SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PATI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO - VIDEO TAHUN PELAJARAN 2012 2013
LAPORAN PROYEK AKHIR ELEKTRONIKA POWER AMPLIFIER 150WATT WITH MP3 PLAYER
Disusun Sebagai Syarat Melengkapi Tugas PPAV Tahun Pelajaran 2012-2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PATI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO - VIDEO TAHUN PELAJARAN 2012 2013
PROPOSAL
PROYEK TUGAS AKHIR/PROJECT WORK Nama Sekolah Program Keahlian Paket Keahlian Alokasi Waktu : SMK N 2 Pati : Teknik Audio Video : Proyek Akhir Elektronika : 50 Jam
___________________
Masyunah N.Q,ST
NIP. 132168772
______________________ NIP.
Kata Pengantar Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan karunia dan anugrah pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir elektronika yang berjudul POWER AMPLIFIER 150 WATT WITH MP3 PLAYER. Meskipun dalam penyusunan/ pembuatan proyek ini banyak menemui kendala dan hambatan, namun dengan keridhloan Allah dan beberpa bantian dari berbagai pihak akhirnya proyek akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena proyek akhir ini sangat berpengaruh pada kelangsungan karir kami. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Sunardi Selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Pati 2. Ibu Masyunah N.Q,ST selaku kepala Program Teknik Audio Video 3. Bapak Dwi Ari Susanto selaku pembimbing 1 4. Bapak Wahyu selaku pembimbing 2 5. Ibu Sri Hartini selaku Walikelas XII E-1 6. Mas Kurniadi Selaku ToolMan Yang telah membantu kami dalam penyelesaian proyek 7. Kedua orang tua kami yang telah memberi modal dan arahan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan proyek Khir Elektronika ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang dapat memotivasi saya sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis Bagus Nor Rohman
BAB 1
BAB 2
LANDASAN TEORI 2.1. 2.2. 2.2.1 2.2.2 2.3. TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT FILTER HIGH PASS FILTER LOW PASS FILTER JENIS-JENIS PENGUAT AMPLIFIER
BAB 3
CARA KERJA RANGKAIAN 3.1. 3.2. 3.3. GAMBAR BLOK DIAGRAM CARA KERJA BERDASARKAN BLOK DIAGRAM GAMBAR RANGKAIAN
BAB 4
PROSES PRODUKSI DAN JASA 4.1. 4.2. 4.2.1. 4.2.2. 4.3. 4.4. 4.5. TIME SCEDULE ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LAY OUT PCB HASIL UJI COBA RANGKAIAN
BAB 5
Bentuk signal input dan output penguatan Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis (dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan input pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk gelombang antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope. Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Common Base Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-kan/ ditanahkan. Sifat-sifat Penguat Common Base: o o Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil o o Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi Dapat dipakai sebagai buffer
2.
Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada
rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector. Sifat-sifat Penguat Common Emitor: o o Signal output berbeda phasa 180 derajat Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif. o o Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias
transistor 3. Penguat Common Collector Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input. Sifat-sifat Penguat Common Collector: o Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor) o o o Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu) Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor) Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok
Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (c) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (c) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.
frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.
Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut. Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB. Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB. Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/RC atau G = -20 log RC Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) saja.
waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu perangkat dan giliran yang lain perangkat. Kelas AB Penguat jenis ini merupakan kombinasi dari dua tipe di atas, dan saat ini salah satu yang paling umum jenis power amplifier yang ada. Berikut kedua perangkat tersebut diizinkan untuk melakukan pada saat yang sama, tetapi hanya sejumlah kecil di dekat titik crossover. Maka tiap-tiap perangkat yang melakukan selama lebih dari setengah siklus tetapi kurang dari seluruh siklus, sehingga bawaan non-linearitas desain Kelas B diatasi, tanpa inefisiensi dari Kelas A desain. Efisiensi untuk Kelas AB amplifier adalah sekitar 50%. Kelas D Penguat kelas ini adalah sebuah switching atau PWM penguat seperti yang disebutkan di atas. Penguat kelas ini adalah fokus utama dari aplikasi ini catatan. Dalam jenis ini penguat, yang saklar sepenuhnya baik atau sepenuhnya off, secara signifikan mengurangi kerugian daya di perangkat output. Efisiensi 90-95% adalah mungkin. Sinyal audio digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang PWM yang drive perangkat output, dengan tahap terakhir menjadi rendah pass filter untuk menghilangkan frekuensi tinggi carrier frekuensi PWM. Sebuah Kelas D penguat audio pada dasarnya merupakan switching PWM penguat atau amplifier. Ada beberapa kelas yang berbeda dari amplifier. Kelas D penguat mengambil berbagai bentuk, beberapa dapat memiliki input digital dan beberapa dapat memiliki input analog. Di sini kita akan fokus pada jenis yang memiliki analog input.
Tone Control
Power Amplifier
Input R Output R
Catu Daya
Tone Control mendapat Input Suara dari Mp3 Player yang kemudian outputnya di umpankan ke Power Amplifier dan amplifier itu sendiri adalah rangkaian
elektronika yang berfungsi sebagai penguat dari output Tone Control. Namun input yang diterima rangkaian ini masih lemah kemudian dikuatkan oleh transitor sehingga menghasilkan output yang kuat. Yang selanjutnya akan di keluarkan melalui Speaker R dan L.
C1 CT
OUTPUT - 18 Vdc
Cara Kerja Catu daya 1. Catu Daya Tegangan Jala-Jala/jaringan PLN sebesar 220 V diturunkan oleh trafo step down sebesar 25 V AC, yang kemudian disearahkan oleh 4 Dioda yang menjadi penyearah yang menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC. Dalam tegangan DC tersebut masih ada ripple yang artinya tegangan masih belum murni DC. Untuk menjdikan tegangan ini murni DC maka dipakailah 2 buah kapasitor, penggunaan kapasitor ini sebagai Filter yaitu hanya meloloskan tegangan DC murni saja.
Cara kerja Tone Control 2. Tone Control. Input yang menyerupai sinyal AC melalui kapasitor pertama yang ada pada rangkaian tone control. Besarnya diatur oleh VR1, pada saat posisi VR1 diatur, maka sinyal diterukan ke jaringan LPF dan HPF. Pada jaringan LPF sinyal frekuensi tinggi akan diredam dan frekuensi rendah akan diterusakan yang akan diteruskan oleh VR2. Paa saat VR2 max maka nada rendah akan dilangsungkan ke penguat berikutnya. Pada jaringan HPF sinyal frekuensi tinggi akan diloloskan dan Frekuensi rendah akan diredam yang diatur oleh VR3 sebagai treeble. Pada saat VR3 max maka nada tinggi langsung lewat ke penguat berikutnya.
Cara kerja Power Amplifier 3. Power Amplifier. Input power amp ini adalah output dari tone control tadi. Output tone di umpankan ke kapasitor, yang kemudian dikuatkan oleh differensial yaitu Q1 dan Q2. Output dari penguat tersebut dikuatkan lagi oleh Q4. Pada saat Q4 setengah periode positif maka pada transistor tersebut akan ON sehingga colector emitor akan terhubung singkat dengan VCC. Sehingga pada input Q5 akan negative. Pada output Q5 di kuatkan oleh Q7. Pada saat input Q6 bernilai Positif maka colector emitor Q6 Akan terhubung singkat dengan +VCC. Output Q6 dikuatkan Oleh Q8.
September No 1 Kegiatan
Oktober
November
Desember
Januari
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 RancanganKerj a/ Penyusunan Proposal GambarKerja Proses Produksi/Jasa Laporan Presentasi/ Verifikasi UjianSekolahda nNasional
2 3 4 1 2 3 4
2 3
4 5
Nama Alat
Penggaris Spidol Penitik/paku Bor PCB Multimeter Solder Atraktor Obeng besar Obeng Kecil Tang potong Tang cucut Cutter Kertas Miniblok Palu PCB
4.2.2 Bahan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. NamaBahan Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Spesifikasi 1K / 50 W 6K8 270K 4K7 5K6 8K2 47K 560 30K Satuan Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Jumlah 8 6 6 8 6 2 2 6 4
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Resistor Resistor Resistor Resistor Resistor Potensiometer Potensiometer Potensiometer Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Dioda Dioda Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor
10K 2K2 100 330 1 OHM B 50K B 50K X2 B 50K X2 / CT 100pf 470nf 47nf 3,3nf 100uf 4,7uf / 25V 22uf / 25V 470uf / 25V 47uf / 25V 4700uf / 50V IN 4148 IN 5407 C 945 2SA 645 C2001 A 648 C 1384
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
2 2 6 4 8 1 2 1 2 4 6 2 2 6 4 1 8 20 10 4 4 6 2 2 2
35. 36. 37. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Transistor Transistor Trafo Panel pengatur Knop pengatur Power switch Jack RCA Jack RCA Kabel RCA Heatsink PCB Tinol Plug AC Kabel Kabel Kabel Kabel speaker Sekrup Sekrup Sekrup Baut FeCl3
TIP 31 TIP 32 3A CT 220/18 -0-18 Standard Standard Standard denganlampu 2P 1P 3P Satuan 15 x 12 cm 0,4 60%. Standard 220 VAC Merah Biru Hitam Standard Besar 25 mm Kecil 10 mm Kecil 5 mm Kecil Kristal/Padat
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah meter Buah meter meter meter meter Buah Buah Buah Buah Ons
2 2 1 1 4 1 1 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 14 10 10 5 1
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Capasitor Dioda Dioda Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Transistor Trafo Panel pengatur Knop pengatur Power switch Jack RCA Jack RCA Kabel RCA Heatsink PCB polos Tinol
100nf 4,7uf/25V 22uf / 25 V 470uf / 25 V 47uf / 25 V 4700uf / 50 V IN 4148 IN 5407 C 945 2SA 645 C2001 A 648 C 1384 TIP 31 TIP32 3A CT Standar Standar Standar dengan lampu 2P 1p 3P Satuan 20 x 12 cm 0,4 60%
buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah meter
2 6 4 1 8 2 10 4 4 6 2 2 2 2 2 1 1 4 1 1 1 1
400 900 600 600 2.800 10.00 1.000 1.600 1.000 2.100 800 2.000 2.000 3.600 3.600 75.000 2.500 1.000 2.000 1.000 500 4.000 4.000
1 3
2.000 1.500
51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62
Plug AC Kabel Kabel Kabel Kabel speaker Sekrup Sekrup Sekrup Baut FeC13 kayu Mp3 Player
Standard 220 VAC Merah Biru Hitam Standar Besar 25 mm Kecil 10 mm Kecil 5 mm Kecil Kristal/Padat
buah meter meter meter meter buah buah buah buah ons
1 1 1 1 2 14 10 10 5 1
2.500 1.000 1.000 1.000 3.000 1.400 500 500 250 2.000 20.000
Buah Jumlah
50.000 204.400
B. Biaya Produksi (BP) Biaya Produksi = 15% x Harga Bahan = 15% x Rp. 204.400,00 = Rp. 30.660 C. Keuntungan (U) Keuntungan = 15% x (Harga Bahan + Biaya Produksi) = 15% x (Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00) = Rp. 35.295,00 D. Harga Jual (HJ) Harga Jual = HB + BP + U = Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00+ Rp. 35.295,00 = Rp. 270.355,00
Tone Control
Power Supply
Bab 5 Penutup
5.1. Kesimpulan
Hasil Proses Teknis
Biaya
5.2. Saran
Hasil proses