Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Televisi, Dari Televisi Monokrom Sampai LG Cinema 3D Smart TV LW6500

Televisi menjadi penemuan fenomenal sejak dikomersialkan pada tahun 1930-an. Televisi telah merubah cara orang mendapatkan hiburan dan informasi dengan gambar bergerak yang bisa disiarkan secara langsung. Pada awal perkembangannya, televisi dikembangkan oleh para insinyur yang terkagum-kagum dengan penemuan telepon. Para insinyur itu berpikir, bila suara bisa dikirimkan melalui kabel, gambar bergerak pun pasti bisa dikirimkan dengan kabel. Perlahan-lahan, para insinyur mewujudkan harapan orang untuk menyaksikan pengiriman gambar bergerak itu. Jejak penemuan televisi pertama kali dilakukan oleh George Carey yang menemukan kamera Selenium pada tahun 1876, dengan kamera ini orang bisa melihat gambar pergerakan listrik. Dua tahun kemudian, para insinyur memperkenalkan konsep Teleponskop yang merupakan suatu konsep gabungan antara telepon dan pengiriman gambar bergerak. Tahun 1881, penemuan Pantelegraf yang menggunakan mekanisme pemindaian pendulum memungkinkan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar untuk pertama kalinya.

Televisi Karya John Logie Baird Paul Gottlieb Nipkow kemudian mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow. Mahasiswa asal Jerman yang kelak dikenal sebagai penemu televisi itu menciptakan cakram yang bisa berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang digunakan dalam proses perasteran. Perasteran adalah proses pengubahan gambar berbentuk gambar vektor menjadi citra raster yang berupa piksel atau titik-titik yang kemudian terlihat pada monitor. Tahun 1897, Karl Ferdinand Braun menyempurnakan penemuan Nipkow dengan menciptakan

pemindai mirror-drum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katoda (CRT) yang akan berpendar bila terkena sinar. Tahun 1900 menjadi begitu penting dalam sejarah perkembangan televisi karena pada tahun itu pertama kalinya diperkenalkan istilah televisi. Constatin Perskyl memperkenalkan istilah television yang terdiri dari dua kata , yaitu tele (jauh) dari bahasa Yunani dan visio (penglihatan) dari bahasa Latin. Constatin Perskyl mengartikannya sebagai alat komunikasi jarak jauh (tele) yang menggunakan media penglihatan (visio). Boris Rosing dan Campbell Swinton kemudian melakukan percobaan terpisah untuk mengirim gambar melalui sistem televisi eksperimental. Kedua insiyur ini berhasil mengirim gambar geometrik sederhana ke tabung sinar katode (CRT). Namun percobaan ini belum bisa mengirim gambar bergerak karena kepekaan detektor Selenium yang rendah.

Sejarah perkembangan televisi menapaki babak baru ketika John Logie Baird yang berkebangsaan Skotlandia memperlihatkan televisi kepada umum untuk pertama kalinya. John Logie Baird ketika itu menunjukkan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925. Setahun kemudian, John Logie Baird menciptakan gambar bergerak monokrom yang bisa menghasilkan gambar beresolusi 30 baris. Gambar bergerak monokrom ini bisa memperlihatkan wajah manusia dari lensa dengan spiral ganda. Tahun 1927, John Logie Baird menemukan sistem perekaman video pertama di dunia yang diberi nama Phonovision. Pada tahun 1927, sejumlah insinyur juga menemukan teknologi-teknologi yang penting bagi perkembangan televisi. Ilmuwan Amerika Serikat yang bernama Philo T Farnsworth menemukan image dissector. Philo T Farnsworth juga membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan. Leon Theremin asal Rusia juga mengembangkan sistem Video Terjalin yang bisa menghasilkan gambar beresolusi 100 baris pada tahun yang sama. Herbert E. Ives juga berhasil mengirimkan

16 gambar bergerak per menit dengan sebuah cakram 50-tingkap melalui medium kabel dari Washington D.C. ke New York City.

Televisi kemudian dikembangkan dengan teknologi mutakhir, dan pada tahun 1960-an akhirnya televisi masuk Indonesia. Televisi hitam putih perlahan-lahan digantikan dengan televisi berwarna. Penemuan remote televisi juga semakin mempermudah kita untuk menghindari iklan. Sejak tahun 1990-an, teknologi televisi berkembang dengan pesat. Layar plasma mulai diperkenalkan, kemudian disusul dengan layar OLED, layar LCD, dan LED. Televisi juga semakin canggih karena menyesuaikan dengan teknologi mutakhir, salah satunya adalah televisi LG Cinema 3D Smart TV LW6500. Televisi ini sudah mencakup teknologi Smart TV, layar LED 3D, kacamata 3D yang nyaman, koneksi yang tak terbatas ke seluruh layanan internet, dan remote control yang futuristik. LG Cinema 3D Smart TV LW6500 merupakan salah satu jejak terakhir sejarah perkembangan televisi yang akan terus berkembang. Sepanjang sejarah peradaban manusia. (gie)

