Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERKEMBANGAN KOMUNISME DI
KOREA UTARA DAN KUBA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Peminatan
Guru Mata Pelajaran: Ibu Jati Kusuma

Disusun Oleh :

 SIMSON FALENTINO S
 SARNIH
 SITI NURFAIZAH
 SILVI WIDIA ZAHRA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Komunisme Di Korea Utara dan Kuba” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada Sejarah Peminatan di SMA
Negeri 1 Karang Bahagia. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Perkembangan Komunis pada dua
negara tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Jati Kusuma


selaku guru Sejarah Peminatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bekasi, 27 Oktober 2020

Tim Hore

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................3

A. Sejarah Negara Korea Utara dan Kuba .............................................3


B. Perkembangan Komunisme di Korea Utara dan Kuba.......................4
C. Penyebab Mempertahankan Sistem Komunis....................................6
D. Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial, dan
Budaya masyarakat Korea Utara dan Kuba.......................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................

A. Simpulan...............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

K orea Utara secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea


adalah sebuah Negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara
Semenanjung Korea, Ibu Kota dan Kota terbesarnya adalah Pyongyang
zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan,
sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan
Republik Rakyat China. Sebagian dari Sungai Tumen di Timur laut merupakan
perbatasan dengan Rusia.

Korea Utara termasuk dalam Negara satu-partai di bawah Front penyatuan


yang dipimpin oleh Partai Buruh Korea. Pemerintahan Negara mengikuti ideologi
Juche menjadi Ideologi resmi Negara ketika Negara ini mengadopsi konstitusi
baru pada 1972, kendati Kim II- Sung telah menggunakannya untuk membentuk
kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955. Sementara resminya
sebagai Republik Sosialis Korea Utara dipandang oleh sebagian besar Negara
sebagai Negara kediktatoran totaliter stalinis setelah kematian Kim Jong-II pada
tanggal 19 Desember 2011, diperkirakan pemimpin Korea Utara berikutnya
adalah Kim Jong-Un anak termuda Kim Jong-II.

Dan untuk kuba yang merupakan Negara kecil yang berideologikan


komunis, yang terletak di kawasan Amerika Latin dan merupakan tetangga dekat
Amerika Serikat yang Liberal. Sehingga berkaitan dengan letaknya yang strategis
dan memiliki ideologi yang berbeda dengan Negara super power Amerika
Serikat, Kuba memiliki sejarah yang panjang terutama pada masa Perang
Dingin dalam hubungannya dengan Amerika Serikat dan juga Uni Soviet
yang memiliki Rusia sebagai pewaris terbesarnya Bargaining position1

Kuba yang menarik merupakan suatuancaman bagi Amerika Serikat


sehingga menjadikan alasan bagi Amerika Serikat untuk menekan Komunisme
Kuba dalam sejarah politik luar negerinya. Begitupun dengan Kuba yang tetap
berpegang teguh pada ideologinya dan dengan segala cara mempertahankan diri
dari tekanan – tekanan Amerika Serikat, yang salah satunya adalah
menggandeng Uni Soviet. Hubungan diplomatik Rusia – Kuba telah dimulai
sejak kemerdekaan Kuba pada tahun 1902, namun sempat tertahan setelah
Revolusi Rusia pada 1917, saat terjadinya perang Rusia melawan Nazy Jerman
hingga tahun 1943.2 Hinggaterjadinya kudeta dalam pemerintahan Kuba
yang dipimpin oleh Jenderal

1
Fulgencio Batista pada tahun 1952 yang membuat Kuba justru dekat
dengan Amerika Serikat dan menimbulkan ketergantungan, serta memutuskan
hubungan diplomatik dengan Uni Soviet dengan alasan ideologi komunisnya.
Namun revolusi yang dipimpin oleh Fidel Castro untuk menggulingkan
pemerintahan Batista pada tahun 1959 mengalami keberhasilan dan dapat
merubah haluan politik luar negeri Kuba.

Kebijakan – kebijakan Fidel Castro yang sangat merugikan bagi Amerika


Serikat, seperti nasionalisasi properti milik perusahaan Amerika Serikat dan
lahan–lahan milik asing yang termasuk dalam Reformasi Agraria, telah membuat
hubungan Kuba dengan Amerika Serikat semakin renggang. Bahkan Amerika
Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba setelah Kuba menjalin
kerjasama jual beli minyak dengan Uni Soviet dan mengambil alih perusahaan
minyak Amerika Serikat. Kerjasama dengan Uni Soviet tersebut dilakukan Kuba
untuk menyelamatkan perekonomiannya yang tengah terpuruk akibat
ketergantungan dengan Amerika Serikat

