LANDASAN TEORI
Tujuan Modulasi
Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
Menekan derau atau interferensi.
Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.
Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk
disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.
Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan
untuk tergangu oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang
memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi
spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh
lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena),
8
9
dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang
digunakan akan mengecil.
Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation = FM ) adalah proses
menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga
frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan
simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang
dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan
perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan
(simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi
mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan
selama proses modulasi. Proses modulasi frekuensi dijelaskan pada Gambar 3.1.
a. rentang pita frekuensi radio yang digunakan adalah 87,5 – 108 MHz;
b. pengkanalan frekuensi yang digunakan adalah kelipatan 100 kHz;
c. penyimpangan frekuensi (frequency deviation) maksimum adalah ± 75
kHz pada 100% modulasi;
d. toleransi frekuensi pemancar (transmitter frequency tolerance) sesuai
dengan Appendix Radio Regulation adalah sebesar 2000 Hz;
e. level spurious emisi minimum 60 dB di bawah level mean power;
f. osilator (oscilator) harus mempunyai stabilitas frekuensi tengah (centre
frequency stability) sebesar maksimum (+) 200 Hz dan maksimum (-) 200
Hz dari frekuensi tengah;
g. rasio proteksi (protection ratio) penyelenggaraan penyiaran jasa penyiaran
radio yang digunakan harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-R BS.412-9
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini;
h. lokasi titik pengukuran (test point) merupakan batas terluar dari suatu
wilayah layanan (service area);
i. kuat medan (field strength) penerimaan radio siaran pada lokasi titik
pengukuran setiap wilayah layanan dibatasi maksimum 66 dBuV/m.
11