Aktivitas Fisik
Menurut Kristanti dalam Ekasari (2019), aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh
akibat aktivitas otot-otot skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. Setiap orang
melakuan aktivitas fisik antara individu satu dengan yang lain tergantung gaya hidup
perorangan dan faktor lainnya. Aktivitas fisik terdiri dari aktvitas selama bekerja, tidur,
dan pada waktu senggang. Latihan fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang-
ulang termasuk olahraga fisik sedang yang dilakukan secara terus menerus dapat
mencegah resiko terjadinya penyakit tidak menular (4). Menurut WHO dalam Wardani
(2015), menyatakan bahwa aktivitas fisik adalah variable utama, setelah angka
metabolisme basal dalam penghitungan pengeluaran energi. Setiap orang memiliki
aktivitas atau kegiatan yang wajib dilakukan setiap hari. Kegiatan wajib tersebut tidak
hanya pekerjaan yang mendatangkan penghasilan, namun juga meliputi kegiatan lain
seperti kegiatan domestik rumah tangga, bersosialisasi, rekreasi dan lain sebagainya.
Walaupun tidak penting secara ekonomi, namun pengeluaran energi untuk kegiatan-
kegiatan tersebut perlu diperhitungkan agar didapatkan angka pengeluaran energi
seseorang sebagai manusia tidak hanya sebagai pekerja. Pengeluaran energi tersebut
kemudian dapat menjadi gambaran kebutuhan energi agar seseorang dapat hidup
dengan lebih sejahtera dan berkualitas secara keseluruhan. Besarnya aktivitas fisik yang
dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level) atau
tingkat aktivitas fisik. PAL merupakan besarnya energi yang dikeluarkan (kkal) per
kilogram berat badan dalam 24 jam. PAL ditentukan dengan rumus sebagai berikut
∑(𝑃𝐴𝑅 × 𝑤)
𝑃𝐴𝐿 =
24 𝑗𝑎𝑚
Keterangan :
PAL : Physical Activity Level (tingkat aktivitas fisik)
PAR : Physical Activity Ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk tiap
jenis kegiatan per satuan waktu tertentu)
w : Alokasi waktu tiap aktivitas (jam)
TABEL 1
KLASIFIKASI STATUS GIZI BERDASARKAN IMT/U
1.70-1.99
Sedang (active or moderately active lifestyle)
Menurut WHO yang dimodifikasi WNPG VIII dalam Pratita (2013) , Kategori aktivitas fisik dibagi menjadi
3 yaitu ringan, sedang dan berat. Pengelompokkan aktivitas fisik didasarkan pada beban kerja masing-
masing. Beban kerja ringan meliputi aktivitas sekolah dan aktivitas lain yang tidak menguras tenaga,
beban kerja sedang meliputi aktivitas sekolah disertai dengan pekerjaan rumah tangga dan olahraga,
dan beban kerja berat meliputi pekerjaan di lapangan (3)
1. Kusumawardani EF, Adi AC. Aktivitas Fisik Dan Konsumsi Kedelai Pada Remaja Putri Yang
Mengalami Premenstrual Syndrome Di Smkn 10 Surabaya. Media Gizi Indones. 2018;12(1):54.
2. Devi M. Hubungan kebiasaan makan dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri.
Teknol Dan Kejuru [Internet]. 2010;32(2):197–208. Available from:
http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/viewFile/3101/461
3. Pratita R, Margawati A. Hubungan Antara Derajat Sindrom Pramenstruasi Dan Aktivitas Fisik
Dengan Perilaku Makan Pada Remaja Putri. J Nutr Coll [Internet]. 2013;2(4):645–51. Available
from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
4. Ekasari MF, Riasmini NM, Hartini T. Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia Konsep Dan Berbagai
Intervensi. 2019. 119 p.