1.2 Rumusan masalah


 Sejarah negara Korea Utara dan Kuba
 Perkembangan komunisme di Korea Utara dan Kuba?
 Penyebab mempertahankan system pemerintahan Komunisme
 Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya masyarakat Korea
Utara dan Kuba

1.3 Tujuan Penelitihan

Mengetahui pemahaman tentang ideologi komunis didua negara tersebut,


yang dimana Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common,
universal) adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan
ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan
sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya
kelas sosial, uang, dan negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Korea Utara Dan Kuba

Setelah penjajahan Jepang di Korea yang berakhir karena kekalahan


Jepang pada perang Dunia II tahun 1945, Korea di bagi menjadi dua wilayah
berdasarkan garis 38 derajat lintang utara sesuai dengan perjanjian yang dilakukan
oleh PBB, Uni Soviet di bagian Utara dan Amerika Serikat di bagian selatan. Uni
Soviet dan Amerika Serikat tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai
implementasi penyatuan Korea. Hal ini mengakibatkan pembentukan pemerintah
yang terpisah dengan masing-masing pemerintah mengklaim memiliki wilayah
remi atas seluruh Korea. Pada Agustus 1945 Uni Soviet membentuk otoritas sipil
Soviet untuk memerintah Negara ini sehingga sebuah rezim domestik, yang
bersahabat dengan Uni Soviet dapat di bentuk. Setelah mundurnya tentara Soviet
pada 1948.

Dampak dari penjajahan Jepang yang berakhir dengan kekalahan Jepang


pada perang Dunia II tahun 1945 adalah Korea dibagi pada paralel Utara ke- 38
mengikuti persetujuan dengan PBB. Wilayah Utara diatur oleh Uni Soviet, dan
bagian selatan oleh Amerika Serikat. Sejarah Korea Utara secara resmi dimulai
dengan pembentukan Republik Rakyat demokratik pada 1948.

Berbeda dengan kuba, Kuba secara resmi disebut Republik Kuba (bahasa
Spanyol: República de Cuba) adalah negara berdaulat yang terdiri dari pulau
Kuba, dan Isla de la Juventud serta beberapa kepulauan kecil. Kuba terletak di
Karibia utara pada pertemuan Laut Karibia, Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik.
Kuba adalah selatan dari Florida dan Bahama, barat dari Haiti dan timur Meksiko.
Havana adalah kota terbesar dan modal; kota-kota besar lainnya termasuk
Santiago de Cuba dan Camagüey. Kuba adalah pulau terbesar di Karibia, dan
kedua-terpadat setelah Hispaniola, dengan lebih dari 11 juta penduduk.

Sebelum penjajahan Spanyol pada akhir abad ke-15, Kuba dihuni oleh
suku-suku Amerindian. Ini tetap menjadi koloni Spanyol sampai Perang Spanyol–
Amerika Serikat tahun 1898, yang membuahkan Amendemen Platt sebagai de
facto dari wilayah perlindungan Amerika Serikat pada tahun 1902. Sebagai
sebuah republik rapuh, Kuba berusaha untuk memperkuat sistem demokrasi, tetapi
pemasangan radikalisasi politik dan perselisihan sosial memuncak dalam
kediktatoran Fulgencio Batista pada tahun 1952. Kerusuhan lebih lanjut dan
ketidakstabilan menyebabkan tergulingnya Batista pada bulan Januari 1959 oleh

3
Gerakan 26 Juli, yang kemudian mendirikan pemerintahan di bawah
kepemimpinan Fidel Castro. Sejak tahun 1965, negara ini telah diatur oleh Partai
Komunis Kuba. Sebuah gadai selama Perang Dingin antara Uni Soviet dan
Amerika Serikat, perang nuklir hampir pecah selama Krisis Rudal Kuba tahun
1962.

Secara budaya, Kuba dianggap Amerika Latin. Ini adalah negara dengan
orang multietnis, budaya dan adat istiadat berasal dari asal yang beragam,
termasuk aborigin Taíno dan masyarakat Ciboney, periode panjang kolonialisme
Spanyol, pengenalan budak Afrika, dan hubungan dekat dengan Uni Soviet dalam
Perang Dingin.

2.2 Perkembangan Komunisme Di Korea Utara dan Kuba

 Komunisme Korea Utara

Pada tahun 1922 Partai Komunis Korea (KCP) resmi berdiri, namun masih
beraktivitas di Uni Soviet sebagai tempat pengasingan. Adanya upaya untuk
membangun yang disebut dengan “Kediktatoran Proletariat” di Korea Utara
makin menguatkan posisi tawar Komunis untuk menjadi ideologi utama di negara
ini tersebut. Pada tahun 1946, diadakan pemilihan umum untuk melantik anggota
Panitia Rakyat tingkat provinsi, kota, dan setingkat kecamatan. Atas dukungan
penuh Uni Soviet, Kim Il-Sung memegang kekuatan politik dan memperkokoh
posisinya sebagai pemimpin partai Komunis Chosun yang baru dibentuk di Korea
Bagian Utara. Pada tahun 1946, organisasi ini dibentuk kembali Partai.

