rata=
5
208 ,3+ 250+178 , 6+178 , 6+0 , 08
¿
5
208 ,3+ 250+178 , 6+178 , 6+0 , 08
¿
5
= 163 mm 16,3
ln=5000−175−175=4650(asumsikolom 350 x 350 mm)
ln=4560 ˃ 4 x 242=4560 ˃ 968(ok)
1. Lebar penampang bw, harus sekurangnya nilai terkecil dari 0.3h dan 250 mm
Asumsi lebar balok (bw) menggunakan 250 mm
0 , 3 h=0 ,3 x 400=120 mm
250 mm yang digunakan ˃120 mm dan 250 mm(ok )
Lebar kolom yang digunakan 350 x 350 mm sedangkan lebar balok 250 mm maka tidak
melebihi lebar kolom (ok)
BALOK ANAK
A. Pada SNI 2847-2019 memberikan Batasan pada table 9.3.1.1 untuk tinggi minimum balok non
prategang
Benrtang = 5 m, control kondisi perletakan (menerus satu sisi)
l 2500
h=tinggi balok= = =135,135 mm (minimal tinggi balok)
18 ,5 18 , 5
digunakan tinggi balok (h) 250 mm
B. Pada SNI 2847-2019 untuk balok SRPMK harus memenuhi batasan dimensi berikut
1. Bentang bersih ln, harus minimal 4d (d = jarak efektif beton)
16
d=250−40−10− =192
2
ln=2500−175−175=2250(asumsi kolom 250 x 250 mm)
ln=2250 ˃ 4 x 192=2250˃ 768(ok )
2. Lebar penampang bw, harus sekurangnya nilai terkecil dari 0.3h dan 250 mm
Asumsi lebar balok (bw) menggunakan 250 mm
0 , 3 h=0 ,3 x 400=120 mm
250 mm yang digunakan ˃120 mm dan 250 mm(ok )
Lebar kolom yang digunakan 250 x 250 mm sedangkan lebar balok 250 mm maka tidak
melebihi lebar kolom (ok)