Anda di halaman 1dari 10

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Teknologi 4G (LTE)


3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah
standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan
GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan
jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang
terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan
upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali diadopsi oleh operator seluler
TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.

3GPP Long Term Evolution (LTE) dipasarkan dengan nama 4G LTE


adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan
UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler
maupun perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel
tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai
jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.

3.1.1 Macam-Macam Jaringan 4G LTE


Jaringan 4G LTE hadir sejak tahun 2015 sebagai generasi internet keempat
yang merupakan pengembangan dari jarigan 2G, 3G, dan 3.5G. Jaringan 4G LTE
semakin berkembang pesat di Indonesia dimana perkembangan ini tidak lepas dari
beragam paket data yang diatawarkan oleh berbagai operator seluler. Jaringan 4G
LTE menjadikan akses internet makin cepat dan stabil, terlebih lagi untuk
aktivitas streaming dan download. Untuk LTE sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu 4
LTE FDD, 4G LTE TDD, dan 4G LTE Advanced. Berikut ini penjelasannya.[3]

9
10

1. 4G LTE FDD
4G LTE FDD merupakan teknologi 4G LTE yang menggunakan frekuensi
800 MHz sampai 1800 MHz sebagai jalur pertukaran data. Dengan frekuensi
sekian, maka bisa mengatur keseimbangan antara upload dan download.
Kelebihan dari jaringan 4G LTE FDD adalah jaringan yang luas daerah
penggunannya. Cocok untuk mereka yang pengguna telepon, chat, sosial media
dan browsing.

2. 4G LTE TDD
4G LTE TDD merupakan teknologi jaringan 4G LTE yang bekerja pada
frekuensi 2300 MHz. Kinerjanya sangat cepat sekali dalam hal download,
namun sangat lambat sekali dalam hal upload. Kelemahan yang sangat
membebankan data yang cukup besar untuk proses download. Cocok untuk
para pecinta browsing, streaming, dan download.

3. 4G LTE Advanced
4G LTE Advanced atau disebut juga 4G+ merupakan teknologi paling
baru yang dikembangkan dalam jaringan 4G LTE. Dengan jaringan 4G LTE
Advanced ini, maka koneksi yang berkecepatan tinggi dalam upload dan
download, dan juga daerah penggunaan yang luas. Ini karena 4G LTE
Advanced menggabungkan antara 4G LTE FDD dan 4G LTE TDD
digabungkan. Jaringan 4G LTE ini bekerja pada frekuensi 900MHz hingga
2300MHz.

3.1.2 Parameter Kualitas Jaringan LTE


Berikut ini merupakan Parameter yang harus diketahui untuk para
walktester 4G (LTE) :
11

1. PCI ( Physical Cell Id )


PCI merupakan kode identitas fisik tiap cell. pada dasarnya, setiap cell
akan melakukan broadcast informasi mengenai cell id yang dimilikinya
agar user mengenali site tersebut. PCI memiliki beberapa aturan dalam
perancangannya yaitu :

1. Kode PCI tiap cell dalam suatu area harus unik. kondisi ini terjadi ketika
dua site tetangga memiliki kode PCI yang berbeda / tidak sama.
2. Sebuah kode PCI tidak boleh sama atau berdekatan diantara 2 site atau
lebih. sehingga jarak pun perlu dipertimbangkan apabila kita ingin
memberikan kode PCI yang serupa.
3. Jika kode PCI sama antara site yang berdekatan, maka bisa terjadi failure
HandOver (perpindahan serving cell).