Sejarah Ditemukannya Televisi

Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia. Hampir seluruh rumah memiliki benda yang satu ini. Beragam stasiun TV dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas gambar dan tata suara yang apik, menjadikan televisi

sebagai sumber segala informasi, berita, dan juga hiburan yang dibutuhkan kita semua. Awal dari ditemukannya televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell) Kemudian seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 menemukan piringan metal kecil berputar dengan lubanglubang didalamnya dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. TV MEKANIK

Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Pada tahun 1923 Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi yaitu sebuah kamera tabung yang diberi nama iconoscope. Dialah yang kemudian disebut sebagai Sang Penemu Televisi. (1889-1982). ELEKTRONIK Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, hal

ini disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil menemukan TV elektronik. Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau.

Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Namun sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata.

Berpuluh tahun kemudian hingga awal abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama. Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang persepsi kita tentang televisi.

Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi


Posted on Mei 8, 2011 by naypsikosa A . Kelebihan Media Televisi : - Jangakauan sangat luas - Penayangan seketika - Gabungan gambar, suara dan warna - Efek demonstrasi

- Penentuan waktu pentayangan mudah - Kontrol Mudah Kekurangan Media Televisi : - Cepat lewat, frekuensi tinggi - Relatif mahal - Tidak ada segmentasi pirsawan - Keterangan dan pesan harus pendek - Produksi materi lama dan mahal B. Peranan Orang Tua Keluarga yang ideal (lengkap) maka ada dua individu yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah dan peran ibu, secara umum peran kedua individu tersebut adalah : a. Peran seorang ibu adalah : 1) memenuhi kebutuhan biologis dan fisik 2) merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten 3) mendidik, mengatur dan mengendalikan anak 4) menjadi contoh dan teladan bagi anak b. Peran seorang ayah adalah : 1) ayah sebagai pencari nafkah 2) ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman 3) ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak 4) ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga. Dari penjabaran mengenai peranan orang tua diatas, dapat disimpulkan betapa besarnya peranan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya, mendidik, mengendalikan anaknya serta menjadi teladan bagi anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap perkembangan anaknya dan segala aktivitas anaknya serta harus bisa membimbing, mengawasi dan mengarahkan untuk melakukan kebaikan sesuai dengan kepercayaan (agama) yang dianutnya dan norma yang berlaku dimasyarakat. C. Dampak Televisi Terhadap Anak Televisi merupakan media massa elektronik yang sangat digemari hampir disegala jenjang usia, baik oleh anak-anak remaja maupun orang dewasa sekalipun. Menonton

acara televisi sebenarnya sangat baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa, dengan catatan apabila menonton televisi tersebut tidak berlebihan, acara yang ditonton sesuai dengan usia, dan bagi anak-anak adanya kontrol/pengawasan dari orang tua. Namun kenyataan yang terjadi, banyak dari anak-anak menonton acara yang seharusnya belum pantas untuk ia saksikan serta kebiasaan menonton televisi telah menjadi kebiasaan yang berlebihan tanpa diikuti dengan sikap yang kreatif, bahkan bisa menyebabkan anak bersikap pasif. Bagi anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca anak-anak terhadap buku, serta masih banyak lagi dampak negatif lainnya jika dibandingkan dampak positifnya yang hanya sedikit sekali. Anak-anak cenderung lebih senang berlama-lama didepan televisi dibandingkan harus belajar, atau membaca buku. Jika kita melihat acara-acara yang disajikan oleh stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik malahan bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton. Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (mementingkan duniawi saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua menyadari hal ini, mengingat betapa besarnya akibat dari menonton televisi yang berlebihan. Dibawah ini dicantumkan data mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia : 1. tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun. 2. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasan, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka. 3. saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu padahal satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam. 4. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata dunia 561 iklan/minggu. Berdasarkan perjabaran diatas, bisa dibayangkan apabila anak-anak yang merupakan aset-aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini serta yang akan memajukan bangsa ini, sejak kecil telah terbiasa dengan hal yang tidak bermanfaat, maka negara ini yang sudah tertinggal dan terpuruk ini akan semakin terpuruk dan tertinggal dan akhirnya akan menjadi negara yang akan di lecehkan oleh negara lain. Inilah fakta yang bukan hanya untuk kita perhatikan tetapi perlu dilakukan tindakan nyata untuk mengantisipasinya. Yang pastinya diperlukan satu-kesatuan tekat dalam setiap diri orang tua dan anggota masyarakat untuk bisa mengatisipasi dampak yang akan terjadi serta bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi terhadap acara-acara yang ditayangkan oleh setiap stasiun televisi.

Jika kita kaji lebih jauh, dampak negatif dari menonton televisi berlebihan yaitu: 1. Anak 04 tahun, menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan. 2. Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan, tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan 3. Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan 4. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia individualis dan semdiri 5. Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami, seolah tidak ada pilihan lain 6. Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan) karena kurang berkreativitas dan berolahraga 7. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga tergantikan dengan nonton TV, yang cendrung berdiam diri karena asik dengan jalan pikiran masing-masing 8. Matang secara seksual lebih cepat asupan gizi yang bagus adegan seks yang sering dilihat menjadikan anak lebih cepat matang secara seksual, ditamah rasa ingin tahu pada anak dan keinginan untuk mencoba adegan di TV semakin menjerumuskan anak. Mungkin kita beranggapan dampak televisi tidaklah begitu teralu besar bagi anak-anak, malahan orang tua hanya melarang anak-anaknya untuk tidak menonton film yang berbau pornoaksi, dan membiarkan mereka menonton film yang biasa-biasa saja atau memang film anak-anak, namun sebenarnya film anak-anak yang di tonton oleh anak-anak pun tidak menutup kemungkinan bisa berdampak negatif bagi anak itu sendiri. Sekarang seteleh mengetahui begitu besar dampak televisi bagi anak sudah sepatutunya setiap orang tua membatasi waktu menonton dan mengawasi serta menseleksi acara-acara apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk di tonton oleh anak-anak. D. Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Acara Televisi Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya. Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu: 1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak

Jangan biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya, walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan analisa apakah sesuai dengan anak-anak (tidak ada unsur kekerasan, atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan usia mereka). 1. Dampingi anak memonton TV Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orangtua bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk di tonton. 1. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak. Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontonan anak-anaknya, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua inginkan, karena kecendrungan rasa ingin tahu anak-anak sangat tinggi. 1. Tanyakan acara favorit mereka dan buntu memahami pantas tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara tersebut secara bijaksana dan positif 2. Acara yang bisa dilakukan misalnya hiking, tamasya, siraturahim tempat sanak keluarg dan hal lainnya yang bisa membangun jiwa sosialnya. 3. Perbanyak membaca buku, letakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak, ajak anak ke toko dan perpustakaan 5. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain. 8. Perbanyak mendengarkan radio, memutar kaset atau mendengarkan musik sebagai mengganti menonton TV Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak. E. Dampak Positif Televisi - Banyak mengetahui berita-berita yang ada dalam negri maupun luar negri - Yang tadinya tidak tahu tentang sumber-sumber berita berasal , menjadi tahu - Menambah kreatifitas dan intelek seseorang - Menambah pembelajaran secara tidak langsung

- Dapat membantu antar sesama ketika kita melihat sebuah berita terdapat bencana

Tentang, Manfaat dan Dampak Menonton Televisi


Posted: 28 December 2009 in Ilmu Pengetahuan & Alam

Sejauh yang kita kenal televisi adalah alat komunikasi visual yang menghadirkan suatu hiburan dan sebuah berita. Siapa yang tidak kenal akan televisi. Mulai dari yang muda hingga yang Lanjut usia pun mengenalnya dan menggemari akan manfaat televisi. Televisi selalu mnghadirkan tayangan-tayangan yang menghibur yang dituju oleh kepada orang-orang atau masyarakat yang sedang bersantai ataupun sedang mnghabiskan waktu dirumah. Selain menghadirkan suatu hiburan, televisi juga menghadirkan sebuah berita, baik berita dari dalam maupun luar negeri. Berita biasanya banyak disaksikan oleh kaum yang sudah dewasa ataupun orang yang sudah atau ingin mengerti akan dunia luar. Meskipun televisi ada banyak manfaat, ternyata mempunya dampak akan menonton televisi apalagi menonton sampai berlarut-larut.

1.Otak Salah satunya adalah menurunnya kualitas kinerja otak, sehingga otak lam kelamaan akan mengalani penurunan fungsi seperti menimbulkan rasa malas untuk berpikir dan cepat lelah jika untuk melakukan sebuah pemikiran

2. Mata Mata adalah salah satu alat vital bagian tubuh manusia, jika mata terus menerus dipacu kepada benda visual yang mengadung radiasi akan mengakibatkan kelelahan pada mata hingga bisa menimbulkan kecacatan.

3. Umur Selain yang diatas, televisi juga berdampak pada umur kita. Coba dibayangkan, berapa Lama umur dan waktu yang kita habiskan hanya untuk menonton televisi ? sedangkan waktu itu sangatlah berharga, jika umur kita hanya dihabiskan untuk menonton televisi saja, berarti kita mensia-siakan waktu dan umur kita, sungguh disayangkan bukan ? Maka dari itu janganlah televisi dibuat menjadi suatu hobi atau keharusan saja, tetapi buatlah televisi untuk menjadi sebuah hal sesaat untuk sebuah hiburan.

Anda mungkin juga menyukai