NIM : 191106001
Mata Kuliah : Ft. Olahraga
Resume
Agility
Pengertian Agility
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kelincahan atau agility berasal dari
kata lincah yang memiliki arti lain yaitu selalu bergerak dan tidak dapat diam. Menurut
Nurhasan (2005: 20) merupakan kemampuan bergerak dengan berubah-ubah arah secara
cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan menurut Mohammad Sajoto
(1988:59) adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di area
tertentu. Gerakan yang berhubungan dengan kelincahan seperti: berlari zig-zag, lari
bolak-balik dalam jarak dan waktu tertentu, atau kemampuan berkelit dengan cepat dalam
posisi tetap berdiri stabil. Kelincahan merupakan salah satu kondisi fisik yang berperan
dalam olahraga keterampilan, bahkan dalam cabang olahraga seperti, sepak bola,
futsal,voli, bulu tangkis dan lain-lain.
Kelincahan merupakan kombinasi dari kecepatan, kekuatan otot, kecepatan reakdi
keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi neuromuskular. Kelincahan memiliki
pengaruh besar pada koordinasi dan keseimbangan tubuh seseorang. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kelincahan yaitu kekuatan otot, kecepatan, tenaga ledak otot, waktu
reaksi, keseimbangan dan koordinasi (Depdipnas, 2000: 56-57). Adapaun faktor lainnya
yang berpengaruh pada kelincahan menurut Depdiknas (2000:57) yaitu:
a) Umur
Latihan kelincahan dapat diberikan pada anak mulai usia 2-13 tahun
b) Jenis kelamin
Anak laki-laki sedikit menunjukkan kelincahan sedikit lebih daripada perempuan
sebelum umur pubertas. Setelah umur pubertas perbedaan kelincahannya lebih
mencolok
c) Berat badan
Berat badan berlebih secara langsung akan mengurangi kelincahan. Jika terlalu
gemuk tentu saja kelincahannya kurang baik dibandingkan dengan yang kurus
d) Kelelahan
1
Kelelahan dapat mengurangi kelincahan oleh karena itu penting memelihara daya
tahan jantung dan daya tahan otot, agar tidak mudah kelelahan. Seperti yang di
ungkapkan Harsono (1998:172) “Faktor kelelahan akan mempengaruhi apa yang
sebetulnya ingin dilatih yaitu kelincahan”.
Maka dapat disimpulkan bahwa kelincahan merupakan kemampuan seseorang
mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat, efektif, dan tepat daam waktu
singkat ketika sedang bergerak cepat tanpa kehilangan keseimbangan yang
dipenagruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan, dan daya tahan tubuh.
Prosedur pengukuran dilakukan didalam gedung dengan lantai yang keras untuk
menjaga permukaan yang konsisten dan menghindari benda asing yang bisa
2
menganggu pengukuran kelincahan. Pemain akan diberikan waktu untuk melakukan
pemanasan selama 10-15 menit, dan juga diperbolehkan melakukan uji coba sebelum
pengukuran.
Cara penilaian dalam agility t test:
a) Pemain berlari dibelakag titik start (kun A) setelah aba-aba “ya” pemain berlari
kedepan menuju kerucut B yang berjarak 10 yard (9,14 m) dan menyentuh kun
dengan tangan kanan.
b) Setelah itu pemain berlari ke kerucut C yang berjarak 5 yard (4,57) dan
menyentuh kun dengan tangan kiri kemudian berlari ke kun D dan menyentuh
kun dengan tangan kanan.
c) Kemudian bergerak kembali ke kerucut B dan menyentuhnya dengan tangan kiri
d) Pemain kemudian berlari mundur, melewati garis finish pada kun A.
e) Tiga percobaan dilakukan dan diambil nilai paling tinggi dengan menggunakan
stopwatch, stopwatch dihentikan saat pemain sampai dititik finish (Paoule,
2000). Dan waktu lari dalam hitungan detik dicocokkan dengan tabel kategori
nilai agility t test.
Kategori niai agility t test
Pria Wanita
Sangat Baik ˂9,5 ˂10,5
Baik 9,5-10,5 10,5-11,5
Rata-Rata 10,5-11,5 11,5-12,5
Buruk >11,5 >12,5
2. Metode latihan Illinois agility run
Metode latihan Illinois agility run adalah suatu macam bentuk latihan berbelok
ke arah yang berbeda dan pada sudut yang berbeda, dengan tujuan menyelesaikan lari
3
dengan waktu sesingkat mungkin. Illinois agility test merupakan test yang dikenalkan
oleh Getchell pada tahun 1979.
Adapun administrasi pelaksanaan tes sebagai berikut:
Tujuan tes : Untuk mengetes kelincahan lari
Peralatan yang dibutuhkan : 8 buah kun dan stopwatch
Prosedur pelaksanaan tes : Panjang area tes adalah 10 meter dan lebarnya
(Jarak titik start dengan finish) adalah 5 meter. 4 kun digunakan sebagai tanda
start, finish, dan untuk titik memutar 2 kun. 4 kun lainnya disimpan di tengah-
tengah diantara titik start dan finish. Jarak tiap kun yang ditengah adalah 3,3
meter.
Pemain berlari dengan posisi badan condong ke depan. Ketika aba-aba “Ya”,
stopwatch dijalankan, dan pemain berlari secepat mungkin kemudian merubah
arah sesuai dengan anak panah yang tertera pada gambar di atas tanpa
mengenai atau menyenggol kun sampai garis finish.
Source: Davis B. et al; Pysical Education and the Study of Sport; 2000
4
Prosedur latihannya yaitu:
a) Volume latihan : 5 repetisi dan 3 set
b) Istirahat antar set : 3 menit
c) Lama latihan : 8 minggu
d) Frekuensi latihan: 3x perminggu
Berikut tata cara melakukan shuttle run adalah sebagai berikut:
a. Pertama berdiri tegak dibelakang garis start
b. Fokuskan pandangan ke depan posisi awalan
c. Letakkan kaki kanan di depan dengan agak ditekuk dan berat badan
ditopang ke kaki depan tersebut
d. Kaki kiri berada di belakang bersiap untuk melakukan tolakan ketika berlari
e. Kedua tangan ada di samping badan dengan agak ditekuk
f. Ketika aba-aba “ya” atau tembakan dibunyikan, segera tolak badan ke depan
dengan menggunakan kaki kiri
g. Lari secepat mungkin ke arah titik yang dituju dengan tetap
mempertahankan fokus
h. Condongkan badan ke depan untuk mempercepat lari
i. Ketika kaki sudah menginjak garis titik yang dituju, segera balikkan badan
dan kembali berlari ke arah tempat semul.
j. Skor baru akan dihitung jika peserta sudah kembali ke titik semula. Berikut
tabel untuk perhitungan skor:
Tabel 2.3
(https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/apa-itu-shuttle-run/amp/(diakses(19 Maret 2021)
Laki-laki Perempuan
˂12.10 Baik sekali ˂12.42 Baik sekali
12.11-13.53 Baik 12.43-14.09 Baik
13.54-14.96 Sedang 14.10-15.74 Sedang
14.98-16.39 Kurang 15.75-17.39 Kurang
>16.40 Kurang sekali >17.40 Kurang sekali
4. Latihan Kelincahan Skipping
5
Gambar Skipping
(https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-skipping-untuk-tubuh-yang-perlu-diketahui (28 Maret 2021)
6
DAFTAR PUSTAKA
Diputra, R. (2015, November 1). PENGARUH LATIHAN THREE CONE DRILL, FOUR CONE DRILL, DAN
FIVE CONE DRILL TERHADAP KEILNCAHAN (AGILITY) DAN KECEPATAN (SPEED). JURNAL
SPORTIF, 1, 41-59.
Purnam, A. (2016, Oktober). PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN WANITA
PRA MENAPAUSE (Studi Pada Lychel Gym Aerobik dan Yoga 35-45 tahun Surabaya. Jurnal
Kesehatan Olahraga, 06, 283-293.
Rama, M., & Bawono, M. N. (2020, Januari). PENGARUH LATIHAN ILLINOIS AGILITY RUN TERHADAP
PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SCUDETTO MENTE FC. Jurnal Kesehatan
Olahraga, 08, 87-92.
Wijaya, G. (2016, April 05). Cara Untuk Meningkatkan Kelincahan, Kecepatan, Dan Kekuatan Otot
Tubung dengan Murah dan Mudah. Retrieved Maret 03, 2021, from BERNAS.id:
https://www.bernas.id/11430-cara-untuk-meningkatkan-kelincahan-kecepatan-dan-
kekuatan-otot-tubuh-dengan-mudah-dan-murah.html