Anda di halaman 1dari 38

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 1
BAB I
SEJARAH TELEVISI



Televisi Dari Masa ke Masa. Saat ini televisi merupakan barang yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan sehari hari kita.
Dengan adanya televisi maka kita bisa mengetahui suatu informasi dengan cepat tanpa
beranjak dari tempat duduk kita, namun tahukah anda bahwa televisi yang sering kita tonton
ini memiliki sejarah yang panjang.
Kata televisi itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari bahasa
Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan
sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh, sesuai dengan fungsinya.
Penemuan televisi pertama disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut
dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat
penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai
sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan
kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil
rekaman.
Televisi pada awal diciptakannya menggunakan tabung hampa yang menjadikannya
berukuran besar, memiliki konsumsi daya yang besar serta harga yang sangat mahal.
Berikut merupakan salah satu contoh televisi pada tahun 1939 :

Gambar 1.1 Transistor Tabung
Gambar 1.2 Televisi tahun 30an
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 2

Bisa kita perhatikan ukuran dari televisi jaman dahulu yang memiliki ukuran CRT yang sangat
kecil dibanding dengan ukuran Tv itu sendiri. Tv ini diproduksi oleh General Electric pada
tahun 1939. Sedangkan berikut ini merupakan sejarah televisi dari masa ke masa :
1876 George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya
seseorang dapat melihat listrik.
1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya
penggunaan praktis pantelegraph.
1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama
kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan
sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di
interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan
menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik
dengan resolusi 18 garis.
1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika
terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini.
Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika
digabung menjadi television.
1907, Dua orang bernama Boris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan
terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.
1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam
bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama
kalinya.
1927 Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T
Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini
disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.
1929 Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan
kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya
mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter
Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956, Robert Adler dan Eugene Polley menemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya
adalah untuk menghindari iklan.
1975 Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma
berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 3

1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang
sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang
ringan.
1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru
yaitu teknologi HDTV.
1995 Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek
layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
2000 tahun ke atas, Pengembangan produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul
perkembangan sejarah dari televisi digital.

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 4

BAB II
PRINSIP KERJA TELEVISI



Sistem televisi berwarna menggunakan tiga sinyal untuk bekerja secara sempurna, tiga sinyal
tersebut adalah :
Sinyal pembawa suara (FM)
Sinyal pembawa gambar (AM)
Sinyal luminan (gelap-terang), sinkronisasi dan sinyal krominan (pembawa warna)

Secara umum sinyal-sinyal tersebut dikenal sebagai Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan
(gelap-terang) dan sinyal Video Krominan (warna), dan berkat ketiga sinyal tersebut
memungkinkan kita dapat melihat gambar berwarna dan mendengar suara.

Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, dimana masing-masing
rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya, namun saat ini kebanyakan televisi sudah
menggunakan rangkaian-rangkaian yang di kemas dalam sebuah IC / Chip tunggal sehingga
hampir tidak dapat di identifikasi lagi mana bagian-bagianya kecuali kita memiliki skematik
televisi bersangkutan atau lembar data dari Chip / IC yang digunakan.

Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat televisi juga memiliki rangkaian-rangkaian
defleksi vetikal dan horisontal yang berguna untuk menghasilkan raster pada tabung
gambar, meskipun bukan bagian utama dari sebuah pesawat penerima televisi - blok
rangkaian kontrol beserta remote-controlnya juga termasuk rangkaian sangat penting pada
televisi generasi sekarang.

Disini akan dibahas masing-masing fungsi dari blok-blok pesawat televisi berwarna dimana
setiap blok akan dibahas secara mendalam dan detail, selain itu di akhir pembahasan setiap
blok akan di tunjukkan gejala yang timbul jika pada blok yang bersangkutan terjadi
kerusakan sehingga akan memudahkan dalam proses perbaikan.

Dibawah ini ditunjukkan diagram blok dari pesawat penerima televisi


Gambar 2.1

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 5



Gambar 2.2
Gambar 2.1 & 2.2 : Blok Diagram Televisi

Tuner
Penguat RF, Mixer, Osilator Lokal

Rangkaian Suara
Detektor 5.5Mhz, Penguat IF Suara, Detektor FM, Penguat Suara

Rangkaian Gambar
Penguat IF Gambar, Detektor Video, AFT, AGC, Penguat Video, Delay Line

Rangkaian Reproduksi Warna
Penguat Band-Pass, Elemen tunda 1H, Rangkaian Penambah-Pengurang, Rangkaian
switching fasa 180, Penguat burs, Oscillator 4.43Mhz, Penguat U-V, Demodulator

Rangkaian Sinkronisasi
Pemisah Pulsa Sinkronisasi, Rangkaian pulsa vertikal, Rangkaian Pulsa Horisontal, Yoke
Defleksi

Flyback Transformer
Travo Flyback

Tabung CRT
Tipe Delta, Tipe In-Line, Tipe In-Line Trinitron

Rangkaian Power Supply
Penyearah, Regulator
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 6

1. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel).
Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi
(band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 88 MHz).
b. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 216 MHz).
c. UHF saluran 14 sampai 83 (470 890 MHz)

Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a. National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b. Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c. Sequential Couleur aMemorie (SECAM) digunakan Prancis

Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system
tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

2. BAGIAN-BAGIAN PESAWAT TELEVISI
























Gambar 2.3 mainboard televisi







Secara garis besar blok tersebut memiliki
a. Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal
berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
Antena Yagi







Antena Perioda Logaritmis










Antena Lup











Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
Antena Kanal VHF Rendah









Gambar 2.6
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi
ecara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
ntena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan
berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
Antena Perioda Logaritmis
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
Kanal VHF Rendah
K Gajah Mada Banyuwangi
Halaman 7
sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 8

Antena Kanal VHF Tinggi











Gambar 2.7

Antena Kanal UHF











Gambar 2.8

b. Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer)
dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk
dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
c. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang
dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada
jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah
menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.









Gambar 2.9 Penala / Tuner (Termasuk d idalamnya rangkaian IF)
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 9

d. Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF
gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan
mengakibatkan buruknya kualitas gambar
e. Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector
video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)
f. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-
ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah
menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner
g. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT.
Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat
IF secara otomatis
h. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi
vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
i. Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara
akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM).
Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar
j. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke
seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah
di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi
(Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang
selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV












Gambar 2.10 - Rangkaian Catu Daya

k. Penguat Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi
dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 10

l. Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan
dari sinyal video warna komposit
m. Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi
yang memperkecil penguatan didalam bagian warna
n. Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal
krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih
o. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna).
Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal
yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan
beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V
diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
p. Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna
di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu
dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua
sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat
mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka
diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama
seperti pada pemancar

Untuk TV yang menggunakan IC 786818A, rangkaian pada poin (d) sampai (p) dapat di
lihat pada blok diagram IC 78618A, karena semua fungsinya sudah terdapat pada ic ini



Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 11

BAB III
MENGAMATI GEJALA KERUSAKAN

Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat
fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik tinggi. Disamping itu,
dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak
karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung
sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul
dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu,
kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan atau hubungan
antar komponen yang kurang sempurna

1. TIDAK ADA GAMBAR DAN SUARA
a. Mati Total
Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja
sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya
(Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output.
Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya
TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek
TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang
sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak
2) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang
rusak.
Pemecahan:
Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor
horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika
ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di
PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh
rangkaian horizontal.
Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya
komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan
kapasitor.
3) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?
Penyebab 1: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator.
Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda
pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang
digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY.
Pemecahan 1: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator.
Saat TV dinyalakan indicator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau
atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya
atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi.
Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 12

normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan
perlu diganti.

Penyebab 2: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.
Pemecahan 2 :
Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal, periksa
tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah
rangkaian tegangan tinggi.
Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa rangkaian
penguat video.
Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi
adalah filamennya putus sehingga CRT tidak memancarkan cahaya.

b. Gambar Gelap
Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.
Penyebab:
Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkaian
tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau rangkaian catu daya.
Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat video.
Pemecahan:
Apakah tegangan regulator output normal ? Jika normal, periksa tegangan katoda
CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator.
Apakah tegangan katoda CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika
tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi.

c. Raster Satu Garis Horizontal
Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.
Pemecahan:
Periksa rangkaian defleksi vertikal
Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.

d. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.
Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi
kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering.
Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.

e. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Penyebab:
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada
rangkaian AFC.


Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 13

Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi,
rangkaian buffer video dan AGC.

f. Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical.
Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama
sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik
bocor.

g. Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek
Penyebab:
Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangkaian
penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang terjadi pada rangkaian AGC dan
rangkaian penghapus noise (noise canceler).
Pemecahan:
Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah?
Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi.
Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinyal
sinkronisasi.
Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian
penghapus noise.

2. Cacat (Distorsi) Pola Raster
a. Gambar Sempit
Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output
horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi
horizontal (yoke) bertambah lemah.
Pemecahan:
Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa
komponen-komponennya.
Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya.
Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti

b. Pelebaran Horizontal
Penyebab:
Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak.
Pemecahan:
Periksa komponen-komponennya.
Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT
Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak
ada perubahan ganti VR tersebut.
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 14

Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat
tegangan tinggi.

c. Pemendekan Tinggi Gambar
Penyebab:
Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil
sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup.
Pemecahan:
Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara
mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R
dan Tr pada rangkaian defleksi vertical.
Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.

d. Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Penyebab:
Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.
Pemecahan:
Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak.
Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering

e. Gambar Vertical Memanjang
Penyebab:
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah.
Pemecahan:
Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.

f. Gambar Jelek
1) Noise Salju Pada Gambar
Penyebab:
Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah.
Sistem antenna TV rusak
Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak
Pemecahan:
Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus.
Perbaiki jalur antenna kabel
Periksa solderan pada blok tuner dan AGC

2) Kontras Gambar Rendah
Penyebab:
Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.
Pemecahan:
Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.

3) Muncul Garis Miring
Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio.

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 15

Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.

4) Noise Bintik Putih
Penyebab:
Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.
Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi.
Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV

5) Garis Horizontal Hitam
Penyebab:
Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil.
Pemecahan:
Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.

6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain
Penyebab:
Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar besar.
Pemecahan:
Aturlah letak ketinggian antenna TV
Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC
7) Gangguan Warna
Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau
Penyebab:
Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT.
Pemecahan:
Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau
solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap
tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT.

3. Gangguan Suara
Tidak Ada Suara/Suara Lemah
Penyebab:
Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.
Pemecahan:
Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika terdengar desis di
speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau
periksa speaker.



Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 16

BAB III
MENGATASI GEJALA KERUSAKAN PADA TV


1. KERUSAKAN TV CHINA

SOLYTRON-SM3725
Di posisi AV suara chnnel muncul: cek Q1006 ke pin 12 dari IC 4053

SOLYTRON-SM3792
Tuning bisa berhenti,tapi channel tidak tersimpan: cek -30v supply memori

SOLYTRON-SM3730
Kadang bisa star kadang juga mati: cek 15v, C853 (4,7uf/50v)

SUKIRA-CE1493
Posisi standby B+ normal ketika distar drop: cek D606

DAZZ-145038
Blanking dan ada garis-garis hitam, suara normal, OSD tidak ada: Cek elco filter 180v

MESIN TV CINA
Regulator diam meski tanpa beban: Cek capasitor di basis power (15n)

JVC- AV-G201
Gambar horizontal meleset dan belang-blang hitam/putih sekitar 10cm: Cek C550
(100uf/16v) di input 7805

MITSUNO (LA7688)
Kadang star kadang standby: ganti Eprom harus 93LC56, kalau yang 93C56 tidak bisa

SUKIRA-CE1493
Vertikal terbuka sekitar 8cm ditegah: Cek tegangan pin 42 dari IC TDA8361, tegangan
normalnya 33v

SOLITRON (Program CTV222S-PCR1,1
Bisa nyala, tapi semua panel tidak berfunsi: Cek tegangan reset pin 33 (15v)

ADVANCE
Tuning geser: cek dan ganti With E08L (Capasitor 68pf) Adjust AGC (di menu servis)

