Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan Puja dan Puji Syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul Budaya Makan Orang Indonesia.
Adapun tujuan dari penulisan dan pembuatan makalah ilmiah adalah untuk menyelesaikan
tugas dalam mata pelajaran sosiologi dan antropologi gizi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah sosiologi dan antropologi gizi ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembacanya.
Wassalamualaikum,Wr.Wb

Jakarta, 21 Maret 2017

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap budaya makan dari suatu negara tentu berbeda – beda. Entah itu bahan makanan
yang harus selalu ada, urutan makannya, maupun cara – cara makan dan penghidangannya.
Budaya makan orang Indonesia bisa dibilang kurang pas dengan budaya makan internasional.
Mungkin cara-cara makan, penghidangan, dan yang lain-lain. Namun, belum tentu hal ini
tidak baik walaupun terlihat aneh bagi masyarakat Internasional.
Masyarakat Indonesia juga tentu mengalami kesulitan untuk merubah budaya makan yang
bisa dibilang kurang pas dengan budaya makan internasional. Hal ini disebabkan karena
budaya ini sudah dilakukan dari zaman dahulu, bahkan sejak saat kecil. Oleh karena itu dari
makalah ini kami akan memberitahukan apa saja budaya makan orang Indonesia dan apa saja
alasan di balik budaya makan tersebut.

1.2 Tujuan Makalah

Dalam rangka menyelesaikan tugas makalah mata kuliah sosiologi antropologi gizi.

1.3 Manfaat Penulisan

 Mengetahui budaya makan orang Indonesia


 Mengetahui apa saja penyebab di balik terbentuknya budaya makan orang Indonesia
 Mengetahui apa saja hal positif dan negatif di balik terbentuknya budaya makan orang
Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Kebiasaan makan terbentuk dalam diri seseorang sebagai akibat proses sosialisasi yang
diperoleh dari lingkungannya, meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Kebiasaan makan
yang ada pada masyarakat antara satu dengan daerah lain dapat berbeda, mungkin pangan tertentu
dikonsumsi oleh suatu masyarakat, tetapi pada masyarakat yang lain bisa saja pangan tersebut tidak
dikonsumsi. Adanya kebiasaan pangan yang berbeda-beda tersebut bisa diakibatkan dari unsur-unsur
budaya yang ada pada masyarakat itu sendiri (Suhardjo, 1989).
Menurut Sanjur (1982), kebiasaan makan bukan bawaan sejak lahir, tetapi merupakan hasil
belajar yang dimulai dari sejak masa kanak-kanak. Selain oleh unsur budaya yang ada pada
masyarakat, terbentuknya kebiasaan makan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
Pembentukan kebiasaan makan pada masyarakat mempunyai peran penting dalam kebiasaan makan
pada keluarga dan individu yang timbul dari dalam dan luar dirinya. Kebiasaan makan yang dianut
oleh anak, juga akibat belajar dari keluarga terutama dari kedua orang tua.
Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia dalm memenuhi kebutuhannya akan makan
yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan (Suhardjo, 1989). Kebiasaan makan adalah
cara individu atau kelompok individu dalam memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi
terhadap pengaruh fisiologik, sosial dan budaya. Atas dasar inilah terbentuknya kebiasaan pangan
yang ada pada individu maupun keluarga sebenarnya adalah dalam rangka penyesuaian untuk
memenuhi kebutuhan fisik, penyesuaian dengan kebutuhan sosial artinya tidak bertentangan dengan
norma-norma yang ada, juga penyesuaian dengan budaya yang ada pada masyarakat (Sanjur
1982). Menurut Guthe and Mead (1945), kebiasaan makan adalah cara-caraindividu atau kelompok
individu dalam memilih, mengkonsumsi, dan menggunakan makanan yang tersedia yang didasarkan
kepada faktor-faktor sosial dan budaya dimana seseorang hidup.
Menurut Suyatno (2010), kebiasaan makan adalah berhubungan dengan tindakan untuk
mengkonsumsi pangan, dan berapa banyaknya; dengan mempertimbangkan dasar yang lebih terbuka
dalam hubungannya dengan apa yang orang biasa makan; juga berkaitan dengan kemungkinan
kondisi perubahan kebiasaan pola pangan.
Kebiasaan makan dan pola masyarakat bersifat dinamis, yang artinya bahwa akan
dipengaruhi oleh kondisi internal maupun oleh pengaruh eksternal masyarakat itu sendiri. Perubahan
internal biasanya sebagai akibat dari adanya perkembangan sistem sosial-ekonomi masyarakat.

2
Sedangkan, kondisi eksternal dapat dipengaruhi oleh adanya sistem perdagangan maupun migrasi
penduduk yang dapat mempengaruhi tingkat penerimaan pangan (Suyatno 2010).

2.2 faktor yang memengaruhi kebiasaan makan

Preferensi konsumen terhadap makanan merupakan ukuran tentang suka atau tidak suka
konsumen terhadap makanan yang dikonsumsinya (Sanjur 1982). Menurut Susanto (1995), ada tiga
faktor utama yang dapat merubah kebiasaan makan seseorang atau keluarga, yaitu: persepsi terhadap
makanan yang ditentukan oleh wawasan konsumen, pengetahuan, kepercayaan, prestise, rasa, dan
kebiasaan; faktor dalam diri konsumen yang termasuk didalamnya adalah jenis kelamin, umur,
kegiatan, dan keturunan; dan faktor dari luar pribadi konsumen seperti budaya, ekonomi dan ciri
masyarakat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi kebiasaan makan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
faktor ekstrinsik dan intrinsik. Faktor ekstrinsik antara lain lingkungan alam, lingkungan sosial,
lingkungan ekonomi, lingkungan budaya, dan lingkungan agama. Faktor intrinsik antara lain asosiasi
emosional, keadaan jasmani dan kejiwaan, dan penilaian yg lebih tepat terhadap mutu
pangan. Karakteristik makanan yang mempengaruhi preferensi adalah sifat organoleptik makanan,
kemudahan, metode penyiapan, daya cerna dan ketersediaannya (Sanjur 1982). Menurut Suhardjo
(1989), Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yaitu
karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan. Sikap seseorang tentang
suka atau tidak suka terhadap suatu makanan dapat berpengaruh pada kegiatan konsumsi pangan,
sedangkan kombinasi dan variasi rupa, rasa, warna dan bentuk makanan dapat mempengaruhi nafsu
makan seseorang.

2.3 Kepercayaan Makan Orang Indonesia

Setiap negara pasti punya ciri khas masing-masing akan kebudayaannya, bahkan ada beragam
kebiasaan unik yang dilakukan oleh masyarakatnya. Kebiasaan adalah sebagian dari kebudayaan.
Setiap negara juga memiliki kebiasaan makan yang berbeda beda begitu juga dengan Negara
Indonesia. Indonesia juga memiliki kebiasaan makan yang unik. Seperti berikut ini :

1. Makan memakai tangan


Orang Indonesia biasa mengkonsumsi makanannya menggunakan tangan kosong tanpa
sendok ataupun garpu. Hal ini dikarenakan kepercayaan bahwa makan menggunakan tangan
langsung akan terasa lebih nikmat Indonesia adalah negeri yang memegang ‘tepa selira dan
unggah ungguh’ atau sopan santun. Kebanyakan orang Indonesia makan dan melakukan

3
sesuatu dengan tangan kanan. Hal ini karena kita sejak kecil diajari tentang ‘tangan baik’ atau
‘tangan bagus’ oleh orang tua kita, yaitu tangan kanan. Makan memakai tangan ini biasanya
saat mengkonsumsi makanan yang tidak berkuah.

2. Kebiasaan mengkonsumsi nasi


Sudah menjadi kebiasaan di Indonesia, makanan terasa belum lengkap namanya jika belum
ada nasi. Bahkan sebanyak apapun makanan yang dikonsumsi tapi belum mengkonsumsi nasi
orang orang berasumsi bahwa dirinya belum makan. Dikarenakan ciri khas orang Indonesia
yang bila makan harus ada nasi.
3. Mengkonsumsi mie instan menggunakan nasi

Mie instan yang harusnya mengenyangkan karena terbuat dari tepung yang mengandung
karbohidrat tinggi, nyatanya tidak cukup mengenyangkan untuk orang Indonesia. Di
Indonesia orang orang biasa mengkonsumsi mie instan menggunakan nasi. Padahal pola
makan ini tidak sehat dikarenakan konsumsi karbohidrat berlebih

