OLEH
MUHAMMAD ALFARAZ
17065047
GRUP E3
visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor,
bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi
seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi
tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa,
pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang
Secara Umum Sistem TV broadcasting di dunia ada 3 macam yaitu PAL, SECAM dan
NTSC. Kenapa setiap Negara harus berbeda, karena hal ini menyangkut penentuan
pembuatan pemancar televisi dan produksi televisi. Sudah pasti untuk masing-masing sistem
mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga perlu diketahui oleh setiap siapapun juga
yang tertarik dalam mempelajari dunia penyiaran. Standar penyiaran sangat berhubungan
dengan peralatan yang akan digunakan oleh orang yang akan memanfaatkannya. Apabila
kamera/camcoder, player (VHS, Betacam, Mini DV, DV Cam pro, HDV, dan lain
sebagainya). Harus mengetahui terlebih dahulu standar apa yang di instal pada peralatan
Sebagai contoh bila membeli peralatan di Jepang (NTSC), maka harus berbelanja di
standar penyiaran NTSC. Di International market akan tersedia standar penyiaran yang dapat
disesuaikan dengan negara-negara yang berbeda dengan Jepang. Hal ini dapat dipahami,
karena Jepang adalah negara produsen peralatan penyiaran yang paling produktif di dunia.
Hal penting yang perlu diperhatikan untuk dapat menyelenggarakan suatu siaran adalah,
terkait dengan standar penyiaran yang berlaku pada dunia telekomunikasi pada umumnya,
siaran pada khususnya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, suatu siaran membutuhkan
berbagai peralatan keras. Misalnya siaran televisi akan membutuhkan peralatan seperti
Berbagai peralatan itu harus sesuai (compatible) satu dengan yang lainnya, artinya
suatu peralatan dapat menerima pesan (sinyal) yang dikirimkan peralatan lainnya dengan
baik. Misalnya perangkat transmisi televisi, dapat mengirimkan gambar yang diterima dari
kamera dan pesawat televisi dapat menerima gambar yang dipancarkan dari transmisi.
Namun ternyata tidak semua peralatan itu dapat digunakan di setiap tempat. Misalnya
anda membeli kamera (handycam) atau pesawat televisi yang diproduksi untuk digunakan di
Indonesia. Maka peralatan tersebut tidak dapat digunakan di Amerika Serikat. Begitu juga
kemungkinan handphone tersebut tidak dapat digunakan. Hal ini terjadi karena adanya
standar tertentu yang diterapkan suatu negara atas produk atau peralatan telekomunikasi dan
siaran tersebut. Saat ini, ada tiga standar sistem penyiaran di dunia, yaitu;
2. PAL atau Phase Alternating by Line yang digunakan disebagian Asia termasuk
3. SECAM atau Sequential Couleur Avec Memoire yang digunakan di Perancis, Asia
Perbedaan tersebut terjadi karena negara yang memproduksi peralatan yang terkait dengan
siaran itu menetapkan standar tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan masing-
masing. Dalam hal peralatan yang terkait dengan siaran televisi, hal pokok yang
membedakannya adalah ;
1. Jumlah bingkai gambar per detik (frame per second) yang digunakan,
Jumlah bingkai gambar per detik atau frame per second (fps) menjadi syarat suatu gambar
terlihat bergerak (motion picture). Dunia televisi adalah kelanjutan dari dunia fotografi.
Seorang cameraman yang menggunakan camcoder atau handycam untuk mengambil gambar
suatu subjek, sebenarnya tengah memotret subjek itu sebagaimana seorang fotografer
Gambar yang direkam oleh camcoder tersebut, jumlahnya sangat banyak jika ditampilkan
berurutan dengan sangat cepat maka akan tampak seperti bergerak. Negara-negara yang
termasuk kelompok PAL dan SECAM menetapkan standar fps ini sebanyak 25, sementara
Ketentuan mengenai jumlah garis pada setiap frame gambar juga menjadi peraturan yang
berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Gambar yang muncul pada layar televisi
sebenarnya tersusun dari sejumlah elemen yang terdiri dari garis-garis horizontal. Garis-garis
ini terbagi lagi atas bidang-bidang (fields), sementara frame terbentuk dari sejumlah fields.