AETNA-C1426
Vertikal atas molor, bagian bawa kurang sekitar 4cm: Ganti eprom 24C04
Gambar jelek, suara ngorok Auto tuning normal, Vcc juga normal: Cek SAW Filter



Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 17

HITACHI-CPT2451
Y (luminance) tidak ada, Croma (gambar warna stabil): Cek dioda seri, transistor vidio
out, pin 24 dari IC LA7686

INTEL- IC 205RM
Menual tuning tidak berhenti, picture normal, VIF uda di ganti tetap tidak mau berhenti:
Ganti LA7555


YORIKO-YK2103ET
Vertikal bermasala, Vcc normal: Cek tegangan input IC7812 tidak bole kurang dari 15v

TELESONIC- TC5191GR
Power on, Relay on, seharusnya standby: Cek C120 (22uf/50v) di kaki basis Transistor
TR113

JOHNSONS- (TA 7698)
Warna membelobor: Cek elco 1uf/50v di pin 6

DAZZ-DZ2570A
Tidak mau star : Cek tegangan kaki basis Transistor Horizontal, normalnya 8 volt

FUJI ELECTRIC- (TA 8659, TA 8403)
B+ naik sampai 300v: Cek elco 10uf/160v di pin 1 STR 58041.

SOLITRON-RM5108
Tuning geser, VIF oke: Ganti TDA 8222
Tidak ada suara IC Audio bagus: Ganti dan Adjust SIF (102)

KANSELIR- P191
OSD tida ada (tidak bisa di program): Cek D102 (4148) di dekat IC program

INTEL- IC2053RM/1461NW
OSD tidak ada: open zener on vertikal socket
VIF di tuning tidak berubah: Ganti LA 7555

INTEL- IC1429N
Gambar menyusut kanan dan kiri sekitar 3cm: Cek C707 (100uf/50v) dan D703 (IN5392)

CONTEC- KTB 3731
Warna kacau, IC vidio M51393 bagus Cek R235 (8k2) biasanya putus

METZ-7401/3
Relay bisa on B+ tidak ada: Cek R808 (2,2 ohm 1/2 watt) dan R821 (56 ohm 1/4 watt)

TAMASHI-0 (TDA8362/SMP260WTC)
Di star langsung protek: Cek Transistor horizontal driver (C2482)
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 18


SANSUI- SV M1460J
Suara tidak ada voltage swing normal: Ganti TDA 1013.

DETRON/ETRON- P1401
Horizontal tidak ada, Osicilator,Vcc normal: Ganti TA 7698
INDOTEC-2107
Vertikal cacat bagian atas: Cek R304 (56k) biasanya molor

AETNA-C1420
Tidak bisa standby, langsung star: ganti TMP87CK38N
Blanking, Vcc normal:Ganti TB1238AN
Tuning geser, suara gorok, VIF tidak berfungsi:Ganti SAW Filter

KONKA-1418C3
B+ tidak stabil (pum up): Cek optocoupler (PC817)

CROWN- T128
Di star suara ngorok, setelah 3 menit normal: Ganti trafo SIF

SEMRO- TD1538
B+ tidak bisa di adjust (di stel): Cek R808 (10k) di regulator.

CRYSTAL
TV hanya standby tidak mau menyala. Coba gunakan remote : Tekan tombol
Power(on/off) dan tombol OK secara bersamaan lalu tahan sampai tv menyala.

INDOTECH 20
Saat pertama dinyalakan gambar terang sebentar lalu gelap. Pengaturan kontras tidak
berfungsi. Periksa bagian ABL = R314= 120K

SANTEC C1428
Pada posisi standby tombol panel dan remote tidak berfungsi. Ganti X-Tal program =
10M atau 10.000

SOLITRON SM37-98
power suply tdk star B+ hanya 45v ganti; D 81 zener 4v7






Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 19

2. KERUSAKAN TV POLYTRON

POLYTRON -DM143031
Lambat untuk star disertai gambar yang berkedip dan bergoyang, serta gambar
menyempit : silahkan ganti C518= 100/35v, C514= 330/35v, C515=680/606pf, R511=5k
ohm/1%, R517=15k ohm/1%

POLYTRON-PN20123K
Protek, di start hidup lalu mati, Vcc bagus : ganti IC 4558 di dekat Vertikal

POLYTRON-GM1490
Phase Horizontal geser terdapat garis hitam hampir ketengah: cek R449=68ohm di pin 12

POLYTRON-LFS1465
Led channel nyala semua, preset tidak berpungsi: cek R18=10k di pin 19 ic UPC 1363

POLYTRON-GM1483
OSD tidak ada: silahkan buka R723 dan D732

POLYTRON-P in P
Tuning geser dan blanking, OSD bagus: cek tuner (digital 5v) rusak salah satunya

POLYTRON (Regulator TDA8380)
B+ tidak stabil (pum up): naikkan Filter 15v di bagian priner regulator jadi 2200uf

POLYTRON-GM1492
Manual Tuner tidak berhenti: Ganti Trafo AFT dengan E08L

POLYTRON (AN5435=TDA3565)
Vertikal tidak bisa diam, V.hight tidak maksimal: ganti AN5435 dan R127=13k

POLYTRON-BB1740
Seolah-olah tuning geser, VIF bagus BI ada terus: cek Transistor Band switch T708=BC548

POLYTRON-Model Lama
Garis-garis hitam tebal naik turun baik posisi AV maupun di Channel: ganti Flyback

POLYTRON-PN14123KAG
Tidak bisa start, oscilator horizontal tidak ada, VCC bagus: ganti TDA 8841

POLYTRON DM 143031
Gambar mengecil, kedip2 juga goyang2. Coba ganti C518=100/35V, c514=330/35V,
C515=680/560pF, R511=5k/1%, R517=15k ohm/1%




Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 20

POLYTRON DM 143031
lambat untuk start , di sertai gambar yg berkedip dan bergoyang serta menyempinya lebar
gambar.ganti c518 :100/35v. c514 : 330/35v. c515 :680/560pf. r511 :5kohm/1%. r517
15kohm/1%
POLYTRON/DIGITEC BLACKBOX SERIES
tv hanya garis vertikal berdiri.dengan kondisi komponen bagian horisontal; c 2,2/160v
dan r 3k9/2w putus.ganti c 390 atau470n/250v

POLYTRON GRANDMASTER GM 1481
gambar tidak sinkron dan tampak logo dari stasiun tv tampak di tengah-tengah di batasi
garis hitam tebal atas bawah.ganti r452 :50kohm 1/8 watt

POLYTRON/DIGITEC
menggunakan ic tda 8360/61.kerusakan hanya garis horisontal mendatar saja.meski ic
vertikalnya normal.ganti r 401 : 2m2 ohm

POLYTRON DIVA
IC program HBT-00-02G
On sebentar (tampil logo) trus st-by, kerusakan : protec. Letak protec pin 62 IC HBT-00-
02G, teg pd protec hanya sekitar 2v, kondisi normal harusnya sekitar 5v. Ganti c402
1mf/50v dr pin 3 IC vertikal An 5522.

POLYTRON 123
gambar bagus tp suara tdk ada dan bila di pakai vcd normal semua, karusakanya pak
IF nya rusak, ganti saja cristal 5.5 nya.

POLYTRON-GM1483
OSD tidak ada: silahkan buka R723 dan D732

POLYTRON-P in P
Tuning geses dan blanking, OSD bagus: cek tuner (digital 5v) rusak salah satunya
POLYTRON (Regulator TDA8380)
B+ tidak stabil (pum up): naikkan Filter 15v di bagian priner regulator jadi 2200uf

POLYTRON-GM1492
Menual Tuner tidak berhenti: Ganti Trafo AFT dengan E08L

POLYTRON (AN5435=TDA3565)
Vertikal tidak bisa diam, V.hight tidak maksimal: ganti AN5435 dan R127 (13k)

POLYTRON-BB1740
Seolah-olah tuning geser, VIF bagus BI ada terus: cek Transistor Band switch T708
(BC548)

POLYTRON-PN20123K
Protek, distar hidup lalu mati (Vcc bagus): ganti IC 4558 di dekat penguat Vertikal

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 21

POLYTRON-GM1490
Phase Horizontal geser (ada garis hitam) hampir ketengah: cek R449 (68) ke pin 12

POLYTRON-LFS1465
Led channel nyala semua, preset tidak berpungsi: cek R18 (10k) di pin 19 (UPC 1363)

POLYTRON-PN14123KAG
Tidak bisa star, oscilator horizontal tidak ada, VCC bagus: ganti TDA 8841

POLYTRON-Lawas
Garis-garis hitam tebal naik turun baik posisi AV maupun di Channel: ganti Plyback (FBT)

POLYTRON MINIMAX SERIES MX1452G
TV HANYA KADANG KADANG MAU START DAN SULIT UNTUK MENYALA.GANTI C507 :
10/50 DENGAN 47/100V

POLYTRON DM14303
lambat untuk star di sertai gambaq berkedip dan bergoyang serta menyempitya lebar
gambar ganti C518;100/35v, C514;330/d5v, C515;680/560pf, R511;5k ohm/1%, R517;15k
ohm/1%

POLYTRON BLACK BOX SERIES
tv hanya garir vertikal berdiri, dng kondisi komponen bagian horisontal C 2,2/160v dan R
3k9/2watt putus ganti: C390 ato 47n/250v

POLYTRON GRAND MASTER GM1481
gambar tdk sinkron dan tampak logo dari stasiun TV tampak ditengah dibatasi garis
hitam tebal atas bawa ganti; R452; 50k ohm 1/8 watt

POLYTRON/ DIGITEC
yg menggunakan IC TDA 8360/61 kerusakan hanya garis hori sontal mendatar saja meski
ic vertikalnya normal ganti; R401; 2m2 ohm

POLYTRON MINI MAX SERIES MX1452G
tv hanya kadang-kadang mau star dn sulit u/ menyala ganti; C507; 10/50 dengan 47/100v












Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 22

3. KERUSAKAN TV SONY

SONY-KV1415GE
Tuning tidak bisa menyimpang channel: ganti uCom M34302M8-712SP

SONY-KV1430E
Vertikal cacat (tengah gambar ada garis putih sekitar 2cm) Cek C854 (220uf/25v) filter
12v

SONY- KV G14P1
Layar gelap, OSD ada: Cek ABL R857 (82K)

SONY- KV1415GE
Transistor Horizontal terlalu panas: Cek Horizontal OSC pin 27 dan ganti CXA1213BS

SONY KV200xxx
jika power dihidupkan gambar kosong hanya raster dan suara langsung full ganti; R627;
4,7 ohm u/ suply 5,5v

KERUSAKAN UMUM POWER SUPPLY TV SONY
Kerusakan STR sering terjadi karena STR lemah akibat pemakain dan karena panas
contohnya pada STR S5741 untk tv 29.
STR tidak swicth disebabkan R470K putus dari tegangan 300v.
Tegangan B+ naik karena elco 100V10UF kering disertai SHORTnya Dioda zener R2M.

KERUSAKAN HORIZONTAL TV SONY
Sering menemukan TV SONY Trinitron kerusakan TR Horizontal short.
Cek tegangan B+ Normal. Langsung ganti TR yang baru TV bisa hidup tapi setelah 1
atau 2 hari mati lagi dgn kerusakan yang sama. Ini disebabkan karena suply tegangan
HOR OSC drop/tidak terfilter, ganti C 25V100UF karena sudah kering/melemah.
Horizontal tidak bekerja, kadang TV bisa hidup tapi kemudian mati lagi. Kadang pada
pertama dihidupkan ada bunyi menderik pada flyback padahal flyback tidak rusak.
Kerusakan seperti ini karena CRYSTAL HORIZONTAL B500F terukur short/bocor.

KERUSAKAN TIDAK ADA SUARA SUARA GEMERISIK TV SONY
Ganti kristal warna tidak berubah, cek IF gambar dan AFT gambar sudah tune. Ganti CF
5,5MB pada blok Tuner detektor.










Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 23

4. KERUSAKAN TV SHARP

SHARP-51R200
Di star hidup lalu mati, led jadi merah: cek R502 untuk tegangan Vertikal ganti jika perlu

SHARP-14R20MKII
Di start hidup led hijau lalu mati jadi merah tidak berkedip, Oscilator horizontal bagus:
cek Trafo driver horizontal

SHARP-20U200
Suara gresek-gresek,gambar bagus, suara sistem terkunci pada D/K dan tidak bisa
diganti: ganti dan adjust, eprom 24C08

SHARP-14S20B/14R/B
OSD tidak ada, gambar geser kekanan sekitar 10cm: cek jalur AFC Pin 5 FBT

SHARP-20A2-S
Picture Blooming /mblobor, warna bagus: Stel ulamg prameter servis Adjustment

SHARP-C1424AU
B+ naik Jadi 250v (resitor,elco,dioda transistor,Vcc bagus): ganti STR 41090
Regulator diam (tidak bekerja): cek TR3279, D706, R705, R706, R707

SHARP 21 BN1
Gambar tampak kurang kontras dan lalu warna tampak smearing. Kerusakan ini terjadi
pada jalur tegangan 9v yang terukur hanya 6v. Periksa Q605 882 Regulator dari 16v ke
9v dari pin 7 kaki Flyback.

SHARP C14JO
Gambar mengecil hanya tinggal beberapa cm ditengah. Raster kosong/semut. Ganti
Q604.

SHARP EXPRESSION 51X220
Suara ada tapi gambar tidak ada, terkadang standby dengan sendirinya. Ganti Resistor
pembatas 180v =R621=1ohm

SHARP EXPRESSION 51X220
tampil tampa gambar dengan posisi suara hidup kadang kembali ke stadby ganti: resistor
pembatas u / 180v R621; 1 ohm

SHARP 21 BNI
gambar tampak kurang kontras disertai warnanya yg tampak sering,kerusakan terjadi pd
jalur 9v yg hanya tukur 6v ganti; Q605,D882 Regulator dari 16v ke 9v dari pin 7 kaki FBT




Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 24

5. KERUSAKAN TV SAMSUNG
SAMSUNG-CB3339Z
Blanking: cek tegangan 5v (7805)

SAMSUNG-BIO-CB3366Z
Blanking (Vcc normal): ganti IC chroma M52309SP

SAMSUNG-CB2039Z
Tuning tidak ada channel (33v,VT Normal): cek tegangan 12v

SAMSUNG-CB3862X
Gambar terbuka ditenga sekitar 5cm, IC Vertikal bagus: G anti elco vertikal out
1000uf/35v

SAMSUNG- CB3366Z
SMR 40000 Rusak, setelah di ganti rusak lagi: ganti dulu modul driver HIS 6169
Auto Program bisa, memori, Adjust, vertikal, Horizontal, RGB tidak berfunsi : Ganti
Eprom 24C04

SAMSUNG CS5085
Gambar vertikal bagian bawa kurang, disertai dng garis tak menentu, serta timbul suara
melengkin pd saat stadby ganti; C407; 330/50v
























Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 25

6. KERUSAKAN TV AKARI

AKARI-IC1439 RMD
B+ drop,heater tidak ada suara normal: cek C561, R443

AKARI-IC1439 R2N
Raster Tidak ada, Vcc normal: cek R411

AKARI- IC 14M88R (sakura)
Regulator tidak stabil tanpa beban, kadang-kadang standby: Cek dioda Zener 6v2 di VR
B+ (Short)

AKARI- IC 14M88R
Regulator tidak bekerja: Cek transitor tegangan optocoupler.

AKARI- IC 1437RMD
Regulator tidak bekerja: Cek dioda zener ZD812 (18v), C815 (100uf/25v) dan C820
(1uf/100v) ganti jika perlu.

AKARI- CT14W9
Vertikal tidak terbuka AN 5534 Dingin: Defleksi bagian vertikal putus
OSD tidak ada: Tegangan 5v drop dioda zener 5 volt short

AKARI 20M88R
raster membesar dan mengecil tak karuan ganti; D809 IN4148 Regulator

AKARI CTV14
tak ada suara, kerja IC zilog normal ic TA 8690 AN bagus ganti Q06: C 3289

AKARI 14-20
transistor regulator(D1710) selalu putus bila baru diganti, tanpa sempat menyala,
kerusakan tjadi pd bagian fedbeck oftocoupler yaitu; R801; 47k ohm yg nilainya
memberar, jika gambar tdk stabil sering timbul garis-garis seperti OSC horisontal tdk
tepat ganti; C driver horisontal 10uf/100v

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 26

BAB IV
T U N E R




Tuner, atau Penala berfungsi untuk memilih kanal / stasiun dengan cara merubah
gelombang radio yang diterima antena menjadi signal IF (Intermediate Frequency). Didalam
Tuner terdapat 3 rangkaian utama, yaitu : (1) Penguat frekuensi tinggi / Penguat RF (RF
Amplifier), (2) Pencampur (Mixer) dan (3) Osilator lokal (Local Oscillator).

Penguat Frekuensi Radio (Penguat RF)
Penguat frekuensi tinggi, seperti namanya, berguna untuk menguatkan sinyal frekuensi radio
yang diterima oleh antena. Penguat RF ini harus memiliki karakteristik penguatan yang
merata pada seluruh bidang frekuensi dan memiliki perbedaan penguatan antar kanal yang
sekecil mungkin. Karena rasio S/N (perbandingan sinyal terhadap noise) ditentukan oleh
penguat RF ini, maka penguat RF harus memiliki penguatan (gain) yang cukup besar, tetapi
juga harus tetap menghasilkan distorsi yang kecil jika ternyata gelombang yang diterima
sudah cukup besar, untuk itulah maka ditambahkan rangkaian kontrol penguatan otomatis
(AGC / Automatic Gain Control) yang diumpan-balik kan pada rangkaian RF ini.

