DISUSUN OLEH:
Ruth Febriana Siagian
Ayu Ashari Sibarani
Putri Rosetia Pandiangan
Reguler D
Puji syukur kami panjatkan kepada Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pembentukan Bangsa-Bangsa di Asia
Tenggara” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita,
baik untuk penulis maupun pembaca.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Sebelumnya kami, sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Asia Tenggara, Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, kepada teman-
teman yang sudah terlibat, serta kepada kedua orang tua kami yang sudah banyak memberi saran
dan dukungannya sehingga makalah kami dapat terselesaikan.
27 Agustus 2021
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH ...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Asal-Usul Asia Tenggara.................................................................................................6
2.2 Sejarah Asia Tenggara.....................................................................................................7
2.2.1 Prasejarah................................................................................................................7
2.2.2 Kerajaan-Kerajaan Kuno…………………………….............................................7
2.2.3 Penjajahan Eropa…………………………….........................................................9
2.2.4 Asia Tenggara Masa Kini......................................................................................10
2.3 Sejarah Agama di Asia Tenggara……………………...................................................10
2.3.1 Buddha…………………………….......................................................................11
2.3.2 Hindu…………………………….........................................................................11
2.3.3 Kristen………………….......................................................................................12
2.3.4 Katolik…………………………….......................................................................12
2.3.5 Islam……………………………..........................................................................12
2.3.5.1 Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara…………………………..........13
2.3.5.2 Cara-Cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia
Tenggara………………………………………........................................15
2.3.5.3 Tahap-Tahap Perkembangan Islam............................................................16
DAFTAR PUSTAKA……………………...................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejarah Asia Tenggara telah dimulai sejak zaman prasejarah. Masyarakat dan kebudayaan
di Asia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam budaya dan bangsa yang
berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya India dan budaya Cina. Pada masa pra
dan pasca kolonialisme, budaya Arab dan budaya Eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi
masyarakat Asia Tenggara pada umumnya.
Asia Tenggara sebelum kehadiran negara-negara kolonial Eropa ditandai dengan pergulatan
perebutan kekuasaan antarnegara yang ada di kawasan daratan maupun maritim Asia Tenggara.
Di daratan Asia Tenggara, terdapat empat negara terkemuka yang menjadi faktor politik
Internasional pada saat itu yaitu kerajaan Vietnam, Siam (Thailand), Khemer (Kamboja), dan
Burma (Myanmar). Keempat negara inilah yang membentuk hubungan antar negara hingga
kedatangan negara-negara kolonial Eropa.
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini
mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnyaAsia tenggara
memiliki letak yang ditinjau dari berbagai aspek baik itu dari segi
astronomis,geografis,politis,ekonomis serta sosial serta keadaan alamnya.
Letak dari asia tenggara yang sangat strategis menjadikan kawasan ini alur perdagangan
global.Dalam era global yang berkembang dengan sangat pesat mendorong negarayang ada di
dunia terus melakukan perubahan sesuai dengan apa yang ada sekarang ini .Pada wilayah
regional asia tenggara saat ini menghadapi berbagai permasalahan di masing-masing negara di
asia tenggara dan tantangan perekonomian.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah asal-usul terbentuknya Asia Tenggara?
1.2.2 Bagaimanakah sejarah perkembangan Asia Tenggara?
1.2.3 Bagaimanakah sejarah agama di Asia Tenggara?
2.Kerajaan-Kerajaan Kuno
Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu:
(1) Kerajaan agraris, yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Mereka kebanyakan terletak
di semenanjung Asia Tenggara. Contohnya adalah Kerajaan Ayutthaya (di delta sungai Chao
Phraya) dan Kerajaan Khmer (di Tonle Sap).
(2) Kerajaan maritim, yang kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut. Contohnya
adalah Kerajaan Malaka dan Kerajaan Sriwijaya. Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul
di kepulauan adalah Sriwijaya di Sumatra.
• Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan
berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) pada Jalur Rempah-rempah (spice route)
yang terjalin antara India dan Cina.
• Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup
berpengaruh.
Para pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12 M. Samudera Pasai
adalah kerajaan Islam yang pertama. Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat
perselisihan internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya,
berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Cina dan mengambil alih peranan Sriwijaya
sebelumnya.
Agama Islam kemudian menyebar di seantero kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14
menggantikan agama Hindu, di mana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam)
berfungsi sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini. Beberapa kesultanan lainnya, seperti
kesultanan Brunei di Kalimantan dan kesultanan Sulu di Filipina secara relatif mengalami sedikit
hubungan dengan kerajaankerajaan lainnya.
Sebagaimana dijelaskan Jarir, bahwa islamisasi wilayah kepulauan Melayu pun pada gilirannya
menyebarkan Islam ke nusantara, termasuk Pulau Bengkalis, Rupat, Kepulauan Riau, dan
lainnya.3 2.2.3 Penjajahan Eropa Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia Tenggara pada abad
ke16. Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia
Tenggara, sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk
menyebarkan agama Kristen ke wilayah ini.
Portugis adalah kekuatan Eropa pertama yang membuka akses jalur perdagangan yang sangat
menguntungkan ke Asia Tenggara tersebut, dengan cara menaklukkan Kesultanan Malaka pada
tahun 1511. Belanda dan Spanyol mengikutinya dan segera saja mengatasi Portugis sebagai
kekuatan-kekuatan European utama di wilayah Asia Tenggara.
• Belanda mengambil-alih Malaka dari Portugis pada tahun 1641.
• Spanyol mulai mengkolonisasi Filipina (sesuai nama raja Phillip II dari Spanyol) sejak tahun
1560-an.
• Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur yang
bertindak atas nama Belanda, mendirikan kota Batavia (sekarang Jakarta) sebagai pusat
perdagangan dan ekspansi ke daerah-daerah lainnya di pulau Jawa, serta wilayah sekitarnya dan
menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara.
• Inggris berhasil menguasai wilayah Malaysia, Singapura dan Myanmar. Inggris, yang diwakili
oleh British East India Company, secara relatif datang ke wilayah Jawa dan sekitarnya lebih
dahulu. Kemudian juga menguasai wilayah-wilayah Belanda selama Perang Napoleon. Pada
tahun 1819, Stamford Raffles mendirikan Singapura sebagai pusat perdagangan Inggris dalam
rangka persaingan mereka dengan Belanda.
• Prancis berhasil menguasai wilayah Indo-Cina.
• Portugis berhasil memiliki Timor Timur.
• Sementara Filipina dikuasai oleh Spanyol dan Amerika Serikat.
• Hanya Thailand saja yang terlepas dari pengalaman penjajahan asing, meskipun Thailand juga
sangat terpengaruh oleh politik kekuasaan dari kekuatan-kekuatan Barat yang ada.
Agama Buddha di Asia Tenggara sudah dimulai sejak abad ke-4 sampai abad ke-13.
Proses penyeberan agama Buddha di Asia Tenggara bisa dikatakan bersamaan
dengan penyebaran agama Hindu yakni abad ke-4. Persebaran agama dan
kebudayaan Buddha ke Asia Tenggara juga diawali oleh perdagangan. Mereka
menggunakan jalur pantai timur Sumatra dan berlabuh di pelabuhan-pelabuhan
yang ada di sepanjang pantai timur Sumatra tersebut. Setelah itu, mereka biasanya
melanjutkan perjalanan ke Cina dan kembali ke India melalui rute yang sama.
Hubungan perdagangan tersebut lambat laun mulai berimbas pada kebudayaan.
Para pedagang Asia Tenggara melihat bahwa India memiliki kebudayaan yang
telah maju apabila dibandingkan dengan 12 kebudayaan mereka. Karena terdorong
untuk maju seperti halnya India, maka para pedagang tersebut mempelajari
kebudayaan India dan mengajarkannya di tanah asalnya. Salah satu aspek yang
mereka pelajari adalah agama Hindu dan Buddha. Sejak saat itu, mulailah agama
Hindu dan Buddha dikenal di kawasan Asia Tenggara. Masuknya pengaruh agama
Hindu dan Buddha akhirnya menyebabkan perubahan terutama di bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
2. Agama Hindu
Agama Hindu berkembang pula ke India bagian tengah dan selatan. dai kedua
daerah ini agama Hindu menyebar ke Srilanka, Cina Selatan, dan Kerajaan di
kawasan Asia Tenggara (seperti Kerajaan Funan di delta Mekhong, Lin-yi di
sekitar Vietnam Selatan, Fyu di Myanmar, Mon Dwarawati di Semenanjung
Malaya, Chen-la dan Khmer di Kamboja, Kutai dan Tarumanegara di Nusantara).
