Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Blok Diagram Drive Test


DT (Drive Test) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk Data
Collecting dari sebuah pemancar radio telekomunikasi atau yang lebih dikenal
dengan BTS (Base Transceiver Station) dari operator. Data yang telah diperoleh
digunakan sebagai pengoreksi sinyal dari sebuah operator guna meningkatkan
kualitas dari penyedia jasa layanan telekomunikasi. Saat melakukan drive test ada
parameter-parameter yang digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan dan
data colllecting yang akan dikumpulkan melalui beberapa tahapan, pengerjaan
yang dilakukan secara bertahap. Ada empat tahapan yang dilakukan secara
bertahap dalam melakukan data collecting jaringan telekomunikasi 4G (LTE)
dengan cara drive test.
Persiapan perangkat drive test

Pemetaan area drive test

Identifikasi spot cross feeder

Pengambilan data drive test

Gambar 4.1. Blok diagram drive test

Gambar 4.1. Saat melakukan drive test, tahap pertama yang dilakukan
adalah persiapan perangkat drive test. Kelengkapan dari perangkat drive test
memudahkan engineer untuk memperoleh data yang diambil.

24
25

Setelah semua perlengkapan telah siap maka tahapan selanjutnya adalah


melakukan pemetaan rute drive test. Saat pemetaan area dan rute dari drive test
memiliki fungsi untuk mempermudah dalam proses data collecting disetiap area
dan rute yang diambil datanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
rute yaitu rute diusahakan memiliki bentuk yang kembali ke tempat pertama kali
dimulainya proses drive test, rute dibagi menjadi beberapa sub rute agar dalam
proses data collecting pada saat drive test diusahakan tidak ada rute yang dilewati
lebih dari satu kali, dan drive test dijalankan dengan sub rute yang tetap.
Tahapan selajutnya yang dilakukan setelah membuat pemetaan rute drive
test adalah pengambilan data atau data collecting dari drive test. Ditahapan ini
engineer menggunakan bantuan software untuk mengumpulkan data yang
diinginkan, software yang digunakan adalah program GENEX, setelah data yang
dinginkan terkumpul dan proses drive test selesai, maka tahapan terakhir yang
dilakukan adalah penggolongan data untuk mempermudah menganalisa masalah
yang terjadi selama proses drive test di rute yang telah ditentukan dan dilakukan
evaluasi utnuk meningkatkan kinerja jaringan telekomunikasi dari suatu provider
yang datanya diambil pada saat drive test.

4.2. Persiapan Perangkat Drive Test


Tahapan pertama yang dilakukan sebelum pengambilan data drive test
adalah persiapkan perangkat drive test. Perangkat yang disiapkan disesuaikan
dengan kebutuhan dalam pengambilan data di lapangan tergantung dari metode
yang digunakan untuk pengambilan data. Ketika pengumpulan data dengan
metode drive test, perlengkapan yang digunakan diantaranya :
1. 1 buah unit laptop atau notebook
2. 1 buah handphone yang mendukungdata 4G
3. 1 buah hanphone yang mendukungdata 2G
4. Software drive test (program yang digunakan adalah Genex Probe dan
Genex Assistant)
5. XL 4G LTE SIM Card
6. GPS Receiver
26

7. Kabel data
8. Dongle

4.3. Pemetaan Area Drive Test


Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan area drive test. Guna
mengetahui dimana letak terjadinya potensi cross feeder, pemetaan area sangat
dibutuhkan untuk mempermudah pengecekan sinyal dan memperlajari area lokasi
pengecekan, ini dilakukan agar pada saat pengambilan data tidak memutari lokasi
yang sama lebih dari satu kali dan perekaman data tidak diulang. Pemetaan area
drive test diambil via google map dan google earth.

Gambar 4.2. Area drive test Karet Pasar Baru Barat via google map

Gambar 4.2 merupakan area pengambilan drive test yang dilakukan di


daerah Karet Pasar Baru Barat Jakarta Pusat dengan menggunakan google map.
Agar lebih menguasai area perekaman data drive test, maka penguasaan area juga
dilihat dengan bantuan google earth, seperti Gambar 4.3.
27

Gambar 4.3. Area drive test Karet Pasar Baru Barat via google earth

Gambar 4.3 merupakan area pengambilan data drive test yang dilakukan di
daerah Karet Pasar Baru Barat Jakarta Pusat dengan menggunakan google earth.
Menggunakan google earth penguasaan area yang didapat lebih realistis dan lebih
mudah untuk mensimulasi jalur yang dilalui pada saat pengambilan data drive
test.

4.4. Identifikasi Spot Cross Feeder


Tahapan yang dilakukan sebelum melakukan pengambilan data dari BTS
yang diduga terjadi cross feeder adalah melakukan pengecekan sinyal-sinyal yg
dipancarkan dari beberapa BTS yang ada disekitar area pengambilan data drive
test.
28

Gambar 4.4. BTS terduga Partial Cross Feeder

Gambar 4.4 menunjukkan BTS (Base Transceiver Station) area Karet


Pasar Baru Barat yang dilakukan pengecekan untuk mengetahui masalah yang
terduga cross feeder. Tabel 4.1 memuat informasi-informasi dari identitas cell
BTS di area Karet Pasar Baru Barat.

Tabel 4.1 Identitas cell BTS Karet Pasar Baru Barat

Identitas Keterangan
Cellname 342JK3G346098
3G_KARET_PASAR_BARU_BARA
Sitename
T
BSC RNJKT07
SITE_ID 5018G
KAB_KOTA KOTA JAKARTA PUSAT
AREA JAB01
LAC 34181
CI 46098
Lanjutan Lanjutan
Identitas Keterangan
Dir 160
29

BEAM 55
Ant_Size 3
Font_Size 6
Longitude 106.821
Latitude -6.2033
VENDOR ERICSSON
Band 2100
_3G_Scrambling_Code 181
UARFCN 10738
Tilt 10
Heigh 30

Tabel 4.1 adalah identitas dan keterangan yang berisi informasi tentang
cell BTS yang ditunjukkan pada Gambar 4.4 seperti nama cell BTS
(342JK3G346098), lokasi BTS (3G_KARET_PASAR_BARU_BARAT), nama
perusahaan pembuat antenanya (ERICSSON), bandwidth, directivity (160), titik
koordinat antena (longitude = 106.821 dan latitude = -6.2033, id antena (5018G),
id area (JAB01) dan sebagainya. Saat routing drive test untuk pengambilan data,
metode yang digunakan adalah metode idel mode dan dedicatedd mode. Saat
perjalanan melakukan drive test, jendela pada software GENEX terus
diperhatikan, gunanya agar data sinyal yang direkam bisa terus dipantau dan
menganalisa apa saja dan kemungkinan apa saja serta langkah apa saja yang bisa
dilakukan selanjutnya.
Idle Mode dilakukan ketika handphone dalam keadaan diam atau tidak
melakukan panggilan. Saat mode ini pengaturan yang digunakan pada software
GENEX adalah MS1. Lalu Dedicated Mode dilakukan ketika handphone dalam
keadaan melakukan panggilan. Dimode ini pengaturan yang digunakan
padasoftware GENEX adalah MS2.
4.5. Pengambilan Data Drive Test
Setelah persiapan pengambilan data selesai dilakukan, pengambilan
datapun siap dilakukan. Tahapan pertama dalam mengambil data drive test yang
diindetifikasi terjadi cross feeder parsial adalah melakukan pengecekan sinyal-
sinyal di area yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Idle Mode dan
Dedicated Mode. Pengecekan dan pengambilan data dilakukan pada area Karet
30

Pasar Baru Barat Jakarta Pusat, data yang diambil adalah kekuatan dan kualitas
dari jaringan XL 4G(LTE) pada area sekitar Karet Pasar Baru Barat Jakarta Pusat.

4.5.1. PCI ( Physical Cell Id )


. PCI (Physical Cell Id) merupakan kode identifikasi fisik tiap cell yang
pada dasarnya setiap cell akan melakukan broadcast informasi yang dimilikinya.
PCI (Physical Cell Id) tiap cell dalam satu area memiliki kode yang berbeda,
karena itu dalam PCI jarak sangat diperhitungkan karena kode PCI (Physical Cell
Id) tidak boleh berdekatan.

Gambar 4.5. Serving PCI-LTE

Gambar 4.5 menunjukkan serving PCI (Physical Cell Id) dari setiap
daerah Karet Pasar Baru Barat. Warna-warna yang terdapat di peta menunjukkan
daerah yang diseving oleh cell BTS yang mencover sinyal-sinyal terpancar di
daerah BTS (Base Transceiver Station) tersebut. Setiap warna cell-cell dari
Gambar 4.5 yang dilingkari lingkaran merah menunjukkan BTS (Base
Transceiver Station) yang diduga terjadi Partial Cross Feeder dan area di dalam
lingkaran orange pada Gambar 4.5 merupakan area yang difokuskan
31

dilakukannya pengujian serving dari BTS (Base Transceiver Station) area Karet
Pasar Baru Barat untuk mengidentifikasikan masalah yang terjadi dan dilakukan
pengecekan cell BTS mana yang mengalami problem.

4.5.2. Coverage
Coverage merupakan kekuatan pancaran dari suatu sinyal dalam hal ini
kekuatan dari sinyal LTE yang diambil datanya ketika memancarkan sinyal pada
daerah Karet Pasar Baru Barat yang dianalisa nilainya dengan melihat dari
parameter RSRP (Reference Signal Received Power).

Gambar 4.6. Serving RSRP-LTE

Gambar 4.6. menunjukkan serving RSRP dari setiap area di Karet Pasar
Baru Barat. RSRP (Reference Signal Received Power) merupakan kekuatan dari
sinyal LTE yang digunakan. Warna pada peta menunjukkan kekuatan coverage
atau kekuatan sinyal dari sinyal LTE yang diambil. Dari setiap warna memiliki
kategori nilai berbeda, pada keadaan normal mode serving RSRP di daerah Karet
Pasar Baru Barat ini memiliki hasil nilai pengujian yang didapat tertera pada
Tabel 4.2 dibawah:

Tabel 4.2 Nilai Pengujian Serving RSRP-LTE


32

Warna Rentang Nilai (dBm) Kategori

-75 < RSRP < 0 Bagus


-85 < RSRP < -75 Cukup Bagus
-100 < RSRP < -85 Normal
-110 < RSRP < -100 Kurang Bagus
-115 < RSRP < -110 Buruk
-140 < RSRP < -115 Sangat Buruk

Dari Tabel 4.2 bisa dilihat nilai hasil pengujian Serving RSRP-LTE di area
Karet Pasar Baru Barat Jakarta Pusat. Kategori normal sampai bagus kekuatan
sinyal di area Karet Pasar Baru Barat tercover sebanyak 95,83 % dan kategori
kurang bagus sampai sangat buruk sebanyak 4,17 %. Dari hasil pengambilan data
didapat disimpulkan untuk kekuatan sinyal area Karet Pasar Baru Barat Jakarta
Pusat tergolong bagus.

4.5.3. Quality
Kriteria Quality ini menunjukkan kualitas sinyal yang digunakan ketika
melakukan data collecting LTE (Long Term Evolution) di daerah Karet Pasar
Baru Barat. Nilai yang diambil dilihat dengan parameter SINR (Signal to
Interference Noise ratio).

Gambar 4.7. Serving SINR-LTE


33

Gambar 4.7. menunjukkan serving SINR dari setiap area di Karet Pasar
Baru Barat. SINR (Signal to Noise Ratio) merupakan kualitas dari sinyal LTE
(Long Term Evolution) yang digunakan. Maksud kualitas sinyal disini adalah
apabila sedang menggunakan paket data (internet) dan digunakan untuk browsing,
maka akan diketahui lancar atau tidaknya paket data tersebut disuatu daerah.
Warna pada peta menujukkan Quality atau kualitas sinyal dari sinyal LTE yang
diambil. Dari setiap warna memiliki kategori nilai berbeda, pada keadaan normal
mode serving SINR di daerah Karet Pasar Baru Barat ini memiliki hasil nilai
pengujian yang didapat tertera pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Nilai Pengujian Serving SINR-LTE