Buruh Korea Utara yang semakin memperkokoh posisi ideologi Komunis


sebagai landasan ideologi Korea Utara. Tahun berikutnya diadakan pertemua
kembali untuk memilih 22 anggota Panitia Rakyat Korea Utara tingkat Provinsi,
dan dipilih Kim Il-Sung ketua dalam pertemuan tersebut.

Saat sidang PBB memutuskan untuk dilaksanakan pemilihan umum di


seluruh Korea, Korea Utara tetap bersikeras untuk mendirikan “Republik Rakyat”.
Akhirnya pemilihan umum hanya dilaksanakan di bagian Korea sebelah selatan
dari perbatasan yang dibuat Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dari hasil pemilihan
tersebut terpilih Syngman Rhee sebagai Presiden Pertama Republik Korea (Korea

4
Selatan). Sementara di sebelah utara perbatasan, Pemerintahan Komunis didirkan
di bawah kepemimpinan Kim Il-Sung. Pengukuhan ini dilaksanakan melalui
nasionalisasi lahan pertanian, sehingga pada September 1948 secara resmi
Republik Rakyat Demokrasi korea/ Democratic People’s republic of Korea
(DPRK) secara resmi terbentuk.

Sejak saat itu Uni Soviet bersama RRC menjadi penyokong utama bagi Korea
Utar. Hal ini dilakukan untuk sekaligus membendung serangan Korea Selatan
yang dibantu oleh Amerika Serikat. Setelah wilayah Semenanjung Korea terbagi
menjadi Korea Utara dan Korea Selatan, kedua negara itu berkembang dengan
ideologi dan caranya masing-masing. Pada awalnya pembagian ini hanya akan
berlangsung untuk sementara, dan akan terjadi reunifikasi kembali. Namun seiring
dengan berjalannya waktu, isu reunifikasi ini semakin jauh dari harapan.
Perbedaan ideologi antara Korea Utara dan Korea Selatan menjadi alasan utama
sulitnya reunifikasi ini diwujudkan. Semakin lama isu perbedaan ideologi ini
semakin memuncak yang ditandai dengan pecahnya perang Korea pada tahun
1950 yang diawali dengan infiltrasi pasukan Korea utara ke Korea Selatan sebagai
jalan untuk meng-komunis-kan Korea Selatan. Berkat bantuan Uni Soviet,
pasukan Korea Utara sanggup mengalahkan pasukan Korea Selatan. Namun
karena PBB menganggap perang tersebut sebagai invasi, maka PBB mengirimkan
pasukannya untuk menghentikan perang tersebut. Lambat laun pasukan PBB
mampu menanggulangi serangan pasukan Korea Utara, sehingga sepertinya
langkah reunifikasi akan cepat terwujud.

 Komunisme Kuba

Kuba memiliki sejumlah organisasi komunis dan anarkis pada periode


awal Republik (didirikan pada 1902). Partai Komunis Kuba yang "asli" dan telah
ter-"internasionalisasi" dibentuk pada tahun 1920-an. Pada tahun 1944 partai itu
berganti nama menjadi Partai Sosialis Populer untuk alasan pemilihan. Pada bulan
Juli tahun 1961, dua tahun setelah penggulingan Batista dan penciptaan
pemerintahan revolusioner, dibentuklah Organizaciones Revolucionarias
Integradas (ORI) yang merupakan penggabungan dari:

5
a) Gerakan 26 Juli yang dipimpim oleh Fidel Castro
b) Partai Sosialis Populer pimpinan Blas Roca, dan
c) Direktorat Revolusioner 13 Maret yang dipimpin oleh Faure Chomón

Pada 26 Maret 1962, ORI berubah menjadi Partido Unido de la


Revolución Socialista de Cuba (PURSC) atau Partai Persatuan Revolusi Sosialis
Kuba yang pada gilirannya, menjadi Partai Komunis Kuba pada tanggal 3 Oktober
1965. Dalam Pasal 5 Konstitusi Kuba tahun 1976, Partai Komunis adalah
"kekuatan pembimbing superior masyarakat dan Negara, yang mengatur dan
mengarahkan usaha bersama menuju tujuan yang tinggi dari pembangunan
sosialisme dan kemajuan menuju masyarakat komunis."[3] Partai Komunis Kuba
adalah satu-satunya partai politik yang diakui di Kuba. Partai-partai lain,
meskipun tidak ilegal, tidak dapat berkampanye atau melakukan kegiatan apapun
di Kuba yang bisa dianggap sebagai upaya kontra revolusi apabila tetap
melakukannya.

Selama lima belas tahun pertama keberadaan formalnya, Partai Komunis


Kuba hampir sepenuhnya tidak aktif di luar Politbiro. Komite Pusat yang terdiri
dari 100 orang, jarang bertemu dan setelah sepuluh tahun pendiriannya, Kongres
Partai pertama baru diadakan. Pada tahun 1969, anggota partai hanya berjumlah
55.000 orang atau 0,7% dari populasi, menjadikan partai ini sebagai Partai
Komunis terkecil yang berkuasa di dunia. Pada 1970-an, aparat partai mulai
berkembang. Pada saat Kongres Partai pertama pada tahun 1975 partai ini telah
tumbuh, anggotanya bertambah menjadi lebih dari dua ratus ribu anggota. Pada
tahun 1980, anggota partai ini telah berkembang menjadi lebih dari 430.000
anggota; tumbuh lebih lanjut menjadi 520.000 anggota pada tahun 1985. Aparatur
partai telah berkembang untuk memastikan bahwa kader terkemuka ditunjuk
untuk posisi kunci di pemerintahan

6
2.3 Penyebab mempertahankan system pemerintahan Komunisme

 Kuba

Bagi Kuba bahwa, "Partai komunis kuba adalah kekuatan pembimbing


utama masyarakat dan negara". Para anggota partai komunis kuba dipilih partai
dalam proses yang ketat yang mencakup wawancara dengan rekan kerja dan para
tetangga. Mereka yang terpilih dianggap sebagai warga negara teladan karena
dipandang sebagai pendukung kuat revolusi. Partai juga membuat rekomendasi
mengenai pembangunan masa depan revolusi, dan mengkritik kecenderungan-
kecenderungan yang dianggap kontra-revolusioner. Partai ini mempunyai
pengaruh yang relatif luas di Kuba, namun otoritasnya lebih bersifat moral, bukan
legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik yang legal; partai
lain tidak diizinkan berdiri.Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia,
dan rakyat berusia 16 tahun ke atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan
memilih kandidat untuk dewan perwakilan munisipal. Kandidat-kandidat untuk
Dewan Nasional dicalonkan oleh dewan munisipal dan dipilih dengan ya/tidak.
Bila calon tidak mendapatkan lebih dari 51% suara, pemilu akan diulang.

Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan dewan nasional.


Namun, kecuali untuk dua sesi dalam setahun, kekuasaan legislatif dilaksanakan
oleh 31 orang anggota dari dewan negara yang dipilih oleh Majelis Nasional dari
anggota-anggotanya. Kekuasaan eksekutif resminya berada pada dewan menteri,
sebuah kabinet besar yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-kepala
departemen nasional, dan orang-orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif yang
lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang lebih penting dari Dewan Menteri,
mengawasi urusan-urusan biasa. Sejak 1959 fidel castro telah menjadi kepala
negara Kuba, pertama-tama sebagai perdana menteri dan, setelah dihapuskannya
jabatan itu dengan disahkannya Konstitusi 1976, sebagai Presiden Dewan Negara,
yang juga berfungsi sebagai kepala negara. Ia pun menjabat sebagai Sekretaris
Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak 1976, anggota Majelis Nasional dari
munisipalitas santiago de cuba (Konstitusi 1976 dan revisinya pada 1992
menyatakan bahwa Presiden Dewan Negara adalah anggota Majelis Nasional).

6
 Korea Utara

Ideologi resmi yang dianut oleh Korea Utara adalah Juche yang
diciptakan oleh Kim Il-sung. Prinsip utama dari ideologi ini adalah
berdikari yang dijabarkan dalam tiga prinsip fundamental Juche: berdikari
dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berdikari dalam pertahanan
negara. Ideologi ini menyatakan bahwa manusia menguasai dan
menentukan takdirnya sendiri yang membuat ideologi ini lebih cenderung
ke autarki. Dalam penerapannya, ideologi ini akan terus mengalami
perkembangan dan terus menjauh dari ideologi komunisme yang murni.

Ideologi Juche memiliki ideologi pelengkap resmi yang bernama


Songun yang ditambahkan oleh Kim Jong-il. Prinsip ideologi tambahan ini
sangat mudah untuk dimengerti, yaitu militer diutamakan dalam kehidupan
negara. Penerapan ideologi ini memiliki kemiripan dengan Dwifungsi
ABRI, namun Songun benar-benar mengutamakan militer dalam setiap
segi kehidupan negara sehingga posisi gun (militer) setara dengan posisi
dang (partai) dalam struktur kehidupan negara di Korea Utara.