Ke-empat faktor ini sangat berperan dalam menentukan tingkat resolusi gambar. Amerika
Serikat dan kelompok NTSC menetapkan banyaknya garis-garis horizontal untuk setiap
rangka gambar adalah 525, sedangkan kelompok negara PAL menetapkan sebanyak 625, dan
Dalam hal jumlah frekuensi yang digunakan maka setiap negara memiliki ketentuan
mengenai lebar pita frekuensi (bandwidth) yang berbeda-beda. Pemerintah di negara yang
termasuk kelompok NTSC menetapkan lebar pita frekuensi 6 MHz untuk siaran televisi,
sedangkan kelompok PAL menetapkan 7 MHz. Ketentuan mengenai lebar pita frekuensi ini,
cenderung lebih mudah berubah-ubah, bahkan diantara sesama negara yang masuk dalam
satu standar tertentu, bisa tidak sama. Pemerintah terkadang dapat menaikkan lebar pita
frekuensi suatu blok siaran atau mungkin juga sebaliknya tergantung dari kebutuhan.
Standarisasi ketiga sistem tersebut dapat mengganggu karena tidak saling kompatibel
satu dengan lainnya, sehingga sering masalah saat transaksi jual beli peralatan siaran seperti
kamera, video dan televisi, sebab kecendrungan sistem yang dipakai akan mengikuti standar
yang ada pada negara yang memproduksi peralatan tersebut. Seperti halnya Indonesia
menganut sistem PAL pada awalnya karena kemungkinan saat pertama kali mengembangkan
dunia penyiaran televisi, yaitu TVRI mengikuti teknologi dari Jerman Barat. Dimana pihak
negara maju yang berada di Eropa tersebut menganut sistem PAL. Ketika itu hampir seluruh
peralatan TVRI di kirim dari Jerman Barat, termasuk tenaga kerjanya dirim ke Jerman untuk
belajar. Selain mempelajari peralatan dan teknologi penyiaran buatan Jerman Barat, struktur
pembuatan materi siaran juga diadopsi dari sana. Setelah mengikuti berbagai pendidikan
penyiaran, para ahli dari Jerman Barat juga segaja ditempatkan sebagai instruktur dan tenaga
ahli yang berada di TVRI selama beberapa dekade. Tujuan ini tentunya untuk sekalian
Namun seiring dengan perubahan kemajuan teknologi dan politik serta perekonomian
di dunia. Justru penguasaan peralatan penyiaran beralih ke negara lain yang menjadi
barometernya. Jepang sejak tahun 1990 hingga saat ini, sangat giat membantu Indonesia
adalah NTSC yang berbeda dengan Indonesia. Hal ini terjadi dimungkinkan karena sejak
Jerman bersatu, fokus pengembangan negaranya beralih pada kemajuan di Jerman Timur.
Sedangkan Jepang telah muncul menjadi kekuatan teknologi penyiaran di dunia yang tidak
ada tandingannya melalui Sonny, Panasonic, Ikegami, Toshiba dan lain sebagainya.
Negara Jepang walaupun bukan yang menemukan pertama kali berbagai jenis
peralatan penyiaran, tetapi justru menjadikannya peralatan yang terbaik kualitasnya di dunia
penyiaran. Hal ini terbukti di beberapa negara maju peralatan penyiaran ber-merk Sonny
menjadi jaminan yang tiada duanya. (dipakai bukan di Jepang, seperti sebagian negara Eropa,
Korea, China). Sampai saat ini peralatan penyiaran buatan Jepang mampu masuk kenegara-
negara yang tidak memiliki standarisasi penyiaran NTSC, karena Jepang melihat potensi
bisnis yang besar dan kemampuannya memproduksi berbagai peralatan canggih yang
menganut standarisasi berbeda. Sehingga dari ketiga standarisasi penyiaran tersebut selalu
tersedia dalam peralatan ber-merk buatan Jepang, yang biasanya dipasarkan dalam
internasional market.