Warna Rentang Nilai (dB) Kategori

20 < SINR < 50 Bagus

10 < SINR < 20 Cukup Bagus

5 < SINR < 10 Normal

0 < SINR < 5 Kurang Bagus

-5 < SINR < 0 Buruk


-20 < SINR < -5 Sangat Buruk
Dari Tabel 4.3 bisa dilihat nilai hasil pengujian Serving SINR-LTE di area
Karet Pasar Baru Barat Jakarta Pusat. Kategori normal sampai bagus kualitas
sinyal di area Karet Pasar Baru Barat tercover sebanyak 9,89 % dan kategori
kurang bagus sampai sangat buruk sebanyak 90,11 %. Dari hasil pengambilan
data didapat disimpulkan untuk kualitas sinyal area Karet Pasar Baru Barat Jakarta
Pusat tergolong buruk.

4.5.4. Spot Cross Feeder


Dari serving yang telah dilakukan pengujian dan pengambilan nilai
dariparameter-parameter yang diambl datanya yaitu PCI, coverage dan quality
disekitar area Karet Pasar Baru Barat didapat data akhir yang mengidentifikasi
34

masalah cross feeder parsial yang terjadi di BTS daerah Karet Pasar Baru Barat.
BTS yang dilingkari lingkaran warna hitam bisa dilihat pada Gambar 4.8
merupakan BTS yang teridentifikasi terjadi masalah cross feeder.

Gambar 4.8. Identifikasi Spot Cross Feeder

Gambar 4.8 terdapat warna yang menunjukkan kesesuaian antara sektor


antena dengan area yang dicover oleh sektor main loop antena itu sendiri. Dari
Gambar 4.8. ditemukan suatu masalah yaitu terjadi cross feeder, dimana salah
satu sektor dari BTS (Base Transceiver Station) tidak melakukan cover terhadap
area main loop antena sektor itu sendiri, tetapi sektor lainnya yang melakukan
cover dari area main loop antena tersebut.

Tabel 4.4. Serving PCI-LTE main loop antena sektor merah

Type EARF Cell ID Cell Name PCI RSRP RSRQ PCC SIN
Servin 1350 4 JK4G18_4425018E_4 456 -95,18 -21,13 -0,30
g
Listed 1350 6 JK4G18_4425406E_6 94 -92,47 -18,43
Listed 1350 6 JK4G18_4425018E_6 472 -92,31 -17,25
Listed 1350 5 JK4G18_4410786E_5 107 -93,75 -19,81
Listed 1350 5 JK4G18_4424746E_5 128 -95,54 -22,05
35

Listed 1350 5 JK4G18_442V061E_5 323 -103,19 -30,00


Longitude 106,82179307 Latitude -6,20423647
Type EARF Cell ID Cell Name PCI RSRP RSRQ PCC SIN
Servin 1350 4 JK4G18_4425018E_4 456 -95,94 -15,33 -5,00
g
Listed 1350 5 JK4G18_4424746E_5 128 -93,6 -17,42

Tabel 4.4 merupakan serving PCI-LTE main loop antena dari sektor BTS
(Base Transceiver Station) yang berwarna merah dilihat dari Gambar 4.8.
Merupakan hasil pengujian yang mengidentifikasikan terjadinya cross feeder.
Tabel 4.4 berisi sebuah informasi cell dari BTS Karet Pasar Baru Barat yang
melakukan cover dari area yang berwarna merah terlihat di Gambar 4.8.
Dari hasil pengujian dilihat dari Tabel 4.4 dan Gambar 4.8 teredintifikasi
tertukarnya feeder pada BTS Karet Pasar Baru Barat. Ini bisa dilihat pada Gambar
4.8 area yang tercover di map kanan bawah seharusnya merupakan area
pengcoveran cell BTS berwarna merah tetapi dimap ada area yang tercover
berwarna biru dan juga dibagian map sebelah kiri yang merupakan area yang
tercover cell BTS berwarna biru ada area yang tercover berwarna merah.
Kesimpulan dari metode drivetest adalah mempermudah dan mengetahui
indentitas BTS (Base Transceiver Station) yang bermasalah dan penyebabnya,
serta mengetahui kekuatan dan kualitas sinyal di area yang sudah di check pada
saat melakukan drive test.

Anda mungkin juga menyukai