Anda di halaman 1dari 30

3.3.

3 Balok Induk Melintang

Gambar 3.1 Denah dan Pembebanan Balok Induk Melintang


Dengan menggunakan sap2000 untuk menginput beban mati dan
hidup tidak perlu di Equivalent cukup melihat bentuk distribusi beban ke
balok dikalikan tinggi trapesium/segitiga.
Beban terpusat dari sumbangan balok diambil dari reaksi beban
hidup dan mati dari sap2000 v.14
Beban terpusat di P1
Beban terpusat mati = 5,68 kN/m
Beban terpusat hidup = 1,93 kN/m

I. BEBAN LANTAI A1
Beban mati sumbangan pelat lantai (WD)

0,92
A1
A1 = 4.65

1,85
2
kN/m x 0,92 m = 4,278 Kn/m
Beban Hidup (WL)
WL = 3,83 KN/m2 x 0,92 m = 3,524 kN/m
II. BEBAN LANTAI A2
Beban mati sumbangan pelat lantai (WD)

1,8
A2

3,65

P1 = 4,65 kN/m2 x 1,8 m = 8,37 Kn/m


Beban Hidup (WL)
WL 2, 87 KN/m2 x 1,8 m = 5,166 kN/m

Beban mati Dinding


Beban Dinding = 2,5 KN/m2 x 4 m = 10 kN/m
Beban Plesteran dinding = 4 x 4 m x 0, 21 KN/m2 = 3, 36 kN/m +
WD = 13,36 kN/m
Gambar 3. 2 Penamaan portal melintang as B-B
Gambar 3. 3 Pembebanan portal melintang as B-B akibat beban mati
Gambar 3. 4 Pembebanan portal melintang as B-B akibat beban hidup
Gambar 3. 5 Gaya Geser Akibat Beban Mati Portal Melintang As B-B
Gambar 3. 6 Gaya Geser Akibat Beban Hidup Portal Melintang As B-B
Gambar 3. 7 Gaya momen akibat beban mati
Gambar 3. 8 Gaya momen akibat beban hidup
Gambar 3. 9 Gaya Aksial Akibat Beban Mati Portal Melintang As B-B
Gambar 3. 10 Gaya Aksial Akibat Beban Hidup Portal Melintang As B-B
Perhitungan Portal melintang
Perencanaan balok melintang
Ring balok (RB) = 300 x 550 mm
Sloof = 300 x 600 mm
Balok induk lantai 2-3 = 300 x 600 mm
Fc’ = 25 Mpa
Fy’ = 420 Mpa
Dicoba setiap lantai menggunakan :
Ring balok
Diameter tulangan pokok = D19 mm
Diamter tulangan sengkang = D10 mm
Sloof
Diameter tulangan pokok = D22 mm
Diameter tulagan sengkang = D13 mm
Lantai 2-3
Diameter tulangan pokok = D22 mm
Diameter tulangans sengkang = D10 mm
Selimut beton 40 mm
Penulangan balok tumpuan ring balok
Tabel 3. 1 gaya dalam ring balok melintang

(dari progam sap2000 v.14)


Penulangan momen tumpuan Ring Balok
Momen tumpuan maksimal = 154, 50056 kNm
Selimut beton = 40 mm
Tulangan pokok = 19 mm
Tulangan sengkang = 10 mm
Lebar balok = 350 mm
Tinggi balok = 550 mm
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa → β 1 = 0,85
Mutu Baja (fy) = 420 Mpa
Ф = 0, 9
1
d eff = h – ts – tulangan sengkang - tulangan pokok
2
1
= 550 – 40 – 10 . . 19
2
= 490,5 mm
Mu
Rn =
Ø b deff ²
154 , 50056 . 10⁶
=
0 , 9 .300 . 490 , 5²
= 2, 379
fy
m =
0 , 85 . fc '
420
=
0 , 85 .25
= 19,764

Ꝭperlu =
1
m [ √
1− 1− ]
2 mRn
fy

=
1
19,764[ √
1− 1−
2(19,764)(2,379)
420 ]
= 0,006
1, 4
Ꝭmin =
fy
1,4
=
420
= 0, 003
Karena f’c = 25 Mpa, fy = 420 Mpa, maka β1 = 0, 85

