PENDAHULUAN
Ly=4000
Lx=2875
mmmm
mm
Mencari Jenis Plat
Ly = 4 m
Lx = 2,875 m
4
= = 2,875 = 1,3
1+ 2+ 3+ 4
fm = 4
15,38+ 11,05+ 2,27+3,27
= 4
= 7,99
Bentang bersih Ln
Ln x = 2875 ( x 400 + x 200 ) = 2575 mm
Ln y = 4000 ( x 400 + x 200 ) = 3700 mm
Mencari Tebal Plat
Berdasarkan SNI 2847 : 2013, karena fm > 2, maka h min tidak boleh
kurang dari 90 mm.
250
( 0,8+ ) 2575 ( 0,8+ )
1400 1400
H1 = = = 52,82 mm
36+9 36+9 1,3
250
( 0,8+ ) 4000 ( 0,8+ )
1400 1400
H2 = = = 82,06 mm
36+9 36+9 1,3
Hmin < 90, maka diambil dimensi tinggi plat 125 mm.
Berdasarkan perhitungan di atas, tebal plat yang akan dipakai dalam desain ini
adalah sebesar 125 mm untuk plat lantai dan 100 mm untuk plat atap.
ii. Pra Dimensi balok induk lantai berdasarkan engineering judgment. Pra dimensi
L
balok induk menggunakan pendekatan 12.
L 8000
h> = = 666,66 mm 600 mm
12 12
1 2
b=( ~ ) h = 300 ~ 400 mm, b = 400 mm didasarkan juga pada lebar
2 3
3
minimum untuk pengekangan kolom yaitu minimal bkolom.
4
iii. Pra Dimensi balok anak lantai berdasarkan engineering judgment. Pra dimensi
balok anak lebih kecil dari balok induk lantai karena tidak memperhitungkan
gempa.
h = 2/3 x H = 2/3 x 600 = 400 mm
b = 1/2 x h = 1/2 x 400 = 200 mm
iv. Pra Dimensi balok anak atap berdasarkan engineering judgment. Pra dimensi
balok anak lebih kecil dari ring balok karena tidak memperhitungkan gempa.
h = 2/3 x H = 2/3 x 600 = 400 mm
b = 1/2 x h = 1/2 x 400 = 200 mm
v. Pra Dimensi kolom berdasarkan engineering judgment. Pra dimensi kolom untuk
struktur gedung 3 lantai sebagai berikut :
h = 500 mm
b = 500 mm
1.3 Denah Struktur
Struktur gedung museum direncanakan berdasarkan denah sebagai berikut :
i. Denah Ruang Lantai 1 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1
8000
8000
8000
8000
8000
8000
iv. Denah Balok Lantai 1 dan 2 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4
8000
KP
KP
KP 8000
KP
3500
3500
3500
3500
3500
3500
8000 8000
Total beban lantai 1 = Beban mati tambahan + beban hidup + beban sendiri
= 434806.22 kg
Beban Struktur Lantai 2
Total beban lantai 2 = Berat mati tambahan + beban hidup + beban sendiri
Total beban lantai 3 = Berat mati tambahan + beban hidup + beban sendiri
adalah ketinggian struktur dalam meter, di atas sampai tingkat tertinggi struktur, dan
koefisien Ct dan x ditentukan dari Tabel 15 SNI 1726-2012.
kategori resiko IV (Tabel 1 pasal 4.1.2 SNI 03-1726-2012) dengan faktor keutamaan
Untuk gedung yang berada di zona gempa 5 seperti di Banda Aceh, maka wajib
Menurut SNI Gempa 2012 Pasal 5.3 , jenis tanah ditetapkan sebagai Tanah Keras,
Tanah Sedang dan Tanah Lunak, apabila untuk lapisan setebal maksimum 30 m
paling atas dipenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam Tabel 4. v s , N , dan S u
adalah nilai rata-rata berbobot besaran tersebut dengan tebal lapisan tanah sebagai
besaran pembobotnya. PI adalah Indeks Plastisitas tanah lempung. wn adalah kadar
air alami tanah, dan Su adalah kuat geser niralir lapisan tanah yang ditinjau. Untuk
data tanah seperti pada Gambar 3, besarnya kekuatan geser tanah (Su) untuk setiap
lapisan, dapat dihitung dengan rumus : s = c + h tan .
Nilai kekuatan geser untuk setiap lapisan tanah dihitung sebagai berikut :
Dari Tabel-3, untuk nilai Su = 39,5 kPa < 50 kPa, maka jenis tanah ini merupakan
tanah lunak.
Untuk menghitung percepatan respon spektrum, maka menggunakan data dari situs
puskim.pu.go.id diperoleh nilai Ss = 1,357 dan S1 = 0,649 untuk kota Banda Aceh
dengan situs tanah lunak kelas SE.
Menentukan Koefisien Situs
Untuk mengetahui nilai koefisien situs Fa dan Fv dapat dilihat dari tabel 4 dan 5 SNI
1726-2012.
1
tersebut tidak melebihi = dan tidak boleh kurang dari =
( )
0,814
Cs = = 8,5 = 0,1436 ,dimana Cs < 0,4739 dan Cs > 0,05372.
( ) ( )
1,5
Maka :
V = 0,1436 x 928457.65
Hasil perhitungan untuk persebaran gaya geser gempa rencana ke tiap lantai
H 10,5
Arah X = = 0,66 < 3
Lx 16
H 10,5
Arah Y = = 0,46 < 3
Ly 23
Rasio tinggi struktur dan ukuran denah dalam arah pembebanan baik arah x maupun
arah y < 3, sehingga gaya geser gempa rencana tersebut didistribusikan menjadi beban-
beban terpusat yang bekerja di setiap lantai tingkat di sepanjang tinggi bangunan. Pada
arah X terdapat 5 joint pada tiap lantai, sedangkan pada arah Y terdapat 3 joint pada
tiap lantai.
Tabel 2.3 Distribusi Beban Geser Dasar Pada Portal Memanjang arah-X
1/3 Fx
Lantai Fx (kg)
3 36439,67 12146,56
2 64447,43 21482,48
1 36623,99 12208
Tabel 2.4 Distribusi Beban Geser Dasar Pada Portal Melintang arah-Y
Lantai Fy 1/5 Fy
3 36439,67 7287,935
2 64447,43 12889,49
1 36623,99 7324,798
36439,67
BAB III
ANALISA STRUKTUR
= 540,24 kg/m
q ekivalen total = 2 x q ekivalen
= 2 x 540,24 kg/m
= 1080,49 kg/m = 1,081 ton/m
Total Beban Mati Merata akibat balok anak
= Beban sendiri Balok Anak + Beban Mati Limpahan dari Plat Lantai
= 0,132 ton/m + 1,081 ton/m
= 1,213 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Beban terpusat akibat beban balok anak = q x 2 x L = 1,213 x 2 x 4 = 9,704 ton
b. Beban Hidup (Live Load)
Beban Hidup limpahan dari Plat Lantai
1 1
q ekivalen = 2 x Wu x ( 2) x ( 2 3 2 )
1 2,875 1
= x 400 kg/m2 x ( ) x (42 3 2,8752 )
2 42
= 475,98 kg/m
q ekivalen total = 2 x q ekivalen
= 2 x 475,98 kg/m
= 951,96 kg/m = 0,952 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Vu = 2 x q x L = 2 x 0,952 x 4 = 7,616 ton
3.2.4. Perhitungan Beban untuk Portal Memanjang Arah-X (Lantai 3 atau Atap)
1. Beban Merata
= 118,99 kg/m
q ekivalen total = 2 x q ekivalen
= 2 x 118,99 kg/m
= 237,99 kg/m = 0,238 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Vu = 2 x q x L = 2 x 0,238 x 4 = 1,904 ton
= 435,08 kg/m
q ekivalen total = 4 x q ekivalen
= 4 x 435,08 kg/m
= 1740,3 kg/m = 1,740 ton/m
Total Beban Mati Merata akibat balok anak
= Beban sendiri Balok Anak + Beban Mati Limpahan dari Plat Lantai
= 0,132 ton/m + 1,740 ton/m
= 1,872 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Vu = q x 2 x L = 1,872 x 2 x 2,875 = 10,764 ton
b. Beban Hidup (Live Load)
Beban Hidup limpahan dari Plat Lantai
1
q ekivalen =
3
1
= x 400 kg/m2 x 2,875
3
= 383,3 kg/m
q ekivalen total = 2 x q ekivalen
= 2 x 383,3 kg/m
= 766,6 kg/m = 0,766 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Vu = 2 x q x L = 2 x 0,766 x 2,875 = 4,404 ton
3.2.6. Perhitungan Beban untuk Portal Memanjang Arah-Y (Lantai 3 atau Atap)
1. Beban Merata
= 271,21 kg/m
q ekivalen total = 4 x q ekivalen
= 4 x 271,21 kg/m
= 1084,83 kg/m = 1,084 ton/m
Total Beban Mati Merata akibat balok anak
= Beban sendiri Balok Anak + Beban Mati Limpahan dari Plat Lantai
= 0,144 ton/m + 1,084 ton/m
= 1,228 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Beban terpusat akibat beban balok anak = q x 2 x L = 1,228 x 2 x 2,875 = 7,06
ton
b. Beban Hidup (Live Load)
Beban Hidup limpahan dari Plat Lantai
1
q ekivalen =
3
1
= x 100 kg/m2 x 2,875
3
= 95,83 kg/m
q ekivalen total = 2 x q ekivalen
= 2 x 95,83 kg/m
= 191,66 kg/m = 0,192 ton/m
Balok induk di tengah portal menahan 2 balok anak, sehingga
Vu = 2 x q x L = 2 x 0,192 x 2,875 = 1,104 ton
3.2.