Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PROYEK AKHIR ELEKTRONIKA POWER AMPLIFIER 150WATT WITH MP3 PLAYER

Disusun Sebagai Syarat Melengkapi Tugas PPAV Tahun Pelajaran 2012-2013

DisusunOleh : Andre Steviance Sayangbati Kelas XII E-1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PATI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO - VIDEO TAHUN PELAJARAN 2012 2013

LAPORAN PROYEK AKHIR ELEKTRONIKA POWER AMPLIFIER 150WATT WITH MP3 PLAYER
Disusun Sebagai Syarat Melengkapi Tugas PPAV Tahun Pelajaran 2012-2013

DisusunOleh : Andre Steviance Sayangbati Kelas XII E-1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PATI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO - VIDEO TAHUN PELAJARAN 2012 2013

PROPOSAL
PROYEK TUGAS AKHIR/PROJECT WORK Nama Sekolah Program Keahlian Paket Keahlian Alokasi Waktu : SMK N 2 Pati : Teknik Audio Video : Proyek Akhir Elektronika : 50 Jam

Nomor Peserta : Nama Peserta :

POWER AMPLIFIER 150WATT WITH MP3 PLAYER

., 2013 Menyetujui: Tim Seleksi Materi Peserta Uji,

___________________

______________________ NIS. ...

Mengetahui: Ka. Prog. Keahlian, Guru Pembimbing,

Masyunah N.Q,ST
NIP. 132168772

______________________ NIP.

Kata Pengantar Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan karunia dan anugrah pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir elektronika yang berjudul POWER AMPLIFIER 150 WATT WITH MP3 PLAYER. Meskipun dalam penyusunan/ pembuatan proyek ini banyak menemui kendala dan hambatan, namun dengan keridhloan Allah dan beberpa bantian dari berbagai pihak akhirnya proyek akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena proyek akhir ini sangat berpengaruh pada kelangsungan karir kami. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Sunardi Selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Pati 2. Ibu Masyunah N.Q,ST selaku kepala Program Teknik Audio Video 3. Bapak Dwi Ari Susanto selaku pembimbing 1 4. Bapak Wahyu selaku pembimbing 2 5. Ibu Sri Hartini selaku Walikelas XII E-1 6. Mas Kurniadi Selaku ToolMan Yang telah membantu kami dalam penyelesaian proyek 7. Kedua orang tua kami yang telah memberi modal dan arahan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan proyek Khir Elektronika ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang dapat memotivasi saya sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis Bagus Nor Rohman

Daftar Isi LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1. 1.2. LATAR BELAKANG TUJUAN DAN MANFAAT

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1. 2.2. 2.2.1 2.2.2 2.3. TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT FILTER HIGH PASS FILTER LOW PASS FILTER JENIS-JENIS PENGUAT AMPLIFIER

BAB 3

CARA KERJA RANGKAIAN 3.1. 3.2. 3.3. GAMBAR BLOK DIAGRAM CARA KERJA BERDASARKAN BLOK DIAGRAM GAMBAR RANGKAIAN

BAB 4

PROSES PRODUKSI DAN JASA 4.1. 4.2. 4.2.1. 4.2.2. 4.3. 4.4. 4.5. TIME SCEDULE ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LAY OUT PCB HASIL UJI COBA RANGKAIAN

BAB 5

PENUTUP 5.1. 5.2. KESIMPULAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


Zaman yang mulai berkembang menjadi lebih modern seperti sekarang ini. Membuat perkembangan di Bidang Elektronika semakin pesat. Ini membuat kebutuhan manusia akan barang-barang elektronika semakin pesat juga di pasaran. Saat ini selera masyarkat lebih diarahkan di Bidang Audio dan Video. Masyarakat akan terus memburu perlengkapan yang di kemas secara audio video yang telah dikemas secara kompleks. Oleh karena itu masyarakat membutuhkan perangkat Audio yang Berkwalitas dan dilengkapi beberapa fitur tambahan. Hal iniah yang membuat kami membuat proyek ini yang menambahkan teknologi masa kini, tanpa menghilangkan fungsi aslinya sendiri yaitu Power Amp Stereo 150Watt with Mp3 Player. Produk ini diharapkan untuk bisa memenuhi dan mempermudah masyarakat untuk menikmati teknologi maju seperti sekarang ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan proyek ini adalah : 1. Sebagai persyaratan dalam mengikuti UK (Uji Kompetensi Industri) 2. Untuk Memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Nasional. 3. Sebagai Aplikasi dalam semua mata pelajaran terutama Audio 4. Melatih diri untuk mempunyai ras tanggung jawab yang tinggi. 5. Untuk mengetahui kemampuan siswa di dalam proyek yang dibuatnya.

