Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PRATIKUM TELEKOMUNIKASI
“DRIVE TEST”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD ALFARAZ
(17065047)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. PENGERTIAN DRIVE TEST
Proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang radio di
udara yaitu dari arah BTS ke MS atau sebaliknya, dengan menggunakan handphone
yang didesain secara khusus untuk pengukuran. Drive test merupakan salah satu
bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. Tujuan drive test adalah
mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan. Informasi yang
dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF) di suatu Base
Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup base station sub-system (BSS) yang
dilakukan dengan mobil sehingga pengukuran dilakukan bergerak. Perjalananpun
dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software drive test, seperti Agilent,
Nemo (Nokia), TEMS (Ericsson), dan Rohde & Schwarz.

B. TUJUAN DRIVE TEST


Tujuan umum drive test adalah Mengukur kualitas sinyal dan perbaikan
masalah yang berhubungan dengan sinyal
Selain tujuan umum diatas, dalam proses drive test dapat bertujuan khusus untuk
optimasi suatu jaringan seperti berikut :
a).Untuk mengetahui Coverage sebenarnya di lapangan,apakah sudah sesuai dengan
prediksi   Coverage pada saat Planning
b).Untuk mengetahui parameter jaringan di lapangan,apakah sudah sesuai dengan
parameter Planning dan Optimasi
c).Untuk mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti
penambahan atau pengurangan TRX
d).Untuk mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga
e).Untuk mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima
signal yang rendah
f).Untuk mencari RF issue yang berkaitan adanya Drop Call atau Block Call
g).Untuk mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking

C. ALAT / PERLENGKAPAN DRIVE TEST


Proses drive test membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam
pengukuran. Dalam modul ini drive test dilakukan menggunakan software TEMS dan
adapun perlengkapan lengkapnya sebagai berikut:
a. Laptop
Laptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara
visual. Laptop yang dilengkapi dengan software TEMS Investigation untuk
mengambil dan mengolah data. Spesifikasi Laptop untuk drive test harus memiliki
memori RAM lebih dari 1GB.

b. Perangkat Lunak TEMS


Perangkat Lunak TEMS yang digunakan untuk drive test di luar ruangan
adalah software TEMS Investigation

b. Dongle HASP4
Dongle HASP4 adalah gabungan proteksi antara hardware key (dongle) dan
software yang biasanya sudah terintegrasi dengan aplikasi. Software yang
terintegrasi dengan TEMS Investigation secara periodik akan memeriksa apakah
hardware key tersebut valid atau tidak, jika tidak valid software tidak akan
berjalan sempurna. Tujuan dari dongle adalah menggantikan serial number dan
hanya komputer yang terpasang dongle yang bisa menggunakan aplikasi terseb

d. Handphone TEMS
Ada berbagai jenis Handphone yang support pada Tems investigation
diantaranya adalah Sony Ericsson K800i, T610, dan W995i. Handphone sebagai
terminal untuk panggilan, upload dan download data maupun video call. Dan untuk
mengukur kekuatan sinyal yang diterima oleh pelanggan. Selain itu perlu juga
disiapkan sim card dari operator yang akan diukur.

e. Kabel Data
Kabel data untuk menghubungkan antara computer dan handphone. Kabel data
yang digunakan antara lain USB, Serial.

f. Global Positioning System (GPS)


Sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan bumi
secara cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap waktu. GPS ini
digunakan untuk tracking rute pengukuran sehingga akan diketahui posisi
pengambilan data sepanjang pengukuran drivetest.

g. Aksesoris
Perangkat yang mendukung dalam pengukuran menggunakan TEMS, seperti USB
Hub, Inverter, dan Charger handphone.

D. JENIS JENIS PENGUKURAN DRIVE TEST


Jenis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara
pengambilan data. Pada
mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu :
a. Drive Test Idle Mode
Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak melakukan
call/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui signal strength suatu
area yang terindikasi low signal/no service.
b. Drive Test Dedicated Mode
Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (long Call/Short Call ke
destination number tertentu). Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice
dan data.
c. Drivetest QoS Mode
Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan metode call set
up dan call end dengan formula time / command squence tertentu.
E. PARAMETER DRIVE TEST
Adapun parameter untuk mengetahui kualitas sinyal, level daya terima MS,
dan interferensi adalah sebagai berikut :
• Ec/Io
Menunjukkan level daya minimum (threshold) dimana MS masih bisa melakukan
suatu panggilan. Biasanya nilai Ec/Io menentukan kapan MS harus melakukan
handoff.
• Jarak BTS dan MS (near far effect)
Jarak BTS dan MS saat pengukuran juga memiliki pengaruh, dimana pada jarak yang
cukup dekat kualitas sinyal lebih bagus dan sangat memungkinkan melakukan
panggilan. Tetapi dalam CDMA perbedaan jauh dekat jarak BTS-MS sudah diatasi
dengan kontrol daya.
• RSSI (Received Signal Strength Interference)
Hampir sama dengan Ec/Io tetapi RSSI digunakan dalam coverage. ? Mobile Station
(MS) Tx power Kenaikan daya pancar pada MS akan menyebabkan interferensi
terhadap user lain. Sehingga user yang lain juga akan meningkatkan daya pancarnya.
• FER (Frame Error Rate)
FER didefinisikan sebagai rata-rata kesalahan frame.

F. KESIMPULAN
DRIVE TEST Proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang
radio di udara yaitu dari arah BTS ke MS atau sebaliknya, dengan menggunakan
handphone yang didesain secara khusus untuk pengukuran.

Drive Test dilakukan pada beberapa kondisi :


• Drive Test awal yag dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai di-instal
untuk mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan tingkat kelayakan
suatu jaringan.
• Drive Test maintaining dalam rangka memonitoring performansi BTS sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
• Dilaksanakan dalam keadaan yang sangat diperlukan, yaitu jika ada keluhan
dari pelanggan ataupun terdapat penurunan performansi BTS yang dilihat dari
laporan harian.

Data-data yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut:


• Mengetahui informasi tentang BTS mana yang menangani MS, diketahui
dari pilot sektor BTS mana yang meng-handle.
• Memuat informasi tentang site yang menangani MS dan site disekitarnya
yang memiliki sinyal pilot terkuat yang memungkinkan untuk handoff.
• Mengamati level sinyal (Rx_lev), kualitas sinyal (Ec/Io), jarak antena BTS
dan MS ketika pengukuran dilakukan, Tx power, Forward/Reverse FER dalam
%, kualitas call, persentase panggilan yang drop, active set, candidate set,
finger information, jumlah call yang dihubungi, persentase call yang gagal,
dan total call

Anda mungkin juga menyukai