[
Ꝭmax = 0 , 75 x β 1 x fc x
0 , 85
fy ][
x
600
600+ fy ]
[
= 0 , 75 x 0 ,85 x 25 x
0 ,85
420 ][
x
600
600+ 420 ]
= 0, 018
Ꝭ > Ꝭmin , maka dipakai Ꝭ :
As perlu = Ꝭ . b . deff
= 0,006 x 300 x 490,5
= 828,9 mm2
1
Asd = πd²
4
1
= π 19²
4
= 283,528 mm²
As Perlu
n =
Asd
828 , 9
=
283,528
= 2,923 = 3 batang
Cek jarak bersih antara tulangan
b− ( 2 xP )−( 2 xØ sengkang )−(n x Dpokok)
S =
(n−1)
300−( 2 x 40 )−( 2 x 10 )−(3 x 19)
=
(3−1)
= 71,5 mm > 40 mm ( oke )
Penulangan momen lapangan ring balok
Momen Lapangan maksimal = 293, 060 kNm
Selimut beton = 40 mm
Tulangan pokok = 19 mm
Tulangan sengkang = 10 mm
Lebar ring balok = 300 mm
Tinggi ring balok = 550 mm
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa → β 1 = 0,85
Mutu Baja (fy) = 420 Mpa
Ф = 0, 9
1
d eff = h – ts – tulangan sengkang - tulangan pokok
2
1
= 550 – 40 – 10 . . 19
2
= 490,5 mm
mu
Rn =
Ø b deff ²
293,060 . 10⁶
=
0 , 9 .300 . 490 , 5²
= 4,529
fy
m =
0 , 85 . fc '
420
=
0 , 85 .25
= 19,764
Ꝭperlu =
1
m [ √
1− 1− ]
2 mRn
fy

=
1
[ √
19,764 1− 1−
2(19,764)(4,529)
420 ]
= 0,012

1, 4
Ꝭmin =
fy
1,4
=
420
= 0, 003
Karena f’c = 25 Mpa, fy = 420 Mpa, maka β1 = 0, 85

[
Ꝭmax = 0 , 75 x β 1 x fc x
fy ][
0 , 85
x
600
600+ fy ]
[
= 0 , 75 x 0 ,85 x 25 x
0 ,85
420 ][
x
600
600+ 420 ]
= 0, 018

Ꝭ > Ꝭmin , maka dipakai Ꝭ :


As perlu = Ꝭ . b . deff
= 0,012 x 300 x 490,5
= 1.657, 8 mm2

1
Asd = πd²
4
1
= π 19²
4
= 283,528 mm²
As Perlu
n =
Asd
1.657 , 8
=
283,528
= 5, 847 = 6 batang
Cek jarak bersih antara tulangan
b− ( 2 xP )−( 2 xØ sengkang )−(n x Dpokok)
S =
(n−1)
300−( 2 x 40 )−( 2 x 10 )−(6 x 19)
=
(3−1)
= 43 mm > 40 mm ( oke )

Tabel 3. 2 Penulangan Geser Ring Balok


Faktor reduksi = 0, 75
Tulangan Geser = Ø10 mm
Vu = 199,102 kN
Deff = h – p – Ø sengkang – 0,5 Ø tul. Pokok
= 300 – 40 – 10 – ( 0,5 x 19 )
= 240,5 mm
1
x = ( lebar balok anak ) + deff
2
1
= ( 300 mm ) + 240,5 mm
2
= 271 mm

Gambar 3. 11 Diagram Vuc


Vuc = 192,635 kN = 192635 N
ØVc = Ø ( 0, 17 . λ . √ Fc . . bw . deff )
= 0, 75 ( 0, 17 . 1 . √ 25 . . 300 . 240,5 )
= 45995, 6 N
Vuc < ØVc, Maka harus diperlukannya tulangan geser
Di pakai 2 kaki db = 10 mm, 2 kaki
Av = 2 . π . 52 = 157 mm2
S2 = d/2
= 240,5 /2
= 120, 25 mm
Diambil S = 120 mm ~ 125 mm
Jadi digunakan tulangan sengkang Ø10 – 125 mm
Gambar 3. 12 Detail Penulangan ring balok
Penulangan Balok Induk Lantai 2
Tabel 3. 3 Tabel gaya dalam balok melintang

(dari progam sap2000 v.14)


Tabel 3. 4 Tabel Perhitungan Penulangan Lentur Balok Induk Lantai 2

Perencanaan Penulangan Lentur

Perhitungan Penulangan Lentur

Tabel 3. 5 Tabel Perhitungan Penulangan Geser Balok Induk Lantai 2


Perencanaan Penulangan Geser

Perhitungan Penulangan Geser


Gambar 3. 13 Gambar tulangan balok induk lantai 2
Tabel 3. 6 Penulangan balok induk lantai 3

(dari progam sap2000 v.14)


Tabel 3. 7 Tabel Perhitungan Penulangan Lentur Balok Induk Lantai 3

Perencanaan Penulangan Lentur

Perhitungan Penulangan Lentur

Tabel 3. 8 Tabel Perhitungan Penulangan Geser Balok Induk Lantai 3


Perencanaan Penulangan Geser

Perhitungan Penulangan Geser


Gambar 3. 14 Detail Penulangan Balok Induk lantai 3
Tabel 3. 9 Penulangan Sloof Melintang

(dari progam sap2000 v.14)


Tabel 3. 10 Tabel Perhitungan Penulangan Lentur Balok Induk Lantai 3
Perencanaan Penulangan Lentur

Perhitungan Penulangan Lentur

Tabel 3. 11 Tabel Perhitungan Penulangan Geser Balok Induk Lantai 3


Perencanaan Penulangan Geser

Perhitungan Penulangan Geser


Gambar 3. 15 Detail Penulangan Sloof

Anda mungkin juga menyukai