2. RSRP
RSRP adalah kuat sinyal penerimaan yang menyatakan besarnya sinyal
yang diterima pada sisi penerima (Mobile Station). Nilai RSRP
merupakan suatu nilai yang menunjukkan level kekuatan sinyal,yang
ditunjukkan dalam rentang minus dBm. Semakin kecil nilai RSRP
(semakin besar minus dBm pada RSRP) maka semakin kecil kekuatan
sinyal penerimaan pada MS.[6] Berikut ini Tabel 1 yaitu standar warna
RSRP berdasarkan nilai sinyal yang diterima dalam satuan dBm :

Warna Rentang Nilai (dBm) Golongan

- 75 < to < 0 Bagus

- 85 < to < - 75 Cukup Bagus

- 100 < to < - 85 Normal

- 110 < to < - 100 Cukup Buruk

- 115 < to < - 110 Buruk


12

- 140 < to < - 115 Sangat Buruk

Tabel 3.1. Penggolongan RSRP


3. SINR

SINR merupakan Signal-to-Noise Ratio, adalah perbandingan kuat sinyal


terhadap noise background. Nilai SINR ini berfungsi sebagai penanda
kualitas sinyal apakah sudah bagus atau belum.

Warna Rentang Nilai (dBm) Golongan

20 < to < 50 Bagus

10 < to < 20 Cukup Bagus

5 < to < 10 Normal

0 < to < 5 Cukup Buruk

- 5 < to < 0 Buruk

- 20 < to < -5 Sangat Buruk

Tabel 3.2 Penggolongan SINR

Semakin kecil nilai SINR, maka semakin buruk kualitas sinyalnya.


Pengukuran SINR dapat digunakan untuk memverifikasi cakupan site-site
BS (Base Station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai SINR juga
dapat diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang
disediakan dari site – site BS dan seberapa besar interferensi yang
dihasilkan.

Tidak ada standar yang ditetapkan untuk nilai SINR dan setiap
operator memiliki ambang yang berbeda-beda. Walaupun demikian,
karena SINR digunakan sebagai ukuran performansi hubungan antara MS
(Mobile Station) dan BS (Base Station), maka perlu ditentukan SINR
minimum dan maximum untuk mendapatkan perfomansi sistem yang
memadai.
13

4. Throughput
Throughput adalah nilai dari UE ke EnodeB, kita dapat menghitung dua
tipe throughput yaitu Download dan Upload. Pada FTP Walk Test
Download minimal Throughput adalah 5000 kB (kilobyte). Ketetapan ini
yang digunakan pada standar operasional 4G Report di PT. Nexwave.

5. RSRQ
RSRQ ( Reference Signal Received Quality ) merupakan parameter yang
menentukan kualitas dari sinyal yang diterima. RSRQ dapat dihitung
dengan formula berikut :
RSRQ = ( RSRP * N ) / RSSI
 RSRQ = Reference Signal Received Quality ( dB )
 RSRP = Reference Signal Received Power ( dBm ) merupakan
level sinyal yang diterima user.
 N = Number of Resource block yang digunakan oleh OFDMA.
 RSSI = Received Signal Strength Indicator merupakan
power  sinyal yang diterima user dalam rentang frekuensi tertentu
termasuk noise dan interferensi  ( dBm ).[4]

Berdasarkan formula diatas, semakin besar nilai RSSI maka


semakin kecil nilai RSRQ. selain itu, semakin besar nilai RSRP maka
semakin besar pulai nilai RSRQ .

3.2 4G (LTE) Walk Testing


Walk Test adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan, biasanya dilakukan pada
area indoor. Walk Test dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah laptop
maupun perangkat mobile dan dilakukan dengan jalan kaki (walk) di sekitaran
14

area indoor tersebut. Walk Test adalah bagian dari proses optimalisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas jaringan indoor.

3.2.1 G-NetTrack
G-NetTrack adalah aplikasi untuk memonitor jaringan dan walk test pada
perangkat yang beroperasi OS Android. Teknologi yang didukung pada aplikasi
G-netTrack adalah Long Term Evolution (LTE), Universal Mobile
Telecommunication System (UMTS), GSM, CDMA, Evolution DataOptimized
(EVDO). Pengukuran juga bisa dilakukan pada lokasi indoor dan
outdoor.Informasi yang bisa didapatkan dengan menggunakan software G-
NetTrack adalah RxLevel, RxQual, MCC, MNC, CI, LAC, Time, Langitude,
Latitude, Upload, Download, tipe jaringan yang digunakan, maupun operator
yang digunakan.[2]

