Anda di halaman 1dari 23

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKS SEJARAH

“SEJARAH TELEVISI”

Oleh:

1. Clarin Ega Aziza : XII Mia 6 (Kategori)(03)


XII Mia 1 (Asal) (06)
2. Rani S. Rasi : XII Mia 6 (Kategori)(28)
XII Mia 4 (Asal) (25)
Sejarah Televisi

Kebutuhan akan komunikasi yang terus berkembang tidak hanya dilakukan secara dua
arah, namun komunikasi searah juga senantiasa berkembang. Salah satu alat komunikasi searah
yang hampir ada di setiap rumah adalah televisi. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak
atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Selain sebagai alat komunikasi, televisi juga
digunakan sebagai media hiburan dan sumber informasi. Media hiburan yang ada di televisi
dapat berupa film, sineton, drama, acara musik, kuis, tayangan suatu pertandingan, acara reality
show, acara explorasi alam, dan lain sebagainya. Sedangkan televisi sebagai sumber informasi,
dapat berupa adanya penayangan berita, iklan, perkiraan cuaca, serta informasi lainnya.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat,
baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari
tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum
Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831)
yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1840, Peter Goldmark
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 baris.
(http://anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html)

Pada awal tahun 1876, George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan
dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut
tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html). Penemuan Sinar katoda ini
digunakan acuan peneliti berikutnya yaitu Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman tahun 1884,
mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram
berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang digunakan
dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisihsudut yang sama agar
dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga
mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan
peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap
"iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat
dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Rancangan selanjutnya
adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar
katode (CRT) sebagai perangkat tampilan.
(http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ).
Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang
menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia
menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT.
Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor
selenium yang rendah. Pada tahun 1925, penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil
menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada,diikuti gambar
bergerak monokrom pada tahun 1926. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum
oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan.
(ibid)

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi
dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi
gambar 100 baris (http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ). Pada
tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia
dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini
pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928. Pada tahun 1927
juga, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern
pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja
televisi.(http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html)

Manfred von Ardenne, seorang penemu asal Jerman, mengembangkan sistem televisi
yang menggunakan tabung sinar katode sebagai flying spot scanner untuk memindai gambar
menjadi slide-slide. Ia pertama mendemonstrasikan desainnya pada Berlin Radio Show pada
bulan Agustus 1931. Tiga tahun kemudian, pada 25 Agustus 1934, Farnsworth memberikan
dunia sistem televisi elektronik sepenuhnya dengan live camera. Zworykin mengembangkan dan
mempatenkan Iconoscope pada tahun 1933, tabung baru dengan sensitivitas terhadap cahaya
yang lebih baik. Iconoscope ini adalah hasil perkembangan lebih lanjut dari storage
principle buatan Tihanyi. (http://www.jendelasarjana.com/2014/02/sejarah-televisi-siapa-
penemu-televisi.html).

Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD
(setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inci (30 cm)
adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).
(http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ).

Pada tahun 1939, tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar
televisi dioperasikan di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan
alat komunikasi secara visual. Perkembangan Televisi pun sangat pesat. Teknologi yang
digunakan pada televisi saat ini berbeda jauh dengan televisi saat pertama kali ditemukan,
meskipun memiliki metode dasar yang sama.
(http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html).

Pada tahun berikutnya yaitu1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan
resolusi mencapai 343 garis. Penemuan ini disusul dengan penemuan remote control oleh Robert
Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley pada tahun 1956. Walaupun
bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat penting bagi teknologi televisi untuk
mempermudah mengatur tampilan maupun pergantian program televisi.
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html)

Tampilan televisi kian mengalami perubahan ketika di temukannya layar LCD oleh
lembaga RCA yang dipimpin oleh George Heilmer pada tahun 1968. Selanjutnya pada tahun
1979 , para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan. OLED ini dipatenkan oleh Kodak sebagai peralatan display pertama
kali pada tahun 1987. Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya pada tahun 1995
proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil
dan cemerlang. (ibid)

