Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH TERBENTUKNYA KAWASAN ASIA TENGGARA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK ASIA

KETUA : PRIO SUHARNO


ANGGOTA : BADARUDIN
: JUFRIN AGUSTIAR
: KHAIRUL ANNAS NAHAJI
: MUHAMMAD ITSNAIN
: WD MUFIDA NUR AZIZAH
: ASMINI
: TIFANNY AGUSTINA

MAPEL AGAMA ISLAM


SMA NEGERI 1 KALEDUPA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara” ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita, baik untuk penulis maupun pembaca. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Sebelumnya kami, sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih Guru agama kami
PAK SURIDI S,Pd, kepada teman-teman yang sudah terlibat, serta kepada kedua orang tua
kami yang sudah banyak memberi saran dan dukungannya sehingga makalah kami dapat
terselesaikan.

Kaledupa, 17 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH ................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................
C. Tujuan Makalah ....................................................................
D. Metode Penulisan ..................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................


A. Asal-Usul Asia Tenggara .......................................................
B. Sejarah Asia Tenggara ............................................................
1. Prasejarah ..................................................................
2. Kerajaan kerajaan kuno ……………………………
3. Penjajahan Eropa ......................................................
C. Asia Tenggara Masa Kini .........................................
D. Cara-Cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara .........

BAB III PENUTUP ..................................................................................


A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Asia Tenggara telah dimulai sejak zaman prasejarah. Masyarakat dan
kebudayaan di Asia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam
budaya dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya
India dan budaya Cina. Pada masa pra dan pasca kolonialisme, budaya Arab dan
budaya Eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Asia Tenggara pada
umumnya. Asia Tenggara sebelum kehadiran negara-negara kolonial Eropa ditandai
dengan pergulatan perebutan kekuasaan antarnegara yang ada di kawasan daratan
maupun maritim Asia Tenggara. Di daratan Asia Tenggara, terdapat empat Negara
terkemukan yang menjadi faktor politik internasional pada saat itu yaitu kerajaan
Vietnam, Siam (Thailand), Khemer (Kamboja), dan Burma (Myanmar). Keempat
negara inilah yang membentuk hubungan antar negara hingga kedatangan negara-
negara kolonial Eropa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah asal-usul terbentuknya Asia Tenggara?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan Asia Tenggara?
3. Bagaimanakah sejarah agama di Asia Tenggara?

C. Tujuan Makalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam,
2. Memahami dan mengetahui sejarah terbentuknya Asia Tenggara serta
perkembangannya,
3. Sebagai acuan atau referensi untk karya lainnya.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipakai pada pembuatan makalah ini, penulis
menggunakan studi pustaka. Studi pustaka sendiri adalah dimana proses penulisan
mencakup seluruh penjelasan materi dihimpun secara relevan yang mana semua
materi didapat dari berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal-Usul Asia Tenggara
Sebelum wilayah ini dulunya bernama Asia Tenggara dan belum berpenghuni,
tentunya wilayah ini sudah ada. Ada yang menyebutnya Nanyang, artinya negeri di bawah
angin. Tersebab, para pedagang saat akan berangkat ke wilayah menunggu angin
monsoon. Wilayah ini terbentuk karena pertemuan tiga benua, yakni Benua Asia,
Australia dan Amerika. Penduduknya pun unik, tersebab perpaduan antara gen India
(Dravida), Cina (Yunan) dan Polinesia.

Dalam artikelnya di jurnal Nusantara, Jarir, menjelaskan bahwa wilayah ini merupakan
wilayah yang tersendiri, berbeda dengan India, dan Cina, dua wilayah yang memliki
peradaban besar. Namun pengaruh India dan Cina besar pada wilayah ini. Selama Perang
Dunia Kedua istilah Asia Tenggara digunakan untuk menggambarkan wilayah di
seputar kawasan Indo-china dan semenanjung Malaya serta kepulauan- kepulauan yang
ada di sekitarnya. Sebelumnya istilah Further India dan Little China digunakan untuk
menggambarkan kawasan Asia Tenggara, istilah ini menjadi populer saat British South-
East Asia Command yang berada di bawah komando Louis Mountbatten menduduki
wilayah- wilayah tersebut. Lalu penulis- penulis dari Amerika seperti Victor Parcel dan
E.H.G Dobby menggunakan istilah Southeast dalam menggambarkan kawasan Asia
Tenggara. DGE Hall juga menyebutnya proses Hindunisasi yang gagal. Atau Indo Cina,
wilayah Cina yang berbaur dengan India.

Secara geografis wilayah Asia Tenggara terbagi ke dalam dua wilayah: Asia Tenggara
Daratan dan Asia Tenggara Maritim. Asia Tenggara Daratan meliputi: Kamboja,
Vietnam, Thailand, Myanmar dan Laos. Sementara negara yang termasuk ke dalam Asia
Tenggara Maritim meliputi: Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapore dan Timor
Leste. Kebudayaan dan bahasa Austronesia merupakan dasar tata kehidupan dan
pergaulan bangsa di wilayah Asia Tenggara ini. Sehingga pada pertengahan abad pertama
Masehi, pengaruh luar masuk ke dalam kawasan Asia Tenggara.
Dimulai dari India dan Cina lalu pedagang Islam dari Arab dan Persia perlahan mulai
mempengaruhi kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Dilihat dari faktor sejarah, politis
dan kebudayaan Asia Tenggara telah banyak dipengaruhi oleh India dan Cina, ini terlihat
dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah yang bercorak Hindu dan Budha, salah
satunya adalah tulisan-tulisan sansakerta dari India. Selain banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan Hindu dan Budha, Agama Islam yang disebarkan oleh para pedagang dari
Arab dan Persia yang masuk melalui Malaka juga memberi peranan penting dalam
kebudayaan masyarakat di kawasan ASEAN. Itu terlihat dari besarnya pemeluk agama
Islam di wilayah Asia Tenggara yang hamper mencapai 40% dari keseluruhan populasi
penduduk di Asia Tenggara.

B. Sejarah Asia Tenggara


1. Prasejarah
(1) Masyarakat pertanian awal
Pertanian adalah perkembangan alami yang berasal dari kebutuhan. Sebelum pertanian,
berburu dapat memenuhi kebutuhan makanan. Masyarakat Asia Tenggara telah
melakukan berbagai kegiatan seperti memelihara anjing, ayam, dan babi dan menanam
beberapa tanaman beribu-ribu tahun yang lalu. Para ahli prasejarah berpendapat, teknik
bercocok tanam padi sawah dikenal masyarakat Asia Tenggara dari Cina, khususnya
lembah Sungai Yangtse dan Yunnan.
(2) Zaman perundagian awal di semenanjung Asia Tenggara Sekitar abad ke-5 SM,
penduduk dari daerah Dongson, yang sekarang termasuk dalam wilayah Vietnam, telh
mampu menguasai Keterampilan dasar pengolahan logam. Hasil kebudayaan logam
mereka adalah yang paling tua yang telah ditemukan oleh para arkeolog di Asia
Tenggara. Sedangkan masyarakat terawal yang diketahui di Thailand - yaitu sekitar tahun
3,000 SM - berlokasi di daerah Ban Chiang. Pada sekitar tahun 2,500 SM, bangsa Melayu
mulai menyebar di wilayah semenanjung dan memperkenalkan teknologi primitif
pengerjaan logam yang telah mereka kuasai di wilayah ini. Sekitar tahun 1,500 SM,
bangsa Mon mulai memasuki wilayah Burma, sedangkan bangsa Tai datang lebih
belakangan dari daerah selatan Cina ke daratan Asia Tenggara untuk kemudian
menempatinya pada sekitar milenium pertama Masehi.
2. Kerajaan-Kerajaan Kuno
Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu:
(1) Kerajaan agraris, yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Mereka
kebanyakan terletak di semenanjung Asia Tenggara. Contohnya adalah Kerajaan
Ayutthaya (di delta sungai Chao Phraya) dan Kerajaan Khmer (di Tonle Sap).
(2) Kerajaan maritim, yang kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut.
Contohnya adalah Kerajaan Malaka dan Kerajaan Sriwijaya. Kekuasaan dominan
yang pertama kali muncul di kepulauan adalah Sriwijaya di Sumatra.
 Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota Sriwijaya menjadi
pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot)
pada Jalur Rempah-rempah (spice route) yang terjalin antara India dan Cina.
 Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang
cukup berpengaruh. Para pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia Tenggara
pada abad ke-12 M. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang pertama.
Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat perselisihan internal.
Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya,
berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Cina dan mengambil alih
peranan Sriwijaya sebelumnya. Agama Islam kemudian menyebar di seantero
kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama Hindu,
di mana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi
sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini.

3. Penjajahan Eropa
Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia Tenggara pada abad ke-16. Ketertarikan di
bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia Tenggara,
sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk
menyebarkan agama Kristen ke wilayah ini. Portugis adalah kekuatan Eropa pertama
yang membuka akses jalur perdagangan yang sangat menguntungkan ke Asia Tenggara
tersebut, dengan cara menaklukkan Kesultanan Malaka pada tahun 1511.
C. Asia Tenggara Masa Kini
Asia Tenggara modern memiliki ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada
sebagian besar negara-negara anggotanya dan semakin dekatnya integrasi regional.
Singapura, Brunei dan Malaysia secara tradisional mengalami pertumbuhan yang
tinggi dan pada umumnya dianggap sebagai negara-negara yang lebih maju di
wilayah ini. Thailand, Indonesia dan Filipina dapat dianggap sebagai negara-negara
berpenghasilan menengah di Asia Tenggara, sementara Vietnam pada beberapa waktu
terakhir juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Beberapa negara yang
masih tertinggal pertumbuhannya adalah Myanmar, Kamboja, Laos, dan Timor Timur
yang baru merdeka. Pada tanggal 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) didirikan oleh Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan
Filipina. Setelah diterimanya Kamboja ke dalam kelompok ini pada tahun 1999,
Timor Timur adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bukan merupakan
anggota ASEAN. Tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan kerjasama antar
komunitas Asia Tenggara

D. Cara-Cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara


Menurut Uka Tjandrasasmita saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada
beberapa yaitu:
(1) Perdagangan Pada abad ke-7 sampai ke-16 M, para pedagang muslim
berdatangan dari berbagai negeri. Islamisasi melalui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa,
mereka berhasil mendirikan masjid, sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
(2) Perkawinan Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara
saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja karena mereka kemudian
turut mempercepat proses islamisasi.
(3) Tasawuf dan tariqad, bersamaan dengan para pedagang ke Indonesia datang pula
ulama, da’i dan sufi pengembara dan diangkat menjadi penasehat/ pejabat di
kerajaan dan kemudian kemudian para sufi menyebarkan Islam dengan cara
membentuk kader mubaliq dam melalui karya-karya tulis
(4) Pendidikan Para pedagang muslim menguasai kekuatan perekonomian dan
dijadikan pusat pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam
(5) Kesenian Penyebaran Islam dikembangkan dengan kesenian, seperti seni
arsitektur dan seni kaligrafi dan berbagai seni lain yang bercorak Islam.
(6) Politik Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah
rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam didaerah ini. Kemenangan kerajaan Islam secara politik banyak
menarik penduduk masuk Islam.

Tahap-tahap Perkembangan Islam


(1) Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M) Pada fase pertama ini, tidak
ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang
cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan
abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1-4 H terdapat hubungan
perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga
menjadikan mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah binti
Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M..
(2) Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M) Pada fase kedua ini, Islam semakin
tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat
kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan
Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang
sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada
permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan
Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat
Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka.
(3) Pelembagaan Islam Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi
masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh
wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar
Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan,
dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penguasaan kolonial memberikan dampak yang nyata terhadap Asia Tenggara.
Kekuatan-kekuatan kolonial memang memperoleh keuntungan yang besar dari sumber
daya alam dan dan pasar Asia Tenggara yang besar, akan tetapi mereka juga
mengembangkan wilayah ini dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda.
Perdagangan hasil pertanian, pertambangan dan ekonomi berbasis eksport berkembang
dengan cepat dalam periode ini. Peningkatan permintaan tenaga kerja menghasilkan
imigrasi besar-besaran, terutama dari India dan Cina, sehingga terjadilah perubahan
demografis yang cukup besar. Munculnya lembaga-lembaga negara bangsa modern
seperti birokrasi pemerintahan, pengadilan, media cetak, dan juga pendidikan modern
(dalam lingkup yang terbatas), turut menaburkan benih-benih kebangkitan gerakan-
gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah jajahan tersebut. Dampak lain yang
mempengaruhi Asia Tenggara adalah agama, terutama Islam yang dikukuhkan di pusat-
pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit
birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah.
Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas
ke wilayah-wilayah lain di Asia tenggara. Islam begitu cepat berkembang dan dapat
diterima dengan baik di masyarakat karena dalam penyebaran dan perkembangannya,
dengan jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk
islamisasi ini.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya untuk
membangun. Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis begitu juga pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Jarir Amrun, Khairiah, Sejarah Nusantara: Perpsektif Geologis, Zoologis dan Etnografis,
Nusantara: Journal for Southeast Islamic Studies, Volume I4. Desember 2018.
Jarir, Khairiah, Meneliti Situs-Situs Awal Peradaban di Pulau Bengkalis, Akademia, Vol 14, 2
Desember 2018.
Antony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Tanah di Bawah Angin,
Jakarta, Yayasan Obor, 1992.
D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, PT Usaha Nasional, 1988.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Asia_Tenggara
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Asia_Tenggara
September 2019 dari Coret Kehidupan: http://coret-

Anda mungkin juga menyukai