G-NetTrack memungkinkan pemantauan parameter jaringan selular tanpa


menggunakan peralatan khusus. Hal ini dapat digunakan oleh para profesional
untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik pada jaringan untuk mempelajari
lebih lanjut tentang jaringan nirkabel. Fitur utama yang dimiliki oleh G-NetTrack
adalah sebagai berikut :
 Pengukuran parameter jaringan nirkabel
 Pengukuran logging di sebuah filelog
 Pengukuran Outdoor dan Indoor 
 Voice / Data (Upload, Download, Ping) / pengujian SMS
 Logging nilai yang terukur dalam teks dan KML file
 Menampilkan nilai-nilai yang dikukur pada tampilan peta
 Menampilkan BTSdan melayanai garis sel di tampilan peta
15

 Data yang di ukur dengan G-NetTrack dapat di analisis dengan bantuan


alat-alat lain

Gambar 3.1 Tampilan dari G-NetTrack

3.2.2 Walk Test Tool (Genex)


Genex adalah Walk Test tool yang paling sering digunakan saat ini. Pada
umumnya Walk Test membutuhkan Laptop yang telah terinstal software Genex,
Handphone dan kabel datanya, dongle, serta USB GPS. GPS diperlukan untuk
mengambil data longitude dan latitude agar hasil measurement Genex dapat
dipetakan ke dalam map software seperti Map info atau Google Map.

Gambar 3.2 Gambaran Umum Walk Test


16

Didalam instalasi program Genex terdapat dua buah software yaitu “Genex
Probe” dan “Genex Asisstant”.

Probe digunakan pada saat pengambilan measurement data dan juga dapat
digunakan untuk playback logfile (data measurement hasil Walk Test), sedangkan
Asisstant digunakan untuk menganalisis beberapa logfile secara bersamaan dan
untuk keperluan reporting.

3.2.3 Genex Probe

Berikut ini Gambar 3.3 merupakan tampilan dari Genex Probe 3.6,
software ini digunakan untuk mengumpulkan informasi jaringan Radio Frequency
(RF) dilapangan yang di pancarkan suatu eNodeB. Perangkat yang terhubung ke
Laptop seperti : Modulator demodulator (Modem), Global Positioning System
(GPS) dan User Equipment (UE) diatur pada software ini. tampilan awal terdiri
dari Menu bar, Toolbar, Navigator, Worksheet dan Status bar. Terdapat 7 bagian
toolbar yaitu File & View toolbar, Equipment Ctrl toolbar, Connection toolbar,
Recording toolbar, Reply toolbar, Report Generator toolbar dan Route Analysis
toolbar.[5]

Gambar 3.3 Tampilan dari Genex Probe 3.6

Pada Gambar 3.4 merupakan empat parameter yang perlu di tampilkan


pada Program Genex Probe saat melakukan Walk Test yang berhubungan dengan
17

Data Collection. yaitu Radio Parameter, serving and neighboring cells, antenna
measurement, dan throughput.

Gambar 3.4 Parameter pada Genex Probe

Info Element dipergunakan untuk memodifikasi tampilan radio parameter


seperti Rx Level atau Rx Qual dalam hal warna, ukuran maupun symbol yang
digunakan.Dalam Data Collection terdapat Map untuk presentasi geografis
dimana semua info element dan event dapat ditampilkan dalam bentuk Map. Ini
dikarenakan selain mengambil measurement data dari jaringan juga mengambil
data longitude dan latitude dari GPS. Perhatikan Gambar 3.5 yaitu Tampilan Map
pada Data Colection
18

Gambar 3.5 Tampilan Map

3.2.4 Genex Asisstant

Asisstant lebih diperuntukkan untuk analysis data logfile secara


keseluruhan. Beberapa logfile dapat ditampilkan secara bersamaan dan dilakukan
perhitungan statistic secara bersamaan. Asisstant juga memiliki representasi
tampilan geografis berupa Map.Berikut ini Gambar 3.6 yaitu Tampilan dari
Genex Asisstant.

Gambar 3.6 Tampilan


Genex Assistant 3.6

Anda mungkin juga menyukai