PAL adalah sebuah enconding berwarna yang digunakan dalam televisi broadcast. PAL
adalah singkatan dari “Phose Alternating Line” digunakan untuk garis alternasi fase. PAL
terdiri dari 625 baris dan ditayangkan sebanyak 25 frame dalam setiap satu detik (fps).
System ini digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan dunia Amerika, karena di
Amerika menggunakan system NTSC. Sistem Broadcast PAL dikembangkan di Jerman oleh
Walter Bruch, pada tahun 1967. PAL termasuk standar kedua dalam system televisi
broadcast.
Dasar dari PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja.
PAL menempatkan IFc nya pada frekuensi 4.4361875 MHz sedangkan NTSC menempatkan
IFc nya pada 3.579545 MHz. Nama PAL (Phase Alternating Line) diambil karena setiap
sinyal video yang dikirimkan dalam keadaan terbalik pada masing-masing garisnya yang
secara otomatis akan mengkoreksi error yang terjadi pada sistem transmisi.
Jenis-jenis PAL ada (PAL B/G/D/K/I). Standar televisi PAL umumnya menggunakan 625
garis dan 25 fps. Nengara yang menggunakan PAL B/G hampir semua Negara di Eropa
Barat, PAL I digunakan di Inggris, Irlandia, Hongkong, dll. Untuk PAL D/K digunakan di
Negara-negara Eropa Selatan, dan untuk standard PAL D khusus dipakai oleh China. PAL
PAL yang digunakan di negara Brazil menggunakan 525 garis dan 29.97 fps. Hampir semua
negara yang menggunakan PAL M sama halnya menggunakan NTSC. Dan kebanyakan
negara – negara yang menggunakan PAL M cenderung menggunakan NTSC karena kalau
dilihat dari PAL M dengan NTSC sama. PAL M untuk informasi suaranya menggunakan
negatif AM
PAL Nc (PAL combinasi N), untuk negara Argentina menggunakan 625 garis per 50 Hertz.
PAL Nc untuk informasi suaranya menggunakan modulasi frekuensi dan untuk modulasi
Uruguay).
1.3. PAL N
PAL combinasi N untuk negara Uruguay menggunakan 625 garis per 50 Hertz. Di negara
Uruguay biasanya menggunakan juga PAL DVD yaitu televise dengan menggunakan DVD
langsung dalam siaranya. PAL N untuk informasi suaranya menggunakan modulasi frekuensi
1.4. PAL L
PAL L untuk informasi suaranya menggunakan modulasi frekuensi dan untuk modulasi
halnya dengan menggunakan standar televisi SECAM yaitu menggunakan 625 garis/50Hertz
dan menggunakan 15.625 kHz kecepatan garisnya. Penggunaan televisi PAL L ini tidak
Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan
banyak negara lainnya serta beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National
Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. NTSC dikembangkan
pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan
horizontal setiap 1/30 detik. Penempatan IFc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound
NTSC (National Television Systems Committee) adalah standard untuk transmisi televisi
analog di Amerika Serikat dan beberapa negara di dunia, termasuk beberapa negara,
diantaranya Samoa Amerika, Antigua dan Barbuda, Aruba, Bahama, Barbados, Belize,
Bermuda, Bolivia, British Virgin Islands, Kanada, Cayman Islands, Chile, Kolombia, Kosta
Rika, Kuba, Diego Garcia, Dominika, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Fiji,
Grenada, Guam, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaika, Jepang, Kepulauan Leeward,
Belanda, Nikaragua, Kepulauan Mariana Utara, Palau, Panama, Peru, Filipina, Samoa, Korea
Selatan, St Kitts dan Nevis, St Lucia, St Vincent dan Grenadines, Suriname, Taiwan,
NTSC dibangun pada tahun 1953 oleh National Television Systems Committee.
NTSC mendefinisikan standard video yang menyediakan 482 garis resolusi vertical dan 16
juta warna. NTSC mentrasmisikan 525 garis, tetapi beberapa garis digunakan untuk sync,
vertical retrace, dan closed captioning. Berbeda halnya dengan PAL , NTSC membagi 25
baris per frame dan sebanyak 30 frame dalam satu detiknya atau 29,97 frame perdetik (fps).
adalah teknik alternating transmisi garis genap dan garis ganjil untuk meningkatkan resolusi
efektif tanpa meningkatkan pemanfaatan bandwidth. NTSC memiliki rasio aspek 4:3.
Dalam bahasa Perancis tertulis SÉCAM (Séquentiel couleur à mémoire) adalah sistem
televisi analog yang pertma kali digunakan di Perancis. SECAM merupakan sistem
pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode
mengkodekan sinyal warna disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara
bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam watu yang hampir bersamaan
pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay,
makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan
mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan. Dari tabel di
atas jarak P-S tidak tertera karena Sound dipancarkan secar analog sehingga tidak dibutuhkan
FPS atau frame per second yang lebih tinggi dari PAL, dimana pada pal system, fps-
nya adalah 25fps, yang berarti dalam 1 detik video kamera merekam 25 gambar, sedangkan
pada NTSC menggunakan fps 29,97. Resolusi gambar NTSC adalah 720×480 sedangkan
PAL adalah 720×576, yang berarti pada PAL gambar sedikit lebih besar atau ‘tinggi’
daripada NTSC.
KEKURANGAN:
Apa dampak dari perbedaan fps dan resolusi? salah satunya adalah bila melakukan ‘backup’
atau transfer data ke media lain misalnya ke hardisk untuk melakukan editing, maka waktu
untuk editing dan rendering data dari handycam NTSC akan relatif lebih lama untuk diproses
karena lebih banyaknya data yang ada (+- 20%) apabila dibandingkan dengan PAL system.
Bila hendak menggabungkan hasil shooting dari handycam NTSC dengan hasil
shooting handycam PAL, maka banyak software editing video mengalami kesulitan untuk
bekerja dengan 2 system dan resolusi yang berbeda tersebut, sehingga muncul peringatan
ataupun error. Dalam hal ini, biasanya salah satu format color system harus di-convert
terlebih dahulu sehingga kedua video memiliki color system yang sama (NSTC yang
handycam dengan color system NTSC, karena dianggap format ‘asing’ yang memang
biasanya barang bawaan dari luar negeri, dan tanpa disertai garansi.
KELEBIHAN:
yang menyebabkan lebih banyak jumlah gambar yang tertangkap, dan hal ini sangat
bermanfaat bagi para penggemar video shooting atau movie maker yang membutuhkan efek
’slow motion’. Sehingga dengan video kamera NTSC, diperoleh hasil perlambatan yang lebih
smooth karena data gambar tersedia lebih banyak, lain halnya dengan PAL, yang bila
diperlambat akan lebih blurry karena kemampuan tangkap gambar 25 gambar per detik
Gambar yang dihasilkan bila di-play ke televisi langsung, juga tampak sedikit lebih
smooth bagi mereka yang dapat membedakannya, juga dikarenakan fps yang lebih tinggi dari
PAL.
Bila data video perlu di-backup ke vcd atau dvd video dan dikirimkan ke relasi di luar negeri
yang negaranya menganut color system NTSC, maka tidak ada kesulitan dengan hal ini.
catatan: tv kita biasanya diset menjadi auto color system, sehingga otomatis switch antara pal