0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Virus COVID-19 menular melalui droplet yang dihasilkan saat batuk, bersin, dan berbicara, serta permukaan terkontaminasi. Virus dapat bertahan 2-3 hari di permukaan seperti plastik dan baja. Tempat ramai, sempit, dan tertutup berisiko tinggi menular.
Virus COVID-19 menular melalui droplet yang dihasilkan saat batuk, bersin, dan berbicara, serta permukaan terkontaminasi. Virus dapat bertahan 2-3 hari di permukaan seperti plastik dan baja. Tempat ramai, sempit, dan tertutup berisiko tinggi menular.
Virus COVID-19 menular melalui droplet yang dihasilkan saat batuk, bersin, dan berbicara, serta permukaan terkontaminasi. Virus dapat bertahan 2-3 hari di permukaan seperti plastik dan baja. Tempat ramai, sempit, dan tertutup berisiko tinggi menular.
Droplet adalah cipratan atau percikan liur dari hidung atau mulut saat bersin, batuk dan berbicara. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam jarak dekat. Kemudian aerosol tersebut akan dihirup oleh orang yang berada di dekat dirinya. Penularan COVID-19 terutama terjadi melalui droplet yang dihasilkan orang-orang yang sudah terinfeksi. Penyebaran virus COVID-19 melalui permukaan yang terkontaminasi Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut. virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu. Virus dapat hidup di permukaan seperti plastik dan baja. Untuk mencegah cara penularan virus ini, bisa dengan membersihkan berbagai permukaan tersebut seperti meja, dapur, kenop, dan permukaan lainnya dengan disinfektan dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan. Penyebaran virus COVID-19 melalui fecal-oral atau limbah manusia Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus Corona ditemukan juga pada fecal-oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO mengatakan hingga saat ini masih belum ada laporan yang dipublikasi terkait cara penularan virus Corona melalui cara ini dan bukan menjadi upaya transmisi utama virus. Dalam laman resmi WHO, selain melalui fecal-oral tersebut, penyebaran virus Corona juga bisa terjadi melalui darah, dari ibu ke anak, hingga dari hewan ke manusia. Tempat yang rawan menjadi tempat penyebaran virus COVID-19 Selain cara penularan virus Corona, WHO pun juga menyinggung beberapa tempat yang rawan menjadi tempat penyebaran virus Corona, seperti: 1. Tempat ramai 2. Tempat yang sempit 3. Ruangan yang terbatas dan tertutup Contoh-contoh tempatnya seperti, restoran, klub malam, tempat ibadah, tempat bekerja atau kantor, tempat latihan paduan suara, dan kelas kebugaran. Penyebaran virus Corona ini tentunya bisa dicegah dengan menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak minimal satu meter, hindari tempat-tempat ramai, menghindari ruangan tertutup dengan ventilasi yang buruk, dan bila diperlukan pakai face shield. Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4960182/cara-penyebaran-virus-corona-covid-19- menurut-who https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/hati-hati-pada-droplet-2 https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5122703/berbagai-cara-penyebaran-virus-corona- covid-19-menurut-who-apa-saja