Pencampur (Mixer)
Fungsi mixer adalah mencampur gelombang radio yang diterima antena yang telah
dikuatkan oleh Penguat RF dengan keluaran osilator lokal sehingga diperoleh signal IF
(intermediate frequency) yang merupakan selisih dari kedua frekuensi yang dicampur
tersebut. Frekuensi pembawa sinyal yang dikeluarkan rangkaian mixer ini adalah dibuat
tetap sebesar 38,9 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya juga
terdapat sinyal singkronisasi dan frekuensi sebesar 33,4 Mhz yang merupakan frekuensi
pembawa suara.

Osilator Lokal (Local Oscillator)
Fungsi osilator lokal adalah membangkitkan frekuensi yang nantinya dicampur dengan
frekuensi yang diterima antena sehingga didapat frekuensi IF, frekuensi osilator lokal dapat
diubah-ubah sesuai dengan kanal / saluran yang dipilih.Osilator lokal harus sangat stabil,
karena jika osilator lokal mudah tergeser maka gambar dan suara tidak dapat direproduksi
dengan sempurna. Untuk mendapatkan ke-stabilan ini maka ditambahkan rangkaian kontrol
AFT (Automatic Frequency Tuning) atau AFC (Automatic Frequency Control) yang berguna
untuk mendeteksi penggeseran frekuensi pembawa sinya IF gambar yang kemudian di
umpan-balikkan ke osilator lokal, sehingga osilator lokal di-stabilkan oleh tegangan umpan-
balik tersebut (tegangan AFT / AFC).

Kaki-kaki Pada Tuner (Pin-pin pada tuner)
Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya
memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada
tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya
dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Secara umum tuner
memiliki kaki dengan fungsi IF, B+, AGC, AFT, VT dan pemilih BAND. Berdasarkan fungsi kaki
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 27

ini, khususnya kaki-kaki pengontrol pemilih Band dan tegangan tuning (tala) tuner dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : (1) Tuner Analog, (2) Tuner Semi Digital, dan (3)
Tuner Digital. Perbedaan mendasar dari tuner dengan sistem pengontrolan analog terhadap
tuner dengan sistem pengontrolan digital adalah : Pada tuner dengan sistem pengontrolan
digital, fungsi VT dan pemilih BAND di proses didalam tuner sehingga pin VT, VL, VH, dan VU
yang ada pada tuner analog digantikan dengan pin SCL, SDA dan tegangan supply 33 Volt,
Sedangkan untuk tuner dengan sistem pengontrolan semi digital, hanya pin pemilihan Band
saja diproses didalam tuner, sehingga pin yang semula VL, VH, dan VU digantikan dengan pin
B1 dan B2.

TABEL DAN FUNGSI PIN TUNER

Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Analog

Nama
Kaki
Nama
lain
Fungsi Keterangan
IF

Keluaran IF
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya
AFC AFT
Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,
berguna menjaga kestabilan frekuensi
Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
BL
VHL,
VL
Memilih BAND VHF Low (48 - 82 Mhz) atau Kanal 2 - 6 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BH VH
Memilih BAND VHF High (175 - 224 Mhz) atau Kanal 7
- 13
0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BU VU
Memilih BAND UHF High (471 - 855 Mhz) atau Kanal
14 - 83
0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
AGC

Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis
(AGC)
Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat
tegangan turun
BT VT
Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning
(Voltage Tuning)
0 - 33 Volt

Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Semi Digital

Nama
Kaki
Nama
lain
Fungsi Keterangan
IF

Keluaran IF
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya
AFC AFT
Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,
berguna menjaga kestabilan frekuensi
Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
B1 V1 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 0 VHF
Low
1 VHF
High
1
UHF
B2 V2 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 1 0 1
AGC

Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis
(AGC)
Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal
kuat tegangan turun
BT VT
Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning
(Voltage Tuning)
0 - 33 Volt
* 0 = 0 Volt, 1 = Setara tegangan Vcc




Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 28

Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Digital

Nama
Kaki
Nama
lain
Fungsi Keterangan
IF Keluaran IF
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type nya
AFC AFT
Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis,
berguna menjaga kestabilan frekuensi
Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
SCL Serial Clock 5 Volt
SDA Serial Data 5 Volt
AGC
Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis
(Automatic Gain Control)
Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal
kuat tegangan turun
BT VT Suplay tegangan frekuensi tuning 33 Volt


Dibawah ini adalah tabel susunan kaki Tuner yang ada dipasaran

Type / Model
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2-3-1 AGC BT

B2 B1 BM

IF
6-1 AGC BT BU BH BL BM

IF
JCH5912EV-B AGC BT BU BH BL BM AFC

IF
JCH5912EV-B AGC BT NC B2 B1 BM AFC GND NC GND IF
7-1, 113-118 BU BT BH AGC BL AFC BM

IF

FSDA05T-3 AGC AS SCL SDA NC BP BT NC NC NC IF













Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 29

KEJALA KERUSAKAN YANG SERING TERJADI PADA TUNER
Dibawah ini adalah gejala yang sering ditemui pada televisi yang dapat menunjukkan bahwa
tuner kemungkinan dalam kondisi rusak, tetapi gejala-gejala tersebut harus dibarengi
dengan proses pengukuran tegangan masukan pada kaki-kaki tuner dan sinyal masukan dari
antena. Jika hasil pengukuran tegangan masukan dan sinyal masukan dari antena dalam
kondisi normal, tetapi tetap muncul gejala-gejala seperti yang ditunjukkan pada tabel
dibawah ini, maka blok tuner bisa dipastikan dalam kondisi rusak.


Gejala Hasil Pengukuran
Kemungkinan
Kerusakan pada
Penerimaan sinyal lemah (noise)
Tegangan AGC normal, Sinyal antena
kuat
Penguat RF
Tidak dapat menerima siaran sama
sekali
Tegangan VT, AGC, pemilih band
normal
Penguat RF, Mixer,
Osilator lokal
Tidak dapat menerima siaran pada
salah satu band
Tegangan pemilih band normal Osilator lokal
Frekuensi bergeser Tegangan VT normal, AFT normal Osilator lokal

Sebelum melakukan penggantian blok tuner, coba lakukan penyolderan ulang pada setiap
solderan komponen dalam tuner yang kemungkinan solderannya terjadi keretakan setelah
lama digunakan, sebab sering kali tuner kembali normal setelah dilakukan penyolderan
ulang, solderan yang mengalami keretakan disebabkan oleh suhu dalam tuner yang
meningkat saat tuner bekerja, suhu yang tinggi tersebut menyebabkan timah solder
meleleh, sehingga solderannya menjadi retak.





Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 30

BAB V
PROTOKOL REMOTE CONTROL TELEVISI






IR data remote bergerak dengan gelombang cahaya pada spektrum infra merah, di mana
secara fisik komunikasinya dilakukan oleh sebuah photo diode yang berfungsi sebagai
transmitter dan photo diode yang lain sebagai receiver. Pada dasarnya informasi dikirim
dengan tiga macam sistem encoding yaitu:

1. Pulse coded
Panjang dari masing-masing data berubah/bervariasi sesuai dengan logikanya. Misalnya
untuk logika satu dinyatakan dengan 2 periode high dan 1 periode low, logika nol
dinyatakan dengan 1 periode high dan 1 periode low, 1 periode berkisar 600 us. Sistem
semacam ini digunakan oleh remote Sony.


Gambar 5.1 - Signal metode pulse coded

2. Space coded
Berbeda dengan pulse coded, yang mewakili data pada space coded adalah perbedaan
pada nilai space antara pulsa satu dan pulsa lainnya, dengan kata lain kode-kodenya
menggunakan pulsa high dengan periode yang sama sedangkan pulsa lownya
menggunakan periode yang berbeda-beda, dikenal dengan sistem REC-80. Biasanya
digunakan pada remote Panasonic.




Gambar 5.2 -Signal metode Space coded






3. Shift coded
Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini
dikenal dengan RC-5, biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan
terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :
2 bit start bit
1 kontrol bit untuk mengindikasikan data baru
5 system address bits
6 command bits.

| S | S | T | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | C5 | C4 | C3 | C2 | C1 | C0 |

Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol
terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari
high ke low maka logika nol dan sebaliknya.



Gambar
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi
Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini
, biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan
terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :
1 kontrol bit untuk mengindikasikan data baru
5 system address bits

| S | S | T | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | C5 | C4 | C3 | C2 | C1 | C0 |
Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol
terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari
high ke low maka logika nol dan sebaliknya.



Gambar 5.3- Signal metode Shift coded







K Gajah Mada Banyuwangi
Halaman 31
Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem ini
, biasanya digunakan pada remote Philips. Kode yang ditransmisikan
terdiri dari 14 bit data yang susunannya terdiri dari beberapa bit antara lain :
Panjang data 1.728 ms per bit, data akan diulang setelah 130 ms jika tombol ditekan
terus. Untuk membedakan logika satu dan nol dilihat pada transisinya , bila transisi dari


Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu

*****************************************************************

*****************************************************************
Code length : 12 bits
Carrier : 40kHz
T : 550us
Space between data: 25ms

Header :



1 is coded:



0 is coded:


Format pada data : hxxxxxyyyyyyy

Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang
terdiri dari 5 bit address data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan
start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri
dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu
dimulai dari start bit diikuti dengan LSB dan diakhiri dengan MSB
sekitar 45 ms dengan jarak antar data sekitar 25 ms.
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi
Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu data yang ada pada remote Sony.
*****************************************************************
TECHNICAL INFO
*****************************************************************

hxxxxxyyyyyyy
Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang
data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan
start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri
dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu
dari start bit diikuti dengan LSB dan diakhiri dengan MSB-nya. Jadi total panjang data
sekitar 45 ms dengan jarak antar data sekitar 25 ms.

K Gajah Mada Banyuwangi
Halaman 32
data yang ada pada remote Sony.
*****************************************************************
*****************************************************************
Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang
data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan
start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri
dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu
nya. Jadi total panjang data
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 33


Tabel Fungsi Tombol dan Data Yang Diterima oleh Rangkaian Penerima



Data di atas merupakan ciri yang dimiliki oleh remote Sony. Dari data tersebut dapat dilihat
bahwa data yang ada pada remote terdiri dari 12 bit, yang dimulai dengan header yang
kemudian diikuti dengan 12 bit datanya. Pengiriman dari data tersebut dilakukan secara
serial yaitu dimulai dengan header atau start bit lalu diikuti dengan LSB kemudian diakhiri
dengan MSBnya. Yang dapat dilihat dari data tersebut bahwa perbedaan antara header, nilai
logika satu dan nilai logika nol terletak pada periode setiap data. Untuk melakukan
penghitungan dari masing-masing jenis data (header, logika satu, logika nol) dilakukan
percobaan dengan menghitung periode dari masing-masing logika terlebih dahulu. Gambar
berikut akan memperlihatkan data remote dari setiap tombol yang tampak pada osiloskop.




Nama
tombol
Data Hexa
Fungsi
Tombol
Data Hexa
Fungsi
Tombol
Data Hexa
Tombol 1 #080 Volume - #093 Sharpness - #0A3
Tombol 2 #081 Mute #094 TV/Video #0A5
Tombol 3 #082 Power(toggle) #095 Balance L #0A6
Tombol 4 #083 Normal value #096 Balance R #0A7
Tombol 5 #084 Picture + #098 Power on #0AE
Tombol 6 #085 Picture - #099 Power off #0AF
Tombol 7 #086 Colour + #09A Input line A #0C0
Tombol 8 #087 Colour - #09B Input line B #0C1
Tombol 9 #088 Brightness + #09E Input AV #0C3
Tombol 0 #089 Brightness - #09F Input digital #0C5
Ch + #090 Hue + #0A0 Input Vtr #0C7
Ch - #091 Hue - #0A1 Sharpness - #0A3
Volume + #092 Sharpness + #0A2





Gambar 5.4







Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi
5.4 - Data remote control Sony pada osiloskop

K Gajah Mada Banyuwangi
Halaman 34




BAB VI
CHANNEL TELEVISI



BAND CHANNELS
Low-band VHF 2 - 6
High-band VHF 7 - 13
UHF 14 - 69
UHF 70-83

RUMUS CHANNEL TV (DIRUMUSKAN OLEH
1. LOW BAND VHF (F
2. HIGH BAND VHF,(F
3. UHF,(F-F+6),
Keterangan
F = Frequency Band , X,Y,Z = Channel
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi
CHANNELS FREQUENCY
(54-72 Mhz and 76-88 Mhz)
(174-216 Mhz)
69 (470-806 Mhz)
(806-890 Mhz) currently assigned to land mobile radio services
(DIRUMUSKAN OLEH ABD. SHOBIR) :
BAND VHF (FF+6), F = 6X + 42, 2
2. HIGH BAND VHF,(FF+6), F = 6Y + 132, 7
F+6), F = 6Z + 386, 14
, X,Y,Z = Channel Designation
K Gajah Mada Banyuwangi
Halaman 35
890 Mhz) currently assigned to land mobile radio services

2 X 6
7 Y 13
14 Z 83
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 36

BAB VII
PENYEBAB KERUSAKAN
PADA REMOTE CONTROL TELEVISI




Barangkali kita sering menemui Remote control yang tidak berfungsi/tidak dapat dipakai.
berikut ada beberapa penyebab :

Penyebab pertama adalah bukan remote controlnya yang rusak, tapi sensor di perangkat
(TV/VCD/Compo dll). Pertanyaanya tentu bagaimana kita dapat menentukan yang rusak
remotenya atau perangkat? bila ada perangkat/remote yang lain yang sejenis mungkin kita
dapat mencobanya. Tapi bila tidak ada perangkat atau remote lain yang bisa digunakan
untuk mencoba, ada sedikit tips. Remote control dapat dites berfungsi atau tidak dengan
menggunakan radio AM/MW. Coba nyalakan radio pada gelombang MW/AM, kemudian
pencet-pencet tombol di remote sambil di dekatkan ke radio tadi. apabila di radio terdengar
bunyi tut saat tombol di pencet, berati tombol/remote kontrol berfungsi, berarti
kerusakan terjadi pada perangkat bukan pada remotenya.Cara kedua adalah dengan
mengarahkan remote ke sebuah kamera HP, bila remote dalam keadaan baik pada saat
tombol ditekan tekan akan ada cahaya yang tertangkap oleh kamera HP

Penyebab kedua adalah baterai remote habis, apabila hasil pengujian menggunakan radio
didapatkan diagnosa remote kontrol yang rusak,hal pertama yang harus dilakukan
adalah,pastikan batre remote kontrol baik/belum habis. Banyak keluhan remote kontrol
rusak hanya disebabkan karena batrenya yang habis. Untuk itu,sebelum dilakukan
pembongkaran remote, ada baiknya batre diganti dengan yang baru.

Penyebab ketiga adalah terminal baterai yang berkarat. ini bisa diakibatkan karena batere
terlalu lama terpasang dan lembab/rusak sehingga mengakibatkan terminal batre berkarat.
Bila ini terjadi, tentu arus dari batre tidak dapat menyuplai tegangan kerja ke komponen
aktif remote control, dan remote tidak dapat bekerja.Penyebab paling sering adalah
penggunaan batere yang murahan yang bisa menyebabkan karat biasanya batere jenis ini
mengandung zat berbahaya Mercuri.

Penyebab keempat adalah papan PCB kotor atau lembab. Ini dapat dilihat hanya bila
remote control sudah dibongkar. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan
papan PCB dari kotoran, bila terdapat kotoran yang menempel coba bersihkan PCB dengan
thinner.

Penyebab kelima adalah karbon aus/tipis. Biasanya remote control, pada tombolnya
dibagian bawah(sisi yang kontak dengan PCB) dilapisi karbon. apabila karbon ini
habis/menipis maka tombol tidak bisa berfungsi. Apabila karbon sudah habis/tipis dapat
diganti dengan lapisan almunium voil yang terdapat pada bungkus rokok. Atau dapat juga
diganti dengan lapisan karbon yang baru(caranya dengan dilapisi karbon cair yang sudah
beredar dipasaran.Karbon cair ini akan mengering setelah beberapa menit dilapiskan ke
tombol)
Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 37


Penyebab ke enam adalah led infra merah rusak. Apabila Led ini rusak, tentu data/perintah
dari remote ini tidak dapat dipancarkan ke perangkat yang akan kita kontrol.

Penyebab ketujuh adalah komponen CF yang rusak. komponen ini adalah sebagai
pembangkit frequensi pembawa data/perintah dari remote Control. Apabila komponen ini
rusak, tentu tidak akan ada data yang bisa terkirim ke perangkat yang kita kontrol.
komponen ini biasanya berbentuk kotak kadang berkaki 2 ada juga yang berkaki 3.
komponen CF biasanya berwarna biru/hitam/kuning/orange.

Penyebab ke delapan adalah Casing remote yang pecah, sehingga tombol yang kita pencet
tidak pas pada tombol di PCB. tentu ini akan menyebabkan tidak adanya data/perintah yang
kita masukkan ke remote Control.

Penyebab ke sembilan adalah jalur PCB yang rusak. Ini akan mengakibatkan tidak
berfungsinya remote kontrol. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan/penyambungan
atau perbaikan jalur pada PCB.

Penyebab ke Sepuluh adalah kerusakan komponen aktif pada remote(transistor/IC) bila
yang rusak cuma transistor mungkin bisa kita ganti dengan komponen sejenis dan se type
yang ada di pasaran. Namun bila yang rusak adalah IC, biasanya sudah dapat diperbaiki
rmonika

Penyebab ke sebelas adalah rusaknya komponen pasif (resistor/condensator) kerusakan
jenis ini jarang sekali terjadi pada remote Control.
Demikian sekilas tentang remote Control, untuk postingan depan saya akan coba mengulas
tentang bagaimana cara membuat alat untuk menguji baik tidaknya sebuah remote :tv . Ok
semoga bermanfaat .

Teknik Elektronika SMK Gajah Mada Banyuwangi

Halaman 38




LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai