TEKS SEJARAH
“SEJARAH TELEVISI”
Oleh:
Kebutuhan akan komunikasi yang terus berkembang tidak hanya dilakukan secara dua
arah, namun komunikasi searah juga senantiasa berkembang. Salah satu alat komunikasi searah
yang hampir ada di setiap rumah adalah televisi. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak
atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Selain sebagai alat komunikasi, televisi juga
digunakan sebagai media hiburan dan sumber informasi. Media hiburan yang ada di televisi
dapat berupa film, sineton, drama, acara musik, kuis, tayangan suatu pertandingan, acara reality
show, acara explorasi alam, dan lain sebagainya. Sedangkan televisi sebagai sumber informasi,
dapat berupa adanya penayangan berita, iklan, perkiraan cuaca, serta informasi lainnya.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat,
baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari
tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum
Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831)
yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1840, Peter Goldmark
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 baris.
(http://anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html)
Pada awal tahun 1876, George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan
dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut
tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html). Penemuan Sinar katoda ini
digunakan acuan peneliti berikutnya yaitu Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman tahun 1884,
mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram
berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang digunakan
dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisihsudut yang sama agar
dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga
mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan
peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap
"iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat
dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Rancangan selanjutnya
adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar
katode (CRT) sebagai perangkat tampilan.
(http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ).
Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang
menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia
menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT.
Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor
selenium yang rendah. Pada tahun 1925, penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil
menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada,diikuti gambar
bergerak monokrom pada tahun 1926. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum
oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan.
(ibid)
Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi
dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi
gambar 100 baris (http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ). Pada
tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia
dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini
pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928. Pada tahun 1927
juga, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern
pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja
televisi.(http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html)
Manfred von Ardenne, seorang penemu asal Jerman, mengembangkan sistem televisi
yang menggunakan tabung sinar katode sebagai flying spot scanner untuk memindai gambar
menjadi slide-slide. Ia pertama mendemonstrasikan desainnya pada Berlin Radio Show pada
bulan Agustus 1931. Tiga tahun kemudian, pada 25 Agustus 1934, Farnsworth memberikan
dunia sistem televisi elektronik sepenuhnya dengan live camera. Zworykin mengembangkan dan
mempatenkan Iconoscope pada tahun 1933, tabung baru dengan sensitivitas terhadap cahaya
yang lebih baik. Iconoscope ini adalah hasil perkembangan lebih lanjut dari storage
principle buatan Tihanyi. (http://www.jendelasarjana.com/2014/02/sejarah-televisi-siapa-
penemu-televisi.html).
Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD
(setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inci (30 cm)
adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).
(http://dunianyasejarah.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-televisi.html ).
Pada tahun 1939, tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar
televisi dioperasikan di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan
alat komunikasi secara visual. Perkembangan Televisi pun sangat pesat. Teknologi yang
digunakan pada televisi saat ini berbeda jauh dengan televisi saat pertama kali ditemukan,
meskipun memiliki metode dasar yang sama.
(http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-
perkembangannya.html).
Pada tahun berikutnya yaitu1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan
resolusi mencapai 343 garis. Penemuan ini disusul dengan penemuan remote control oleh Robert
Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley pada tahun 1956. Walaupun
bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat penting bagi teknologi televisi untuk
mempermudah mengatur tampilan maupun pergantian program televisi.
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html)
Tampilan televisi kian mengalami perubahan ketika di temukannya layar LCD oleh
lembaga RCA yang dipimpin oleh George Heilmer pada tahun 1968. Selanjutnya pada tahun
1979 , para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan. OLED ini dipatenkan oleh Kodak sebagai peralatan display pertama
kali pada tahun 1987. Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya pada tahun 1995
proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil
dan cemerlang. (ibid)
Selanjutnya di tahun 1995 Larry Weber mulai merancang layar plasma berwarna. televisi
plasma pertama kali dipasarkan pada tahun 1997. Dengan bentuknya yang ramping membuat
televisi ini menjadi sangat populer saat itu. TV Rear-Projection LCoS juga tersedia di pasaran.
TV ini mengirimkan cahaya langsung melalui rangkaian polarizer (sejenis cahaya filter yang
digunakan untuk mengatur gelombang cahaya ke jalur tunggal untuk refleksi) sebelum
diperbesar dan diproyeksikan ke layar. Meskipun kualitas gambarnya sangat baik, tetapi harga
dari TV jenis ini sangat mahal. TC LCD juga ikut berkompetisi pada tahun akhir 1990-an. TV
jenis ini memiliki kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan TV plasma dan juga
lebih hemat energi. Pada tahun 1998, HDTV mulai diluncurkan. TV jenis ini dapat menghasilkan
gambar dan suara yang sangat jernih. Pada tahun 1999, diluncurkan DVR (Digital Video
Recorder) diluncurka untuk pertama kalinya. DVR memungkinkan untuk merekam siaran
televisi ke dalam hard drive. (http://www.anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-
dan-perkembangannya.html).
Mulai tahun 2000-an, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik
LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari
sebelumnya. TV LED berbasis DLP HDTV pertama di produksi pada tahun 2006. Teknologi
DLP menggunakan cermin yang terbuat dari aluminium untuk memantulkan cahaya dan
menghasilkan gambar. TV ini lebih murah dibandingkan dengan TV plasma ataupun TV LCD.
Kemudian TV Plasma tersedia dengan kualitas HD (High Definition). Pada tahun 2007, Apple
meluncurkan Apple TV. TV ini dapat dihubungkan dengan iTunes, Program televisi, Film, Video
Youtube dan masih banyak lagi. Kemudian Microsoft inc. memberikan pilihan Windows XP
Media Center Edition yang dapat digunakan untuk mengirimkan video, musik dan foto dari
komputer ke TV. Bahkan TV juga dapat masuk ke dalam video game, Seperti Xbox 360. Dengan
menggunakan Netflix memungkinkan streaming video dan acara TV favorit dari Xbox 360. Dan
yang paling baru saat ini adalah TV dengan teknologi 3D. TV 3D menjadi sangat populer saat ini
karena selain dapat menghasilkan gambar yang sangat jernih TV jenis ini juga dapat
menampilkan gambar 3 dimensi sehingga seolah olah gambar yang dihasilkan nyata dan berada
tepat didepan penontonnya. (ibid)
Televisi saat ini juga tidak hanya dapat menampilkan tayangan nasional namun juga telah
diciptakannya TV berlangganan atau yang disebut dengan Televisi digital (Digital
Television/DTV) yaitu adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Atau televisi
yang tersambung dengan satelit tersendiri agar dapat menayangkan program-program atau acara
acara international yang memiliki lebih banyak acara yang telah diklasifikasikan sesuai genre
acara pada tiap tiap saluran, sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih acara apa yang
ingin dinikmati. Pengembangan Televisi digital inipun dilatar belakangi oleh beberapa faktor
seperti, Perubahan lingkungan eksternal, pasar TV analog yang sudah jenuh, komplain adanya
noise, ghost dll, kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel (Cable Television).
(http://duniatv.blogspot.co.id/2008/02/sejarah-televisi.html)
Begitulah perkembangan televisi dari masa ke masa hingga saat ini, seiring dengan
kemajuan teknologi yang kian pesatnya, televisi pun mengikutinya dengan perkembangan yang
pesat dan disesuaikan dengan jaman modern saat ini untuk dapat memenuhi permintaan
konsumen akan hiburan dan sumber informasi yang kian hari semakin tinggi serta untuk dapat
bertahan bersaing dengan produk produk lain yang hampir menyerupai fungsi dari televisi.
Daftar Pustaka
ANEH TAPI NYATA.Sejarah Televisi dan Perkembangannya Dari Masa Ke Masa. Januari 2016.
http://anehtapinyata.net/2016/01/sejarah-televisi-dan-perkembangannya.html
Sumber 1.
Pada Tahun 1967 semakin populernya televisi sehingga sudah ada banyak
siaran TV berwarna.
Pada tahun 1980an Televisi kabel (TV Cable) semakin populer dan
menyebar dengan cepat.
Tahun 2000an
Teman anehtapinyata.net TV LED berbasis DLP HDTV pertama di produksi
pada tahun 2006. Teknologi DLP menggunakan cermin yang terbuat dari
aluminium untuk memantulkan cahaya dan menghasilkan gambar. TV ini
lebih murah dibandingkan dengan TV plasma ataupun TV LCD. Kemudian
TV Plasma tersedia dengan kualitas HD (High Definition).
Bahkan TV juga dapat masuk ke dalam video game, Seperti Xbox 360.
Dengan menggunakan Netflix memungkinkan streaming video dan acara
TV favorit dari Xbox 360.
Sumber 2.
Sejarah Televisi
POSTED BY KRISNAYANA POSTED ON 3:03 AM WITH 4 COMMENTS
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu
yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi"
merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani
danvisio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
media visual/penglihatan.”
Sejarah awal
Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan
teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam,
menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir
1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi
optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem
televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik
akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari
pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam
pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil
mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang
menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari
Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio
dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar
24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya
Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.
Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem
televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua
perangkat tampilan dan pickup,[13]dimana temuannya ini pertama kali
ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.
Sumber 3.
Sejarah Televisi: Siapa Penemu Televisi?
Pertanyaan mengenai penemuan televisi ini tidak dapat dijawab hanya dengan satu baris saja.
Penemuan televisi adalah sebuah cerita yang panjang. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri
bahwa orang pertama yang berhasil menemukan sistem televisi elektronik yang benar-benar
berfungsi adalah Philo T. Farnsworth pada tahun 1927. Sedangkan John Logie Bardadalah
penemu televisi mekanik pertama yang dibuat hanya dengan menggunakan beberapa alat
sederhana.
Konsep Televisi
Dengan penemuan Joseph Henry dan Michael Faraday atas induksi sendiri dan induksi bersama
dari elektromagnetisme, komunikasi elektronik menjadi masuk akal. Tapi, gagasan untuk
mentransmisikan gambar bergerak adalah hasil dari berbagai penemuan dan kontribusi.
Semua ini mungkin dimulai dari penemuan sifat fotokonduktif selenium oleh Joseph May pada
tahun 1872. Bersama dengan atasannya Willoughby Smith, ia menyarankan untuk
menggunakan photocells selenium untuk menangkap cahaya yang dipantulkan dari gambar
apapun. Mereka menyebutnya sebagai telegraf visual, yang didasarkan pada pantelegraph
karya Giovanni Caselli (1862). Selama periode ini, banyak ilmuwan di seluruh dunia
mengusulkan berbagai teori, seiring dengan teori-teori penting yang diberikan oleh George R.
Carey, Eugen Goldstein, dan Sheldon Bidwell.
Pada tahun 1876, Alexander Bell menemukan telepon. Pada tahun 1883, seorang mahasiswa
Jerman, Paul Gottlieb Nipkow membuat terobosan pertama dalam sejarah televisi.
Berdasarkan telepon karya Alexander Bell, ia membuat mikrofon-nya sendiri, serta dengan
menggunakan spiral-perforated disk (Nipkow Disk), ia membuat sistem scanning televisi
elektromekanik yang pertama, pada malam natal tahun 1884. Ia mempatenkan scanning
disk sebagai teleskop listrik. Meskipun Alexander Bain sudah berhasil mentransmisikan gambar
jarak jauh melalui pantelegraf pada tahun 1943, Nipkow Disk memperbaik prosesencoding.
Pada desain Nipkow, meski sudah sangat baik, terdapat masalah yang gagal ia selesaikan,
yakni proses mekanis memindai gambar. Boris Rosing, seorang penemu asal Rusia,
mengembangkan desain milik Nipkow dengan mengimplementasikan perangkat kamera
mekanik dengan tabung sinar katode (cathode ray tube) di bagian penerima. Pada tahun
1906, ia berhasil membuat sistem televisi mekanik pertama yang dapat bekerja.
Televisi mekanik versi Baird tidak pernah diadopsi, dan bahkan tidak layak untuk format
standar televisi jaman sekarang. Namun, Baird berhasil di mana orang lain telah gagal. Ia
adalah orang pertama yang berhasil mengirimkan gambar bergerak dari satu tempat ke
tempat lain. Sementara Baird sibuk di London, Charles Francis sedang mengerjakan desain
televisi mekanik di Washington. Dilaporkan bahwa pada 13 Juni 1925, ia mendemonstrasikan
secara publik transmisi gambar dan suara yang sinkron, di hadapan beberapa saksi.
Penemuan Televisi Elektronik
Berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk televisi mekanik secara bertahap membuatnya
menjadi tidak terpakai. Para ilmuwan pun mencari alternatif lain. Dengan terus
berkembangnya tabung sinar katode, prospek sebuah teknologi baru menjadi jelas.
Pada tahun 1908, mungkin ide pertama mengenai televisi elektronik diterbitkan di Nature. Itu
merupakan surat dari Alan Archibald Campbell-Swinton, dimana ia mengusulkan penggunaan
tabung sinar katode sebagai penerima dan juga sebagai transmitter. Banyak orang lain juga
mengerjakan dan mengajukan teori ini. Beberapa orang yang berhasil adalah Philo T
Farnsworth, Vladimir K. Zworykin dan Kálmán Tihanyi.
Philo Taylor Farnsworth adalah seorang anak yang berbakat. Ia hanya berumur lima belas
ketika ia membuat prinsip untukImage Dissector, sebuah tabung video camera. Ia berhasil
menghasilkan transmisi televisi pertama di laboratoriumnya di San Fransisco pada 7
September 1927. Ia mengukir satu garis pada kaca dan menempatkannya di proyektor. Orang-
orang di ruang lain bisa melihat garis tersebut di ujung vacuum tube yang satu lagi. Phil
mengembangkan sistemnya untuk demonstrasi pers pada bulan September 1928. Pertama ia
menampilkan secara langsung (live) wajah seorang manusia, atau lebih tepatnya wajah
istrinya Pem, pada tahun 1929.
Di bagian Amerika yang lain, seorang insinyur Rusia, Vladimir Zworykin, juga sedang
mengerjakan sistem yang serupa. Ia mengembangkan metode elektronik memindai gambar
pada layar, yang dapat dibaca oleh pancaran elektron, dan bisa mengirimkan informasi ke
tabung katode penerima. Hasilnya adalah gambar yang sangat kasar. Tapi ia berhasil
mengembangkan televisi yang merupakan dasar dari teknologi yang ada saat ini, meski belum
sempurna.
Farnsworth dan Zworykin, keduanya mengerjakan desain yang serupa pada saat yang sama,
keduanya juga masing-masing mengajukan paten. Pertempuran hukum pun terjadi dan
Farnsworth diberi kredit penemuan televisi elektronik. Meski begitu, kontribusi Zworykin juga
sama pentingnya.
Kálmán Tihanyi, seorang fisikawan asal Hungaria, mengembangkan teknologi yang dikenal
sebagai 'storage principle'. Teknologi ini memecahkan masalah utama dalam sistem televisi
yang dikembangkan oleh Farnsworth dan Zworykin, yakni output listrik yang rendah sebagai
hasil dari sensitivitas yang rendah terhadap cahaya. Berbagai jenis sensor gambar
kontemporer masih mengandalkan prinsip storage dan prinsip charge yang dibuat oleh
Tihanyi.
Perkembangan Televisi
Manfred von Ardenne, seorang penemu asal Jerman, mengembangkan sistem televisi yang
menggunakan tabung sinar katode sebagai flying spot scanner untuk memindai gambar
menjadi slide-slide. Ia pertama mendemonstrasikan desainnya pada Berlin Radio Show pada
bulan Agustus 1931.
Tiga tahun kemudian, pada 25 Agustus 1934, Farnsworth memberikan dunia sistem televisi
elektronik sepenuhnya dengan live camera.
Zworykin mengembangkan dan mempatenkan Iconoscope pada tahun 1933, tabung baru
dengan sensitivitas terhadap cahaya yang lebih baik. Iconoscope ini adalah hasil
perkembangan lebih lanjut dari storage principle buatan Tihanyi.
Saat ini kita memiliki berbagai teknologi televisi yang dapat kita pilih. Teknologi-teknologi ini
masing-masing merupakan hasil penemuan oleh:
Emitron : Isaac Shoenberg
Televisi Berwarna : Jan Szczepanik
Plasma Display : Kálmán Tihanyi
Flat Screen : General Electric (GE)
Liquid Crystal Display : James Fergason
Sumber 4.
11 FEBRUARI 2008
Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele)
dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau
tipi.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun
ke tahun.
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang
Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang
kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60
tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi cikal
bakal televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar
katoda untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi
modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar
kerja televisi.
1923 - Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya,
kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia mendapat
kewarganegaraan Amerika Serikat dan menyelesaikan studi doktornya di Universitas
Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli 1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang
dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Dia bekerja di
perusahaan elektronik RCA dan selama 1930 hingga 1940-an, perusahaan itu memanjakannya
dengan menguras dana US$ 150 juta untuk produksi teknologi televisi. Keterbukaan Zworykin
pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini
melengkapi teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope,
berasal dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia
meninggal karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu
Televisi. (1889-1982).
1939 - tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar televisi dioperasikan
di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi
secara visual. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai penghargaan terhadap
Powel Nipkov, ilmuwan terkenal Jerman dan salah seorang penemu peralatan televisi.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956 - Robert Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley, menemukan
remote control televisi. Walaupun bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat
penting bagi teknologi televisi. Dia meninggal dalam usia 93 tahun. Penerima penghargaan
Emmy tahun 1997 karena penemuannya itu mendapatkan lebih dari 180 paten Amerika selama
karir 58 tahunnya. Menurut istrinya, pengendali jarak jauh televisi itu bukanlah penemuan
favoritnya dan dia jarang menonton televisi.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan layar televisi
dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber
selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber
kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.
2000-an, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma
maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
2008 dan seterusnya, menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan
Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital
Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi
untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.
Perkembangan teknologi :
-Teknologi pemrosesan sinyal digital (Digital Signal Processor)
-Teknologi transmisi digital
-Teknologi semikonduktor
-Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi