Anda di halaman 1dari 19

“Sejarah Perkembangan

Televisi”

Adha farhana
Dina Rosdiana
Muhammad Fikri
Muhammad Ilham
Novi latifah
Sejarah awal
Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang
mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision).
Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak
jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda,
karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV,
tivi, teve, atau tipi.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu
maupun innovator yang terlibat, baik perorangan maupun
perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan
dari tahun ke tahun.
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari
penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik
yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday
(1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan
gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk
merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual.
Perkembangan Televisi
• Perkembangan Televisi pun sangat pesat.
Teknologi yang digunakan pada televisi
saat ini berbeda jauh dengan televisi
saat pertama kali ditemukan, meskipun
memiliki metode dasar yang sama.
Berikut ini adalah perkembangan televisi
dari masa ke masa.
                           

Setelah perang dunia ke-2 berakhir di tahun 1940-an,


Televisi mengambil alih perhatian lebih banyak
dibandingkan dengan radio.
                  

Di akhir tahun 1950, Sebagian besar orang memiliki Televisi


yang kebanyakan masih menggunakan televisi hitam putih
meskipun pada saat itu televisi berwarna sudah ada.
                           

Pada Tahun 1967 semakin populernya televisi


sehingga sudah ada banyak siaran TV berwarna.
                 
Tahun 1970-an Televisi semakin berkembang
dengan diperkenalkannya teknologi VCR (Video
Cassette Recorder). Teknologi ini memungkinkan
untuk merekam siaran televisi untuk pertama
kalinya.
                           

Pada tahun 1980-an Televisi kabel (TV Cable) semakin populer dan
menyebar dengan cepat.

                 

Pada tahun 1996 sudah ada 1 juta televisi yang tersebar di seluruh
dunia.
Sudah banyak pilihan televisi pada
tahun 1990-an yang sangat beragam.
Televisi yang menggunakan teknologi
CRT (Cathode-Ray Tubes) untuk
menampilkan gambar di layar adalah
televisi yang paling banyak ditemukan.
                   
Kemudian TV Rear Projection
CRT memungkinkan televisi dibuat
dalam ukuran yang lebih besar dengan
menggabungkan proyektor dan layar
kedalam satu kotak yang nantinya
proektor akan memproyeksikan gambar
ke bagian belakang layar.
Televisi plasma pertama kali
dipasarkan pada tahun 1997. Dengan
bentuknya yang ramping membuat
televisi ini menjadi sangat populer
saat itu.  

          
    
TV Rear-Projection LCoS juga
tersedia di pasaran. TV ini
mengirimkan cahaya langsung melalui
rangkaian polarizer (sejenis cahaya
filter yang digunakan untuk
mengatur gelombang cahaya ke jalur
tunggal untuk refleksi) sebelum
diperbesar dan diproyeksikan ke
layar. Meskipun kualitas gambarnya
sangat baik, tetapi harga dari TV
jenis ini sangat mahal.
                         
TC LCD juga ikut berkompetisi
pada tahun akhir 1990-an. TV
jenis ini memiliki kualitas
gambar yang lebih baik
dibandingkan dengan TV plasma
dan juga lebih hemat energi.
                       
Pada tahun 1998, HDTV mulai
diluncurkan. TV jenis ini dapat
menghasilkan gambar dan suara
yang sangat jernih.
                        
Pada tahun 1999, diluncurkan
DVR (Digital Video Recorder)
diluncurka untuk pertama
kalinya. DVR memungkinkan
untuk merekam siaran televisi
ke dalam hard drive.
         
TV LED berbasis DLP HDTV pertama di
produksi pada tahun 2006. Teknologi DLP
menggunakan cermin yang terbuat dari
aluminium untuk memantulkan cahaya dan
menghasilkan gambar. TV ini lebih murah
dibandingkan dengan TV plasma ataupun
TV LCD.
   
Kemudian TV Plasma tersedia dengan
kualitas HD (High Definition). Salah
satunya TV Plasma dengan ukuran layar
150 inch
     
Pada tahun 2007, Apple
meluncurkan Apple TV. TV ini dapat
dihubungkan dengan iTunes, Program
televisi, Film, Video Youtube dan masih
banyak lagi.
                        
Kemudian Microsoft inc.
memberikan pilihan Windows XP
Media Center Edition yang dapat
digunakan untuk mengirimkan
video, musik dan foto dari
komputer ke TV.
       
Bahkan TV juga dapat masuk ke
dalam video game, Seperti Xbox
360. Dengan menggunakan Netflix
memungkinkan streaming video dan
acara TV favorit dari Xbox 360.

                         
Dan yang paling baru saat ini
adalah TV dengan teknologi 3D.
TV 3D menjadi sangat populer
saat ini karena selain dapat
menghasilkan gambar yang sangat
jernih TV jenis ini juga dapat
menampilkan gambar 3 dimensi
sehingga seolah olah gambar yang
dihasilkan nyata dan berada tepat
didepan penontonnya. 
Itulah perkembangan televisi dari
masa ke masa. Jika melihat beberapa
dekade ka belakang Perkembanga
televisi sangat terasa dari pertama
kali ditemukannya hingga sekarang.
Seperti apa Televisi pada 10 atau 20
tahun mendatang? kita lihat saja
perkembangannya karena teknologi
televisi akan selalu berkembang
seiring dengan perkembangan zaman.
Tahun penerimaan TV menurut negara
Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah
diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit
di Amerika, sebelum akhirnya War Production Board
terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942 karena
pecahnya Perang Dunia II.

██ 1930 — 1939 ██ 1970 — 1979


██ 1940 — 1949 ██ 1980 — 1989
██ 1950 — 1959 ██ 1990 — 1999
██ 1960 — 1969 ██ tidak ada data
Komponen kotak televisi

• Secara umum cara kerja kotak TV berawal


dari antena yang menerima input frekuensi
radio (RF) berupa frekuensi VHF dan UHF
yang kerjanya diatur oleh tuner dan pencari
gelombang, selanjutnya sinyal diolah dan
dipisahkan antara gambar dan suara,
sementara gambar diolah oleh tabung katode
dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses
untuk dipecah menjadi stereo, untuk kemudian
diumpan ke penguat akhir dan speaker.
Dampak Positif dan Negatif Menonton Televisi
Dampak Positif

-Sebagai Media Pendidikan


Bila televisi menyajikan acara-acarayang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu
sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelaja bisa mengambil manfaat berupa informasi
pendidikan dari acara televisi tersebut. Banyak sekali stasiun televisi menggarap tema
edkatif seperti menayangkan film dokumenter sejarah, flora fauna, sains, dan lain
sebagainya. Sambil menonton televisi, pemirsa juga bisa menambah wawasan lebih banyak

-Hiburan Murah
Salah satu dampak positif dari televisi adalah anda bisa menyegarkan otak dengan
menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara
kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan lain. Yang paling dirasakan adalah ketika gelaran
World Cup atau Euro Cup, kita tak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk melihat
langsung pertandingan sepak bola, cukup menonton televisi saja dirumah, toh disiarkan
secara langsung dan yang pasti gratis.

-Sumber Inspirasi
Televisi banyak menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia
pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainlain. Figur-figur yang ditampilkan televisi ini dapat
memicu anda untuk mencontoh kesuksesan mereka. Misalnya kilasan kisah perjalanan
seorang pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol hingga jatuh bangun dan akhirnya
sukses mengelola usahanya. Kisah perjuangan seperti ini bisa dijadikan sebagai sumber
inspirasi
Dampak Negatif

Pertama, acara TV punya dampak pornografi. Ini saya dapat dari kelompok usia
kelas 4-6 tahun. Kelompok ini mencatat pemeran dalam acara  Superhero Kocak punya
baju yang terlalu seksi. Anak tak pantas melihatnya.
Kedua, konsumtif. Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli barang
yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif karena iklan ini muncul di setiap kelompok
diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan, sampai
atribut-atribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan
aksesoris mirip yang digunakan artis.  Tidak hanya iklan, sinetron dan acara musik di
TV turut membentuk keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/ aktrisnya.
Ketiga, menunda-tunda dan malas(perilaku). Malas belajar karena  demen bahkan
candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan
pekerjaan rumah.  Pada kelompok usia TK, anak bisa melanggar adab membaca doa
karena menonton Islam KTP. Acara Amel Cemal Cemil bikin anak rakus, punya tata cara
makan kurang baik.
Keempat, kemampuan berbahasa (membentak,mengumpat). Saya mencatat ada
anak usia kelas 1-3 SD suka berkata kasar dan kurang sopan pada yang lebih tua. 
Anak-anak usia ini sudah mengenal kata-kata seperti ‘kurang ajar’.
Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini juga mudah melawan
perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa acara musik, sinetron,
iklan, dan kartun sinchan bikin anak mereka tidak berbahasa Indonesia dengan baik,
banyak bahasa gaul yang dikenal. Acara Islam KTP jadi sorotan juga. Makian-makian
seperti ‘ente bahlul’, ‘kurang ajar’, ‘busuk’ jadi dibiasakan pada anak. Anak jadi
berbicara dengan bahasa yang biasa

Anda mungkin juga menyukai