2.4 Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya masyarakat Korea Utara dan
Kuba
 Korea Utara

#Politik Korut

Politik Korea Utara berlangsung dalam kerangka filosofi resmi negara, Juche,
sebuah konsep yang diciptakan oleh Hwang Chang-yŏp dan kemudian dikaitkan
dengan Kim Il-sung.[1][2] Dalam praktiknya, Korea Utara berfungsi sebagai
negara satu partai di bawah kediktatoran keluarga[3][4] totaliter,[5] dijelaskan
bahkan sebagai monarki absolut[6][7][8] dengan Kim Il-sung dan ahli waris
sebagai penguasanya.

9
Menara Juche ('Tower of Juche Idea').

Sementara Economist Intelligence Unit, mengakui bahwa "tidak


ada konsensus tentang bagaimana cara mengukur demokrasi" dan bahwa
"definisi dari demokrasi diperdebatkan," menilai Korea Utara sebagai
rezim paling otoriter di indeks demokrasi dari 167 negara. Sistem politik
Korea Utara dibangun di atas prinsip sentralisasi. Sementara Konstitusi
Korea Utara secara resmi menjamin perlindungan hak asasi manusia,
dalam praktiknya ada batas parah pada kebebasan berekspresi, dan
pemerintah secara erat mengawasi kehidupan warga Korea Utara.
Konstitusi mendefinisikan DPRK sebagai "kediktatoran demokrasi rakyat"
di bawah kepemimpinan Partai Buruh Korea, yang diberikan supremasi
hukum atas partai politik lainnya. Meskipun ketentuan konstitusi untuk
demokrasi, dalam praktiknya, Pemimpin Tertinggi, Kim Jong-un (cucu
pendiri negara, Kim Il-sung), memegang kontrol mutlak atas pemerintah
dan negara.

Partai yang berkuasa adalah Partai Buruh Korea (WPK). WPK


telah berkuasa sejak pembentukannya pada tahun 1948. Dua partai politik
kecil juga ada, tetapi terikat secara hukum untuk menerima peran putusan
WPK.[10] Pemilihan hanya terjadi pada calon tunggal, dengan calon
secara efektif dipilih terlebih dahulu oleh WPK.[5] Kim Il-sung
memerintah negara ini dari 1948 sampai kematiannya pada Juli 1994,
memegang kantor Sekretaris Jenderal WPK dari 1949 hingga 1994
(disebut sebagai Ketua dari 1949 hingga 1972), Perdana Menteri Korea
Utara dari 1948 hingga 1972 dan Presiden dari 1972 hingga 1994.

Dia digantikan oleh putranya, Kim Jong-il. Sejak muda, Kim telah
ditunjuk untuk menjadi penerus ayahnya sejak 1980-an, itu membawanya
tiga tahun untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya. Dia ditunjuk untuk
mengisi posisi lama ayahnya sebagai Sekretaris Jenderal pada tahun 1997,
dan pada tahun 1998 menjadi ketua Komisi Pertahanan Nasional, yang

6
memberinya kekuasaan atas angkatan bersenjata. Konstitusi diubah untuk
membuat Ketua NDC sebagai "posisi tertinggi di negara." Pada saat yang
sama, posisi presiden dihapus dari konstitusi, dan Kim Il-sung dijadikan
"Presiden Abadi Republik" untuk menghormati dirinya untuk selamanya.
Kebanyakan analis percaya bahwa gelar tersebut menjadi produk dari
kultus kepribadian yang dikembangkan selama hidupnya.

Dunia Barat umumnya memandang Korea Utara sebagai


kediktatoran; pemerintah telah secara resmi mengganti semua referensi
untuk Marxisme-Leninisme dalam konstitusi mereka dengan konsep yang
dikembangkan secara lokal dari Juche, atau kemandirian. Dalam beberapa
tahun terakhir, telah ada penekanan besar pada Songun atau filosofi
"militer pertama". Semua referensi untuk komunisme telah dihapus dari
konstitusi Korea Utara pada tahun 2009.[11]

Status militer telah ditingkatkan, dan tampaknya untuk menduduki


pusat sistem politik Korea Utara; semua sektor sosial dipaksa untuk
mengikuti semangat militer dan mengadopsi metode militer. Kegiatan
publik Kim Jong-il sangat terfokus pada "bimbingan on-the-spot" dari
tempat dan kegiatan yang terkait dengan militer. Status militer yang
ditingkatkan dan sistem politik yang berpusat ke militer dikonfirmasi pada
sesi pertama dari Majelis Tertinggi Rakyat ke-10 (SPA) dengan promosi
anggota NDC ke dalam hierarki kekuasaan resmi. Semua anggota NDC
dimasukkan ke dalam dalam dua puluh posisi teratas pada tanggal 5
September, dan semua kecuali satu menduduki dua puluh posisi teratas di
ulang tahun ke-50 Hari Pendirian Nasional pada 9 September.