Hubungan dagang antara Asia Tenggara dengan India marak dilakukan karena
adanya perbedaan komoditas (barang dagangan) antara India dengan Asia
Tenggara. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa para pedagang India terbiasa
berlayar ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah dan menukarnya dengan
kain yang mereka bawa dari Hindustan. Kuatnya hubungan perdagangan antar
India dan Asia Tenggara inilah yang mempengaruhi kebudayaan di Asia Tenggara.
Selain Kamboja, salah satu wilayah di Asia Tenggara yang dipengaruhi oleh
agama Hindu adalah Bali, Indonesia.
3. Agama Kristen
Umumnya Kekristen di Asia Tenggara dibawa oleh para Misionaris dari Eropa.
Kekristenan di Asia memiliki lima penyebaran. Pertama: Persia (milenium
pertama), orang Mongol yang menjadi ordo Fransiscan (1206–1368), ordo Jesuit
(1542–1773), Protestan (1706–1950) dan orang Asia Pribumi (1950-sekarang). Penyebaran
Kekristenan di Asia Tenggara umumnya dimulai pada fase Ordo Jesuit (tahun 1542–1773) dan
diikuti oleh Misionaris Protestan (Tahun 1706– 1950).
4. Agama Katholik
Para misionaris Ordo Jesuit (1542–1773) awalnya mengarahkan perhatian mereka ke selatan
India. Melalui pendekatan kreatif dan inovatif dari Francis Xavier, mereka juga memulai di
Malaka, kepulauan Maluku, Jepang, Vietnam, Siam (Thailand) dan Tiongkok.
5. Agama Islam
Berdasarkan referensi umum masuknya Islam di Asia Tenggara adalah melalui proses
perdagangan internasional yang berpusat di Selat Malaka melalui para pedagang Muslim Persia
dan Arab. Namun proses masuknya Islam di negara-negara bagian Asia Tenggara tidak
sepenuhnya sama. Semuanya memiliki karakteristik masing-masing budaya yang sama sekali
berbeda. Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan
internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan
Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari
Teluk Persia sampai Cina melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu Cina dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan
Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749). Orang Islam juga telah mulai
melakukan politik yang tentunya banyak membawa akibat pada kerajaan di Asia Tenggara dan
Cina.
Syed Naguib al-attas mengatakan bahwa sejak abad VII orang Islam telah mendirikan
perkampungan di kanton dengan derajat keagamaan yang tinggi dan menyelenggarakan
pemerintahan perkampungan sendiri di Kedah dan Palembang.
(a). Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori kedatangan
Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina, dan India.
(1) Teori Kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford. 10 Menurutnya Islam datang dari Arab melalui
pedagang. Buktinya catatan Cina mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai
pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke Cina singgah di
pelabuhan Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis,
dalam jalur perdagangan. Kemudian pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia
Tenggara dan ada yang menetap serta membina perkampungan Arab yang juga menjadi
tempat untuk berdagang. Ada juga pedagang Arab yang menikah dengan wanita tempatan
dan menyebarkan Islam. Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :
• Kampung Arab di Sumatera Utara yaitu di Ta Shih.
• Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
• Budaya dan musik pengaruh dari Arab
• Karya-karya yang menceritakan pengislaman raja tempatan oleh syeikh dari Arab,
contohnya hikayat Raja raja Samudra Pasai mengatakan Raja Malik di-islamkan oleh ahli
sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.
Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini
memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan Islam. Adapun
beberapa bukti dari teori ini yaitu :
• Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai ciri buatan India, contohnya di batu
nisan Raja Malik Pasai.
• Unsur budaya India banyak kita jumpai di negara Asia Tenggara. 16 2.3.5.2 Cara-Cara
Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara Menurut Uka Tjandrasasmita11,
saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
(1) Perdagangan
Pada abad ke-7 sampai ke-16 M, para pedagang muslim berdatangan dari berbagai
negeri. Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja
dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Para pedagang muslim
banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa, mereka berhasil mendirikan masjid,
sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
(2) Perkawinan
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim
dengan anak bangsawan atau anak raja karena mereka kemudian turut mempercepat
proses islamisasi.
(3) Tasawuf
Tasawuf dan tariqad, bersamaan dengan para pedagang ke Indonesia datang pula
ulama, da’i dan sufi pengembara dan diangkat menjadi penasehat/ pejabat di kerajaan
dan kemudian kemudian para sufi menyebarkan Islam dengan cara membentuk kader
mubaliq dam melalui karya-karya tulis
(4) Pendidikan
Para pedagang muslim menguasai kekuatan perekonomian dan dijadikan pusat
pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam
(5) Kesenian
Penyebaran Islam dikembangkan dengan kesenian, seperti seni arsitektur dan seni
kaligrafi dan berbagai seni lain yang bercorak Islam.
(6) Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya
Islam di daerah ini. Kemenangan kerajaan Islam secara politik banyak menarik
penduduk masuk Islam.
(b). Tahap-tahap Perkembangan Islam
(1) Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam.
Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan
abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1-4 H terdapat hubungan perkawinan
antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih menjadi
Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan. Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu
nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun dari
bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke 16 M seperti yang
ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa do'a-do'a kepada Allah.
` (2)Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai
terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai
kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang
sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan
abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477
M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir
timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah memperlihatkan
bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di pesisir utara.
(3) Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan,
merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan
para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur
birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penguasaan kolonial memberikan dampak yang nyata terhadap Asia Tenggara. Kekuatan-
kekuatan kolonial memang memperoleh keuntungan yang besar dari sumber daya alam dan
dan pasar Asia Tenggara yang besar, akan tetapi mereka juga mengembangkan wilayah ini
dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda. Perdagangan hasil pertanian,
pertambangan dan ekonomi berbasis eksport berkembang dengan cepat dalam periode ini.
Peningkatan permintaan tenaga kerja menghasilkan imigrasi besar-besaran, terutama dari
India dan Cina, sehingga terjadilah perubahan demografis yang cukup besar.
Munculnya lembaga-lembaga negara bangsa modern seperti birokrasi pemerintahan,
pengadilan, media cetak, dan juga pendidikan modern (dalam lingkup yang terbatas), turut
menaburkan benih-benih kebangkitan gerakan-gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah
jajahan tersebut. Dampak lain yang mempengaruhi Asia Tenggara adalah agama, terutama
Islam yang dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan,
perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada
masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat
telah jauh meluas ke wilayahwilayah lain di Asia tenggara. Islam begitu cepat berkembang
dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena dalam penyebaran dan
perkembangannya, dengan jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan
untuk islamisasi ini.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikan dan 20 saran yang sifatnya untuk
membangun. Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
begitu juga pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Jarir Amrun, Khairiah, Sejarah Nusantara: Perpsektif Geologis, Zoologis dan Etnografis,
Nusantara: Journal for Southeast Islamic Studies, Volume I4. Desember 2018.
Jarir, Khairiah, Meneliti Situs-Situs Awal Peradaban di Pulau Bengkalis, Akademia, Vol 14, 2
Desember 2018.
Antony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Tanah di Bawah Angin, Jakarta,
Yayasan Obor, 1992.
D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, PT Usaha Nasional, 1988.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Asia_Tenggara
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Asia_Tenggara
Unknown (2013, 8 April). Sejarah Asia Tenggara. Dikutip pada 9 September 2019 dari Coret
Kehidupan: http://coretkehidupan.blogspot.com/2013/04/sejarah-asia-tenggara.html
Erwindana (2014, Mei). Sejarah Singkat Asia Tenggara. Dikutip pada 9 September 2019 dari
Erwindana: http://erwindana.blogspot.com/2014/05/sejarahsingkat-asia-tenggara.html
Unknown (2014, September). Makalah Perkembangan Islam di Asia Tenggara. Dikutip pada 13
September 2019 dari Makalah Nih: https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-
perkembangan-islam-diasia.html
(Inggris) Heidhues,Mary Somer. "'Southeast Asia: A Concise History" ISBN 0- 500-28303-6
(Inggris) Osborne, Milton. Southeast Asia. An introductory history. ISBN 1-86508- 390-9
(Inggris) Tarling, Nicholas (ed). The Cambridge history of Southeast Asia Vol I. ISBN 0-521-
66369-5 22
Persebaran Kebudayaan dan Agama. Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal 9 September 2019.
Kekristenan Asia: Menyambut Terbitnya Matahari. Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal 9
September 2019.
Perkembangan Agama Hindu di Asia. Sinar Surga. Diakses tanggal 9 September 2019.
Sejarah Peradaban Islam di Asia Tenggara. Academia. Diakses tanggal 9 September 2019.