Selanjutnya di tahun 1995 Larry Weber mulai merancang layar plasma berwarna. televisi
plasma pertama kali dipasarkan pada tahun 1997. Dengan bentuknya yang ramping membuat
televisi ini menjadi sangat populer saat itu. TV Rear-Projection LCoS juga tersedia di pasaran.
TV ini mengirimkan cahaya langsung melalui rangkaian polarizer (sejenis cahaya filter yang
digunakan untuk mengatur gelombang cahaya ke jalur tunggal untuk refleksi) sebelum
diperbesar dan diproyeksikan ke layar. Meskipun kualitas gambarnya sangat baik, tetapi harga
dari TV jenis ini sangat mahal. TC LCD juga ikut berkompetisi pada tahun akhir 1990-an. TV
jenis ini memiliki kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan TV plasma dan juga
lebih hemat energi. Pada tahun 1998, HDTV mulai diluncurkan. TV jenis ini dapat menghasilkan
gambar dan suara yang sangat jernih. Pada tahun 1999, diluncurkan DVR (Digital Video
Recorder) diluncurka untuk pertama kalinya. DVR memungkinkan untuk merekam siaran
televisi ke dalam hard drive. (http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-
dan-perkembangannya.html).

Mulai tahun 2000-an, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik
LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari
sebelumnya. TV LED berbasis DLP HDTV pertama di produksi pada tahun 2006. Teknologi
DLP menggunakan cermin yang terbuat dari aluminium untuk memantulkan cahaya dan
menghasilkan gambar. TV ini lebih murah dibandingkan dengan TV plasma ataupun TV LCD.
Kemudian TV Plasma tersedia dengan kualitas HD (High Definition). Pada tahun 2007, Apple
meluncurkan Apple TV. TV ini dapat dihubungkan dengan iTunes, Program televisi, Film, Video
Youtube dan masih banyak lagi. Kemudian Microsoft inc. memberikan pilihan Windows XP
Media Center Edition yang dapat digunakan untuk mengirimkan video, musik dan foto dari
komputer ke TV. Bahkan TV juga dapat masuk ke dalam video game, Seperti Xbox 360. Dengan
menggunakan Netflix memungkinkan streaming video dan acara TV favorit dari Xbox 360. Dan
yang paling baru saat ini adalah TV dengan teknologi 3D. TV 3D menjadi sangat populer saat ini
karena selain dapat menghasilkan gambar yang sangat jernih TV jenis ini juga dapat
menampilkan gambar 3 dimensi sehingga seolah olah gambar yang dihasilkan nyata dan berada
tepat didepan penontonnya. (ibid)

Televisi saat ini juga tidak hanya dapat menampilkan tayangan nasional namun juga telah
diciptakannya TV berlangganan atau yang disebut dengan Televisi digital (Digital
Television/DTV) yaitu adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Atau televisi
yang tersambung dengan satelit tersendiri agar dapat menayangkan program-program atau acara
acara international yang memiliki lebih banyak acara yang telah diklasifikasikan sesuai genre
acara pada tiap tiap saluran, sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih acara apa yang
ingin dinikmati. Pengembangan Televisi digital inipun dilatar belakangi oleh beberapa faktor
seperti, Perubahan lingkungan eksternal, pasar TV analog yang sudah jenuh, komplain adanya
noise, ghost dll, kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel (Cable Television).
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html)

Begitulah perkembangan televisi dari masa ke masa hingga saat ini, seiring dengan
kemajuan teknologi yang kian pesatnya, televisi pun mengikutinya dengan perkembangan yang
pesat dan disesuaikan dengan jaman modern saat ini untuk dapat memenuhi permintaan
konsumen akan hiburan dan sumber informasi yang kian hari semakin tinggi serta untuk dapat
bertahan bersaing dengan produk produk lain yang hampir menyerupai fungsi dari televisi.
Daftar Pustaka

ANEH TAPI NYATA.Sejarah Televisi dan Perkembangannya Dari Masa Ke Masa. Januari 2016.
http://anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-perkembangannya.html

DUNIA TV. Sejarah Penemuan dan Inovasi Televisi. 11 Februari 2008.


http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html

Krisnayana.Sejarah Televisi. April 2013.http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-


televisi.html

William,James.Sejarah Televisi : Siapa Penemu


Televisi.http://www.jendelasarjana.com/2014/02/sejarah-televisi-siapa-penemu-televisi.html
Lampiran

Sumber 1.

