2) Penguat IF Suara
Penguat If suara memperkuat sinyal If suara yang telah di deteksi oleh rangkaian
deteksi 5,5 MHz, agar mendapatkan level yang cukup untuk detektor FM dan juga
bertindak sebagai lemiter ( pembatas ). Gambar 3 pembatas( limiter ) membuat
amplitudo pembawa input yang tidak menentu menjadi teratur atau rata, proses
menjadikan teratur ini didapatkan dengan memakai penguatan transistor pada
daerah jenuhnya, Karena sinyal IF suara mempunyai gelombang dengan modulasi
frekuensi maka amplitudo yang tidak teratur yang merupakan kompenen modulasi
amplitudo tidak di perlukan, sehingga komponen modulasi amplitudo itu perlu di
buang dengan memakai pembatas.
3) Detektor FM Suara
Detektor sangat sederhana, tetapi karena linieritas kuirva resonansi tidak baik maka
di dapatkan cacat. Maka dari itu biasanya dipergunakan detektor rasio untuk
mendeteksi FM.
a. Deteksi Rasio
Gambar 5. Hubungan fasa antara E2 dan E3 bila E3 dan sinyal primer sefasa
Dan selisih antara tegang EA dan EB timbul pada output detektor ini. Gambar 6.
menunjukan hubungan antara output detektor itu dengan deviasi frekuensi. Kurva
pada gambar itu di sebut karakteristik S.
Blok audio gunanya adalah mendeteksi sinyal audio dari pemancar kemudian
dikuatkan pada bagian penguat akhir sebelum diteruskan ke loudspeaker, sehingga
suara dapat didengar. Cara kerja rangkaian audio televisi yaitu dengan mengambil
sinyal IF (intermediate frequency/frekuensi tengah) suara 5,5 MHz dari penguat IF
gambar, dan kemudian dideteksi secara FM menjadi sinyal suara. Setelah menjadi
sinyal audio murni kemudian diumpankan ke penguat akhir suara sebelum masuk ke
loudspeaker (corong suara).
Gambar 7. Audio Processing (Pengelola Suara)
3. Dioda
Pada televisi pada umumnya menggunakan diode penyearah (Rectifier) yang
terbuat dari germanium dan silicon , LED (Light Emitting Diode) dan diode zener.
Dioda zener berfungsi untuk penstabil tegangan
Gambar 3. Dioda Zener
Penggalan Materi 2
Langkah-Langkah Perbaikan Kerusakan Pada Rangkaian Penguat Audio Penerima
Televisi