4. Wajib sambal dan lalapan

Di Indonesia, sambal dan lalapan sudah seperti topping wajib untuk para pecinta kuliner
Indonesia. Dengan menambahkan sambel saat makan, selera makan pun jadi meningkat
drastis . Tidak heran ada kurang lebih 300 jenis sambel yang ada di Indonesia dari berbagai
macam daerah. Apa pun makanan yang kurang enak, bila dimakana dengan sambel akan
menjadi enak udah dikonsumsi.

Sambel kesukaan orang Indonesia ini tentunya bukan sambel olahan pabrik botolan.
Melainkan sambel tradisional yang dibuat dengan tangan dan rempah yang melimpah ruah.
Bicara soal sambel juga tidak akan lepas dari lalapan. Lalapan umumnya berisi sayur kol,
timun, dan tomat. Biasanya dihidangkan dengan penyetan sejenis tempe penyet, lele penyet,
ayam penyet, dan bebek penyet.

5. mengkonsumsi kerupuk

Sensasi bunyi dari kerupuk memang sangat digemari oleh orang Indonesia. Gurih dan
renyahnya yang tidak bisa di gambarkan. Kehadiran kerupuk sering kita jumpai hampir di
setiap tempat makan di Indonesia. Mulai dari warung soto, warung lalapan, warung mie ayam,
sampai warung pecel semuanya menyediakan kerupuk.

Jenis kerupuk di Indonesia juga banyak, mulai dari kerupuk bawang, kerupuk ikan tenggiri,
rempeyk udang, dan masih banyak lagi. lucunya, kebiasaan unik pecinta kerupuk di Indonesia
ini beragam, ada yang dengan cara dimakan langsung maupun di makan dengan kuah

4
makanan lainnya, bahkan mengkonsumsi nasi dengan makanan pelengkap sambel dan
kerupuk sudah membawa kenikmatan yang sangat tinggi.

6. Menyukai jeroan

Jeroan memang sangat enak sehingga banyak orang Indonesia yang gemar mengonsumsi
makanan yang satu ini . Hampir 80 % orang Indonesia suka mengkonsumsi jeroan. Mulai dari
jeroan sapi, jeroan ayam, jeroan ikan seperti paru-paru, jantung, otak, usus, dan lainnya.
Tetapi mengonsumsi jeroan atau perut seperti usus, hati dan lainnya ternyata bisa
mempengaruhi kesehatan. Kandungan purin yang tinggi didalam jeroan bisa menyebabkan
penyakit asam urat. Walapun makanan ini mengandung manfaat yang baik bagi kesehatan
namun jika dikonsumsi secara berlebihan tetap tidak baik untuk kesehatan.

7. Tahu dan tempe

Keunikan lain dari kebiasaan makan orang indonesia adalah memakan tahu dan tempe dalam
satu porsi makan. Selama ini, makanan berbahan dasar kacang kedelai tempe dan tahu sering
dianggap sebagai makanan kampung dan kurang bergengsi. Namun siapa sangka, makanan
yang dianggap kurang istimewa di Indonesia ini justru menjadi makanan yang populer dan
mahal di Eropa.

8. Makan lesehan

Ini merupakan kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan padahal jaman sekarang meja makan
sudah muncul dengan berbagai model yang unik-unik. Makan lesehan dinilai sebagai salah
satu wujud kebersamaan dan kesederhanaan yang sangat melekat dengan tradisi bangsa ini.
Biasanya, kalau makan lesehan, suasana yang terbangun akan lebih akrab, bahkan bisa jadi
pembuka diskusi.

Saking mengakarnya, berbagai tempat makan juga menyediakan fasilitas lesehan yang sangat
cocok untuk makan bersama keluarga. Tempat makan lesehan ini bisa dijumpai di berbagai
kota seperti kawasan Malioboro di Yogyakarta, Blok M di Jakarta, atau Punclut di Bandung.

9. Makan sambil mengangkat kaki

Angkat kaki saat makan sudah menjadi ciri khas orang Indonesia, meski tidak semuanya
seperti itu tapi hampir sebagian mayoritas masyarakatnya lebih memilih mengangkat satu
kakinya saat sedang bersantap. Entah ada apa dengan yang namanya mengangkat satu kaki ke

5
atas kursi saat sedang makan, table manner yang cukup santai di Indonesia ini membuat kamu
bisa bebas menikmati makanan dengan lahap tanpa perlu takut akan adanya batasan.

10. Makan cabai rawit mentah

Makan cabai rawit secara mentah-mentah merupakan hal yang sangat biasa bagi orang
Indonesia, biasanya orang Indonesia mengkonsumsi cabai mentah ditemani oleh gorengan. Di
luar negeri cabe rawit harus diolah dulu sebelum di konsumsi.

Cabai juga baik buat kesehatan. Cabai merupakan sumber vitamin A,B,C dan E, serta
ditambah mineral seperti molybdenum, mangan, folat, kalium, thiamin, dan tembaga. Cabai
juga menghasilkan vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk dan pro vitamin A yang
lebih banyak daripada wortel yang sangat diperlukan bagi tubuh.

11. Yang enak dikonsumsi terakhir

Inilah salah satu kebiasaan makan unik di Indonesia, makanan paling enak dihabiskan paling
akhir. Biasanya di piring sudah ada pembagian sendiri-sendiri. Yang paling enak dan yang
lumayan. Yang paling enak di sampingkan, untuk dimakan terkahir. Yang dikonsumsi dahulu
yang rasanya lumayan lalu yang terakhir yang paling enak. Seringnya, lauk pauk seperti
kuning telur, daging, ikan, kulit ayam dan sejenisnya.

Bahkan ada yang mempunyai ritual menghabiskan lauk sampai tulangnya bersih dari daging.
Bebeapa orang di Jawa menyebutnya ‘krokot-krokot tulang’. Ini berlaku jika kamu makan
ceker ayam, tengkleng dan sejenisnya. Mungkin ada sensasi dan kenikmatan tersendiri bagi
orang Indonesia saat melakukan sesi makan krokotan ini.

12. Belum lima menit

Di Indonesia apabila ada makanan yang baru terjatuh, biasanya di sebut dengan istilah belum
lima menit. Makanan yang jatuh akan tetap dimakan karena istilah tersebut yang mengartikan
makanan tersebut akan dihinggapi oleh bakteri setelah lima menit.

Padalah menurut artikel dari time.com ketika terjatuh, bakteri di lantai langsung menempel
pada makanan. Banyak orang percaya bahwa kuman membutuhkaan waktu untuk bisa
mengontaminasi makanan yang jatuh. Bagi orang Indonesia, setelah 5 menit mikroba diyakini
baru dapat menyebar sempurna..

13. Tissu toilet di warung makan

6
Di indonesia sangat tidak asing melihat tissu yang biasanya berada di toilet tetapi berada di
meja makanan warung kaki lima. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan
penjual tentang tissu tersebut atau faktro ekonomi penjual dikarenakan tissu toilet terbilang
lebih murah dibanding tissu untuk makan

14. Mencuci tangan dengan air kobokan

Hal unik lainnya tentang kebiasaan makan di Indonesia adalah mencuci tanggan
menggunakan air kobokan, air kobokan adalah air yang diletakan pada sebuah wadah. Hal ini
dilakukan biasanya dikarenakan tempat makan pinggir jalan yang tidak menyediakan toilet,
sehingga mempermudah pembeli makanan tersebut untuk mencuci tanggan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dalam
waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan dan kebudayaan juga tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, keduanya saling
berkaitan. Kebiasaan makan di Indonesia merupakan kebudayaan yang tidak bisa di
hilangkan. Karena itu merupakan salah satu budaya makan yang diterapkan turun menurun.

8
Daftar pustaka

https://viral.kincir.com/epic-life/5-kebiasaan-makan-orang-indonesia
https://www.blibli.com/friends/articles/7-kebiasaan-makan-yang-cuma-dimiliki-orang-
indonesia/
http://ciepo.com/2015/05/31/10-kebiasaan-makan-orang-indonesia/
http://papasemar.com/15-fakta-unik-cara-makan-yang-hanya-dimiliki-oleh-orang-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai