Teknik Jamming
Ada beberapa cara untuk meng- jam sebuah perangkat RF. Teknik yang umum
digunakan dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu:
a. Spoofing
Pada teknik ini perangkat jamming memaksa mematikan ponsel dengan
sendirinya. Tipe ini sangat sulit untuk diimplementasikan sejak perangkat
jamming pertama kali mendeteksi ponsel pada area tertentu, lalu
perangkat jamming mengirimkan sinyal untuk me-nonaktifkan ponsel.
Beberapa tipe pada teknik ini bisa dideteksi jika terdapat ponsel dekat
dengan perangkat dan mengirimkan pesan untuk memberitahu user untuk
mengubah status ponsel menjadi diam (silent mode)
b. Shielding Attack
Shielding Attack juga dikenal dengan TEMPEST atau EMF sheilding.
Jenis ini memerlukan penutup area pada kurungan Faraday sehingga
semua perangkat yang ada di dalam kurungan tidak bisa mengirim atau
menerima sinyal RF dari luar kurungan. Sebagai contoh, area ini
diibaratkan sebuah gedung besar.
c. Denial of Service
Tenik ini merujuk pada DOS. Pada teknik ini, perangkat mengirimkan
sinyal noise ke operasi frekuensi yang sama pada ponsel untuk
menurunkan signal-to-noise ratio (SNR) dibawa nilai minimum. Teknik
jamming jenis ini paling sederhana ketika perangkat selalu menyala.
Prosedur pengoperasian Mobile Phone Jammer TG-101H
1) Pasang semua antena sistem GSM, CDMA, DCS dan 3G sesuai tanda
pada unit.
2) Hubungkan adaptor ke perangkat.
3) Hubungkan adaptor ke tegangan AC.
4) Tunggu sampai indicator adaptor menyala.
5) Set jammer ke kondisi yang diinginkan (high or low).
6) Turn ON jammer.
7) Tunggu beberapa detik hingga ponsel mengalami jammer.
c. Drive Test
Drive test adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dari hasil pengukuran
berupa kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test merupakan bagian dari proses
optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas jaringan.
Drive test dibedakan menjadi 2 macam yaitu drive test outdoor dan indoor.
Drive test outdoor dilakukan diarea terbuka dengan berkeliling menggunakan
kendaraan (mobil), sedangkan drive test indoor(walktest) dilakukan dengan
berjalan kaki di area tertutup seperti di dalam gedung, perkantoran, mall, dsb.
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran adalah:
1) Mobile Phone Jammer TG-101H.
2) Software TEMS Investigation 8.0.3.
3) Laptop (Windows XP SP2 processormin Core2, RAM min 512 MB,
hardisk min 10 GB).
4) Handphone TEMS: Sony Ericsson Tipe T610, K800.
5) Dongle.
6) GPS (untuk pengukuran outdoor).
7) Denah ruangan (untuk pengukuran indoor).
8) Aksesoris: USB Hub, Inverter, USB to RS-232, charger handphone
untuk mobil.
d. Parameter Drive Test
Drive Test 2G (GSM)
Parameter untuk drive test GSM ini dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi
kualitas jaringan. Paramater untuk verifikasi data BTS, antara lain :
a. Broadcast Control Channel (BCCH),merupakan frekuensi carrier
yang digunakan pada saat downlink untuk mentransmisikan system
informasi. Frekuensi carrier yang digunakan oleh BTS 2G yaitu
GSM900: 890-915 MHz dan DCS1800: 1805-1880 MHz
b. Absolute Radio Frequency Channel (ARFC), merupakan konversi dari
BCCH yang bernilai MHz diubah menjadi nomor-nomor kanal.
c. Cell Global Identity (CGI),merupakan sebuah identititas (ID) yang
unik dari sel-sel dalam suatu jaringan seluler untuk mengenali posisi
user berdasarkan sel. Format penamaan CGI, yang terdiri dari :
MCC (Mobile Country Code) adalah identifikasi suatu negara
dengan menggunakan 3 digit. Untuk Indonesia, digit MCC-nya
adalah 510.
MNC (Mobile Network Code) : adalah 2 digit identifikasi yang
digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah mobile network
atau PLMN. Kombinasi antara MCC dan MNC akan selalu
menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia.
b.
c.
d.
e.
f.
Untuk CSSR, CCSR, DCR, BCR dalam parameter kualitas jaringan 3G sama
dengan parameter kualitas jaringan 2G/GSM
e. SIM Card (Subscriber Identity Module)
SIM Card adalah aplikasi modul identitas pelanggan pada kartu pintar
yang menyimpan data untuk pelanggan telepon selular GSM/CDMA. Data
tersebut termasuk identitas user, data otorisasi jaringan, kunci keamanan
pribadi, daftar kontak, dan pesan teks yang tersimpan.
Kartu SIM dapat melakukan beberapa fungsi yaitu:
1) Identification
Identikasi pelanggan. IMSI diprogram pada SIM Card merupakan
identitas pelanggan. Setiap IMSI dipetakan ke nomer ponsel dan
ditetapkan pada HLR untuk memungkinkan pelanggan untuk
diidentifikasi.
2) Authentication
Auntentikasi pelanggan. Sebuah proses dimana algoritma autentikasi
pada kartu SIM, bersifat unik dan disediakan oleh masing-masing
pelanggan berdasarkan IMSI.
3) Storage
Untuk menyimpan kontak dan SMS.
4) Application
SIM Tool Kit atau standar GSM 11.14 yang memungkinkan
menciptakan aplikasi pada SIM untuk memberikan informasi dasar
tentang permintaan dan lainnya
aplikasi untuk m-commerce, mengobrol, area, buku telepon cadangan,
layanan berbasis lokasi dll
8. Referensi
Modul Siskomber BAB 10
http://www.just.edu.jo/~nihad/files/mat/591/Jammer%20Final
%20Report.pdf (diakses tanggal 2 Mei 2015)
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/L2F607021_MKP.pdf (diakses tanggal 2 Mei
2015)
http://karionotelco.blogspot.com/2013/03/pengenalan-drive-test.html
(diakses tanggal 2 Mei 2015)
http://karionotelco.blogspot.com/2013/03/pengenalan-drive-test.html
(diakses tanggal 2 Mei 2015)
http://www.mpf.org.in/pdf/technology/SIM_Card_Committee_Report.pdf
(diakses tanggal 2 Mei 2015)
http://www.nicehp.com/samsung/harga-dan-spesifikasi-samsung-galaxyace-plus-s7500.html (diakses tanggal 2 Mei 2015)