Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

BAB VI

DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG


6.1 Acuan Peraturan dan Software

Adapun acuran peraturan dan software yang digunakan dalam perencanaan


gedung sekolah adalah:

a. SNI 03-2847-2019 sebagai pedoman persyaratan bangunan beton


bertulang
b. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983
c. AutoCad 2021, merupakan software yang digunakan dalam menggambar
desain bangunan
d. SAP 2000 V14, merupakan software yang digunakan dalam mendesain
struktur bangunan dan melakukan perhitungan gaya gaya dan momen
yang terjadi dalam suatu struktur
e. Microsoft Excel, merupakan program komputer yang digunakan dalam
pengolahan angka (aritmatika) dan proses kalkulasi
f. Microsoft Word merupakan program penulisan kalimat yang membantu
dalam penyusunan kata dan penyusunan laporan.
6.2 Data Bangunan
 Nama Bangunan : Gedung Terminal Bandara
 Panjang Bangunan : 40 m
 Lebar Bangunan : 20 m
 Tinggi Bangunan : 10 m
 Tinggi tiap lantai : 5 m

Michaela Pontoh - 20021101030


1 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Michaela Pontoh - 20021101030


2 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

e. Mutu Baja (fy): 410 MPa

6.4.1 Preliminary Design Balok


Tebal minimum balok non-prategang dapat dilihat pada tabel 9.3.1.1 pada SNI 03-
2847-2019.Tabel ini dapat digunakan apabila lendutan tidak diperhitungkan. Nilai pada
tabel tersebut berlaku apabila digunakanlangsung untuk komponen struktur beton normal
dan tulangan dengan mutu 420 MPa.

 Hmin = Sesuai nilai pada tabel (digunakan apabila fy=420 MPa)


𝑓𝑦
 Hmin = Dikalikan (0.4+ ) (digunakan untuk fy selain 420 MPa)
700
 Hmin = Dikalikan (1.65-0.003wc) (digunakan untuk wc 1440 kg/m3-
1840 kg/m3)
Karena fy = 410, maka persamaan yang digunakan adalah :
fy
H min =Nilai padatabel x (0,4 + )
700

1. Balok induk (L= 500 cm) satu ujung menerus


𝐿 𝑓𝑦
Hmin = (0.4+ )
18,5 700
500 410
= (0.4+ )
18,5 700
= 27,03 (0,986)
= 26,65 (Pakai 30 cm)
2
B = x hmin
3
2
= x 30
3
= 20 cm

Michaela Pontoh - 20021101030


3 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Direncanakan dimensi balok induk (L=500 cm) adalah 20/30 cm.

2. Balok anak (L= 500 cm) dua ujung menerus


𝐿 𝑓𝑦
Hmin = (0.4+ )
21 700
500 410
= (0.4+ )
21 700
= 23,81 (0,986)
= 23,48 (Pakai 25 cm)

2
B = x hmin
3
2
= x 25
3

= 16,67 (pakai 20 cm)

Direncanakan dimensi balok anak (L=500 cm) adalah 20/25 cm.

6.4.2 Preliminary Design Pelat


Menurut pasal 9.5.3.3 SNI 2847:2013, tebal pelat minimum
dinyatakan dengan:
1. Untuk αm lebih besar dari 0,2 tapi tidak lebih dari 2,0 Ketebalan
pelat minimum harus memenuhi: h = ( ) ( – ) (2.19) dan tidak kurang
dari 125 mm.
2. Untuk αm lebih besar dari 2,0, ketebalan pelat minimum tidak boleh
kurang dari: H = ( ) (2.20) dan tidak kurang dari 90 mm.
3. Untuk αm yang sama atau lebih kecil dari 0,2, ketebalan pelat
minimum harus memenuhi ketentuan Tabel 2.6

Dan tidak boleh kurang dari:

Michaela Pontoh - 20021101030


4 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Pelat tanpa penebalan (drop panels) = 125 mm


Pelat dengan penebalan (drop panels) = 100 mm
Dimana:
ln = Panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi
dua arah yang diukur dari muka ke muka tumpuan pada pelat tanpa
balok.
fy = Tegangan leleh baja.
β = Rasio dari bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah
memendek dari pelat dua arah.
αm = Nilai rata-rata dari rasio kekakuan lentur balok terhadap
kekakuan pelat (α) untuk semua balok pada tepi pelat. Untuk pelat
tanpa balok, αm = 0.

Perhitungan :
Ly
<2
Lx
5m
=1
5m
1<2 … ( merupakan pelat dua arah )

Menentukan tebal pelat


hrencana =0,12 m=120 mm
b = 0,20m
h = 0,30m

Ln=L x − (( ) ( ))
b
2
+
b
2

Ln=5000−
(( ) ( ))
200
2
+
200
2
Ln=4800 mm

1 3
× b ×h
12
∝min=
1
× L × hrencana3
12

Michaela Pontoh - 20021101030


5 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

1
× 200× 3003
12
∝min = =0,651
1 3
× 4800 ×120
12
Karena ∝min <2 , maka

fy
L n( 0,8+ )
1400
h=
36 +5 β(∝min −0,2)
410
4800( 0,8+ )
1400
h= =137,12 mm ≈ 140 mm
36 +(5 ×1)(0,651−0,2)
Maka tebal pelat yang digunakan adalah 140mm

6.4.3 Preliminary Design Kolom


Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
Bentang sebesar 500 cm x 500 cm.
a. Beban Mati
 Pelat lantai atap = 2400 kg x 5m x 5m x 0,14m = 8.400 kg
 Balok Induk = 2400kg x 0,30m x 5m x 0,20m = 720 kg
 Penutup lantai atap = 24kg x 5m x 5m x 0,1m = 60 kg
 Total Beban Mati = 9.180 kg
b. Beban Hidup

Berdasarkan PPIURG tahun 1983 koefisien reduksi untuk beban hidup


struktur gedung adalah 0.6.

 Beban hidup pelat atap = 100kg /m2 x 5m x 5m x 0,6 = 1.500 kg

 Beban hidup air hujan = 20 kg /m2 x 5m x 5m = 500 kg

 Total Beban Hidup = 2.000 kg

c. Berat Total

W 1=1,2 DL+1,6≪¿ 1,2 ( 9.180 ) +1,6 ( 2.000 )=14.216 kg

Michaela Pontoh - 20021101030


6 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Asumsi b =h, maka b x h = b x b

h=
√ p

0,1 × f c '
=
14.216
0,1 ×30
=68,84 cm

Jadi, dimensi kolom yang digunakan adalah 70/70 cm.

6.5 Pembebanan
1. Beban Mati sendiri elemen ( Self Weight )
Beban ini meliputi berat balok, kolom, shear wall, dan plat lantai. Secara
otomatis SAP 2000 sudah menghitung beban ini dengan memberikan faktor
pengali untuk beban ini sama dengan 0.
2. Beban Mati elemen tambahan ( Super Dead Load )
Beban ini meliputi dinding, keramik, plesteran, plumbing, mechanical &
electrical, dll. Beban ini harus di input secara manual ke dalam SAP 2000
disebabkan factor pengali untuk beban ini sama dengan 0.
Tabel 6.1 Beban Mati Tambahan pada Lantai

Jenis Beban Mati Berat Satuan


2
▪ Berat pasir setebal 1cm 16 kg/m
▪ Berat spesi setebal 3cm 63 kg/m²
▪ Berat keramik setebal 1cm 24 kg/m²
▪ Berat plafon & penggantung 20 kg/m²
▪ Berat instalasi ME 25 kg/m²
▪ Total beban mati tambahan pada lantai 148 kg/m²
Tabel 6.2 Beban Mati Tambahan pada Lantai Atap
Jenis Beban Mati Berat Satuan
▪ Berat plafon & penggantung 20 kg/m²
▪ Berat instalasi ME 25 kg/m²
▪ Total beban mati tambahan pada lantai atap 45 kg/m²

Tabel 6.3 Beban Mati Tambahan pada Balok Lantai

Jenis Beban Mati Berat Satuan


▪ Beban dinding tinggi 4,45m 1110 kg/m²
▪ Beban dinding parapet tinggi 1m 250 kg/m²

Michaela Pontoh - 20021101030


7 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

3. Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penggunaan suatu
Gedung, yaitu beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang
dapat berpindah.

Tabel 6.4 Beban Hidup pada Lantai

Jenis Beban Hidup Berat Satuan


▪ Beban orang & perlengkapan 250 kg/m²

Tabel 6.5 Beban Hidup pada Lantai Atap

Jenis Beban Hidup Berat Satuan


▪ Beban orang & perlengkapan 100 kg/m²

BAB VII
PERMODELAN DAN PEMBEBANAN STRUKTUR

7.1 Permodelan Struktur


7.1.1 Kerangka Model

Pembuatan kerangka model struktur dalam aplikasi SAP 2000 V14 adalah
sebagai berikut:
1. Klik menu File > New Model\

Michaela Pontoh - 20021101030


8 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

2. Ubah unit satuan dengan satuan panjang (Kg, m, C)


3. Klik template Grid Only, sehingga muncul kotak dialog
Quick Grid Lines

Gambar 3.1 Pemilihan New Model pada SAP 2000 V15

4. Lakukan pengeditan grid sesuai dengan denah gedung yang telah diberikan

Setelah dilakukan pembuatan kerangka model menggunakan aplikasi SAP


2000 V15 dengan option Grid Only, maka selanjutnya adalah menentukan struktur
yangakan didesain dengan langkah sebagai berikut:

1. Menentukan spesifikasi material yang akan didesain dengan memilih


menu Define > Materials
2. Setelah itu pilih menu Add New Material > Material Property Data
1. Beton
Spesifikasi material :
 Berat jenis beton = 2400 kg/m2
 f’c = 30 MPa
 Ec = 4700 × √ f ' c = 25.743 MPa

Michaela Pontoh - 20021101030


9 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

2. Tulangan
Spesifikasi material :
 Berat jenis baja = 7850 kg/m2
 fy = 410 MPa
 fu = 550 Mpa
 f ye : 1,1 × f y =451 MPa
 f ue : 1,1 × f u=605 MPa
 Es = 200000 MPa

Michaela Pontoh - 20021101030


10 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

7.1.2 Pemasangan Balok, Kolom, dan Pelat


Menentukan properties elemen yang digunakan dengan klik menu Define
> Section Properties > Frame Section
1. Balok Induk
Klik menu Define > Section Properties > Frame Section > Add New
Property
> Pilih Concrete dan Rectangular > Mengisi Spesifikasi Balok Induk.
Spesifikasi :
 Material = Beton
 Depth = 0,30 m
 Width = 0,20 m
Setelah itu klik menu Concrete Reinforcement dan isikan data berikut :
 Design Type = Beam
 Tebal Selimut = 0,06 m

Michaela Pontoh - 20021101030


11 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

2. Balok Anak
Klik menu Define > Section Properties > Frame Section > Add New
Property
> Pilih Concrete dan Rectangular > Mengisi Spesifikasi Balok Anak.
Spesifikasi :
 Material = Beton
 Depth = 0,25 m
 Width = 0,20 m
Setelah itu klik menu Concrete Reinforcement dan isikan data berikut :
 Design Type = Beam
 Tebal Selimut = 0,06 m

Michaela Pontoh - 20021101030


12 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

3. Kolom
Klik menu Define > Section Properties > Frame Section > Add New
Property
> Pilih Concrete dan Rectangular > Mengisi Spesifikasi Kolom.
Spesifikasi :
 Material = Beton
 Depth = 0,70 m
 Width = 0,70 m
Setelah itu klik menu Concrete Reinforcement dan isikan data berikut :
 Design Type = Column

Michaela Pontoh - 20021101030


13 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

4. Pelat
Klik menu Define > Section Properties > Area Section > Add New Section
> Mengisi Spesifikasi Pelat.

Spesifikasi :

 Material = Beton
 Membrance = 0,14 m
 Bending = 0,14 m

Michaela Pontoh - 20021101030


14 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

7.2 Pemberian Beban Pada Struktur

Pemberian beban pada struktur yang telah didapatkan dari perhitungan yang
kemudian di buat menggunakan program bantu SAP 2000 V14 dengan langkah- langkah
sebagai berikut :

1. Klik menu Define > Load Pattern, kemudian tentukan Load Pattern Name,
Type, dan Self Weight Multiplier dari tiap beban yang dimasukkan.

2. Selanjutnya untuk memperoleh beban ultimate dari beban – beban yang


mungkin terjadi pada struktur yang didesain, maka dilakukan kombinasi
beban terfaktor dengan cara klik menu Define > Load Combinations > Add
New Combo
Mengacu pada SNI 2847 – 2013, maka didefinisikan kombinasi pembebanan
gravitasi sebagai berikut :

 1,4 DL

 1,2 DL + 1,6 LL

Michaela Pontoh - 20021101030


15 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Kombinasi beban tersebut dapat dicari nilai envelope nya (maksimum/ minimumnya)
dengan cara mengubah Load Combination Type menjadi Envelope, kemudian memasukkan
semua kombinasi pembebanan tersebut

Michaela Pontoh - 20021101030


16 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

3. Setelah itu masukkan beban mati dan beban hidup sesuai dengan tabel 6.1 sampai tabel
6.5. Dengan cara blok area lantai yang akan diisi beban > klik menu Assign > Area
Loads > Uniform (Shell) > Masukkan tipe dan nilai beban.
Setelah seluruh beban dimasukkan pada program bantu SAP 2000 V14 mulai
dari beban SDL, LL, dan dinding maka didapatkan hasil pembebanan sebagai
berikut.

Michaela Pontoh - 20021101030


17 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Michaela Pontoh - 20021101030


18 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Setelah seluruh pembebanan telah dimasukkan pada program SAP 2000 V14,
maka struktur yang telah kami rancang dapat dilakukan pada tahap selanjutnya yakni
tahap run dimana akan didapatkan apakah struktur yang kami bangun telah sesuai atau
tidak, berikut hasil run pada program SAP 2000 V14 ini :

Michaela Pontoh - 20021101030


19 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Kemudian dilakukan pengecekan struktur dengan cara klik menu Design >
Concrete Frame Design > Start Design/Check of Structure. Didapat hasil sebagai
berikut :

Langkah selanjutnya ubah dimensi dari frames yang mengalami masalah (balok
induk). Cara cek frames yang bermasalah adalah klik opsi ‘yes’.
Untuk Balok Induk diubah dimensinya menjadi 35/50 cm. Setelah itu dilakukan
tahap run dan pengecekan kembali. Maka didapat hasil sebagai berikut.

Michaela Pontoh - 20021101030


20 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

Michaela Pontoh - 20021101030


21 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014
LAPORAN TUGAS BERSYARAT

DETAIL ENGINEERING DESIGN


TEKNIK BANDAR UDARA (TSL 4042)

BAB VIII
DESAIN PENULANGAN

Michaela Pontoh - 20021101030


22 Michelle Walakandou - 20021101099
Meylisa Balirante - 20021101014

Anda mungkin juga menyukai