Bab 2 Landasan Teori

2.1. Transistor Sebagai Penguat


Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak digunakan di dunia Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier dan lain-lain. Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

Rangkaian transistor sebagai penguat

Bentuk signal input dan output penguatan Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis (dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan input pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk gelombang antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope. Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Common Base Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-kan/ ditanahkan. Sifat-sifat Penguat Common Base: o o Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil o o Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi Dapat dipakai sebagai buffer

2.

Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada

rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector. Sifat-sifat Penguat Common Emitor: o o Signal output berbeda phasa 180 derajat Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif. o o Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias

transistor 3. Penguat Common Collector Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input. Sifat-sifat Penguat Common Collector: o Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor) o o o Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu) Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor) Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok

digunakan sebagai buffer

2.2. Filter (high Pass/Low Pass) 2.2.1. High Pass Filter


Filter high-pass atau sering juga disebut dengan filter lolos atas adalah suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat yang berada diatas frekuensi cut-off (c) sampai frekuensi cut-off (c) rangkaian tersebut dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (c) rangkaian tersebut. Filter high-passs dasar disusun dengan rangkaian RC seperti berikut.

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (c) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (c) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.

2.2.2. Low Pass Filter


Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon

frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.

Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut. Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB. Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB. Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/RC atau G = -20 log RC Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) saja.

2.3. Jenis-Jenis Penguat Amplifier/Konfigurasi


Kelas A Dalam Kelas A penguat, perangkat output untuk terus menerus melakukan seluruh siklus, atau dengan kata lain selalu ada bias arus yang mengalir dalam perangkat output. Topologi ini memiliki paling sedikit distorsi dan merupakan yang paling linear, tetapi pada saat yang sama adalah yang paling efisien sekitar 20%. Desain biasanya tidak komplementer dengan tinggi dan rendah output samping perangkat. Kelas B Penguat jenis ini beroperasi dalam cara yang berlawanan untuk Kelas A amplifier. Output perangkat hanya melakukan setengah siklus sinusoidal (satu melakukan di wilayah positif, dan satu melakukan di wilayah negatif), atau dengan kata lain, jika tidak ada sinyal input maka tidak ada arus di perangkat output. Penguat kelas ini jelas lebih efisien daripada Kelas A, pada sekitar 50%, namun memiliki beberapa masalah dengan linearitas pada titik potong, karena

waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu perangkat dan giliran yang lain perangkat. Kelas AB Penguat jenis ini merupakan kombinasi dari dua tipe di atas, dan saat ini salah satu yang paling umum jenis power amplifier yang ada. Berikut kedua perangkat tersebut diizinkan untuk melakukan pada saat yang sama, tetapi hanya sejumlah kecil di dekat titik crossover. Maka tiap-tiap perangkat yang melakukan selama lebih dari setengah siklus tetapi kurang dari seluruh siklus, sehingga bawaan non-linearitas desain Kelas B diatasi, tanpa inefisiensi dari Kelas A desain. Efisiensi untuk Kelas AB amplifier adalah sekitar 50%. Kelas D Penguat kelas ini adalah sebuah switching atau PWM penguat seperti yang disebutkan di atas. Penguat kelas ini adalah fokus utama dari aplikasi ini catatan. Dalam jenis ini penguat, yang saklar sepenuhnya baik atau sepenuhnya off, secara signifikan mengurangi kerugian daya di perangkat output. Efisiensi 90-95% adalah mungkin. Sinyal audio digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang PWM yang drive perangkat output, dengan tahap terakhir menjadi rendah pass filter untuk menghilangkan frekuensi tinggi carrier frekuensi PWM. Sebuah Kelas D penguat audio pada dasarnya merupakan switching PWM penguat atau amplifier. Ada beberapa kelas yang berbeda dari amplifier. Kelas D penguat mengambil berbagai bentuk, beberapa dapat memiliki input digital dan beberapa dapat memiliki input analog. Di sini kita akan fokus pada jenis yang memiliki analog input.

BAB 3 Cara kerja Rangkaian 3.1 Gambar Blok Diagram


Input L Output L

Tone Control

Power Amplifier

Input R Output R

Catu Daya

3.2. Cara Kerja Berdasarkan Blok Diagram


Catu Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penyuplai tegangan untuk seluruh rangkaian. Pada rangkaian ini ada 4 komponen dioda, 2 kapasitor, dan 1 transformator. Catu daya ini digunakan untuk menyuplai tone control, power amplifier, dan Mp3 Player. Setelah catu daya menghasilkan tegangan sesuai tegangan kerja pada rangkaian Tone Control, Amplifier Dan Mp3 Player. Maka selanjutnya cara kerja dari Tone Control, Tone Control adalah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengatur respon frekuensi sehingga bisa mendapatkan suara yang kita inginkan. Rangkaian ini memiliki beberapa bagian yaitu pengatur bass, treeble, volume, dan karena rangkaian yang kami buat Stereo maka ditambahkan Balance. Adapun fungsi dari bagian tersebut adalah : Volume berfungsi untuk mengatur keras lemahnya suara. Bass berfungsi untuk mengatur nada rendah Treeble berfungsi untuk mengatur nada tinggi. Balance untuk mengatur suara kanan kiri

Tone Control mendapat Input Suara dari Mp3 Player yang kemudian outputnya di umpankan ke Power Amplifier dan amplifier itu sendiri adalah rangkaian

elektronika yang berfungsi sebagai penguat dari output Tone Control. Namun input yang diterima rangkaian ini masih lemah kemudian dikuatkan oleh transitor sehingga menghasilkan output yang kuat. Yang selanjutnya akan di keluarkan melalui Speaker R dan L.

3.3. Gambar Rangkaian


Gambar Rangkaian Catu Daya
T D1 CT 220 Vac D4 D3 C2 D2 OUTPUT + 18 Vdc

C1 CT

OUTPUT - 18 Vdc
Cara Kerja Catu daya 1. Catu Daya Tegangan Jala-Jala/jaringan PLN sebesar 220 V diturunkan oleh trafo step down sebesar 25 V AC, yang kemudian disearahkan oleh 4 Dioda yang menjadi penyearah yang menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC. Dalam tegangan DC tersebut masih ada ripple yang artinya tegangan masih belum murni DC. Untuk menjdikan tegangan ini murni DC maka dipakailah 2 buah kapasitor, penggunaan kapasitor ini sebagai Filter yaitu hanya meloloskan tegangan DC murni saja.

Rangkaian Tone Control

Cara kerja Tone Control 2. Tone Control. Input yang menyerupai sinyal AC melalui kapasitor pertama yang ada pada rangkaian tone control. Besarnya diatur oleh VR1, pada saat posisi VR1 diatur, maka sinyal diterukan ke jaringan LPF dan HPF. Pada jaringan LPF sinyal frekuensi tinggi akan diredam dan frekuensi rendah akan diterusakan yang akan diteruskan oleh VR2. Paa saat VR2 max maka nada rendah akan dilangsungkan ke penguat berikutnya. Pada jaringan HPF sinyal frekuensi tinggi akan diloloskan dan Frekuensi rendah akan diredam yang diatur oleh VR3 sebagai treeble. Pada saat VR3 max maka nada tinggi langsung lewat ke penguat berikutnya.

Gambar Rangkaian Power Amplifier

Cara kerja Power Amplifier 3. Power Amplifier. Input power amp ini adalah output dari tone control tadi. Output tone di umpankan ke kapasitor, yang kemudian dikuatkan oleh differensial yaitu Q1 dan Q2. Output dari penguat tersebut dikuatkan lagi oleh Q4. Pada saat Q4 setengah periode positif maka pada transistor tersebut akan ON sehingga colector emitor akan terhubung singkat dengan VCC. Sehingga pada input Q5 akan negative. Pada output Q5 di kuatkan oleh Q7. Pada saat input Q6 bernilai Positif maka colector emitor Q6 Akan terhubung singkat dengan +VCC. Output Q6 dikuatkan Oleh Q8.

Bab 4 Proses Produksi Dan Jasa 4.1. Time Scedule


JADWAL PELAKSANAAN

September No 1 Kegiatan

Oktober

November

Desember

Januari

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 RancanganKerj a/ Penyusunan Proposal GambarKerja Proses Produksi/Jasa Laporan Presentasi/ Verifikasi UjianSekolahda nNasional

2 3 4 1 2 3 4

2 3

4 5

4.2. Alat Dan Bahan 4.2.1 Alat No.


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Nama Alat
Penggaris Spidol Penitik/paku Bor PCB Multimeter Solder Atraktor Obeng besar Obeng Kecil Tang potong Tang cucut Cutter Kertas Miniblok Palu PCB

Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik


Standard Type M dan F Standard 12 VDC Heles 40 Watt/220V Sandard +/+/Standard Standard Standard A4 Standard 10x20 cm Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Set Set Buah Buah Buah Halaman Buah Buah 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 5 Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri sendiri

4.2.2 Bahan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. NamaBahan Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Spesifikasi 1K / 50 W 6K8 270K 4K7 5K6 8K2 47K 560 30K Satuan Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Jumlah 8 6 6 8 6 2 2 6 4

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Potensiometer Potensiometer Potensiometer Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Dioda Dioda Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor

10K 2K2 100 330 1 OHM B 50K B 50K X2 B 50K X2 / CT 100pf 470nf 47nf 3,3nf 100uf 4,7uf / 25V 22uf / 25V 470uf / 25V 47uf / 25V 4700uf / 50V IN 4148 IN 5407 C 945 2SA 645 C2001 A 648 C 1384

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

2 2 6 4 8 1 2 1 2 4 6 2 2 6 4 1 8 20 10 4 4 6 2 2 2

35. 36. 37. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Transistor Transistor Trafo Panel pengatur Knop pengatur Power switch Jack RCA Jack RCA Kabel RCA Heatsink PCB Tinol Plug AC Kabel Kabel Kabel Kabel speaker Sekrup Sekrup Sekrup Baut FeCl3

TIP 31 TIP 32 3A CT 220/18 -0-18 Standard Standard Standard denganlampu 2P 1P 3P Satuan 15 x 12 cm 0,4 60%. Standard 220 VAC Merah Biru Hitam Standard Besar 25 mm Kecil 10 mm Kecil 5 mm Kecil Kristal/Padat

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah meter Buah meter meter meter meter Buah Buah Buah Buah Ons

2 2 1 1 4 1 1 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 14 10 10 5 1

4.3. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya


No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Nama Bahan Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Potensiometer Potensiometer Potensiometer Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Spesifikasi 1K/0,5 W 6K8 270K 4K7 5K6 8K2 47K 560 30K 10K 2K2 100 330 1 OHM B 50K B 50K X2 B 50K X2/ CT 100pf 470pf 47nf 3,3nf Satuan buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah Jumlah 8 6 6 8 6 2 2 6 4 2 2 6 4 8 1 2 1 2 4 6 2 Harga 400 100 300 400 300 100 100 300 200 100 100 300 200 400 1.250 4.00 2.500 200 400 1.200 200

22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Dioda Dioda Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Trafo Panel pengatur Knop pengatur Power switch Jack RCA Jack RCA Kabel RCA Heatsink PCB polos Tinol

100nf 4,7uf/25V 22uf / 25 V 470uf / 25 V 47uf / 25 V 4700uf / 50 V IN 4148 IN 5407 C 945 2SA 645 C2001 A 648 C 1384 TIP 31 TIP32 3A CT Standar Standar Standar dengan lampu 2P 1p 3P Satuan 20 x 12 cm 0,4 60%

buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah meter

2 6 4 1 8 2 10 4 4 6 2 2 2 2 2 1 1 4 1 1 1 1

400 900 600 600 2.800 10.00 1.000 1.600 1.000 2.100 800 2.000 2.000 3.600 3.600 75.000 2.500 1.000 2.000 1.000 500 4.000 4.000

1 3

2.000 1.500

51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62

Plug AC Kabel Kabel Kabel Kabel speaker Sekrup Sekrup Sekrup Baut FeC13 kayu Mp3 Player

Standard 220 VAC Merah Biru Hitam Standar Besar 25 mm Kecil 10 mm Kecil 5 mm Kecil Kristal/Padat

buah meter meter meter meter buah buah buah buah ons

1 1 1 1 2 14 10 10 5 1

2.500 1.000 1.000 1.000 3.000 1.400 500 500 250 2.000 20.000

Buah Jumlah

50.000 204.400

B. Biaya Produksi (BP) Biaya Produksi = 15% x Harga Bahan = 15% x Rp. 204.400,00 = Rp. 30.660 C. Keuntungan (U) Keuntungan = 15% x (Harga Bahan + Biaya Produksi) = 15% x (Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00) = Rp. 35.295,00 D. Harga Jual (HJ) Harga Jual = HB + BP + U = Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00+ Rp. 35.295,00 = Rp. 270.355,00

4.4. Lay Out PCB


Power Amplifier 150W

Tone Control

Power Supply

4.5. Hasil Uji Coba Rangkaian

Bab 5 Penutup

5.1. Kesimpulan
Hasil Proses Teknis

Biaya

Hasil Uji Coba

5.2. Saran
Hasil proses

Hasil Uji Coba

Anda mungkin juga menyukai