Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Blok Diagram Pengukuran Kuat Medan

Field Strength atau yang disebut juga dengan field intensity, secara umum
mempunyai pengertian sebagai kuat medan dari suatu gelombang elektrik,
magnetik, atau elektromagnetik disuatu titik tertentu. Secarah khusus, field
strength dapat diartikan sebagai kuat medan yang diterima oleh antena receiver
dari energi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar radio pada
suatu frekuensi tertentu. Dalam hal ini kuat medan gelombang elektromagnetik
mempunyai besaran dBµV/m. Energi gelombang elektromagnetik terbagi dalam
bentuk medan magnet dan medan listrik, sehingga energi gelombang
elektromagnetik (U) sama dengan penjumlahan dari energi medan listrik (UE) dan
medan magnet (UB). Energi gelombang elektromagnetik (U) inilah yang akan
dipancarkan dan diterima oleh antena. Pada titik pengukuran field strength, field
strength meter akan mendeteksi beberapa kekuatan energi gelombang
elektromagnetik (U) dalam dBμV. Dan dalam melakukan penelitian ini ada
beberapa langkah yang telah dilakukan sehingga penelitian ini dapat di susun,
untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Blog Diagram Pengukuran Kuat Medan

19
20

4.2 Prosedur Pengukuran Kuat Medan

Prosedur Pengukuran Tujan dari pengukuran sendiri yaitu memonitor


penggunaan Frekuensi melalui pengukuran parameter agar tidak melampaui
standar parameter yang telah ditentukan. Percobaan pengambilan data kuat medan
Radio dilakukan dengan cara menentukan lokasi yang akan diukur lengkap
dengan peta topographinya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengukuran yaitu :
 Sistem pengukuran dan metode pengukuran harus mengacu pada
rekomendasi salah satu badan internasional untuk pengukuran kuat medan
radio.
 Selama pengukuran tinggi antena yang disyaratkan adalah 4 meter.
 Sistem pengukuran harus mempunyai kemampuan untuk menentukan arah
“line of sight” ke pemancar radio yang akan diukur sehingga terhindar dari
pengukuran multipath.
 Penggunaan GPS yang digabungkan dengan sisitem komputer sangat
diharapkan dalam pengukuran ini.
 Parameter minimal ukuran field strength untuk sinyal visual dan untuk
aural. Sebelum melakukan pengukuran harus dilakukan kalibrasi terhadap
alat ukur.

Berikut ini adalah beberapa peralatan yang diperlukan untuk menunjang hasil
pengukuran :

1. Stasiun Monitoring Tetap


2. Global Positioning System (GPS) Receiver
3. Field Strength Meter
4. Omnidirectional Antena dan Telescopic Mast atau Movable Tripod
5. Spektrum Analyzer
6. Toolset dan beberapa peralatan lainnya
21

4.3 Persiapan Denah Lokasi Kuat Medan


Setelah menyiapkan perangkat, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan
denah lokasi Field Strength yang akan diukur menggunakan GPS untuk
menganalisa lokasi. Penganalisaan lokasi sangat penting agar memudahkan kita
untuk mengetahui luas yang tercoverage pada radio FM yang dianalisa.
Penganalisaan luas atau range pada gelombang frekuensi radio PESONA GITA
ANINDITA dilakukan melalui stasiun monitoring tetap menggunakan GPS.

Gambar 4.2 Tampilan Lokasi Gedung FX dari Google Earth


22

Gambar 4.2 menunjukkan tampilan mapping pada GPS yang menampilkan


gedung-gedung di sekitar area tersebut dan juga menampilkan BTS LTE_JHCC
(391) yang merupakan serving service area JCC Senayan.

4.4 Penguasaan Medan

Penguasaan medan ini berarti mempelajari daerah-daerah di dalam JCC


Senayan yang merupakan tempat pengambilan data yang diperlukan dalam report
Walk Test kali ini.

Gambar 4.3 Tampak Dalam JCC Senayan


23

Gambar 4.3 menunjukan tampak dalam JCC Senayan yang merupakan


lokasi pengambilan data dari parameter-parameter yang diperlukan pada Walk
Test ini.

4.5 Pengambilan Data


Pengambilan data Walk Test diambil menggunakan dua buah media
pengambilan data yaitu Handphone dan Laptop. Pada Handphone menggunakan
aplikasi G-NetTrack dan SpeedTest sedangkan pada Laptop menggunakan
Software Genex.
24

4.5.1 Pengambilan Data Menggunakan Handphone


Handphone yang digunakan untuk pengambilan data Walk Test ini
adalah handphone yang support untuk jaringan 4G dan sudah terinstall aplikasi G-
NetTrack dan SpeedTest.

Gambar 4.4 Hasil dari aplikasi SpeedTest

Gambar 4.4 diatas menunjukkan nilai yang didapat pada aplikasi


SpeedTest pada media handphone yang menunjukkan nilai troughput download,
uploud dan ping dengan lima kali pengambilan data. Pengambilan data pertama
menghasilkan nilai download mencapai 41,34 mbps, uploud 10,13 mbps, dan
ping 17 ms.

Gambar 4.5 Hasil dari aplikasi G-Net Track


25

Gambar 4.5 diatas menunjukkan aplikasi lain yang digunakan


pengambilan data pada media handphone. Pada aplikasi G-Net Track ini
didapatkan hasil PCI 391, RSRP -95 dB, RSRQ -4 dB, SNR 28,4 dB.

4.5.2 Pengambilan Data Menggunakan Laptop


Laptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil Walk Test
secara visual. Laptop yang digunakan untuk Walk Test ini dilengkapi dengan
software Genex untuk pengambilan data. Spesifikasi Laptop untuk Walk Test
harus memiliki memori RAM lebih dari 1GB.

1. Technologi Distribution
Pada kriteria ini menunjukan jaringan yang tersedia dari operator XL
pada keadaan download normal mode dilokasi yang telah ditetapkan untuk Walk
Test JCC Senayan.

Gambar 4.6 Technologi Distribution Jaringan XL

Dari Gambar 4.6 diatas menandakan bahwa pada lokasi (JCC


Senayan) pada keadaan download normal mode jaringan 4G LTE mencakup
100%.
26

2. Coverage
Pada kriteria ini menunjukan cakupan atau kekuatan jaringan pada
keadaan download normal mode dari operator XL dilokasi yang telah ditetapkan
untuk Walk Test JCC Senayan.

Gambar 4.7 Coverage Jaringan XL

Dari Gambar 4.7 diatas menunjukan coverage atau kekuatan sinyal dari
operator XL pada keadaan download normal mode dengan hasil pada jaringan 4G
LTE 0.00% berada pada nilai >-85dBm (Cukup Bagus), 43.85% berada pada
nilai >-90dBm (Normal), 56.15% berada pada nilai >-100dBm (Normal), 0.00%
berada pada nilai >-110dBm (Cukup Buruk) dan 0.00% berada pada nilai >-
115(Buruk). Dengan 100% berada diatas -100dBm (Normal).

3. Quality
Pada kriteria ini menunjukan kualitas jaringan operator XL pada keadaan
download normal mode dilokasi yang telah ditetapkan untuk Walk Test (JCC
Senayan).
27

Gambar 4.8 Quality Jaringan XL

Dari Gambar 4.8 diatas menunjukan Quality atau kualitas sinyal dari
operator XL pada keadaan download normal mode dengan hasil pada jaringan 4G
LTE 57.95% berada pada nilai >20dBm (Bagus), 42.05% berada pada nilai
>10dBm (Cukup bagus), 0.00% berada pada nilai >5dBm (Normal), 0.00% berada
pada nilai >0dBm (Cukup Buruk), 0.00% berada pada nilai >-5 (Buruk) dan
0.00% berada pada nilai >-20 (Sangat Buruk). Dengan 100% berada pada nilai
diatas 5dBm (Normal).

4. Throughput
Pada kriteria ini menunjukan jaringan melakukan download dan upload
pada keadaan download normal mode dilokasi yang telah ditetapkan untuk Walk
Test (JCC Senayan).
28

Gambar 4.9 Througput Jaringan XL


Dari Gambar 4.8 diatas menunjukan kemampuan jaringan untuk
melakukan download dan upload dari operator XL pada keadaan download
normal mode dengan hasil jaringan 4G LTE 0.00% berada pada nilai >20Mbps
(Cukup Bagus), 0.00% berada pada nilai >10Mbps (Normal), 0.00% berada pada
nilai >5Mbps (Minimum Througput NexWave), 1.64% berada nilai >1Mbps
(Cukup Buruk) dan 36% berada pada nilai 0Mbps (Buruk). Dengan 0% diatas
5Mbps (Minimum Througput NexWave).

5. Serving PCI ( Physical Cell Id )


PCI merupakan kode identitas fisik tiap cell. pada dasarnya, setiap cell
akan melakukan broadcast informasi mengenai cell id yang dimilikinya agar user
mengenali site tersebut.

Gambar 4.10 Serving PCI Jaringan XL

Dari gambar 4.9 diatas menunjukkan kemampuan serving cell dengan id


391 pada keadaan download normal mode sebesar 100%.
29

4.5.3 Perbandingan Data


Setelah melakukan pengambilan data menggunakan dua buah media yaitu
Handphone dan Laptop, maka didapatkan perbandingan data yang hampir sama
seperti pada tabel berikut ini:

Parameter HP Laptop

1 RSRP -95 dBm > -100 dBm

2. SINR 28,4 dBm > 5 dBm

3. PCI 391 391

Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Hasil Data

Dari Tabel 4.1 diatas menunjukkan RSRP yang didapatkan pada media HP
sebesar -95 dBm, sementara pada media Laptop sebesar diatas -100 dBm. SINR
yang didapatkan pada media HP sebesar 28,4 dBm sementara pada media laptop
sebesar diatas 5 dBm dan PCI yang berada pada cell yang sama yaitu 391.

Anda mungkin juga menyukai