Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syarah Maharani

Kelas : BC 1

NIM : 419191

BLOK PEMANCAR DAN PENERIMA TELEVISI

Televisi adalah penyiaran gambar dan suara oleh gelombang radio atau kabel listrik. Televisi ditemukan
oleh John Logie Baird pada tahun 1926.

Pemancar televisi terdiri atas dua bagian, yaitu pemancar gambar dan pemancar suara. Pemancar
gambar mengubah getaran listrik gambar menjadi sinyal radio AM. Pada saat yang sama, pemancar
suara mengubah getaran listrik suara menjadi sinyal radio FM yang menghasilkan suara datang bersama-
sama dalam suatu alat yang disebut diplekser.

Diplekser menggabungkan sinyal radio AM dan sinyal radio FM, lalu mengirimkannya ke antena
pemancar.

Berikut ini diagram blok pemancar televisi :

Diagram Blok Pemancar Televisi

a. Kamera televisi

Bayangan dari benda yang akan disiarkan difokuskan pada suatu permukaan sasaran ternetu dari suatu
tabung petik (pick up) yang terdapat di dalam kamera. Permukaan ini dibagi menjadi kira-kira 367.000
elemen-elemen gambar mikroskopik (sangat kecil).

Cahaya dari bayangan benda memberikan tiap elemen gambar suatu muatan listrik yang bervariasi
sesuai dengan jumlah cahaya yang jatuh pada tiap elemen. Pola dari elemen-elemen gambar ini di-scan
(diperiksa secara terperinci) oleh berkas elektron yang tebalnya kira-kira sama dengan diameter sebuah
kepala peniti.
Berkas elektron bergerak dari kiri ke kanan melintasi keseluruhan permukaan sasaaran 525 kali untuk
setiap gambar. Setiap sekon terdapat 30 gambar yang di-scan. Elektron-elektron lewat melalui
permukaan sasaran elektron ini menumbuk keping sinyal, suatu arus listrik dibangkitkan. Ini adalah
sinyal listrik gambar (video) yang akan dipancarkan.

Untuk menyiarkan gambar berwarna harus menggunakan kamera yang lebih kompleks. Televisi
berwarna didasarkan pada prinsip bahwa campuran dengan komposisi berbeda antara warna primer,
yaitu sinar merah, hijau dan biru dapat menghasilkan setiap warna yang terdapat di alam.

Cahaya yang lewat melalui lensa kamera mengenai tiga buah cermin datar. Setiap cahaya yang
dipantulkan cermin diarahkan ke tabung petik yang berbeda. Di depan setiap tabung petik terdapat
sebuah filter cahaya yang hanya meneruskan suatu warna. Tabung-tabung petik kemudian memproses
bayangan.

Kamera hitam dan putih hanya memiliki satu tabung petik dan tidak memerlukan cermin untuk
mengarahkan cahaya. Akan tetapi, kedua kamera ini memproses bayangan dengan cara yang sama.

b. Rangkaian sweep

Rangkaian sweep digunakan untuk membentuk scanning. Scanning berfungsi membagi-bagi gambar
menjadi elemen-elemen gambar yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh tabung kamera.

c. Rangkaian sinkronisasi

Rangkaian sinkronisasi menghasilkan pulsa-pulsa sinkronisasi yang akan menjamin gambar dan suara
yang dipancarkan tetap sinkron.

d. Osilator rf

Osilator rf digunakan untuk membangkitkan getaran gelombang pembawa dengan frekuensi sangat
tinggi (VHF (Very High Frequency) atau UHF (Ultra High Frequency)).

e. Penguat rf

Penguat rf digunakan untuk memperkuat getaran gelombang pembawa sebelum masuk ke


modulator.

f. Penguat video

Penguat video digunakan untuk memperkuat getaran listrik gambar sebelum masuk ke modulator.

g. Modulator

Di dalam modulator, getaran gelombang pembawa dimodulasi oleh sinyal video, sehingga dihasilkan
sinyal radio AM.

Berikut ini diagram blok penerima televisi :


Diagram Blok Penerima Televisi

Bagian awal dari diagram blok penerima televisi mirip dengan bagian awal diagram blok penerima radio
superheterodin. Yang membedakan antara kedua diagram adalah lebar frekuensi dan frekuensi antara
(IF) pada penerima radio superheterodin adalah sekitar 400 kHz, sedangkan IF untuk penerima televisi
adalah sekitar 34,5 MHz.

Setelah bagian tersebut adalah bagian yang berfungsi memisahkan sinyal-sinyal gambar (video) dan
audio, serta memisahkan kedua sinyal ini dari pulsa-pulsa sinkronisasi dan pulsa-pulsa garis.

Pemisahan terjadi pada keluaran detektor video. Sinyal gambar tanpa modulasi AM diperkuat dahulu
oleh penguat video dan kemudian melalui saluran video, sinyal ini diberikan ke CRT (tabung sinar
katoda) untuk mengontrol berkas elektron. Sinyal suara FM yang masih termodulasi masih dicampur
dengan sinyal gambar dalam detektor video.

Sinyal yang masih bercampur ini, melalui saluran suara diperkuat oleh penguat suara IF, kemudian
detektor suara meneruskan sinyal suara dan menghilangkan sinyal video. Sinyal suara af keluaran
detektor suara diperkuat dahulu oleh penguat af, barulah sinyal suara ini digunakan untuk menjalankan
pengeras suara.

Pulsa-pulsa sinkronisasi yang tercampur diproses dalam saluran dasar waktu oleh pemisah sinkronisasi.
Pemisah sinkronisasi menghasilkan dua buah pulsa segiempat.

Pulsa segiempat pertama diperoleh dari pulsa-pulsa garis dan bertugas menjalankan osilator garis.
Osilator garis menghasilkan gelombang gigi gergaji untuk diumpankan ke kumparan scan. Sinyal hasil
osilator garis digunakan untuk mengatur scanning ke arah horizontal (pembengkokan ke arah
horizontal). Osilator garis juga menghasilkan tegangan ekstra tinggi (e.h.v), yaitu 15 kV yang diperlukan
untuk menjalankan CRT.

Anda mungkin juga menyukai