Sejarah Televisi Dan Perkembangannya


Dari Masa Ke Masa
Share: Aneh Unik
6 months ago

"Sejarah Televisi Dan Perkembangannya Dari Masa Ke Masa" - Teman


anehtapinyata.net pada zaman seperti sekarang ini siapa yang tidak tahu
televisi? Salah satu media hiburan yang sudah tidak asing lagi terdengar
di telinga. Televisi sendiri adalah sebuah media telekomunikasi yang
berfungsi untuk menerima siaran gambar bergerak, baik hitam putih
maupun yang berwarna lengkap dengan suaranya. Kendatipun demikian
pasti tidak banyak yang tahu sejarah awal dari televisi tersebut. Untuk
menambah wawasan teman semua berikut kami ulas sedikit tentang
sejarah hingga perkembangan dari televisi.
Teman anehtapinyata.net sejarah awal dari perkembangan televisi, tentu
tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael
Farraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Pada tahun 1840, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan
resolusi mencapai 343 baris. Tahun 1876, George Carey menciptakan
Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat
gelombang listrik. Tahun 1881, para insinyur memperkenalkan konsep
Teleponskop yang merupakan suatu konsep gabungan antara telepon dan
pengiriman gambar bergerak. Tahun 1884, Paul Nikow, ilmuwan Jerman,
berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang
disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis. Tahun 1888, Freidrich
Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals),
yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Tahun 1897, Tabung Sinar
Katoda (CTR) pertama diciptakan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Tahun 1897, Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan
display pertama kali. Kemudian pada tahun 1900 istilah Televisi pertama
kali dikemukakan oleh Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran
Teknologi Dunia di Paris.

Teman anehtapinyata.net pada tahun 1923, Vladimir Kosma Zworykin,


mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope,
televisi tabung pertama di dunia.
Teman anehtapinyata.net pada tahun 1925, sejarah perkembangan televisi
menapaki babak baru ketika John Logie Baird yang berkebangsaan
Skotlandia memperlihatkan televisi kepada umum untuk pertama kalinya,
sehingga dia lebih dikenal sebagai penemu televisi ketimbang Vladimir
Kozma Zworykin. Pada tahun 1927, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah,
Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia
21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja
televisi. Pada tahu 1939, tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya,
sebuah pemancar televisi dioperasikan di kota Berlin, Jerman. Dengan
demikian, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi secara visual.
Perkembangan Televisi pun sangat pesat. Teknologi yang digunakan pada
televisi saat ini berbeda jauh dengan televisi saat pertama kali
ditemukan, meskipun memiliki metode dasar yang sama. Berikut ini
adalah perkembangan televisi dari masa ke masa.

Televisi Tahun 1940an

Teman anehtapinyata.net setelah perang dunia ke-2 berakhir di tahun


1940an, Televisi mengambil alih perhatian lebih banyak dibandingkan
dengan radio, karena menampilkan suara yang sudah disertai dengan
gambar.

Televisi Tahun 1950an

Teman anehtapinyata.net di akhir tahun 1950, Sebagian besar orang


memiliki Televisi yang kebanyakan masih menggunakan televisi hitam
putih meskipun pada saat itu televisi berwarna sudah ada.

Televisi Tahun 1967an

Pada Tahun 1967 semakin populernya televisi sehingga sudah ada banyak
siaran TV berwarna.

Televisi Tahun 1970an


Teman anehtapinyata.net tahun 1970an Televisi semakin berkembang
dengan diperkenalkannya teknologi VCR (Video Cassette Recorder).
Teknologi ini memungkinkan untuk merekam siaran televisi untuk
pertama kalinya.

Televisi Tahun 1980an

Pada tahun 1980an Televisi kabel (TV Cable) semakin populer dan
menyebar dengan cepat.

Televisi Tahun 1990an


Teman anehtapinyata.net sudah banyak pilihan televisi pada tahun 1990an
yang sangat beragam. Televisi yang menggunakan teknologi CRT
(Cathode-Ray Tubes) untuk menampilkan gambar di layar adalah televisi
yang paling banyak ditemukan. Pada tahun 1996 sudah ada 1 juta televisi
yang tersebar di seluruh dunia. Kemudian TV Rear Projection CRT
memungkinkan televisi dibuat dalam ukuran yang lebih besar dengan
menggabungkan proyektor dan layar kedalam satu kotak yang nantinya
proektor akan memproyeksikan gambar ke bagian belakang layar.