#Ekonomi Korut

Korea Utara memiliki ekonomi komando yang terindustrialisasi, autarkik, dan


sangat terpusat. Dari lima negara sosialis yang tersisa di dunia, Korea Utara

6
adalah satu dari dua negara (bersama-sama dengan Kuba) dengan ekonomi yang
dimiliki negara dan direncanakan oleh pemerintah sepenuhnya.

Kebijakan isolasi Korea Utara berarti bahwa perdagangan


internasional sangatlah dibatasi. Korut mengeluarkan undang-undang pada
tahun 1984 yang memperbolehkan investasi asing melalui joint venture,
[67] akan tetapi gagal mengundang investasi yang berarti. Pada tahun
1991, Zona Ekonomi Khusus Rason didirikan,[68] dengan tujuan menarik
investasi asing dari Tiongkok dan Rusia. Perusahaan-perusahaan Tiongkok
dan Rusia telah memperoleh hak untuk menggunakan pelabuhan di Rason.
Investor Tiongkok telah merenovasi jalan dari Rason ke Tiongkok,[69]
dan pekerja kereta api Rusia merenovasi jalur kereta api dari Rason ke
Rusia.[70]

Gaji rata-rata Korut adalah sekitar $47 per bulan.[71] Meskipun


terdapat masalah ekonomi yang substansial, kualitas hidup rakyat terus
membaik dan upah pekerja terus meningkat.[72] Pasar swasta berskala
kecil, disebut janmadang, hadir di seluruh penjuru negara ini dan melayani
penduduk dengan makanan dan komoditas tertentu dari impor yang ditukar
dengan uang, dengan demikian membantu mencegah kelaparan.[73]

Makanan, rumah, kesehatan, dan pendidikan diberikan secara


gratis oleh negara,[74] dan pembayaran pajak telah dihapuskan sejak 1
April 1974.[75] Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan industri,
sejak tahun 1960-an, pemerintah Korea Utara telah memperkenalkan
sistem-sistem manajemen seperti sistem kerja Taean.[76] Pada abad ke-21,
pertumbuhan PDB Korea Utara cukup lambat tetapi pasti, meskipun pada
beberapa tahun terakhir, angka pertumbuhan meningkat hingga 3,7% pada
2008 karena pertumbuhan sektor pertanian sebesar 8,2%.[77]

Pertumbuhan PDB per tahun[77][78]

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1,3 % 3,7 % 1,2 % 1,8 % 2,2 % 1,0 % 1,6 % 1,8 % 3,7 %

6
Menurut perkiraan tahun 2002, sektor utama dalam ekonomi Korea
Utara adalah industri (43,1%), diikuti oleh jasa (33,6%) dan pertanian
(23,3%). Pada 2004, diperkirakan bahwa sektor pertanian menyerap 37%
dari tenaga kerja, sementara industri dan jasa menyerap sisanya, 63%.[38]
Industri utama meliputi produk militer, pembuatan mesin, energi listrik,
bahan kimia, pertambangan, perlogaman, sandang, pengolahan makanan
dan pariwisata. Pada 2005, menurut FAO, Korea Utara adalah produsen
buah segar terbesar ke-10,[79] dan produsen apel terbesar ke-19.[80]
Korea Utara memiliki sumber daya alam yang substansial, dengan sumber
daya utama meliputi besi, seng, batu bara, fluor, tembaga, garam, timbal,
tungsten, grafit, magnesium, emas, pirit, fluorspar, dan listrik tenaga air.

#Kehidupan Sosial Korut

Korea Utara memang terkenal dengan negara lain yang termasuk


salah satunya mengenai teori masyarakat sosialis yang egaliter. Korea
Utara membagi penduduk menjadi tiga kelas sosial yakni kelas royal atau
orang teratas, yaitu keluarga dari pahlawan Perang. Kelompok biasa dan
juga kelompok tidak loyal yaitu mereka yang memihak Jepang sebelum
perang dunia ke-2 atau anggota keluarganya melarikan diri dari Korea
Utara. Perang dengan kelompok tidak loyal dipaksa bekerja di
pertambangan atau pertanian. Sehingga mereka akan memberikan
penghasilan kepada Negara. Meskipun sudah tersiksa namun banyak
masyarakat korea Utara yang kabur dan melarikan diri ke negera lain dan
yang terdekat Korea Selatan

#Untuk Budaya Korut

1. Juche

Juche merupakan ide yang digagas presiden pertama Korut, Kim


Il-sung. Inti pemikiran ini adalah warga Korut harus bergantung pada diri
mereka sendiri untuk pembangunan bangsa. Il-sung ingin agar warganya
mempertahankan kemandirian politik dan ekonomi. Secara esensi, ide ini
menutup Korut dari hubungan diplomatik dan ekonomi dari negara-negara

6
lain di dunia. Sayangnya ide ini sulit diterapkan ketika Korut mengalami
bencana kelaparan pada tahun 1990-an.

2. Pemimpin yang dimitoskan

Tampuk kepemimpinan di Korut merupakan dinasti yang


diturunkan dari kakek-ayah-anak. Kim Il-sung, kakek dan presiden
pertama, disebut sebagai "matahari" dan dimitoskan dapat mengatur cuaca.
Ilustrasi Kim Il Sung, presiden pertama Korea Utara yang diabadikan
dalam prangko. (Thinkstockphoto)

Hari ulang tahun Kim Jong-il, anak dan presiden kedua, diperingati
sebagai libur nasional. Kelahirannya bahkan diagungkan sebagai "kiriman
surga". Sedangkan Kim Jong-un, cucu dan presiden ketiga, dianggap
sebagai "putra yang lahir di surga".

3. Kamp konsenterasi

Dilaporkan oleh pemerintah Korsel, sekitar 154 ribu warga Korut


ditawan di kamp konsentrasi. Namun, menurut perhitungan lembaga
internasional lain, jumlah ini nyaris menyentuh angka 200 ribu orang.

Ada enam kamp yang kesemuanya dikelilingi pagar listrik.


Menurut salah satu saksi yang berhasil kabur, ada dua kamp untuk
rehabilitasi dan pelepasan tahanan. Tapi sisanya merupakan penjara untuk
seumur hidup.

4. Keseharian di Korut

Dalam buku Nothing to Envy: Ordinary Lives in North Korea,


digambarkan bagaimana orangtua di Korut mati-matian menyisakan
makanan untuk anak-anaknya ketika bencana kelaparan melanda. Ini

6
merupakan laporan hasil wawancara jurnalis Barbara Demick dengan
warga Korut yang berhasil kabur ke Korsel. Patung di Pyongyang, Ibu
Kota Korea Utara. (Thinkstockphoto)

NYTimes juga pernah melansir hasil wawancara warga Korut lainnya di Cina
yang menyatakan mereka memiliki DVD selundupan agar tahu bagaimana
kehidupan di dunia luar.

5. Adaptasi untuk bertahan hidup

"Edukasi di Korut tidaklah berguna untuk kehidupan kecuali untuk


di Korsel," ujar Gwak Jong-moon, pengungsi Korut yang merupakan
mantan Kepala Sekolah, kepada Blaine Harden --penulis buku Escape
from Camp 14.

"Banyak siswa kami yang bersembunyi di Cina selama bertahun-tahun tidak


punya akses ke sekolah. Karena anak-anak di Korut tumbuh besar dengan
memakan kulit kayu dan berpikir kalau itu adalah hidup normal," lanjutnya.

Dilaporkan juga bahwa mayoritas masyarakat di Korut hidup dengan ketakutan


berlebih. Salah-salah bicara, mereka bisa dilaporkan ke polisi karena dianggap
menghina negara.

 Kuba

#Politik Kuba

Konstitusi Kuba menyatakan bahwa, "Partai Komunis Kuba...


adalah kekuatan pembimbing utama masyarakat dan negara". Para anggota
Partai Komunis Kuba dipilih partai dalam proses yang ketat yang
mencakup wawancara dengan rekan kerja dan para tetangga. Mereka yang
terpilih dianggap sebagai warga negara teladan karena dipandang sebagai
pendukung kuat revolusi. Partai juga membuat rekomendasi mengenai
pembangunan masa depan revolusi, dan mengkritik kecenderungan-
kecenderungan yang dianggap kontra-revolusioner. Partai ini mempunyai

6
pengaruh yang relatif luas di Kuba, tetapi otoritasnya lebih bersifat moral,
bukan legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik yang
legal; partai lain tidak diizinkan berdiri.

Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia, dan rakyat


berusia 16 tahun ke atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan
memilih kandidat untuk dewan perwakilan munisipal. Kandidat-kandidat
untuk Dewan Nasional dicalonkan oleh dewan munisipal dan dipilih
dengan ya/tidak. Bila calon tidak mendapatkan lebih dari 51% suara,
pemilu akan diulang.

Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan Dewan


Nasional Kekuasaan Rakyat. Namun, kecuali untuk dua sesi dalam
setahun, kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh 31 orang anggota dari
Dewan Negara yang dipilih oleh Majelis Nasional dari anggota-
anggotanya.

Kekuasaan eksekutif resminya berada pada Dewan Menteri, sebuah


kabinet besar yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-kepala
departemen nasional, dan orang-orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif
yang lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang lebih penting dari
Dewan Menteri, mengawasi urusan-urusan biasa.

Sejak 1959 Fidel Castro telah menjadi kepala negara Kuba,


pertama-tama sebagai perdana menteri dan, setelah dihapuskannya jabatan
itu dengan disahkannya Konstitusi 1976, sebagai Presiden Dewan Negara,
yang juga berfungsi sebagai kepala negara. Ia pun menjabat sebagai
Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak 1976, anggota Majelis
Nasional dari munisipalitas Santiago de Cuba. (Konstitusi 1976 dan
revisinya pada 1992 menyatakan bahwa Presiden Dewan Negara adalah
anggota Majelis Nasional).

#Ekonomi Kuba

6
Adalah ekonomi terencana yang didominasi oleh perusahaan-
perusahaan yang dikelola negara . Pemerintah Kuba memiliki dan
mengoperasikan sebagian besar industri dan sebagian besar angkatan kerja
dipekerjakan oleh negara. Menyusul jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991,
Partai Komunis Kuba yang berkuasa mendorong pembentukan koperasi
pekerja dan wirausaha . Namun, kepemilikan pribadi yang lebih besar dan
hak pasar bebas diberikan oleh Konstitusi 2019 . [10] [11] Juga diakui
bahwa investasi pasar asing di berbagai sektor ekonomi Kuba juga
meningkat sebelum tahun 2019. [12] [13]

#kehidupan sosial

Ekonomi penduduk negara Kuba, sangat ditentukan oleh letak


geografis dari negara Kuba. Bahkan, tidak ada satupun negara yang di
belahan bumi bagian barat yang memiliki keunikan politik, sedinamis
negara Kuba.

Selain itu, negara merupakan satu –satunya negara yang berulang


kali mengubah status negara dalam seratus tahun terakhir. Perubahan
tersebut dimulai dari kolonial, kemudian republik, sampai pada sosialis.

#BUDAYA KUBA

BAGI masyarakat Kuba, Hari Kebudayaan ialah momen sangat


penting. Pada hari itu, tepatnya 20 Oktober 1868, untuk pertama kalinya
lagu nasional Kuba El Himno de Bayamo dinyanyikan dan menjadi simbol
perjuangan kemerdekaan bagi masyarakat Kuba.Guna mengenang momen
itu, pemerintah Kuba pun merayakannya setiap tahun, termasuk
perwakilannya di Indonesia, yang tahun ini meramaikannya melalui
Festival Pemutaran Film Kuba sejak 16 Oktober lalu hingga
kemarin."Meski tidak dalam bentuk perayaan besar, hari ini ialah hari
yang bermakna besar untuk menunjukkan kebudayaan masyarakat Kuba
dan hari kemerdekaan Kuba," ujar Dubes Kuba untuk Indonesia Nirsia
Castro Guevara di sela pemutaran film-film Kuba, di Jakarta, tadi
malam.Dalam acara itu, diputarkan dua film pendek mengenai kehidupan

6
di Kuba dan tentang cerutu Kuba, serta film utama berjudul El Benny
(2006) yang mengisahkan kehidupan musikus Kuba terkenal Benny More.
Nirsia berharap Festival Pemutaran Film Kuba bisa semakin mengenalkan
masyarakat Indonesia tentang sejarah dan kebudayaan Kuba. Sebab, meski
secara geografis kedua negara memiliki jarak sangat jauh, persahabatan
antarkedua negara begitu erat. "Ini terlihat selama Festival Pemutaran Film
Kuba, antusiasme masyarakat Indonesia begitu tinggi. Juga, dari waktu ke
waktu ada peningkatan wisatawan asal Indonesia ke Kuba," pungkas
Nirsia.Profesor musik serta komposer andal Tjut Nyak Deviana Daudsjah
yang turut hadir dalam pemutaran film itu mengungkapkan Festival
Pemutaran Film Kuba amat menarik karena menggambarkan budaya
masyarakat Kuba."Sebagai pengajar sejarah musik dunia, ada banyak hal
yang bisa diceritakan tentang budaya Kuba, khususnya musiknya yang di
Indonesia dikenal sebagai salsa. Dari sisi budaya, acara ini bisa
mempererat persaudaraan dan tukar budaya antarkedua negara. Jadi, bukan
cuma menonton film."

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kuba
https://id.scribd.com/doc/28300797/Sistem-Pemerintahan-Past-Kuba
https://www.academia.edu/36286440/MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMBANGU
NAN_NEGARA_KUBA
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Utara
https://id.scribd.com/document/371413118/Makalah-tentang-Korea-Utara
https://www.academia.edu/10099938/Korea_Utara_dan_ASEAN
https://www.google.com/korea-utara
https://www.google.com/kuba

Anda mungkin juga menyukai