Teman anehtapinyata.net televisi plasma pertama kali dipasarkan pada


tahun 1997. Dengan bentuknya yang ramping membuat televisi ini menjadi
sangat populer saat itu. TV Rear-Projection LCoS juga tersedia di pasaran.
TV ini mengirimkan cahaya langsung melalui rangkaian polarizer (sejenis
cahaya filter yang digunakan untuk mengatur gelombang cahaya ke jalur
tunggal untuk refleksi) sebelum diperbesar dan diproyeksikan ke layar.
Meskipun kualitas gambarnya sangat baik, tetapi harga dari TV jenis ini
sangat mahal. TC LCD juga ikut berkompetisi pada tahun akhir 1990-an.
TV jenis ini memiliki kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan
dengan TV plasma dan juga lebih hemat energi. Pada tahun 1998, HDTV
mulai diluncurkan. TV jenis ini dapat menghasilkan gambar dan suara
yang sangat jernih. Pada tahun 1999, diluncurkan DVR (Digital Video
Recorder) diluncurka untuk pertama kalinya. DVR memungkinkan untuk
merekam siaran televisi ke dalam hard drive.

Tahun 2000an
Teman anehtapinyata.net TV LED berbasis DLP HDTV pertama di produksi
pada tahun 2006. Teknologi DLP menggunakan cermin yang terbuat dari
aluminium untuk memantulkan cahaya dan menghasilkan gambar. TV ini
lebih murah dibandingkan dengan TV plasma ataupun TV LCD. Kemudian
TV Plasma tersedia dengan kualitas HD (High Definition).

Teman anehtapinyata.net pada tahun 2007, Apple meluncurkan Apple TV.


TV ini dapat dihubungkan dengan iTunes, Program televisi, Film, Video
Youtube dan masih banyak lagi.
Kemudian Microsoft inc. memberikan pilihan Windows XP Media Center
Edition yang dapat digunakan untuk mengirimkan video, musik dan foto
dari komputer ke TV.

Bahkan TV juga dapat masuk ke dalam video game, Seperti Xbox 360.
Dengan menggunakan Netflix memungkinkan streaming video dan acara
TV favorit dari Xbox 360.

Teman anehtapinyata.net yang paling baru saat ini adalah TV dengan


teknologi 3D. TV 3D menjadi sangat populer saat ini karena selain dapat
menghasilkan gambar yang sangat jernih TV jenis ini juga dapat
menampilkan gambar 3 dimensi sehingga seolah olah gambar yang
dihasilkan nyata dan berada tepat didepan penontonnya.

Begitulah perkembangan televisi dari masa ke masa, seiring dengan


kemajuan teknologi, televisi pun mengikutinya dengan perkembangan
pesat untuk menuruti permintaan konsumen yang kian hari semakin
tinggi.

Sumber 2.

Sejarah Televisi
POSTED BY KRISNAYANA POSTED ON 3:03 AM WITH 4 COMMENTS
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu
yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi"
merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani
danvisio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
media visual/penglihatan.”

Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak


televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara
tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun
tipi.)

Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun


1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di
rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber
kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan.
Sejak1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini
cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk
untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun
terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet,
misalnya melalui iPlayer dan Hulu.

Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit


tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan adalah
televisipenyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem penyiaran radio
yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar
frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang
televisi ke penerima gelombang televisi.

Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan


UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890megahertz.
Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun
bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun2000, siaran TV
dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini
perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi
penyiaran digital.

Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit


elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan
penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak
memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai
monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai
dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC,
SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi
(HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu
peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata,
terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk
diobservasi secara langsung.

Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan


percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio
amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan
sebelum kemunculan stasiun TV komersial.

Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20


dan ke-21. Pada tahun 2010, iPlayer digunakan dalam aspek media
sosial dalam bentuk layanan televisi internet, termasuk di
antaranya adalah Facebook dan Twitter.

Sejarah awal
Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan
teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam,
menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir
1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi
optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem
televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik
akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari
pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam
pengembangan sistem televisi elektronik penuh.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah


melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf)
yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar
bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada
1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar
bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para
penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanti
cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti
halnya suara.

Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim


gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf,
yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu,
berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap
teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang
bernama "perasteran", yaitu proses merubah gambar visual menjadi
arus gelombang elektrik.

1880-an: Cakram Nipkow


Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun
di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang
menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan
serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang
digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan
dengan selisihsudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram
tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga
mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut
elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan
dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris"
horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak
benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam
teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat
memancarkan gambar "halftone" — dikarenakan lubang dengan posisi
tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui kabel telegraf atau
telepon.

Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirror-drum


berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT)
sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris
Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat
penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan
pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke
CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat
dilakukan, karena kepekaan detektor seleniumyang rendah.

1920-an: Penemuan John Logie Baird


Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara
pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun
1925,diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram
pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup
untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda.
Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia
sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik
tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan
sistemrekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu
dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran
jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram
audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio
biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan
rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan
dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an
menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.

Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang


sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang
sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di
dalam tabung pemindai (atau "kamera").

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan


sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video
terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil
mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang
menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari
Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio
dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar
24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya
Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.
Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem
televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua
perangkat tampilan dan pickup,[13]dimana temuannya ini pertama kali
ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.

1930-an: Penyebaran dan penerimaan


masyarakat
Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan
ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum
dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.

Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara


komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris, Amerika
Serikat, dan Rusia. Televisi komersial pertama dijual oleh Baird di
Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah
dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram
Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar
perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa
pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa
radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan
pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1.000 unit
Televisor berhasil dijual.

Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar


katode diproduksi oleh Telefunken di Jerman pada 1934, diikuti oleh
produsen elektronik yang lain di Perancis (1936), Britania Raya
(1936), dan Amerika Serikat (1938).

Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi


plasma, yaitu sistem panel datar yang pertama.

Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm)


dijual seharga 125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.)
Model termurah televisi berukuran 12 inci (30 cm) adalah seharga
$445 (setara dengan $6.633 per 2007).

Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi


di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika,[28]
sebelum akhirnya War Production Board terpaksa menghentikan
produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II.

Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang


Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945.
Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5%
pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai
90% pada tahun 1962.[29] Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat
dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga
15,1 juta pada tahun 1968.

Sumber 3.
Sejarah Televisi: Siapa Penemu Televisi?

Pertanyaan mengenai penemuan televisi ini tidak dapat dijawab hanya dengan satu baris saja.
Penemuan televisi adalah sebuah cerita yang panjang. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri
bahwa orang pertama yang berhasil menemukan sistem televisi elektronik yang benar-benar
berfungsi adalah Philo T. Farnsworth pada tahun 1927. Sedangkan John Logie Bardadalah
penemu televisi mekanik pertama yang dibuat hanya dengan menggunakan beberapa alat
sederhana.

Konsep Televisi
Dengan penemuan Joseph Henry dan Michael Faraday atas induksi sendiri dan induksi bersama
dari elektromagnetisme, komunikasi elektronik menjadi masuk akal. Tapi, gagasan untuk
mentransmisikan gambar bergerak adalah hasil dari berbagai penemuan dan kontribusi.

Semua ini mungkin dimulai dari penemuan sifat fotokonduktif selenium oleh Joseph May pada
tahun 1872. Bersama dengan atasannya Willoughby Smith, ia menyarankan untuk
menggunakan photocells selenium untuk menangkap cahaya yang dipantulkan dari gambar
apapun. Mereka menyebutnya sebagai telegraf visual, yang didasarkan pada pantelegraph
karya Giovanni Caselli (1862). Selama periode ini, banyak ilmuwan di seluruh dunia
mengusulkan berbagai teori, seiring dengan teori-teori penting yang diberikan oleh George R.
Carey, Eugen Goldstein, dan Sheldon Bidwell.

Pada tahun 1876, Alexander Bell menemukan telepon. Pada tahun 1883, seorang mahasiswa
Jerman, Paul Gottlieb Nipkow membuat terobosan pertama dalam sejarah televisi.
Berdasarkan telepon karya Alexander Bell, ia membuat mikrofon-nya sendiri, serta dengan
menggunakan spiral-perforated disk (Nipkow Disk), ia membuat sistem scanning televisi
elektromekanik yang pertama, pada malam natal tahun 1884. Ia mempatenkan scanning
disk sebagai teleskop listrik. Meskipun Alexander Bain sudah berhasil mentransmisikan gambar
jarak jauh melalui pantelegraf pada tahun 1943, Nipkow Disk memperbaik prosesencoding.

Pada desain Nipkow, meski sudah sangat baik, terdapat masalah yang gagal ia selesaikan,
yakni proses mekanis memindai gambar. Boris Rosing, seorang penemu asal Rusia,
mengembangkan desain milik Nipkow dengan mengimplementasikan perangkat kamera
mekanik dengan tabung sinar katode (cathode ray tube) di bagian penerima. Pada tahun
1906, ia berhasil membuat sistem televisi mekanik pertama yang dapat bekerja.

Penemuan Televisi Mekanik


Selama akhir abad ke-19, terdapat berbagai penemuan dan pengembangan sehingga dapat
menghasilnya sistem televisi pertama yang didemonstrasikan ke publik. Meski sulit dipercaya,
John Logie Baird membuat televisi pertama hanya dengan menggunakan sebuah kotak topi
tua, gunting, beberapa jarum, lampu sepeda, dan lilin. Pada awal tahun 1924, dalam sebuah
demonstrasi untuk Radio Times, ia mentransmisi gambar siluet bergerak, menyatakan bahwa
sistem televisi analog semi-mekanik bisa dibuat.

Pada 25 Maret 1925, ia memulai serangkaian public display selama 3 minggu di


sebuah department store di Soho, London. Ini adalah public display gambar siluet bergerak
dengan televisi yang pertama. Ia mengembangkan desainnya, pada tahun 1926, ia
mendemonstrasikan gambar monokromatik bergerak. Nipkow disk yang dikembangkan Baird
untuk televisi mekanik miliknya itu menghasilkan resolusi 30 baris, cukup untuk
mengidentifikasi wajah manusia.

Televisi mekanik versi Baird tidak pernah diadopsi, dan bahkan tidak layak untuk format
standar televisi jaman sekarang. Namun, Baird berhasil di mana orang lain telah gagal. Ia
adalah orang pertama yang berhasil mengirimkan gambar bergerak dari satu tempat ke
tempat lain. Sementara Baird sibuk di London, Charles Francis sedang mengerjakan desain
televisi mekanik di Washington. Dilaporkan bahwa pada 13 Juni 1925, ia mendemonstrasikan
secara publik transmisi gambar dan suara yang sinkron, di hadapan beberapa saksi.
Penemuan Televisi Elektronik
Berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk televisi mekanik secara bertahap membuatnya
menjadi tidak terpakai. Para ilmuwan pun mencari alternatif lain. Dengan terus
berkembangnya tabung sinar katode, prospek sebuah teknologi baru menjadi jelas.

Pada tahun 1908, mungkin ide pertama mengenai televisi elektronik diterbitkan di Nature. Itu
merupakan surat dari Alan Archibald Campbell-Swinton, dimana ia mengusulkan penggunaan
tabung sinar katode sebagai penerima dan juga sebagai transmitter. Banyak orang lain juga
mengerjakan dan mengajukan teori ini. Beberapa orang yang berhasil adalah Philo T
Farnsworth, Vladimir K. Zworykin dan Kálmán Tihanyi.

Philo Taylor Farnsworth adalah seorang anak yang berbakat. Ia hanya berumur lima belas
ketika ia membuat prinsip untukImage Dissector, sebuah tabung video camera. Ia berhasil
menghasilkan transmisi televisi pertama di laboratoriumnya di San Fransisco pada 7
September 1927. Ia mengukir satu garis pada kaca dan menempatkannya di proyektor. Orang-
orang di ruang lain bisa melihat garis tersebut di ujung vacuum tube yang satu lagi. Phil
mengembangkan sistemnya untuk demonstrasi pers pada bulan September 1928. Pertama ia
menampilkan secara langsung (live) wajah seorang manusia, atau lebih tepatnya wajah
istrinya Pem, pada tahun 1929.

Di bagian Amerika yang lain, seorang insinyur Rusia, Vladimir Zworykin, juga sedang
mengerjakan sistem yang serupa. Ia mengembangkan metode elektronik memindai gambar
pada layar, yang dapat dibaca oleh pancaran elektron, dan bisa mengirimkan informasi ke
tabung katode penerima. Hasilnya adalah gambar yang sangat kasar. Tapi ia berhasil
mengembangkan televisi yang merupakan dasar dari teknologi yang ada saat ini, meski belum
sempurna.

Farnsworth dan Zworykin, keduanya mengerjakan desain yang serupa pada saat yang sama,
keduanya juga masing-masing mengajukan paten. Pertempuran hukum pun terjadi dan
Farnsworth diberi kredit penemuan televisi elektronik. Meski begitu, kontribusi Zworykin juga
sama pentingnya.

Kálmán Tihanyi, seorang fisikawan asal Hungaria, mengembangkan teknologi yang dikenal
sebagai 'storage principle'. Teknologi ini memecahkan masalah utama dalam sistem televisi
yang dikembangkan oleh Farnsworth dan Zworykin, yakni output listrik yang rendah sebagai
hasil dari sensitivitas yang rendah terhadap cahaya. Berbagai jenis sensor gambar
kontemporer masih mengandalkan prinsip storage dan prinsip charge yang dibuat oleh
Tihanyi.

Perkembangan Televisi
Manfred von Ardenne, seorang penemu asal Jerman, mengembangkan sistem televisi yang
menggunakan tabung sinar katode sebagai flying spot scanner untuk memindai gambar
menjadi slide-slide. Ia pertama mendemonstrasikan desainnya pada Berlin Radio Show pada
bulan Agustus 1931.

Tiga tahun kemudian, pada 25 Agustus 1934, Farnsworth memberikan dunia sistem televisi
elektronik sepenuhnya dengan live camera.

Zworykin mengembangkan dan mempatenkan Iconoscope pada tahun 1933, tabung baru
dengan sensitivitas terhadap cahaya yang lebih baik. Iconoscope ini adalah hasil
perkembangan lebih lanjut dari storage principle buatan Tihanyi.

Saat ini kita memiliki berbagai teknologi televisi yang dapat kita pilih. Teknologi-teknologi ini
masing-masing merupakan hasil penemuan oleh:
 Emitron : Isaac Shoenberg
 Televisi Berwarna : Jan Szczepanik
 Plasma Display : Kálmán Tihanyi
 Flat Screen : General Electric (GE)
 Liquid Crystal Display : James Fergason

Sumber 4.
11 FEBRUARI 2008

Sejarah Penemuan dan Inovasi Televisi


Sebelum saya lebih jauh lagi menulis perkembangan dunia televisi, maka alangkah baiknya jika
blog ini juga saya isi dengan tulisan tentang sejarah penemuan dan inovasi televisi di dunia.
Saya menyusun bahan ini dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia.

Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele)
dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau
tipi.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun
ke tahun.

Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang
Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

1876 - George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.

1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.

1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang
kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60
tahun kemudian.

1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi cikal
bakal televisi layar tabung.

1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar
katoda untuk mengirim gambar.

1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi
modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar
kerja televisi.

1923 - Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya,
kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia mendapat
kewarganegaraan Amerika Serikat dan menyelesaikan studi doktornya di Universitas
Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli 1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang
dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Dia bekerja di
perusahaan elektronik RCA dan selama 1930 hingga 1940-an, perusahaan itu memanjakannya
dengan menguras dana US$ 150 juta untuk produksi teknologi televisi. Keterbukaan Zworykin
pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini
melengkapi teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope,
berasal dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia
meninggal karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu
Televisi. (1889-1982).

1939 - tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar televisi dioperasikan
di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi
secara visual. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai penghargaan terhadap
Powel Nipkov, ilmuwan terkenal Jerman dan salah seorang penemu peralatan televisi.

1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956 - Robert Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley, menemukan
remote control televisi. Walaupun bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat
penting bagi teknologi televisi. Dia meninggal dalam usia 93 tahun. Penerima penghargaan
Emmy tahun 1997 karena penemuannya itu mendapatkan lebih dari 180 paten Amerika selama
karir 58 tahunnya. Menurut istrinya, pengendali jarak jauh televisi itu bukanlah penemuan
favoritnya dan dia jarang menonton televisi.

1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan layar televisi
dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown.

1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan.

1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.

1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber
selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber
kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.

2000-an, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma
maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

2008 dan seterusnya, menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan
Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital
Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi
untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

Latar belakang pengembangan televisi digital:


-Perubahan lingkungan eksternal
-Pasar TV analog yang sudah jenuh
-Komplain adanya noise, ghost dll
-Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel (Cable Television)

Perkembangan teknologi :
-Teknologi pemrosesan sinyal digital (Digital Signal Processor)
-Teknologi transmisi digital
-Teknologi semikonduktor
-Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi

Keunggulan televisi digital :


-High Definition. 5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog
-Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
-Multifunction. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran
-Multichannel (satu saluran dapat diisi lebih dari 5 program yang berbeda)

Semoga bermanfaat. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai